Ali Syariati Sejarah Masa Depan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Ali Syariati: Sejarah Masa Depan

Sejarah adalah kata kosong tanpa makna bila tidak dikaitkan denga hari ini dan masa depan. Meramal
hingga membaca masa depan bukanlah sesuatu yang sulit, sebab kejadian masa depan adalah imbas
kejadian masa kini dan kejadian masa kini tidak lain adalah sebab kejadian masa lalu (sejarah). Dan
dapat dipastikan bahwa masa depan itu tidklah ada, yang ada hanyalah hari ini, hari ini, dan hari ini.

Menurut ali syariati populasi manusia dapat tergambarkan didalam sebuah kerucut. Dimana kerucut
paling atas diisi oleh orang-orang intelek, sastrawan mapun pastur-pastur gereja dan lain semacamnya
adapun kurucut bagian bawah yang volumenya lebih besar ketimbang dengan volume diatas terisi
oleh orang-orang awam. Pada prinsipnya orang-orang yang berada diatas kerucut yang menggerakkan
orang yang-orang yeng berada dibawahnya yaitu orang-orang awam. Dan orang awam tidaklah
memiliki sebuah alasan ideologis serta daya dan upaya untuk menolaknya yang disebabkan oleh
kemiskinan ide dan kekuatan.

Pada periode helenium yunani, pemegang komando tertinggi orang awam adalah para filsuf yang
memilki panduan hidup pembaharuan. Dimana rasionalitas atau kekuatan akal memeilkiki tingkat
paling tinggi didalam tatanan norma masyarakat. Olah karena itu bila seorang mampu menggunakan
akalnya dengan baik dan mampu menghasilkan sebuah ide/gagasan yang masih segar maka orang
tersebut layak untuok dinamakan sebagai seorang filsuf dan seyogyangya mampu untuk
mempengaruhi orang awam.

Akan tetapi pada periode pertengan dimana akal sudah tidak lagi menjadi patronasi kehidupan, filsuf
tidaklah lagi menjadi orang yang berpengaruh dan tidak mampu mempengaruhi masyarakat umum
karena pada abad ini dogma agama menjadi entitas dan norma tertinggi didalam masyarakat.
Sehingga pemangku agama dalam hal ini adalah pemegang gereja menjadi sosok yang paling
dipandang ditaati melebihi apapun. Sebab pemegang gereja adalah kaki tangan tuhan dimuka bumi.

Lain halnya pada abad modern, dimana sains (akumulasi idea dan fakta) adalah entitas yang dinilai
mampu memerdekakan manusia dari kegelapan. Pada periode ini kerucut atas diisi oleh orang-orang
yang memeilki karya sains dan bermanfaat untuk kemanusiaan. Dapat pula dikatakan bahwa pada
abad ini sains adalah agama bagi manusia itu sendiri. Sebab tolak ukur kebenaran dapat dilihat dari
keselarasan anatara sains dan kebenaran itu sendiri. Bila selaras dengan sains maka dianggalah
sebagai kebenaran.

Tidak berhenti disitu saja, ali syariati menagajak berfikir didalam bukunya; sejarah masa depan,
tentang bagaimana pemegang relasi kuasa kerucut atas ini mengalami perubahan kendali. Ali syariatri
berpandangan bahwa setiap periode itu terdapat seorang pemikir yang tidak tunduk terhadap yang
diatasnya sebab tidak memeiliki kecocokan ide/gagasan dengannya dan tidak bisa pula untuk
memepengaruhi orang-orang awam yang ada dibawahnya sebab pemikirannya berbeda dengan
pandangan pada umumnya. Orang jenius seperti ini menurut ali syariati tetaplah senantiasa ada
disetiap periodenya. Dan pada prosesnya para jenius sepeti inilah yang akan menentang dan
mengubah kemapanan. Seperti soctares pada abad helenium, agus come pada abad pertengan dan rene
descartes pada abad moderen.
Begitupun pula pada masa depan, menurut ali syariati manusia modern pada hari ini mengalami
kegersangan batin. Sehingga mengakibatkan ketidak bahagiaan hidup sebab hanya memandang alam
semesta hanya sebatas metter (benda/fisik). Akan tetapi berangkat dari persoalan ini ada sebuah
tawaran gagasan yang akan berpotensi menjadi kiblat pemikiran umat manusia yakni mencoba
mengkonesikan antara agam dan sains.

Dan orang yang mencoba untuk memulainya adalah mohammad ikbal. Seorang tokoh dari dunia
timur yang memberikan gagasan terhadap dunia terkait kegersanggan batin yang dimiliki oleh
manusia modern. Interkoneksi antara agama dan ilmu pengetahuan (sains) menurut mohammad ikbal
menuntut manusia untuk tidak menjadi manusia yang satu dimensi akan tetapi multidimensi.

Sebuah gagasan segar yang keluar dari tokoh dunia timur yang mendunia akan menjadi resolusi
terhadap persoalan yang ada seperti halnya socrates sebagai pembuka abad helenium dan descartes
sebagai pembuka abad modern dan tidak bisa tidak bila dikatakan bahwa mohammad ikbal dan para
pengikutnya yang akan menjadi kran pradaban masa depan.

Manusia multidimensi yang mohammad iqbal katakan adalah seperti halnya nabi muhammad SAW,
dilain sisi belaiu sebagailah orang yang taat beragama akan tetapi di sisi yang lain beliau adalah
seorang pendekar dan pemegang kekuasaan. Relasi kuasa makna yang dimaksud oleh mohammad
iqbal begitulah ccocok kemudian dengan apa yang dimaksud dengan para filsuf pada abad helenium.

Lanjut dari pada itu menurut ali syariati dunia hari ini terutamanya dunia timur mengalami
keterasingan dengan dirinya sendiri. Asimilasi sosial menyebabkan kehilangan makna dan
karkateristik budaya timur, sehingga degradasi sosial terus menerus terjadi. Budaya moderinasasi dan
globalisasi telah sampai hingga kepada fashion dan gaya hidup dan tak sampai pada ranah ilmu
pengetahuan menyebabkan dunia timur menjadi bangsa konsumtif atas sisa-sisa produksi bangsa
barat.

Dismaping itu dunia timur kekurangan tokoh intelektual; sepertihalnya diketahui bersama bahwa
seorang intelek adalah orang yang sadar terhadap keadaannya. Dan sadar terhadap tindakan yang
dilakukannya. Pertemuan antara intelek yang satu dengan intelek yang lainnya adalah langkah utama
didalam membuka kran perdaban pembaharuan kedapan.

Santri/pengikut mohammad iqbal haruslah sadar bahwa bangsa barat dari dulu hingga hari ini
meracuni bangsa timur dengan virus hedonisme dan pragmatisme tindakan. Karena yang paling
ditakuti oleh bangsa barat adalah kebangkitan bangsa timur bahwa sejarah telah membuktikan bahwa
sebelum bangsa barat lahir dan berdiri bangsa timur telah digdaya megahnya.

Anda mungkin juga menyukai