Resume Jiwa RPK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS RESUME

ASKEP JIWA KLIEN TN. A DENGAN RESIKO PERLIAKU KEKERASAN

DI IGD RSJD dr ARIEF ZAINUDIN

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. A

Umur : 24 Tahun

Alamat : Kartosuro

Tanggal Masuk Rs: 28 Oktober 2019 Jam 11.20 WIB

B. FAKTOR PRESIPITASI

Klien datang ke RSJ diantar keluarga (orang tua) dengan keluhan sudah dua hari dirumah
klien marah-marah tanpa sebab. Sering keluyuran dan bicara-bicara sendiri.

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Menurut keluarga (ayah klien ), sebelumnya klien tidak pernah dirawat di RSJ . Saat
pengkajian klien tidak mempunyai riwayat trauma, aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan
dan tindak criminal. Menurut keluarga dirumah ada riwayat kekerasan dalam keluarga yaitu
pada tahun 2019 dimana klien mara-marah, mengancam keluarga dan mengancam
temannya ingin dibunuh . Menurut keluarga didalam keluarga tidak ada angota keluarga
yang mengalami penyakit atau masalah yang sama dengan klien.Adapun riwayat masa lalu
yang tidak menyenangkan bagi klien adalah ketika putus cinta dengan pacarnya.

D. DATA FOKUS

Data Subjektif :

 Keluarga mengatakan dirumah klien sudah 3 hari marah-marah tanpa sebab, sering
keluyuran dan bicara sendiri.
 Klien mengatakan ada melihat sosok bayangan hitam tinggi.
 Klien mengatakan ingin membunuh temannya.

Data Objektif:

 Klien tampak tegang


 Bicara klien intonasi tinggi
 Rahang mengatup
 Kadang klien tampak komat-kamit
 Tatapan mata tajam
 TD: 139/68 mmHg, Nadi 107 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 36,6°C

E. ANALISA DATA :

Tanggal/Jam Data Diagnosa Keperawatan Paraf

28/10/2019 DS : Resiko Perilaku Kekerasan


Jam 11.20  Keluarga mengatakan
WIB dirumah klien sudah 3
hari marah-marah
tanpa sebab, sering
keluyuran dan bicara
sendiri.
DO :
 Klien tampak tegang
 Bicara klien intonasi
tinngi
 Rahang mengatup
 Tatapan mata tajam

28/10/2019 DS : Gangguan persepsi sensori:


Jam 11.20  Klien mengatakan ada Halusinasi pendengaran dan
WIB melihat sosok penglihatan
bayangan hitam
mengajak bicara
 Keluarga mengatakan
dirumah klien bicara
sendiri
DO :
 Kadang klien tampak
komat-kamit

F. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri,


Orang lain, lingkungan

Resiko Perilaku Kekerasan Core Problem

Halusinasi persepsi sensori: pendengaran dan penglihatan


G. DIAGNOSA KEPERAWATAN:

1. Resiko Perilaku Kekerasan

2. Halusinasi

H. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.A Diagnosa :

Umur : 24 tahun Ruangan : IGD

Tgl/jam no Diagnosa Rencana/intervensi keperawatan


Keperawatan
tujuan Intervensi
1) Pasien 1) Bina hubungan saling percaya
28/10/2019 1 Resiko dapat Dalam membina hubungan
Perilaku mengidenti saling percaya perlu
(11.20 WIB) Kekerasan fikasi dipertimbangkan agar pasien
penyebab merasa aman dan nyaman saat
perilaku berinteraksi dengan saudara.
kekerasan Tindakan yang harus saudara
2) Pasien lakukan dalam rangka membina
dapat hubungan saling percaya adalah:
mengidenti a) Mengucapkan salam
fikasi terapeutik
tanda- b) Berjabat tangan
tanda c) Menjelaskan tujuan interaksi
perilaku d) Membuat kontrak topik,
kekerasan waktu dan tempat setiap kali
3) Pasien bertemu
dapat pasien
menyebutk 2) Diskusikan bersama pasien
an jenis penyebab perilaku kekerasan
perilaku saat ini dan yang lalu
kekerasan 3) Diskusikan perasaan pasien jika
yang terjadi penyebab perilaku
pernah kekerasan
dilakukann a) Diskusikan tanda dan gejala
ya perilaku kekerasan secara
4) Pasien fisik
dapat b) Diskusikan tanda dan gejala
menyebutk perilaku kekerasan secara
an akibat psikologis
dari c) Diskusikan tanda dan gejala
perilaku perilaku kekerasan secara
kekerasan sosial
yang d) Diskusikan tanda dan gejala
dilakukann perilaku kekerasan secara
ya spiritual
5) Pasien e) Diskusikan tanda dan gejala
dapat perilaku kekerasan secara
menyebutk intelektual
an cara 4) Diskusikan bersama pasien
mencegah/ perilaku kekerasan yang biasa
mengontro dilakukan pada saat marah
l perilaku secara:
kekerasann a) verbal
ya b) terhadap orang lain
6) Pasien c) terhadap diri sendiri
dapat d) terhadap lingkungan
mencegah/ 5) Diskusikan bersama pasien
mengontro akibat perilakunya
l perilaku 6) Diskusikan bersama pasien cara
kekerasann mengontrol perilaku kekerasan
ya secara secara:
fisik, a) Fisik: pukul kasur dan batal,
spiritual, tarik nafas dalam
sosial, dan b) Obat
dengan c) Social/verbal: menyatakan
terapi secara asertif rasa marahnya
psikofarma d) Spiritual:sholat / berdoa
ka. sesuai keyakinan pasien
7) Latih pasien mengontrol
perilaku kekerasan secara fisik:
a) Latihan nafas dalam dan
pukul kasur – bantal
b) Susun jadwal latihan dalam
dan pukul kasur – bantal
8) Latih pasien mengontrol
perilaku kekerasan secara
sosial/verbal
a) Latih mengungkapkan rasa
marah secara verbal:
menolak dengan baik,
meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan
dengan baik
b) Susun jadwal latihan
mengungkapkan marah
secara verbal.
9) Latih mengontrol perilaku
kekerasan secara spiritual:
a) Latih mengontrol marah
secara spiritual: sholat,
berdoa
b) Buat jadwal latihan sholat,
berdoa
10) Latih mengontrol perilaku
kekerasan dengan patuh
minum obat:
a) Latih pasien minum obat
secara teratur dengan
prinsip lima benar (benar
nama pasien, benar nama
obat, benar cara minum
obat, benar waktu minum
obat, dan benar dosis
obat) disertai penjelasan
guna obat dan akibat
berhenti minum obat
b) Susun jadwal minum obat
secara teratur
11) Ikut sertakan pasien dalam
Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi mengontrol
Perilaku Kekerasan

I. IMPLEMENTASI/ CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI

Nama Perawat : Nama Klien : Tn.A

Tgl/ IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Jam TINDAKAN KEPERAWATAN

28/10 Data: S:
/2019 DS :  Klien mengatakan “Nama saya A,
Jam  Keluarga mengatakan dirumah biasa di panggil A”
11.20 klien sudah 3 hari marah-marah  Klien mengatakan “ saya tidak suka
WIB tanpa sebab, sering keluyuran orang mengganggu saya dan tidak
dan bicara sendiri. percaya dengan saya “
DO : O:
 Klien tampak tegang  Klien mau menjawab salam
 Bicara klien intonasi tinngi  Klien mampu menyampaikan
 Rahang mengatup penyebab kesalnya
 Tatapan mata tajam  Kontak mata ada
Dx Kep: Resiko Perilaku Kekerasan  Pandangan agak tajam
SP 1
Klien dapat membina hubungan saling A : Klien sudah mampu membina hubungan
saling percaya dengan perawat.
percaya :
P :
Lanjutkan SP 1
1. Bina hubungan saling percaya :  Beri kesempatan mengungkapkan
salam terapeutik, empati, sebut perasaan.
nama perawat dan jelaskan tujuan  Bantu klien mengungkapkan
interaksi. perasaan jengkel / kesal.
2. Panggil klien dengan nama  Dengarkan ungkapan rasa marah
panggilan yang disukai. dan perasaan bermusuhan klien
3. Bicara dengan sikap tenang, rileks dengan sikap tenang.
dan tidak menantang.

RTL :
Klien dapat mengidentifikasi penyebab
perilaku kekerasan :
1. Beri kesempatan mengungkapkan
perasaan.
2. Bantu klien mengungkapkan
perasaan jengkel / kesal.
3. Dengarkan ungkapan rasa marah
dan perasaan bermusuhan klien
dengan sikap tenang.

Anda mungkin juga menyukai