SAP ASI Ekslusif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI ASI EKSKLUSIF

Di Susun Oleh :
Annisa Destiani Nurramadhan (211117105)
Kelas : 3 C

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD
YANI CIMAHI
2019/2020
A. LATAR BELAKANG
ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung didalam ASI
dapat menunjang tumbuh kembang bayi. Kandungan antibodi alami didalamnya dapat
membantu mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Bahkan ASI lebih dikenal
luas sebagai nutrisi lengkap yang dapat memberikan dukungan untuk pertumbuhan,
perkembangan, kesehatan, dan imunitas bayi. Sehingga dengan demikian pemberian Asi
pada usia 0-6 bulan sangat penting untuk diberikan.
Disini saya memilih media poster sebagai media untuk penyuluhan karna sejalan
dengan penelitian yang membuktikan bahwa intervensi menggunakan media poster dan
media leaflet efektif meningkatkan perilaku ibu rumah tangga dalam penggunaan minyak
goreng selanjutnya dengan nilai mean difference leaflet pengetahuan sebesar 6,06, sikap
sebesar 5,95 tindakan sebesar 6,67 dan nilai mean difference poster pengetahuan sebesar
4,56, sikap sebesar 7,39 dan tindakan sebesar 4,39 (Pulungan, 2016) .

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 5 menit, ibu mampu mengetahui
tentang ASI Eksklusif.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian asi eksklusif
b. Menjelaskan manfaat pemberian asi
c. Menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
d. Menyebutkan akibat tidak mendapatkan asi eksklusif

C. Tindakan Keperawatan
1. Persiapan
a. Topik : ASI Eksklusif
b. Lingkungan :
1) Lingkungan yang nyaman
2) Pencahayaan yang cukup
c. Sasaran : Ibu usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui
d. Alat dan bahan :
1) Kertas
2) Pulpen
e. Metode : Ceramah dan tanya jawab
f. Media : Poster
g. Waktu Dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu / 28 Desember 2019
Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Laboratorium Keperawatan
Waktu : 5 Menit

2. Pelaksanaan
No Kegiatan Waktu
1 Persiapan 1 menit
Persiapan alat dan bahan
a. Mempersiapkan alat peraga (jika diperlukan)
b. Mempersiapkan bahan bacaan/leaflet
c. Mempersiapkan media pendkes
Persiapan klien/keluarga/kelompok/masyarakat
d. Menentukan sasaran pendengar
e. Membuat kontrak waktu dengan sasaran
Persiapan lingkungan
f. Mempersiapkan tempat dan waktu yang tepat
g. Mempersiapkan lingkungan yang nyaman
2 Pelaksanaan 3 menit
a. Perkenalan diri
b. Membuka pembicaraan dengan topik yang umum,
seperti menanyakan kabar
c. Menjelakan tujuan dan manfaat
d. Membuat kontrak waktu dengan sasaran
e. Melakukan apersepsi pada sasaran mengenai pokok
bahasan
f. Menjelaskan pokok bahasan

Diskusi
g. Memberikan kesempatan untuk tanya jawab
h. Menjawab setiap pertanyaan dengan benar dan tepat

3 Evaluasi 1 menit
a. Evaluasi setiap pokok bahasan pada sasaran
b. Mengkaji respon sasaran
c. Menyimpulkan pokok bahasan
d. Membuat rencana tindak lanjut bersama sasaran
e. Membagikan bahan bacaan (leaflet) setelah
penyuluhan selesai
f. Menutup penyuluhan dengan mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Sasaran bersedia untuk mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai ASI eksklusif
b. Waktu untuk pendidikan kesehatan telah disepakati dengan waktu selama 5 menit
c. Tersedianya tempat yang kondusif dan nyaman
d. Tersedianya kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan
2. Proses
a. Waktu pelaksananaan kegiatan berjalan sesuai perencanaan
b. Sasaran berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan
c. Sasaran mengikuti kegiatan secara aktif sampai dengan acara selesai
3. Hasil
Terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam mengatasi masalah
ASI eksklusif pada ibu usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui diantaranya :
1) Dari 35% meningkat menjadi 80% pengetahuan Sasaran meningkat dalam kategori
baik mengenai ASI eksklusif
2) Dari 40% meningkat menjadi 80% sikap Sasaran mendukung dalam melakukan
pemberian ASI eksklusif
3) Dari 25% keterampilan Sasaran dalam kategori baik terhadap cara menyusui yang
benar
E. MATERI
Terlampir

F. DAFTAR REFERENSI

BMedSc (Hons.), Fadhila, D. R., & Ninditya, D. L. (2016, Agustus 8). DAMPAK DARI
TIDAK MENYUSUI DI INDONESIA. Diambil kembali dari IDAI:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia
Kemenkes. (2018). Manfaat ASI Eksklusif untuk ibu dan bayi.
Monika, F. B. (2014). Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: Noura Books.
Pulungan, E. N. (2016). Pengaruh Media Poster dan Leaflet terhadap peningkatan perilaku
ibu rumah tangga dalam penggunaan minyak goreng di Binanjai. i.
Rayhana, & Sufriani. (2017). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
ASI DENGAN KECUKUPAN ASI. 5-8.
Roesli, U. (2009). Dalam Mengenal ASI eksklusif (hal. 6-11). Jakarta: Niaga Swadaya.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana sifat ASI bersifat
eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan. Dalam
fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya
tak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama enam bulan pertama semenjak hari
pertama lahir (HPL), mengingat periode tersebut merusakan masa periode emas
perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun. (Kemenkes, 2018)
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan
hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir
sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian
ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap
diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.
B. Manfaat ASI
1. Bagi Bayi
a. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah akan mendapatkan zat kekebalan tubuh. Zat
kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit
diare. Dan juga ASI dapat menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi
telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi.
c. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan
Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa
faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan
otak.
Dengan memberikan ASI eksklusif sampai berusia 6 bulan akan menjamin
tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena
selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, ASI juga
mengandung nutrien-nutrien khusus diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.
Diantaranya itu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang.
d. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam depanan ibu karena menyusu akan merasakan kasih
sayang ibunya. (Roesli, 2009)
2. Bagi Ibu
a. Mengurangi perdarahan pasca persalinan
Ibu yang segera menyusui (melakukan IMD) setelah bersalin akan lebih mudah
pulih
b. Mempercepat rahim kembali pada keeadaan sebelum hamil
Isapan bayi saat menyusu membuat tubuh ibu melepaskan hormon oksitosin yang
kemudian menstimulasi kontraksi rahim sehingga mengembalikan bentuk rahim
ibu pada kondisi sebelum hamil.
c. Mengurangi risiko terkena kanker payudara, kanker ovarium dan kanker
endometrium
d. Menjadi kontrasepsi yang palin aman dan efektif
e. Mengurangi stres dan kegelisahan
Saat bayi menghisap dan kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu, hormon prolaktin
dilepaskan dari tubuh ibu dan membuat tenang serta rileks
f. Mengurangi risiko ibu menderita depresi pasca persalinan. (Monika, 2014)
C. Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI
1. Asupan Makanan Ibu
Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi ibu menyusui untuk
mendapatkan kecukupan nutrisi bagi bayi.Ibu yang mengkonsumsi makanan yang
bergizi selama menyusui maka produksi ASI akan bagus. Oleh karena itu, ibu perlu
mengerti pentingnya gizi untuk ibu menyusui. Gizi yang baik akan menjamin kesehatan
ibu, kelancaran dan kecukupan ASI bagi bayi.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Hormon prolaktin dan oksitosin berperan untuk memproduksi serta menjaga persediaan
ASI. pelepasan prolaktin terjadi setelah menyusui untuk produksi ASI berikutnya.
Prolaktin merupakan hormon terpenting untuk kelangsungan dan kecukupan pengeluaran
ASI. Tinggi rendahnya kadar prolaktin dipengaruhi oleh kondisi ibu seperti tingkat
kebugaran, keadaan stress.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Ibu yang menyusui baiknya memperhatikan penggunaan alat kontrasepsi karena
pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi ASI. Contohnya
penggunaan kontrasepsi kombinasi oral (esterogenprogestin) akan menghambat produksi
ASI.
4. Pola Menyusui
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang dan malam hari, hal ini akan menambah
ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara). Berikan hanya ASI
pada bayi bukan makanan tambahan lainnya.
5. Perawatan Payudara
Perawatan payudara sangat penting untuk produksi ASI, karena kegiatan perawatan
payudara berguna untuk meningkatkan produksi ASI ,dapat melenturkan dan
menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu pada ibu. Kebiasaan
ibu yang baik dalam melakukan perawatan payudara akan memberikan dampak yang
baik terhadap kelancaran ASI. (Rayhana & Sufriani, 2017)
D. Dampak Tidak Mendapat ASI
1. Bertambahnya kerentanan terhadap penyakit (baik anak maupun ibu)
Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA),
kejadian diare dapat turun 50%, dan penyakit usus parah pada bayi premature dapat
berkurang kejadiannya sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker payudara juga dapat
menurun 6-10%.
2. Biaya kesehatan untuk pengobatan
Dengan mendukung ASI dapat mengurangi kejadian diare dan pneumonia sehingga
biaya kesehatan dapat dikurangi 256,4 juta USD atau 3 triliun tiap tahunnya.
3. Kerugian kognitif - hilangnya pendapatan bagi individual
ASI eksklusif dapat meningkatkan IQ anak, potensi mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik karena memiliki fungsi kecerdasan tinggi. Tentunya hal ini akan meningkatkan
potensi mendapatkan penghasilan yang lebih optimal. Tahukah anda dengan
peningkatan IQ dan pendapatan per kapita, negara dapat menghemat 16,9 triliun rupiah?
4. Biaya susu formula
Di Indonesia, hampir 14% dari penghasilan seseorang habis digunakan untuk membeli
susu formula bayi berusia kurang dari 6 bulan. Dengan ASI eksklusif, penghasilan
orangtua dapat dihemat sebesar 14%. (BMedSc (Hons.), Fadhila & Ninditya, 2016)

Anda mungkin juga menyukai