Konsep Keperawatan Anak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Konsep keperawatan anak

A. Pengertian Keperawatan Anak


Keperawatan anak adalah suatu praktek keperawatan yang menekan pada status
kesehatan anak (bayi - remaja).
B. Perspektif Keperawatan Anak

Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat


anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun
keluarganya.

1. Tujuan dari Keperawatan Anak


a. Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak sebagai dari sistem pelayanan
kesehatan di keluarga.
b. Meningkatkan kepuasan anak dan keluarga.
c. Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan.
2. Karakteristik Keperawatan Anak
3. Paradigm Keperawatan Anak
Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir dalam penerapan
ilmu keperawatan anak. Penggunaan paradigma keperawatan anak tetap mengacu
pada konsep paradigm keperawatan secara umum yang merupakan cara pandang
dalam suatu ilmu. Landasan berfikir tersebut terdiri dari empat komponen, di
antaranya manusia dalam hal ini dalah anak, keperawatan, sehat – sakit dan
lingkungan yang dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Anak
Dalam keperawatan anak, yang menjadi individu (klien) dalam hal ini adalah
anak, anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan belas
tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan
fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada satu rentang dalam satu rentang
perubahan masa pertumbuhan dan perkembangan yang mulai dari:
a. Bayi (0 – 1 tahun)
b. Toddler (1 – 2,5 tahun)
c. Pra Sekolah (2,5 – 5 tahun)
d. Usia Sekolah (5 – 11 tahun)
e. Remaja (11 – 18 tahun)

Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep


diri, pola koping dan perilaku sosial.

b. Sehat Sakit
Rentang sehat – sakit merupakan batasan yang dapat diberikan
bantuan pelayanan keperawatan pada anak, adalah suatu kondisi anak
berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat,
sakit, sakit kronis, dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai
status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam
batas rentang tersebut anak membutuhkan bantuan perawat baik secara
langsung maupun tidak langsung, seperti apabila anak berada pada rentang
sehat, maka upaya perawat untuk meningkatkan serajat kesehatan sampai
mencapai taraf kesehatan baik fisik, sosial maupun spiritual. Jadi, batsan
sehat secara umum dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan
(WHO, 1997) yang memiliki ciri sebagaimana berikut memiliki
kemampuan memfleksikan perhatian individu sebagai manusia, memiliki
pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan baik secara internal
maupun eksternal dan memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
c. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat
maupun sakit serta status kesehatan. Factor – factor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Lingkungan internal yang memengaruhi kesehatan seperti tahap
perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik,
factor emosional, dan spiritual. Sedangkan lingkungan eksternal yang
mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi dan
budaya.
d. Keperawatan

Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang


komprehensif meliputi biologi, psikologis, sosial dan spiritual yang
ditunjukkan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus
yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative.

Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga


merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan. Sehingga perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai
individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan.

Upaya tersebut dapat tercapai dengan keterlibatan secara langsung


pada keluarga meningkat keluarga merupakan sistem terbuka yang
anggotanya dapat dirawat secara efektif, dan dalam keperawatan anak
keluarga sangat berperan dalam menentukan keberhasilan asuhan
keperawatan, disamping keluarga sendiri mempunyai peran untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bagi anak dan mempunyai peran
untuk mempertahankan kelangsungan hidup bagi anak dan keluarga,
menjaga keselamatan anak dan mensejahterakan anak untuk mencapai masa
depan yang lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam wujud kesejahteraan
anak (Wong, 1995).

4. Prinsip – prinsip Keperawatan Anak


Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai
pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak. perawat harus memahaminya,
mengingat ada beberapa prinsip yang berbeda dalam penerapan asuhan. Diantara prinsip
dalam asuhan keperawatan anak tersebut adalah:
a. Anak bukan miniature orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik.
Prinsip dan pandangan ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang anak dari
ukuran fisik saja sebagaimana orang dewasa melainkan anak sebagai individu yang
unik.
b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan
tahap perkembangan. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti
kebutuhan nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur dan lain – lain.
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatkan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam
memberikan asuhan keperawatan anak.
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan kelurga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek
hokum (legal).
f. Pada masa yang akan datang kecendrungan keperawatan anak berfokus pada ilmu
tumbuh kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang akan mempelajari aspek
kehidupan anak.
5. Peran Perawat dalam Keperawatan Anak
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan anak, perawat mempunyai peran dan
fungsi sebagai perawat anak diantaranya:
a. Pemberi perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan anak, sebagai
perawat anak, pemberian pelayanan keperawatn dapat dilakukan dengan memenuhi
kebutuhan dasar anak seperti kebutuhan asah, asih, dan asuh.
b. Sebagai advokat keluarga
Selain melakukan tugas utama dalam merawat anak, perawatan juga mampu sebagai
advocate keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti dalam
menentukan hak sebagai klien.
c. Pencegahan Penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan keperawatan sehingga
setiap dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus selalu mengutamakan
tindakan pencegahan timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau
masalah yang diderita.
d. Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak, perawat harus mampu berperan
sebagai pendidik, sebab beberapa pesan atau cara maupun perilaku pada anak atau
keluarga yang harus selalu dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam
keperawatan. Melalui pendidikan ini, diupayakan anak tidak lagi mengalami gangguan
yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat.
e. Konseling
Merupakan upaya perawat dalam melaksanakan perannya dengan memberikan waktu
untuk berkonsultasi terhadap masalah yang dialami oleh anak maupun keluarga.
Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada
masalah keperawatan, megubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi)
f. Kolaborasi
Merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan yang akan dilaksanakan
oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga,
tim kesehatan lain berupa mengidentifikasi pelayanan ksehatan yang diperlukan
termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian
dukungan, panduan keahlian dan keterampilan dari berbagai professional pemberi
pelayanan kesehatan.
g. Pengambilan keputusan etik
Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat penting sebab
perawat selalu berhubungan dengan anak kurang lebih 24 jam selalu disamping anak,
maka peran sebagai pengambil keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat, seperti
akan melakukan tindakan pelayanan keperawatan.
h. Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat anak. sebagai peneliti
harus melakuakn kajian – kajian keperawatan anak, yang dapat dikembangan untuk
perkembanagan teknologi keperwatan. Peran sebagai peneliti dapat dilakukann dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan anak (Wong, D. L, 1995)
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (Innovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreatifitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap
rangsangan dari lingkungannya. Kegiatan ini dapat diperoleh melalaui penelitian.
Penelitian, pada hakikatnya adalah melakukan evaluasi, mengukur kemampuan,
menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan.
Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
C. Falsafah Keperawatan Anak
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang di miliki
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada
keluarga ( family centered care ), pencegaha terhadap terauma ( ateraumatic care ), dan
menejemen kasus
Family centered care ( perawatan berfokus pada keluarga ) merupakan unsur
penting dalam keperawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota keluarga,
sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga. Untuk ktu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta
tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari ateraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang
di tunjukkan kepada anak tidak menimbulkan terauma pada anak dan keluarga dengan
memperhatikan dampak dari setiap tindakan yang diberikan. Prinsip dari ateraumatic care
adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan
kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi
cedera ( injury ) dan nyeri ( dampak pesikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak
dan modifikasi lingkungan fisik.
a. Perawatan Berfokus pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur terpenting dalam perawatan anak mengingat anak
bagian dari keluarga. Kehidupan anak akan dapat ditentukan oleh lingkungan
keluarga, untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat
tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong, Perry &
Hockenberry, 2002. Sebagai perawat, dalam memberikan pelayanan
keperawatan anak, harus mampu menfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk
pelayanan kesehatan baik berupa pemberian pendidikan kesehatan pada anak.
selain itu, keperawatan anak perlu memperhatikan kehidupan sosial , budaya,
dan ekonomi dari keluarga dapat menentukan pola kehidupan anak selanjutnya
factor – factor tersebut sangat menentukan perkembangan anak dalam
kehidupan sehari – hari.
b. Atraumatic Care
Atraumatic Care dimaksud disini adalah perawat yang tidak menimbulkan
adanya trauma pada anak yang merupakan bagian dalam keperawatan anak.
perhatian khusus pada anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh
kembang, sangat penting karena masa anak merupakan proses menuju
kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan maka anak tidak akan
mencapai kematangan.
Atraumatic care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada
anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan
keperawatan yang diberikan, seperti memperhatikan dampak psikologis dari
tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau
aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai
perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara
lain:
a) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
b) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan
pada anak.
c) Mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak
psikologis).
d) Tidak melakukan kekerasan pada anak.
e) Modifikasi lingkungan
f) Manajemen Khusus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam
pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentu diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari
berbagai kasus baik yang akut maupun yang kronis. Pendekatan
psikologis yang dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik,
memberikan kesempatan orang tua dan menciptakan lingkungan yang
nyaman bagi anak dan orang tua dan berprinsip pada upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan yang merupakan tanggung jawab perawat.
D. Ruang Lingkup Keperawatan Anak
Lingkup praktik merupakan hak dan otonomi dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang berdasarkan atas kemampuan, tingkat pendidikan yang dimiliki, lingkup
ini dilakukan selama batas keprofesiannya. Sedangkan praktik keperawatan itu sendiri
merupakan tindakan mandiri perawat profesional dengan melalui kerja sama secara
kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan.
Lingkup praktik keperawatan anak merupakan batas asuhan keperawatan yang diberikan
pada klien anak dari usia 28 hari sampai 18 tahun atau usia bayi baru lahir sampai 12 tahun
(Gartinah, dkk 1999). Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak harus
berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan untuk tumbuh kembang anak seperti
asah, asih, dan asuh (Sularyo, 1993).
a. Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan gizi
atau nutrisi, kebutuhan pemberian tindakan perawat dan pengobatan apabila sakit,
kebutuhan akan tepat atau perlindungan yang layak, kebutuhan hygiene perseorangan
dan sanitasi lingkungan yang sehat, kebutuhan akan pakaian, kebutuhan kesehatan
jasmani dan akan rekreasi, dan lain – lain.
b. Kebutuhan Asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau
memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak dalam kehidupan banyak ditentukan
perkembangan psikologis yang termasuk di dalamnya adanya perasaan kasih sayang
atau hubungan anak dengan orang tua atau orang disekelilingnya karena akan
memperbaiki perkembangan psikososialnya. Terpenuhinya kebutuhan ini akan
meningkatkan ikatan kasih sayang yang erat (bonding) dan terciptanya basic trust (rasa
percaya yang kuat).
c. Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia
tumbuh kembang. Pemenuhan kebituhan asah (stimulasi mental) akan memperbaiki
perkembangan anak sejak dini sehingga perkembangan psikososial, kecerdasan,
kemandirian dan kreativitas pada anak akan sesuai dengan harapan atau usia
pertumbuhan dan perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai