Pengamatan Aliran Dalam Diameter Pipa Berbeda
Pengamatan Aliran Dalam Diameter Pipa Berbeda
Pengamatan Aliran Dalam Diameter Pipa Berbeda
ABSTRAK
Pada praktikum modul 8 ini, praktikan akan melakukan pengamatan terhadap aliran air dalam diameter
pipa yang berbeda. Dalam eksperimen ini, praktikan akan mendapatkan data berupa diameter pipa,
headloss, volume, dan waktu. Setelah data-data tersebut didapatkan, pengolahan data diperlukan untuk
menentukan debit aliran yang mengalir dan menghitung koefisien kehilangan menggunakan persamaan
yang tertera di bagian dasar teori. Setelah itu, dibuat grafik tentang hubungan Q dengan K untuk
menganalisis hubungan debit dengan koefisien kehilangan yang terjadi. Lalu, dibuat juga grafik
hubungan K dengan D variatif.
ABSTRACT
In this module 8 practicum, the practitioner will observe the flow of water in different pipe diameters.
In this experiment, the practitioner will get data in the form of pipe diameter, headloss, volume, and
time. After the data is obtained, data processing is needed to determine the flow flow and calculate the
loss coefficient using the equations listed in the basic part of the theory. After that, a graph is made
about the relationship of Q with K to analyze the relationship of the discharge with the coefficient of
loss that occurs. Then, a graph of the K relationship with variance D was made.
𝐿𝑄 2
𝐻𝑓 = 𝐾 . 𝐷5 (1.1)
Dimana : Hf adalah kehilangan tenaga, K adalah koefisien kehilangan, L adalah
panjang pipa 0,7m konstan,Q debit, dan D diameter dalam pipa
𝑉
𝑄= 𝑡 (1.2)
Kehilangan tenaga yang sebenarnya akibat gesekan H1-2 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus, sehingga nilai K dapat ditentukan dengan persamaan,
𝐻1−2 𝐷 5
𝐾= 𝐿𝑄 2
(1.3)
2.METODE PENELITIAN
Gambar 1.3
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah meliputi jaringan perpipaan
dengan diameter berbeda, bangku hidraulik, gelas ukur, Hand pressure
meter,Stopwatch
Untuk analisis data, saya menggunakan sampel data pada tabel 1.1 pada poin test 1
a. Mencari Debit
𝑉 0,95𝑥10−3 𝑚3
𝑄𝐺𝑢 = = = 7,48
𝑡 1,27 𝑠
b. Mencari nilai K
3.3 Diskusi
0.002
0.0015
K
0.001
0.0005
0
0.00074 0.00075 0.00076 0.00077 0.00078 0.00079 0.0008 0.00081 0.00082 0.00083
Q
Dapat dilihat pada grafik 1.1 diatas bahwa pada test 1 dan 2, grafik Q dengan
K berbanding lurus, namun pada saat test 3, terdapat sedikit penurunan nilai K. Jika
mengacu pada persamaan 1.3 seharusnya nilai Q dan K berbanding terbalik. Maka
dari itu, data yang kami dapatkan tidak relevan dengan teori yang ada.
Grafik 1.2 Hubungan D dengan K pada Q konstan
0.002
0.0015
K
0.001
0.0005
0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016
D
Pada analisis grafik yang kami lakukan, pada test 4-5 Nilai K berkurang
seiring dengan Diameter yang mengecil. Namun pada saat test 5-6 nilai K berkurang
seiring dengan diameter pipa yang membesar. Seharusnya jika sesuai dengan teori
pada persamaan 1.3, nilai diameter pipa harusnya berbanding lurus dengan nilai k,
jika diameter semakin besar, nilai K juga seharusnya semakin membesar.
ANALISIS KESALAHAN
Pada tabel 1.1 terdapat selisih nilai pengukuran debit antara pengukuran di gelas ukur
dengan pengukuran menggunakan hydraulic bench. selisih tersebut dikarenakan saat
pengukuran debit menggunakan gelas ukur, praktikan agak sulit untuk mengukur
karena kecepatan air yang terlalu cepat. Pada analisa grafik yang kami lakukan pada
grafik 1.1 dan grafik 1.2 terdapat beberapa kesalahan pada data eksperimen yang
kami lakukan. Nilai1 Hubungan Q dan K seharusnya berbanding terbalik, semakin
besar debit, seharusnya K semakin kecil. Dan hubungan Diameter dengan K
seharusnya berbanding lurus, semakin besar diameter seharusnya nilai K juga
semakin besar. Kesalahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh praktikan yang
kurang teliti saat pengambilan data.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah data yang kami dapatkan cenderung
tidak relevan dengan teori yang sesuai dengan persamaan yang terdapat di teori dasar.
Terdapat kesalahan pada praktikan saat proses pengambilan data berlangsung. Pada
analisis grafik yang kami lakukan pada grafik 1.1 dan grafik 1.2, terdapat bagian tes
uji yang menyimpang dengan teori yang ada. Pada grafik 1.1 Hubungan Q dan K
seharusnya berbanding terbalik, semakin besar debit, seharusnya K semakin kecil.
Sedangkan pada grafik 1.2 hubungan Diameter dengan K seharusnya berbanding
lurus, semakin besar diameter seharusnya nilai K juga semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Çengel, Yunus A., John Cimbala. 2013. Fluid Mechanics Fundamentals and
Applications - McGraw Hill Science_Engineering_Math ISBN 978-0-07-
338032-2
2. Laporan Praktikum Mekanika Fluida Modul 8 : Iqbal Tri Widianto NIM
102217004