Metode Dokumentasi SOAP
Metode Dokumentasi SOAP
Metode Dokumentasi SOAP
SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.
1. S=Subjektif
Data Subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien dan segala
ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai ringkasan yang
berhubungan langsung dengan diagnosis. Pada pasien bisu maka dibagian data belakang “S”
diberi kode”0” atau “X”.
2. O=Objektif
Data Objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan
fisik pasien, pemeriksaan laboraturium/pemeriksaan diagnosis lain. Informasi dari keluarga
atau orang lain dapat dimasukan dalam data objektif ini sebagai penunjang
3. A=Analysis/Assessment
Merupakan pendokumentasian hasil analisi dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif
dan objektif. Analisis yang akurat dan tepat mengikuti perkembangan data pasien dapat
diambil keputusan/tindakan yang tepat.
4. P=Planning/Perencanaan
Planning (Perencanaan) adalah rencana yang dibuat berdasarkan hasil analisa. Rencana
asuhan ini meliputi rencana saat ini dan akan datang. penatalaksanaan, mencatat seluruh
perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan, seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dan
rujukan
TUJUAN SOAP
1. Pendokumentasian metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang
mengorganisasi temuan dan kesimpulan menjadi rencana suatu asuhan
2. Metode ini merupakan penyaringan intisari dari proses penatalaksanaan kebidanan untuk
tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan
3. SOAP merupakan urutan yang dapat membantu mengorganisasikan pikiran dan memberi
asuhan yang menyeluruh
KEGUNAAN SOAP
Catatan SOAP dipakai dalam pendokumentasian adalah karena metoda SOAP merupakan
kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan dalam
rencana asuhan, metoda SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses penatalaksanaan
kebidanan dalam tujuannya penyediaan dan pendokumentasian asuhan, dan dengan SOAP dapat
membantu bidan dalam mengorganisir pikiran dan asuhan yang menyeluruh.
MANFAAT SOAP
1. Untuk mengaplikasikan konsep pendokumentasian
2. Sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan
3. Sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien
4. Dan dapat dijadikan data penelitian dan pendidikan
5. SOAP sebagai suatu metode rekam medis yang diintisarikan dari manajemen proses asuhan
kebidanan
CONTOH SOAP
Berikut ini merupakan contoh pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil.
1. Pengkajian
Tanggal Pengkajian: 15 Desember 2014
Jam Pengkajian: 12.00 WIB
Tempat Pengkajian: Rumah Ny. SL
a. Data Subyektif
1) Biodata Ibu Suami
IBU SUAMI
Nama Ny. SL Tn. HJ
Umur 32 tahun 39 tahun
Suku / Bangsa Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan Terakhir SMA SMA
Pekerjaan Wiraswasta Buruh
2) Keluhan Utama
Pegal pada pinggang sebelah kiri yang hilang timbul.
3) Riwayat Menstruasi
Tidak mengalami masalah atau kelainan pada menstruasinya seperti dismenorhea,
menorragia, spooting, metrorhagia dan pre menstruasi sindrom.
HPHT: 28 – 5 – 14 HPL: 4 – 3 – 15
4) Riwayat Perkawinan
a) Kawin: Ya
b) Kawin: 1 kali
c) Nikah umur 27 tahun dengan suami 34 tahun, lama pernikahan : 5 tahun
5) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu G2 P1 A0 Hidup1
Kehamilan Persalinan BBL Nifas
Hamil Penyulit UK Jenis Penolong Penyuli BB Kondis Laktasi Penyuli
ke- (Mg t J (Gr) i t
) K Sekara
ng
I Tidak 38 Norm Bidan Tidak L 3200 Sehat ASI Tidak
ada al ada normal Ekskl ada
(4 tahun) usif,
minu
m
ASI
selam
a2
tahun
II (Sekarang)
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum: Baik
b) Kesadaran: Composmentis
c) Keadaan Emosional: Stabil
d) Berat Badan: 56 kg
e) Berat Badan Sebelum Hamil: 51 kg
f) Tinggi Badan: 152 cm
g) LILA: 28 cm
h) Tanda – tanda Vital
(1) Tekanan Darah: 100 / 60 mmHg
(2) Nadi: 82 × per menit
(3) Pernapasan: 20 × per menit
(4) Suhu: 36,9 ° C
2) Pemeriksaan Fisik
a) Muka: Tidak ada oedema dan chloasma gravidarum, tidak pucat.
b) Mata: Sklera putih, konjungtiva merah, dan pandangan mata tidak kabur.
c) Mulut: Bersih, tidak ada stomatitis, lembab.
d) Gigi/Gusi: Gigi berlubang namun tidak berdarah.
e) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
f) Payudara: Simetris, tidak ada striae gravidarum, areola dan puting menghitam, tidak ada
benjolan, puting susu pada payudara kiri menonjol namun puting susu payudara kanan
tenggelam, pengeluaran ASI belum keluar.
g) Perut: Tampak luka bekas “udun” dibawah pusar sebelah kanan, linea nigra, striae
albican.
(1) Palpasi:
Leopold I :Teraba bulat, lunak, tidak melenting di fundus uteri, TFU : 2 jari di
atas pusat.
Leopold II:Teraba keras dan memanjang seperti papan disebelah kanan serta
teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kiri.
Leopold III:Teraba bulat, keras dan melenting di tepi atas simphisis, bagian
terendah janin masih dapat digoyangkan.
Leopold IV: Tidak dilakukan.
(2) Tinggu Fundus Uteri: 19 cm
(3) Taksiran Berat Janin: 1085 gram
(4) Auskultasi: DJJ 156 ×/menit
h) Ano – Genetalia: Tidak ada varises dan kelainan, tidak mengalami keputihan.
i) Ektremitas
(1) Atas: Simetris, tidak ada oedema dan tidak ada kelainan.
(2) Bawah: Simetris, tidak ada oedema, tampak spider nevi pada betis bagian kiri,
refleks patella (+) / (+).
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Hemoglobin
b) Pada trimester I (7 September 2014, 14+4 minggu) : 11 gr/Dl.
c) Golongan Darah: A
d) USG
e) Hasil USG pada tanggal 10 Desember 2014 (28 minggu): Letak lintang, plasenta berada
di fundus uteri, DJJ: 141 ×/menit, TBJ: 1048 gram.
f) Protein Urine: Tidak dilakukan pemeriksaan.
g) Glukosa Urine: Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Analisa
a. Diagnosa: G2 P1 A0 32 tahun hamil 28+5 minggu normal; Janin tunggal hidup.
b. Masalah: Rasa pegal pada pinggang yang hilang timbul.
c. Kebutuhan: Perasat Hoffman.
3. Perencanaan
a. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu, termasuk berat janin dalam kandungannya.
b. Berikan informasi pada ibu tentang rasa pegal pada pinggang.
4. Penatalaksanaan
Tanggal: 15 Desember 2014
Waktu: 13.00 WIB
a. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.
b. Memberikan informasi pada ibu bahwa rasa pegal pada pinggang yang dirasakan oleh ibu
merupakan hal yang normal bagi ibu hamil akibat adanya desakan kepala janin di sekitar
pinggang.
c. Menganjurkan ibu untuk menggunakan sepatu dengan tumit rendah dan menghindari
penggunaan sepatu dengan tumit tinggi.
d. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang cara perawatan puting susu yang
tenggelam dengan perasat Hoffman agar puting susu menonjol.
e. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang sesuai dengan anjuran bidan (1 bulan kemudian
dari tanggal 4 Desember 2014) atau jika ada keluhan.