Mini Riset PDF
Mini Riset PDF
Mini Riset PDF
MANAJEMEN PEMASARAN II
Diselesaikan Oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ditinjau dari klasifikasi tumbuhan penghasil kayu, sebagian dari produk rotan ini sebenarnya
termasuk kayu. Namun demikian karena dominasinya berasal dari kelompok tumbuhan
monokotil, maka tidak relevan untuk dimasukkan dalam kelompok kayu yang senyatanya
memang berasal dari tumbuhan dikotil dan konifer.
Selanjutnya di dalam perdagangan hasil hutan, produk yang berasal dari tumbuhan
berkekuatan ini disebut dengan Hasil Hutan Ikutan, misalnya: rotan, bambu, kelapa/kelapa
sawit, sagu, nipah dan sebagainya. Dasar dipakainya istilah produk tumbuhan berkekuatan
dititikberatkan pada pemanfaatan kekuatan batang tumbuhan ini dan tidak dari
produk-produk lainnya yang mungkin juga dapat dihasilkan seperti buah, daun, tepung, dan
sebagainya. Dari batang tumbuhan ini dapat dihasilkan macam-macam produk panel-panel,
meubel dan kerajinan.
Dari kelompok Hasil Hutan Non Kayu produk berkekuatan ini akan diberikan contoh produk
yang potensial dan bernilai yaitu rotan. Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus)
Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan
Oncocalamus.
Rotan tumbuh liar di dalam hutan atau ada yang sengaja ditanam. Rotan dapat dipanen
setiap saat, dengan memperhatikan bagian bawah batangnya tidak tertutup oleh kelopak,
daun sudah mengering, duri dan kelopak daun sudah rontok. Panen rotan yang tidak benar
menghasilkan limbah yang besar. Rata-rata limbah pemanenan rotan secara tradisional di
Indonesia sebesar 12,6-28,5%, dan dengan menggunakan alat bantu tirfor dan lir sebesar
4,1-11,1%, sedangkan besarnya limbah yang dihasilkan selama pengangkutan berkisar
antara 5-10%,
Indonesia adalah Negara penghasil rotan terbesar di dunia. Luas hutan rotan di Indonesia
sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8 marga dan 306 jenis daripadanya 51 jenis
yang sudah dimanfaatkan. Jenis yang memiliki harga yang tinggi adalah Calamus dan
Daemonorops, yang terdapat juga di Maluku.
TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menginformasikan penjelasan dari bahan rotan dan
bagaimana cara mengembangkan kreatifitas dalam diri seseorang dengan cara membuat
kerajinan tangan tetapi kerajinan tangan tersebut bermanfaat bagi orang lain.
RUMUSAN MASALAH
NAMA PRODUK
Kerajinan anyaman rotan adalah kerajinan yang terbuat dari bahan rotan. Disini kami telah
melakukan mini riset ke salah satu toko sekaligus tempat pembuatan nya. Yang diberi nama
"MULIA RATTAN".
LOKASI DAN SEJARAH BERDIRINYA
"MULIA RATTAN" berada di JL. GATOT SUBROTO KM. 3,5 NO. 350 MEDAN.
Generasi pertama berdiri pada tahun 2009, lalu generasi kedua dimulai pada tahun 2010,
Kemudian diteruskan oleh generasi ketiga dimulai pada tahun 2015 sampai sekarang yang
berarti sudah berjalan selama 10 tahun dan pemiliknya bernama Bapak Rifai.
Berkembangnya teknologi jaman sekarang membuat kerajinan anyaman rotan semakin
tersingkirkan, selain peminatnya berkurang bahan baku untuk pembuatannya pun semakin
sulit didapat, mengingat pertumbuhan penduduk yang kian hari kian meningkat, lahan untuk
menanam pohon rotan pun semakin sempit.
ROTAN
Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus
memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri
terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika,
Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca (misalnya salak),
Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara
tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak
berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam. Duri ini
berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan,
karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang
ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai
cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai
salah satu menunya.
Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar
diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh. Rotan cepat tumbuh dan relatif
mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan,
karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Rotan termasuk jenis produk dari Hasil Hutan Non Kayu yang sudah lama dikenal. Bahkan
sudah banyak menghasilkan produk-produk olahan yang tidak sedikit dalam memberikan
sumbangan pendapatan kepada negara (devisa).
Didalam perdagangan dikenal nama-nama ini mendasar pada tempat atau negara tujuan
ekspor maupun bentuk/jenis rotan yang dipasarkan, seperti : bin rattan, rattan, core peel,
canes, dan lain-lain.
Description : Calamus rotang Calamus rotang
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Upafamili : Lepidocaryoideae
Bangsa : Calameae
Genera : Calamus, Daemonorops, Oncocalamus
Sifat Umum Rotan Mempunyai batang berduri dan memanjat tetapi terdapat juga jenis yang
tidak memanjat. Jenis Terdapat 13 genus ritan di dunia dan hampir 600 jenis rotan
dihasilkan daripadanya. Sebaran Hanya tumbuh secara semula jadi di Asia dan Barat Afrika
saja. Di Semenanjung, rotan boleh ditemui dipelbagai jenis ketinggian dari aras laut
sehingga ke kemuncak gunung 3000 m. Bagaimanapun kebanyakan kawasan rotan
tertumpu di Asia Tenggara dan kawasan berdekatan. Malaysia adalah negara yang kaya
dengan pelbagai spesies rotan. Terdapat 79 jenis rotan di Sabah, 106 di Sarawak dan 107
di Semenanjung. Ciri-ciri Terdapat rotan yang tumbuh secara tunggal dan juga berkelompok.
Kebanyakan pokok rotan adalah jenis memanjat serta yang berbatang kerdil tidak
memanjat.
Komponen kimia, anatomi, sifat fisik dan mekanika rotan menentukan bentuk pemanfaatan
dan mutu produk akhir suatu jenis rotan. Komponen kimia rotan menentukan kekuatan dan
keawetan rotan. Menurut Rachman (1996), komponen kimia rotan adalah holoselulosa
(71%-76%), selulosa (39%-58%), lignin (18%-27%), silika (0,54-8%), tanin (8,14%-8,88%0)
dan pati (18,50%-23,57%). Selulosa menentukan kekuatan tarik rotan “Semakin tinggi kadar
selulosa rotan maka makin besar pula keteguhan lenturnya”. Lignin membuat ikatan antar
sel serat menjadi kuat. Tanin berperan sebagai bahan yang bersifat racun terhadap rayap
dan jamur (Jasni dkk, 1997). Pati adalah sumber makanan utama bubuk kayu selain rayap.
Makin tinggi kandungan pati dalam rotan, maka makin mudah diserang oleh bubuk kayu
kering.
Ukuran sel pori dan tebal dinding sel serat menentukan keawetan dan kekuatan rotan.
Tebal dinding sel serat berkisar antara 3,49 µm – 4,89 µm. Makin tebal dinding sel maka
makin keras dan berat suatu jenis rotan (Rachman, 1996). Sifat fisika dan mekanika rotan
antara lain, berat jenis 0,47-0,57; kadar air basah 84,32%-167,11%; kadar air kering udara
13,76%-18,19%; panjang ruas 20,76-37,20 cm; tingi buku 0,16-,39; keteguhan patah (MOR)
421-834 kg/cm2; keteguhan lentur (MOE) 14.548-22.000 kg/cm2.
ALAT DAN BAHAN
● Rotan
● Lem Crossbond
● Amplas
● Kain untuk alas keranjang mini
● Rangka untuk membuat keranjang mini
● Alat tulis dan pemotong
LANGKAH KERJA
● Siapkan semua alat dan bahan di tempat yang akan Anda gunakan untuk membuat
keranjang mini. Pastikan tidak ada perlengkapan yang tertinggal.
● Tentukan desain keranjang
● Siapkan rotan. Lakukan penganyaman mulai dari tengah.
● Siapkan lem Crossbond
● Angkat ke atas sisa rotan yang belum teranyam, lalu anyam kembali mengikuti
rangka yang sudah disiapkan
● Lakukan pengayaman dengan rotan lain yang diposisikan horizontal dan saling
silang. Pada tiap ujungnya, masukkan ke dalam anyaman dan gunakan Crossbond
untuk mengelem.
● Lakukan terus menerus sampai semua bagian rangka tertutup anyaman.
● Kini Anda sudah memiliki bagian awal keranjang. Agar lebih menarik, mari lakukan
finishing dan hias lebih lanjut.
Membuat keranjang buah dari rotan tak akan afdol tanpa memikirkan proses finishing yang
diaplikasikan. Dalam hal ini, penting diingat :
● Gunakan cat water based karena Crossbond merupakan lem water based. Pada tiap
produk, sebaiknya produk kimia yang digunakan dari jenis yang sama. Penggunaan
solvent based dan water based secara bersamaan bisa memberikan efek yang
buruk/jelek, misalnya warna cat yang rusak.
Untuk warnanya, ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih. Berikut ini beberapa pilihan
finishing yang tepat untuk membuat keranjang mini dari bahan rotan.
Keindahan natural fiber seperti serat alam bisa ditonjolkan dengan finishing transparan
alami. Untuk produknya, gunakan sanding sealer, BioVarnish wood stain dengan warna
natural pilihan, dan clear coat BioColours.
● Finishing Solid Color
Meski keindahan alami rotan sudah sangat menawan, bukan berarti kita tak bisa membuat
keranjang mini dar bahani rotan yang colorful. Aplikasikan saja cat BioColours Orchid. Cat
ini bisa dipakai sekali langkah dan tersedia dalam berbagai pilihan warna mulai dari ungu,
hijau, biru, merah, kuning, dan lain sebagainya.
Tak jarang ada beberapa di antara pembaca yang menyukai atau menginginkan keranjang
warna metalik seperti perak dan emas. Untungnya, tersedia cat water based aman yang
memiliki varian warna metalik. Orchid adalah produk cat tersebut. Cat ini selain tersedia
dalam aneka solid color, ternyata juga memiliki varian warna logam/metalik.
● Kursi
● Keranjang
● Dll, masih banyak yang lain
MITRA KERJA
● Modal
Pada waktu pertama berdiri , modal pembuatan tidak terlalu besar dan memakan banyak
biaya. Lebih kurang diatas 2,5 - 3,5juta.
Besarnya pendapatan, tergantung kepada pesanan barang jadi. Ini berakibat juga kepada
pendapatan para mitra kerja. Besar kecilnya pendapatan tergantung pada kecepatan
bekerja dan ketepatan waktu para mitra kerja.
● Pemasaran
● Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang hasil kerajinan
anyaman rotan tergeser dari pasaran sehingga menyebabkan pendapatan
masyarakat mengalami penurunan.
2. Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi kendala utama dalam
penyediaan bahan baku.
● Saran
Dalam uraian ini penulis ingin mengemukakan beberapa saran. Adapun saran yang
ingin penulis sampaikan antara lain :
1.Untuk tetap melestarikan seni anyaman rotan hendaknya dibentuk sebuah
lembaga desa yang bisa memasarkan hasil produksi anyaman rotan.
2. Bagi para pengrajin hendaknya berusaha lebih kreatif lagi dalam membuat
anyaman rotan.