Pengamatan Aliran Dalam Diameter Pipa Berbeda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PENGAMATAN ALIRAN DALAM DIAMETER PIPA BERBEDA

Damar Laras Anggit, Carol Karonka, Muhammad Rusydi

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pertamina

[email protected]

ABSTRAK
Pada praktikum modul 8 ini, praktikan akan melakukan pengamatan terhadap aliran air dalam diameter
pipa yang berbeda. Dalam eksperimen ini, praktikan akan mendapatkan data berupa diameter pipa,
headloss, volume, dan waktu. Setelah data-data tersebut didapatkan, pengolahan data diperlukan untuk
menentukan debit aliran yang mengalir dan menghitung koefisien kehilangan menggunakan persamaan
yang tertera di bagian dasar teori. Setelah itu, dibuat grafik tentang hubungan Q dengan K untuk
menganalisis hubungan debit dengan koefisien kehilangan yang terjadi. Lalu, dibuat juga grafik
hubungan K dengan D variatif.

Kata kunci : aliran, headloss, diameter, berbeda

ABSTRACT
In this module 8 practicum, the practitioner will observe the flow of water in different pipe diameters.
In this experiment, the practitioner will get data in the form of pipe diameter, headloss, volume, and
time. After the data is obtained, data processing is needed to determine the flow flow and calculate the
loss coefficient using the equations listed in the basic part of the theory. After that, a graph is made
about the relationship of Q with K to analyze the relationship of the discharge with the coefficient of
loss that occurs. Then, a graph of the K relationship with variance D was made.

Keywords: flow, headloss, diameter, different


1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pipa adalah suatu silinder yang memiliki rongga yang fungsinya adalah untuk
menyalurkan fluida baik cairan atau gas dari satu tempat ke tempat yang lain.
Tekanan yang terjadi di dalam pipa bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan
atmosfer. Fluida yang mengalir pada pipa pasti akan mengalami kehilangan
tenaga atau disebut headloss. Headloss yang terjadi dipengaruhi oleh diameter
dan panjang pipa yang dilalui oleh fluida. Kehilangan tenaga yang terjadi di
dalam pipa ini disebabkan karena adanya gesekan fluida di sepanjang permukaan
pipa. Maka dari itu, penting untuk melakukan praktikum ini agar praktikan dapat
memahami bagaimana pengaruh panjang dan diameter pipa terhadap kehilangan
energi yang terjadi, agar nantinya jika bekerja dalam industri yang berkaitan
dengan peristiwa tersebut, kami sudah paham bagaimana cara menganalisisnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengaruh panjang dan diameter pipa terhadap koefisien
kehilangan energi yang terjadi ?
b. Bagaimana hubungan debit dengan koefisien kehilangan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Mahasiswa dapat mengukur kehilangan tenaga untuk aliran air pada rangkaian
pipa dengan diameter yang berbeda-beda

1.4 Teori Dasar


Fluida yang mengalir pada pipa pasti akan mengalami kehilangan tenaga atau
disebut headloss. Headloss yang terjadi dipengaruhi oleh diameter dan panjang
pipa yang dilalui oleh fluida. Kehilangan energi yang terjadi pada pipa
diakibatkan oleh gesekan antara zat cair dengan dinding pipa serta gesekan
dengan partikel-partikelnya sendiri. kehilangan tenaga yang terjadi dapat ditulis
dengan persamaan,

𝐿𝑄 2
𝐻𝑓 = 𝐾 . 𝐷5 (1.1)
Dimana : Hf adalah kehilangan tenaga, K adalah koefisien kehilangan, L adalah
panjang pipa 0,7m konstan,Q debit, dan D diameter dalam pipa

Untuk menentukan debit, dapat menggunakan persamaan,

𝑉
𝑄= 𝑡 (1.2)
Kehilangan tenaga yang sebenarnya akibat gesekan H1-2 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus, sehingga nilai K dapat ditentukan dengan persamaan,

𝐻1−2 𝐷 5
𝐾= 𝐿𝑄 2

(1.3)

2.METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan bahan

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Gambar 1.3

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah meliputi jaringan perpipaan
dengan diameter berbeda, bangku hidraulik, gelas ukur, Hand pressure
meter,Stopwatch

Sedangkan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah air


2.2 Cara Kerja
Pertama, alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu. Katup
kontrol aliran dibuka penuh hingga fluida mengalir dari h1 dan h2, ukur kehilangan
tenaga pada pipa A. Sebelum mengambil data percobaan, katup tekanan harus diputar
dengan memegang katup diatas tangki volumetrik, lalu katup pada sambungan dibuka
sampai semua udara keluar dari tabung. Aliran variasikan kecepatannya pada pada
pengujian diameter sama, yaitu pada pengujian 1-3. Untuk perlakuan 4-6
menggunakan diameter berbeda tetapi bukaan katup sama. Pada setiap perlakuan,
kehilangan tenaga dicatat dengan menggunakan Hand pressure meter dan debit juga
dicatat pada lembar pengamatan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

Tabel 1.1 Data Hasil Pengamatan

Test Diameter Headloss V (m3x10-3) Waktu Debit(m3/s x 10-4) K


Gu Hb Gu Hb Gu Hb
1 0,01 4,88 0,95 5 1,27 7,81 7,48 6,4 1,24x10-3
2 0,01 9,27 0,77 5 1 6,10 7,7 8,2 2,23x10-3
3 0,01 9,84 0,92 5 1,12 5,56 8,2 8,99 2,08x10-3
4 9x10-3 11,17 0,62 5 0,9 6,79 6,88 7,36 2,03x10-3
5 6x10-3 15,65 0,54 5 1,71 15,62 3,16 3,2 1,74x10-3
6 14x10-3 2,56 0,98 5 0,75 4,25 13,1 11,8 1,14x10-3
Keterangan tambahan

 Panjang pipa (L) = 0,7m


 Gu = gelas ukur
 Hb = Hydrolic bench

3.2 Analisis Data

Untuk analisis data, saya menggunakan sampel data pada tabel 1.1 pada poin test 1

a. Mencari Debit
𝑉 0,95𝑥10−3 𝑚3
𝑄𝐺𝑢 = = = 7,48
𝑡 1,27 𝑠
b. Mencari nilai K

𝐻1−2 𝐷5 4,88 𝑥 0,015


𝐾= = = 1,24 𝑥 10−3
𝐿𝑄 2 0,7 𝑥 7,48

3.3 Diskusi

Grafik 1.1 Hubungan Q dengan K pada Diameter konstan

Grafik Hubungan Q dengan K


0.0025

0.002

0.0015
K

0.001

0.0005

0
0.00074 0.00075 0.00076 0.00077 0.00078 0.00079 0.0008 0.00081 0.00082 0.00083
Q

Dapat dilihat pada grafik 1.1 diatas bahwa pada test 1 dan 2, grafik Q dengan
K berbanding lurus, namun pada saat test 3, terdapat sedikit penurunan nilai K. Jika
mengacu pada persamaan 1.3 seharusnya nilai Q dan K berbanding terbalik. Maka
dari itu, data yang kami dapatkan tidak relevan dengan teori yang ada.
Grafik 1.2 Hubungan D dengan K pada Q konstan

Grafik Hubungan D dengan K


0.0025

0.002

0.0015
K

0.001

0.0005

0
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016
D

Pada analisis grafik yang kami lakukan, pada test 4-5 Nilai K berkurang
seiring dengan Diameter yang mengecil. Namun pada saat test 5-6 nilai K berkurang
seiring dengan diameter pipa yang membesar. Seharusnya jika sesuai dengan teori
pada persamaan 1.3, nilai diameter pipa harusnya berbanding lurus dengan nilai k,
jika diameter semakin besar, nilai K juga seharusnya semakin membesar.

ANALISIS KESALAHAN

Pada tabel 1.1 terdapat selisih nilai pengukuran debit antara pengukuran di gelas ukur
dengan pengukuran menggunakan hydraulic bench. selisih tersebut dikarenakan saat
pengukuran debit menggunakan gelas ukur, praktikan agak sulit untuk mengukur
karena kecepatan air yang terlalu cepat. Pada analisa grafik yang kami lakukan pada
grafik 1.1 dan grafik 1.2 terdapat beberapa kesalahan pada data eksperimen yang
kami lakukan. Nilai1 Hubungan Q dan K seharusnya berbanding terbalik, semakin
besar debit, seharusnya K semakin kecil. Dan hubungan Diameter dengan K
seharusnya berbanding lurus, semakin besar diameter seharusnya nilai K juga
semakin besar. Kesalahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh praktikan yang
kurang teliti saat pengambilan data.
4. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah data yang kami dapatkan cenderung
tidak relevan dengan teori yang sesuai dengan persamaan yang terdapat di teori dasar.
Terdapat kesalahan pada praktikan saat proses pengambilan data berlangsung. Pada
analisis grafik yang kami lakukan pada grafik 1.1 dan grafik 1.2, terdapat bagian tes
uji yang menyimpang dengan teori yang ada. Pada grafik 1.1 Hubungan Q dan K
seharusnya berbanding terbalik, semakin besar debit, seharusnya K semakin kecil.
Sedangkan pada grafik 1.2 hubungan Diameter dengan K seharusnya berbanding
lurus, semakin besar diameter seharusnya nilai K juga semakin besar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Çengel, Yunus A., John Cimbala. 2013. Fluid Mechanics Fundamentals and
Applications - McGraw Hill Science_Engineering_Math ISBN 978-0-07-
338032-2
2. Laporan Praktikum Mekanika Fluida Modul 8 : Iqbal Tri Widianto NIM
102217004

Anda mungkin juga menyukai