Contoh LKPD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Sejarah Kebu


Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu :
Nama : V

A. Petunjuk Belajar
 Bacalah teks tentang Kebijakan Pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin sebelum
memulai melakukan diskusi kelompok!
 Tulislah hasil bacaanmu dalam buku tulis masing-masing!
B. Materi Pokok
 Kebijakan Pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin
C. Kompetensi Dasar
3. 4 Menganalisis kebijakan pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin
4. 4 Mempresentasikan tentang kebijakan yang dilakukan oleh Khulafa’ Ar-Rasyidin
D. Indikator
3. 4.1 Menelaah kebijakan pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin
3. 4.2 Menemukan kebijakan pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin
4. 4.1 Mempresentasikan tentang kebijakan yang dilakukan oleh Khulafa’ Ar-Rasyidin
E. Uraian Materi Pembelajaran
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KHULAFA’ AR-RASYIDIN
1. Kebijakan pemrintahan Abu Bakar As-Shiddiq
Abu Bakar menjadi kholifah hanya 2 tahun. Pada tahun 634 M beliau
meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan berbagai persoalan,
terutama persoalan yang menyangkut dalam negeri. Diantara kebijakan politiknya
yang cukup menonjol adalah: a) melanjutkan ekspedisi pasukan Usamah, b)
menumpas kaum murtad dan orang-orang yang menolak membayar zakat, d)
menumpas orang-orang yang mengaku menjadi Nabi, e) mengirim pasukan
ekspansi ke wilayah Iraq dan Syiria. Selain itu salah satu kebijakan baru dari
Khalifah Abu Bakar ialah membukukan Al-Qur’an dalam satu mushaf.
Abu bakar mendukung kebijakan sosial yang dilakukan oleh Rasulullah secara
tegas. Dimasa pemerintahannya Abu Bakar menghadapi banyak persoalan dalam
penarikan zakat, karna banyak yang enggan untuk membayar zakat. Bahkan Abu
Bakar akan memerangi siapa saja yang tidak mau membayar zakat. Dalam
membelanjakan pendapatan zakat, abu bakar memberikan jumlah yang sama
kepada semua sahabat dan tidak membeda bedakan antara kaum muslim yang lama
dengan kaum muslim yang baru. Semua mendapatkan hasil sama merata tidak ada
yang lebih maupun yang kurang seperti pendistribusian harta dilakukan oleh
Rasulullah.
Pada masa Khalifah Abu Bakar perkembangan ilmu pengetahuan belum pesat
karena masa tersebut masih fokus pada stabilitas politik dalam negeri. Pembelajaran
agama Islam pada masa ini diselenggarakan di Kuttab dan Masjid dengan materi
pembelajaran seperti membaca dan menghafal Al-Qur’an, Fikih, Al-Qur’an dan
Tafsir, serta hadits Nabi.
2. Kebijakan pemrintahan Umar bin Khattab
Pada masa khalifah Umar bin Khattab, kondisi politik dalam negeri dalam
keadaaan stabil, Khalifah Umar melanjutkan usaha yang telah dirintis Rasulullah
SAW., dan Khalifah Abu Bakar yaitu melakukan ekspansi atau penyebarluasan
wilayah Islam. Ekspanasi yang terjadi pada masa Khalifah Umar mencapai hasil
yang gemilang, satu persatu wilayah-wilayah yang dulunya merupakan jajahan
kerajaan Romawi dan Persia jatuh ke tangan umat Islam. Daerah- daerah tersebut
adalah meliputi Semenanjung Arabia, Palestina, Syria, Irak, Persia dan Mesir.
Dengan meluasnya wilayah Islam sampai ke luar jazirah Arabia, penguasa
memikirkan pendidikan Islam di daerah-daerah di luar Jazirah Arabia karena
bangsa-bangsa tersebut memilki adat dan kebudayaan yang berbeda dengan Islam.
Untuk itu, Khalifah Umar memerintahkan panglima-panglima apabila mereka
berhasil menguasai suatu kota, hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai
tempat ibadah dan pendidikan. Berkaitan dengan usaha pendidikan Islam itu,
Khalifah Umar mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk tiap-tiap daerah yang
ditaklukkan, yang bertugas mengajarkan isi al-Qur’an dan ajaran Islam kepada
penduduk yang baru masuk Islam. Karena negara Islam sudah menyebar luas ke
luar Jazirah Arabia, maka pusat pendidikan Islam bukan di Madinah saja, tetapi
tersebar juga di kota-kota besar sebagai berikut: a) Kota Mekkah dan Madinah
(Hijaz), b) Kota Basrah dan Kufah (Iraq), c) Kota Damsyik dan Palestina (Syria),
d) Kota Fustat (Mesir).
Dimasa ini banyak kebijakan yang dilakukan oleh Umar dalam mengatur
perekonomian negaranya yakni: a) Pembangunan Baitul Mal, di masa ini harta di
baitul mal merupakan harta bagi kaum muslim, sedang khalifah sebagai pemegang
amanah. b) Kharaj (pajak kepemilikan tanah), kebijakan yang dilakukan oleh umar
terhadap kepemilikan tanah yang didapat dari hasil penakhlukan yaitu, beliau
menghadiakan kepada siapa saja yang mengelola tanah tersebut. namun jika gagal
dalam 3 tahun maka dia akan kehilangan hak kepemilikanya. c) Zakat, karena
maraknya perdagangan kuda yang dilakukan oleh gubernur syriah dan juga belum
ada kewajiban membayar zakat kuda dan budak. Stelah gubernur syriah menuliskan
surat kepada khalifah tentang kewajiban membayar zakat kuda, maka Umar
menetapkan zakat kuda sebesar satu dinar dan didistribusikan kepada para fakir
miskin serta budak.
3. Kebijakan pemrintahan Utsman bin Affan
Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah menjelang usia 70 tahun. Para
ahli sejarah membagi masa pemerintahan Utsman bin Affan pada dua periode.
Enam tahun pertama pemerintahan yang gemilang dan enam kedua pemerintahan
yang kacau.
Pada enam tahun pertama ditandai dengan keberhasilan menjadikan daerah-
daerah Armenia, Irtifiqiya, Cyprus, Rhodes, Tabaristan, Transoxania menjadi
daerah kekuasaan Islam. Abdullah ibn Abi Sahr berhasil menembus sampai ke
Afrika Utara. Dari Basrah Abdullah ibn Amir berhasil menaklukkan sisa wilayah
kerajaan Sasaniyah. Dari Kufah beberapa ekspedisi militer bergerak ke Utara untuk
meluaskan daerah di sekitar Laut Kaspia. Pada masa pemerintahan Utsman bin
Affan berhasil dibangun Angkatan Laut yang kuat. Diantara pertempuran ini
pasukan Islam dipimpin oleh Abdullah ibn Abi Sarh berhasil mengalahkan tentara
Romawi di Laut Tengah dekat Iskandariyah.
Salah satu jasa terbesar dari Khalifah Utsman bin Affan yang dirasakan hingga
sekarang ialah usaha standarisasi Al-Qur’an yang tejadi pada masa
pemerintahannya karena terjadinya berbagai macam cara baca Al-Qur’an di wilayah
Islam yang begitu luas. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, pelaksanaan
pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Pendidikan
pada masa ini hanya melanjutkan apa yang telah ada. Hanya sedikit perubahan yang
mewarnai pelaksanaan pendidikan Islam dari apa yang telah ada yakni munculnya
ilmu qiraat sebagai akibat dari standarisasi cara baca Al-Qur’an yang dilakukan
oleh Khalifah Utsman.
Pada enam tahun terakhir dari pemerintahannnya banyak terjadi persoalan-
persoalan di dalam negeri. Sikapnya yang kurang tegas, penuh toleransi dan lemah
dalam menentang ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh dalam
masyarakat Arab dimanfaatkan oleh sanak kerabatnya untuk memperoleh jabatan
dan memperkaya diri sementara kelompok lain tidak menikmatinya.
Kebijakan Usman dalam menjalankan perekonomian sangat berbeda dengan
para khalifah sebelumnya. Upaya pemberian dana bantuan serta pemberian uang
lebih kepada masyarakat berbeda. Juga dalam masalah zakat Utsman
mendelegasikan kewenangan menaksirkan harta yang dizakati kepada pemiliknya
masing masing. Bahkan Usman tidak memiliki kebijakan kontrol dalam
menentukan harga. Dari berbagai kebijakan itulah yang membuat kaum muslim
merasa kecewa dan merasa bahwa dari kebijakan tersebut hanya menguntungkan
keluarga Usman.
4. Kebijakan pemrintahan Ali bin Abi Thalib
Naiknya Ali menjadi khalifah tidak disetujui oleh Bani Umayyah yang
merupakan keluarga terdekat Khalifah Utsman. Apalagi Khalifah Ali dengan segera
memecat pejabat-pejabat penting yang dulu diangkat Utsman. Sebagai contoh,
Khalifah Ali memecat gubernur Syiria Muawiyah bin Abi Sofyan, namun
Muawiyah tidak terima malah dia mengangkat dirinya menjadi khalifah dan
menentang Ali dengan alasan menuntut bela kematian Utsman kepada Ali. Di
satu sisi lain Ali menghadapi tantangan yang lain yaitu datangnya dari Asiyah,
Thalhah dan Zubair yang menentang Ali karena Ibnu Zubair berambisi menjadi
khalifah. Ali memusatkan perhatian untuk menghadapi pasukan Aisyah,
Thalhah dan Zubair terlebih dahulu, maka terjadilah peperangan yang dikenal
dengan nama Perang Jamal (perang unta), karena panglima perangnya Aisyah pada
waktu itu mengendarai unta. Pada peperangan ini pasukan Ali memperoleh
kemenangan, Aisyah tertawan dan dikembalikan dengan penuh kehormatan ke
Makkah, sedangkan Thalhah dan Zubair tewas terbunuh.
Kemudian Ali bersiap-siap untuk menghadapi tantangan dari pasukan
Muawiyah yang sudah siap-siap untuk menentang Ali di sebuah tempat yang
bernama Shiffin. Dalam peperangan tersebut pasukan Ali hampir memperoleh
kemenangan, namun dalam pasukan Muawiyah terdapat seorang ahli politik yang
sangat lihai ia mengusulkan supaya pasukan Muawiyah mengangkat mushaf Al-
Qur’an tinggi-tinggi ke atas dengan ujung tombak sebagai ajakan damai. Melihat
hal tersebut sebagai seorang ahli strategi militer Ali tahu itu hanya tipu muslihat,
Ali menginginkan perang dilanjutkan karena kemenangan sedikit lagi akan
diperoleh, namun Ali menghadapi desakan dari sebagian pasukannya yang
menginginkan perang dihentikan karena musuh mengajak berdamai. Karena Ali
terus didesak, maka dengan sangat terpaksa Ali menghentikan peperangan. Maka
dicapailah perundingan damai (tahkim).
Kebijakan Ali dalam mengatur perekonomian negaranya yakni, penetapan
pajak bagi para pemilik hutan sebesar 4000 dirham. Beliau memiliki prinsip
bahwasannya pemerataan distribusi keuangan haruslah sesuai dengan kapasitasnya.
Ali mendukung penuh kebijakan yang dilakukan oleh Abu Bakar dalam hal
pemerataan pembagian santunan kepada masyarakat, tidak memandang status
seseorang. meski mereka mempunyai kedekatan dengan Rosul atau kedudukan
keislamanya, atau keikutsertaan mereka dalam perang sebelumnya. semuanya sama
dalam masalah ekonomi, dimasa inilah orang miskin terjamin baik kehidupannya.

F. Tugas dan Langkah-langkah Kerja


1. Setelah membaca teks tentang Kebijakan Pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin
buatlah peta konsep tentang Kebijakan Pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin!
2. Peta konsep harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
a) Kebijakan dalam bidang apa saja yang dilakukan oleh para Khulafa’ Ar-
Rasyidin?
b) Apa bentuk nyata kebijakan yang dilakukan para Khulafa’ Ar-Rasyidin
dalam berbagai bidang tersebut?
3. Buatlah peta konsep secara berkelompok dengan menggunakan kertas manila dan
spidol berwarna sebagai media utama!
G. Soal
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah
satu pilihan jawaban A, B, C, D dan E yang merupakan jawaban yang paling tepat!
1. Pada masa pemerintahan Abu Bakar as-Shiddiq dilakukan kodifikasi Al-Qur’an
yang dilatarbelakangi semakin banyaknya para penghafal Al-Qur’an yang gugur
dalam medan perang. Sahabat yang mengusulkan pembukukan Al-Qur’an adalah...
A. Umar bin Khattab
B. Utsman bin Affan
C. Ali bin Abi Thalib
D. Zaid bin Tsabit
E. Zubair bin Awwam
2. Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dikenal dengan masa “Golden Age of
Islam”. Pada masa pemerintahannya banyak terjadi penaklukan dan perluasan
wilayah Islam, diantaranya penaklukan Mesir yang dipimpin oleh...
A. Khalid bin Walid
B. Amr bin Ash
C. Thariq bin Ziyad
D. Usamah bin Umair
E. Ali bin Abi Thalib
3. Dalam bidang ekonomi, Khalifah Umar bin Khattab memberlakukan kebijakan
kewajiban membayar pajak sesuai dengan profesi. Kebijakan ini kemudian menjadi
penyebab terbunuhnya Khalifah Umar bin Khattab oleh ...
A. Abdurrahman bin Muljam
B. Ibnu Muljam
C. Abu Lu’luah
D. Abdullah bin Muljam
E. Abdurrahman bin Auf
4. Dalam bidang militer, Khalifah Utsman merupakan orang pertama yang
membentuk angkatan laut. Sahabat yang mengusulkan dibentuknya pasukan
angkatan laut adalah...
A. Salman Al-Farisi
B. Thalhah bin Ubaidillah
C. Zubair bin Awwam
D. Muawiyah bin Abi Sufyan
E. Abdullah bin Zubair
5. Dalam bidang politik, Khalifa Ali bin Abi Thalib banyak memecat para gubernur
yang diangkat pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Alasan pemecatan mereka
adalah...
A. Tidak mendukung pemerintahan Khalifah Ali
B. Khalifah tidak memiliki tujuan yang sama
C. Mereka tidak menuruti keinginan Khalifah Ali
D. Mereka tidak mau mengembalikan fasilitas negara
E. Khalifah Ali memandang mereka ikut bertanggung jawab dalam wafatnya
Utsman di tangan pemberontak
H. Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. C
4. D
5. E

Anda mungkin juga menyukai