Artikel Osiloskop

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Alat Ukur Osiloskop

Nama :Cindy Pramudya Pratama


Nim :18504244022
Kelas :C

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.
Osiloskop dapat digunakan sebagai :
-Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu
-Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi
-Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik
-Membedakan arus AC dan arus DC
-Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-
ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang
diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan
dari sinyal.Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat
dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal
dua untuk melihat sinyal keluaran.
Beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
1. Gelombang sinusoida
2. Gelombang blok
3. Gelombang gigi gergaji
4. Gelombang segitiga.
Sinyal osiloskop dinyatakan dengan 3 dimensi :
1.Sumbu vertical (Y) mempresentasikan tegangan V
2.Sumbu horizontal (X) menunjukkan besarn waktu t
3.Tambahan sumbu Z mempresentasikan intensitas tampilan osiloskop
Osiloskop dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan cara kerjanya :
a. Osiloskop Analog,yaitu tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron
dalam tabung gambar ke atas atau ke bawah sesuai dengan bentuk gelombang yang
diukur.

b. Osiloskop Digital,yaitu mengambil bentuk gelombang yang diukur dengan


menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan
yang diambil menjadi besaran digital.

Bagian-bagian Oskiloskop :
1. Bagian Power Supply
 Power ON/OFF :tombol untuk menghidupkan dan mematikan osiloskop.
 Lampu power :lampu indikator dimana lampu kanan menyala jika osiloskop
dalam keadaan hidup.
 Intensitas :digunakan umtuk mengukur kecerahan gambar.
 Fokus :tombol yang digunakan untuk mengatur ketajaman gambar.
 Trace rotation :untuk mengatur kemiringan gambar.
 Scale Illumination :Untuk mengatur kecerahan.
 Terminal GND :untuk dihubungkan dengan tanah agar gambar dilayar lebih bersih
dan tenang.
2. Bagian Sumbu Vertikal
 Saklar AC-GND-DC :
- AC :yang diteruskan hanya tegangan bolak-balik.
- DC :yang diteruskan tegangan bolak-balik dan searah.
- GND :tegangan masuk ditanahkan.
 Variabel : Untuk kalibrasi osciloskop.
 CH1 (Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan
posisi horisontal.
 CH2 (input Y): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan
Vertikal.
 Volt atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
 Mode : untuk memilih mode yang ada.

3. Bagian Sumbu Horisontal


 Position X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
 Variabel : untuk mengatur time/div secara halus
 Trigger Level : Untuk mengatur agar frekuensi tepat terbaca

Cara Penggunaan Osiloskop


 Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian.
 Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal
masukan.
 perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position.
 Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan
0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
 Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan
acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar.
 Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak
vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak
sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1
ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak.
 Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-
tengah knob pengganti Volt/div dan time/div.
Cara Membaca Skala dan Hasil
Setelah melakukan pengukuran. Contoh hasil pengukuran tersebut menggunakan v/ div = 20
volt/ div dan t/ div = 2 ms/ div.
Vpp (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal × Vpp = 0,5 × volt/ div = 4 × 20 = 80
volt.
Vm (tegangan maksimum/ puncak) = 0,5 × Vpp = 0,55 × 80 = 40 volt.
T (periode) = jumlah kotak horizontal × t/ div = 1 × 2 = 2 ms.
f (frekuensi) = 1/ T = 1/ 2 = 50 Hz.

Anda mungkin juga menyukai