Partus Presipitatus
Partus Presipitatus
Partus Presipitatus
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi partus presipitatus
2. Mengetahui penyebab terjadinya partus presipitatus
3. mengetahui tanda dan gejala partus presipitatus?
4. Mengetahui akibat partus presipitatus pada ibu?
5. mengetahui akibat partus presipitatus pada fetus dan neonatus?
6. Mengetahui Bagaimana penanganan partus presipitatus?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Partus presipitatus adalah persalinan berlangsung sangat cepat. Kemajuan cepat dari
persalinan, berakhir kurang dari 3 jam dari awitan kelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit
adalah situasi kedaruratan yang membuat terjadi peningkatan resiko komplikasi dan/atau hasil
yang tidak baik pada klien/janin (Doenges, 2001).
2.6 PENANGANAN
Kontraksi uterus spontan yang kuat dan tidak lazim, tidak mungkin dapat diubah menjadi derajat
kontraksi yang bermakna oleh pemberian anastesi. Jika tindakan anastesi hendak dicoba,
takarannya harus sedemikian rupa sehingga keadaan bayi yang akan dilahirkan itu tidak
bertambah buruk dengan pemberian anastesi kepada ibunya. Penggangguan anastesi umum
dengan preparat yang bisa mengganggu kemampuan kontraksi rahim, seperti haloton dan
isofluran, seringkali merupakan tindakan yang terlalu berani. Tentu saja, setiap preparat oksitasik
yang sudah diberikan harus dihentikan dengan segera. Preparat tokolitik, seperti ritodrin dan
magnesium sulfat parenteral, terbukti efektif. Tindakan mengunci tungkai ibu atau menahan
kepala bayi secara langsung dalam upaya untuk memperlambat persalinan tidak akan bisa
dipertahankan. Perasat semacam ini dapat merusak otak bayi tersebut. (Sarwono, 2005).
DAFTAR PUSTAKA