Ciri Khas Limbah B3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

CIRI KHAS LIMBAH B3

Pada umumnya, bila manusia dan lingkungannya berada dalam keadaan seimbang, maka
keduanya berada dalam keadaan sehat. Tetapi karena sesuatu sebab sehingga keseimbangan ini
tergangggu atau mungkin tidak dapat tercapai, maka dapat menimbulkan dampak yang
merugikan bagi kesehatan.

Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 adalah semua bahan/ senyawa baik padat, cair,
ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan
akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut.
Limbah B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik :

mudah meledak,
mudah terbakar,
bersifat reaktif,
beracun,
penyebab infeksi,
bersifat korosif.

Pembuangan limbah ke lingkungan akan menimbulkan masalah yang merata dan


menyebar di lingkungan yang luas. Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat
lainnya. Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke
hilir, melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara dilaut atau danau, seolah-olah laut atau
danau menjadi tong sampah. Limbah bermasalah antara lain berasal dari kegiatan pemukiman,
industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau
dengan sifat limbah B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah
limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai
macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga
berbahaya bagi kesehatan manusia. Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan
pupuk.

Limbah B3 dari kegiatan industri yang terbuang ke lingkungan akhirnya akan berdampak
pada kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung dari sumber ke manusia, misalnya
meminum air yang terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan yang telah
menggandakan (biological magnification) pencemar karena memakan mangsa yang tercemar.
Dampak B3 terhadap Kesehatan, antara lain :
1. Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury
Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan mudah menguap
bila dipanaskan. Hg2+ (Senyawa Anorganik) dapat mengikat carbon, membentuk senyawa
organomercury. Methyl Mercury (MeHg) merupakan bentuk penting yang memberikan
pemajanan pada manusia.
Industri yang memberikan efluents Hg adalah :
Yang memproses chlorin,
Produksi Coustic soda,
Tambang dan prosesing biji Hg,
Metalurgi dan elektroplating,
Pabrik Kimia,
Pabrik Tinta,
Pabrik Kertas,
Penyamakan Kulit,
Pabrik Tekstil,
Perusahaan Farmasi,
Penambangan emas tradisional.
Sebagian senyawa mercury yang dilepas ke lingkungan akan mengalami proses methylation
menjadi methylmercury (MeHg) oleh microorganisme dalam air dan tanah. MeHg dengan cepat
akan diakumulasikan dalam ikan atau tumbuhan dalam air permukaan. Kadar mercury dalam
ikan dapat mencapai 100.000 kali dari kadar air disekitarnya.

Kelompok Resiko Tinggi Terpajan Hg.


Orang-orang yang mempunyai potensial terpajan Hg diantaranya :
Pekerja pabrik yang menggunakan Hg.

Janin, bayi dan anak-anak : 1. MeHg dapat menembus placenta, 2. Sistem syaraf sensitif
terhadap keracunan Hg. 3. MeHg pada ASI, maka bayi yang menyusu dapat terpajan.

Masyarakat pengkonsumsi ikan yang berasal dari daerah perairan yang tercemar
mercury.
Pemajanan melalui inhalasi, oral,kulit
Dampak pada Kesehatan:
Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah
dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90% ditemukan dalam darah
merah.

Efek Fisiologis :
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana mercury
terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan
daya ingat.

Efek pada pertumbuhan :


MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg
dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak dengan
manifestasi :
– Retardasi mental
– Tuli
– Penciutan lapangan pandang
– Buta
– Microchephaly
– Cerebral Palsy
– Gangguan menelan
Efek yang lain :
Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut.
Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru.
Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.

2. Chromium
Chromium adalah suatu logam keras berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski dalam suhu
tinggi. Chromium digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat resistent
application). Dalam industri metalurgi, chromium merupakan komponen penting dari stainless
steels dan berbagai campuran logam.
Dalam industri kimia digunakan sebagai :

Cat pigmen (dapat berwarna merah, kuning, orange dan hijau).


Chrome plating.
Penyamakan kulit.
Treatment Wool.
Chromium terdapat stabil dalam 3 valensi. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-
O, Cr-III, Cr-VI. Electroplating, penyamakan kulit dan pabrik textil merupakan sumber
utama pemajanan chromium ke air permukaan. Limbah padat dari tempat prosesing
chromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air
tanah.
Kelompok Resiko Tinggi :
Pekerja di industri yang memproduksi dan menggunakan Cr.
Perumahan yang terletak dekat tempat produksi akan terpajan Cr-VI lebih tinggi

Perumahan yang dibangun diatas bekas landfill, akan terpajan melalui pernafasan (inhalasi) atau
kulit.

Pemajanan melaui :
– Inhalasi terutama pekerja
– Kulit
– Oral : masyarakat pada umumnya

Dampak Kesehatan
Efek Fisiologi :
Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai fungsi
menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal.

Organ utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang bisa
terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas.

Efek pada Kulit :


Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV.

Efek pada Ginjal :


Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis.

Efek pada Hati :


Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram asam Cr
akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.

3. Cadmium (Cd)
Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa
logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan.
Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium
Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide).
Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau
tembaga cadmium yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen,
baterai dan plastik.

Pemajanan
Sumber utama pemajanan Cd berasal dari makanan karena makanan menyerap dan mengikat Cd.
misalnya : tanaman dan ikan. Tidak jarang Cd dijumpai dalam air karena adanya resapan dari
tempat buangan limbah bahan kimia.

Dampak pada kesehatan


Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal, liver,
testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah.

4. Cupper (Cu) / Tembaga


Tembaga merupakan logam berwarna kemerah-merahan dipakai sebagai logam murni atau
logam campuran (suasa) dalam pabrik kawat, pelapis logam, pipa dan lain-lain.
Pemajanan
Pada manusia melalui pernafasan, oral dan kulit yang berasal dari berbagai bahan yang
mengandung tembaga. Tembaga juga terdapat pada tempat pembuangan limbah bahan
berbahaya. Senyawa tembaga yang larut dalam air akan lebih mengancam kesehatan. Cu yang
masuk ke dalam tubuh, dengan cepat masuk ke peredaran darah dan didistribusi ke seluruh
tubuh.

Dampak terhadap Kesehatan


Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu
intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila minum air
dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah, diare, kram perut dan
mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai
kematian.

5. Timah Hitam (Pb)


Sumber emisi antara lain dari : Pabrik plastik, percetakan, peleburan timah, pabrik karet, pabrik
baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah dan sebagainya.
Pemajanan: melalui Oral dan Inhalasi

Dampak pada Kesehatan


Sekali masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu:
– Darah,
– Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak),
– Jaringan dengan mineral (tulang + gigi).
Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan
cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral,
sel darah, gangguan metabolisme Vitamin D dan Kalsium sebagai unsur pembentuk
tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga mempengaruhi
pertumbuhan janin.
6. Nickel (Ni)
Nikel berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Ni diproduksi dari biji
Nickel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai macam baja dan suasa
serta elektroplating. Salah satu sumber terbesar Ni terbesar di atmosphere berasal dari hasil
pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, incenerator. Sumber Ni di air berasal
dari lumpur limbah, limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill.

Pemajanan: melalui inhalasi, oral dan kontak kulit.

Dampak terhadap Kesehatan


Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung Ni-Sulfide
mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga
dapat terjadi kanker pita suara.

7. Pestisida
Pestisida mengandung konotasi zat kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang
mengandung racun dan berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap
kesehatan manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja. Pestisida banyak
digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan/ komoditi.
Pemajanan melalui : Oral, Inhalasi, Kulit

Dampak pada Kesehatan


Pestisida golongan Organophosphat dan Carbamat dapat mengakibatkan keracunan Sistemik dan
menghambat enzym Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf) sehingga
mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya fungsi organ penting
lainnya dalam tubuh. Keracunan pestisida golongan Organochlorine dapat merusak saluran
pencernaan, jaringan, dan organ penting lainnya.

8. Arsene
Arsene berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan
dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Senyawa Arsen dengan oksigen,
clorin atau belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan senyawa dengan Carbon dan Hydrogen
sebagai Arsen Organik. Arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik.
Suatu tempat pembuangan limbah kimia mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tak
diketahui (Organik/ Inorganik). Industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas
arsen inorganik ke udara. Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan fosil
minyak, maka pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke udara
Penggunaan arsen terbesar adalah untuk pestisida.

Pemajanan Arsen ke dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan / minuman.
Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke
peredaran darah.

Dampak terhadap Kesehatan:


Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan
kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada
umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare.

Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi
jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.

9. Nitrogen Oxide (NOx)


NOx merupakan bahan polutan penting dilingkungan yang berasal dari hasil pembakaran dari
berbagai bahan yang mengandung Nitrogen. Pemajanan manusia pada umumnya melalui inhalasi
atau pernafasan.

Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas,
batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru.

10. Sulfur Oxide (SOx)


Sumber SO2 bersal dari pembakaran BBM dan batu bara, penyulingan minyak, industri kimia
dan metalurgi.
Dampak pada kesehatan berupa keracunan akut:

Pemajanan lewat ingesti efeknya berat, rasa terbakar di mulut, pharynx, abdomen yang disusul
dengan muntah, diare, tinja merah gelap (melena). Tekanan darah turun drastis.

Pemajanan lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik,
kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat.
Pemajanan lewat kulit terasa sangat nyeri dan kulit terbakar.

11. Karbonmonoksida (CO)


Karbonmonoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, berasal dari hasil proses
pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung rantai karbon (C).
Pemajanan pada manusia lewat inhalasi.

Dampak pada kesehatan :


Keracunan akut
Terjadi setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO yang masuk kedalam tubuh
dengan cepat mengikat haemoglobine dalam darah membentuk karboksihaemoglobine (COHb),
sehingga haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen yang sangat
diperlukan untuk proses kehidupan dari pada jaringan dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
CO mempunyai daya ikat terhadap haemoglobine 200 sampai 300 kali lebih besar dari pada
oksigen, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak atau hypoxia, susunan saraf, dan
jantung, karena organ tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan
kematian.

Keracunan kronis
Terjadi karena terpajan berulang-ulang oleh CO yang berkadar rendah atau sedang. Keracunan
kronis menimbulkan kelainan pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.

Indonesia Environment Center (IEC) memberikan solusi kepada anda dan perusahaan bagaimana
supaya lingkungan sekitar tetap sehat dan terjaga dari resiko bahaya Limbah B3, untuk
mengetahui informasi lebih lanjut silakan klik topik training dibawah ini.

Sumber Berita: smallcrab.com

Anda mungkin juga menyukai