Kalsium Pada Tanaman
Kalsium Pada Tanaman
Kalsium Pada Tanaman
Oleh :
Dhika Utami (20180210068)\
Faris Rochma Ananda (20180210072)
Muhammad Fachry Naufal (20180210086)
Nadimah Tsania Mahsa (20180210092)
Dea Paramitha (20180210102)
Hesti Mela Marsellinda (20180210098)
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam
tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman,
maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki fungsi,
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam memberikan unsur hara
pada tanaman tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar
pemberian unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan
tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan tersebut kurang
dari takaran yang semestinya diberikan. (Acehpedia, 2010).
Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca),
Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden
(Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Unsur
hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.
Kalsium / calcium (Ca) merupakan salah satu unsur hara makro yang
dibutuhkan tanaman. Kalsium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Ca++.
Kalsium sebagian besar terdapat dalam daun berbentuk kalsium pektat yaitu pada
bagian lamella pada dinding sel. Selain itu, kalsium terdapat juga pada batang dan
berpengaruh baik dalam pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium terdapat
pada tanaman yang banyak mengandung protein.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi unsur kalsium (Ca) bagi tanaman?
2. Bagaimana bentuk dan siklus unsur kalsium (Ca) dalam tanah?
3. Bagaimana mekanisme serapan unsur kalsium (Ca) dalam tanah?
4. Apa sumber unsur kalsium (Ca)?
5. Bagaimana praktek pengelolaan unsur kalsium (Ca) pada tanaman?
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi unsur kalsium (Ca) bagi tanaman.
2. Mengetahui bentuk dan siklus unsur kalsium (Ca) dalam tanah.
3. Mengetahui mekanisme serapan unsur kalsium (Ca) dalam tanah.
4. Mengetahui sumber unsur kalsium (Ca).
5. Mengetahui praktek pengelolaan unsur kalsium (Ca pada tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kalsium merupakan komponen lamela tengah dari dinding sel sebagai Ca-
pektat yang berfungsi memperkokoh jaringan-jaringan tanaman. Kalsium juga
mempertahankan keutuhan membran yang membatasi sitoplasma, vakuola, inti sel
dan sebagainya dalam lingkungan pH rendah, dan juga apabila kandungan Na
dalam larutan tinggi. Ca tidak mobil di dalam tanaman (floem tanaman). Ca
merupakan bagian dari enzim amilase, dan terdapat dalam bentuk kristal
Caoksalat dan Ca-karbonat. Pengangkutan kalsium dari akar ke bagian atas
tanaman (melalui xylem) mengikuti aliran transpirasi. Kalsium terutama
dibutuhkan di daerah pucuk yang membelah. Selama proses pembelahan, kalsium
berperan sebagai spindel mitotik (Taiz & Zeiger, 1991).
Kalsium diserap oleh tanah dalam bentuk ion Ca++ melalui pertukaran
kation (cation exchange). Reaksi pertukaran kation merajai kelakuan Ca dalam
tanah. Terjadi keseimbangan yang cepat antara Ca tertukar dengan Ca larutan. Ca
tertukar menyangga Ca dalam larutan. Ikatan Ca2+ lebih kuat dibanding kation
lain dengan urutan: Al3+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ = NH4+ > Na+.
b. Kelebihan Kalsium
Kelainan hara dapat timbul karena kelebihan kalsium, seperti terjadi pada
tanah berkadar kalsium karbonat tinggi, pengapuran yang berlebihan pada tanah
masam atau terjadinya akumulasi garam kalsium, baik melalui aliran kapiler,
maupun karena tidak adanya pencucian yang intensif
E. Sumber Unsur Kalsium (Ca)
a. Bahan organik: sebagian besar Ca dapat dengan cepat terlindi dari
seresah tanaman, sebagian yang lain mengalami mineralisasi pada awal
tahapan perombakan bahan tersebut.
b. Rabuk, kompos dan biosolid: sebagian besar Ca adalah larut dalam air,
bentuk yang segera tersedia, dapat dengan mudah hilang sebelum bahan
tersebut diberikan di lapangan.
c. Ca tertukar : Ca2+ merupakan kation yang dapat dipertukarkan,
pertukaran kation merupakan reaksi paling penting bagi unsur Ca dalam
tanah.
d. Pelarutan mineral Ca: kehadiran mineral Ca di dalam tanah sangat
bervariasi. Pada tanah yang kasar kadar Ca lebih rendah dibanding tanah
yang halus teksturnya, kadar Ca juga rendah pada tanah yang sudah
terlapuk lanjut.
e. Kapur dan pupuk: kebanyakan Ca yang diberikan ke dalam tanah adalah
senyawa untuk menetralisir kemasaman tanah, terutama CaCO3 (Kalsit)
dan CaMgCO3 (dolomit)
Ahyar, H. 2015. Analisis Kalsium, Kalium dan Magnesium pada Pakkat (Calamus
caesius Blume.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan:
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Djukri. 2009. Regulasi Ion Kalsium (Ca++) dalam Tanaman untuk Menghadapi
Cekaman Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan
dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hakim, dkk., 1986. Dasar-dasar Imu Tanah. Lampung : Penerbit Universitas
Lampung.
Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Marschner, H. 1986. Nutrisi Mineral pada Tanaman Tinggi. Academic Press Inc,
London Ltd. 195- 68 391-407
Salisbury, F. B. and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4rd Edition. Wadsworth
Pub. Co. Belmont.
Simon, EW. 1978. Masalah Kekurangan Kalsium Tanaman. Phytologist 80
(1978): 1-15.
Sudarman, S. 1987. Kajian Pengaruh Pemberian kapur pada Tanah Ultisol atas
Kelakuan Kalium dan Agihan Aluminium. Tesis Doktor, Universitas
Gadjah Mada. 305p.
Taiz, L and E. Zeiger. 1991. Plant Physiology. The Benjamin/Cumming Pub. Co.
Inc. New York.