PROPOSAL YANSUH 2019 Pedalangan 01
PROPOSAL YANSUH 2019 Pedalangan 01
PROPOSAL YANSUH 2019 Pedalangan 01
Dosen Pembimbing :
drg. Irma HY Siregar M.H.Kes
Disusun oleh :
Mengetahui
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang
berguna untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan
masyarakat yang sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
dimana sehat menurut WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang
sempurna tidak hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93 dan 94,
dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan
gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan dan
dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan
gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah, serta pemerintah dan pemerintah
daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat
kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Upaya meningkatkan kesehatan gigi pada usia dini sangat penting karena
merupakan salah satu unsur penting sebagai penunjang untuk mendukung kesehatan
umum. Contohnya, apabila gigi sakit maka anak sulit atau tidak mau makan, berarti
asupan gizi kurang atau terganggu selanjutnya dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembanggannya. Salah satu cara meningkatkan kesehatan gigi adalah memelihara
kebersihan gigi dan mulut. Pemeliharaan kesehatan gigi dan anak melibatkan interaksi
antara anak, orang tua, dan para petugas kesehatan gigi yang dalam hal ini adalah
dokter gigi dan terapis gigi dan mulut.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan
gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam
kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan
untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI 2000).
Tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara umum adalah
meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut agar
tercapai status kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes,2000).
Siswa kelas I - VI SDN Pedalangan 01 berjumlah 135 siswa. Berdasarkan
hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada bulan Oktober tanggal 6-
10 2019 dari 135 siswa yang diperiksa diperoleh data kondisi kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulut dengan rata-rata kebersihan gigi dan mulut = 1,1 ; rata-
rata sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi (DI) = 1,06 dan rata-rata
adanya karang gigi (CI) = 0,13 ; rata-rata kerusakan gigi tetap (DMF-T) = 0,9 ; rata-
rata gigi berlubang yang masih bisa ditambal (D) = 23,6 ; rata-rata gigi hilang karena
berlubang dan karena cabut (M) = 0 ; dan rata-rata tambalan gigi tetap yang masih
baik (F) = 0 ; rata-rata kerusakan gigi susu (def-t) = 3,4; rata-rata gigi susu berlubang
yang masih bisa ditambal (d) = 3,1 ; rata-rata gigi susu indikasi pencabutan (e) = 0;
dan rata-rata tambalan gigi susu yang masih baik f = 0,7;
Berdasarkan data diatas, bahwa rata-rata kerusakan gigi susu = 3,4 belum
mencapai target nasional ≤ 2 artinya keadaan ini belum memenuhi target nasional dan
harus membutuhkan usaha lebih untuk mengatasi masalah kebersihan gigi agar
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal; rata-rata kebersihan gigi anak =
1,1 sudah mencapai target nasional ≤ 1,2 artinya namun keadaan ini masih sangat
minimal dalam mencapai target nasional dan harus membutuhkan usaha lebih untuk
mengatasi masalah tersebut agar mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal;
rata-rata kerusakan gigi tetap = 0,9 artinya sudah memenuhi target nasional ≤ 1,2
tetapi perlu ditingkatkan agar mencapai target optimal, sehingga perlu adanya usaha
untuk menyadarkan anak untuk memeriksakan giginya ke pelayanan kesehatan.
Sehingga perlu dilakukan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
siswa kelas I – V SD N Meteseh guna meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
pada siswa kelas I – V SD N Meteseh, dan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan baik dan benar sejak dini agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
B. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pelayanan asuhan gigi dan mulut yaitu, siswa-siswi kelas
I – V SD N Pedalangan 01.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
1) Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan
2) Terciptanya kemampuan pelihara diri
3) Meningkatkan status kesehatan gigi optimal
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat
b. Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut
c. Mengupayakan upaya pencegahan
D. Analisis Situasi
1. Data Demografi
SD Negeri Pedalangan 01 terletak di Jl. Durian Raya No. 8, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang. Jumlah keseluruhan murid SD N Pedalanan 01 yaitu
135 siswa dengan jumlah murid perempuan sebanyak 90 siswa dan jumlah murid
laki-laki sebanyak 45 siswa. SD Negeri Pedalangan 01 berdiri pada tahun 1960.
Kepala Sekolah SD N Pedalangan 01 tahun 2019 adalah Ibu
Ruangan
1. Ruang kelas 6
3. Ruang guru 1
4. Ruang perpustakaan 1
5. Ruang UKS 1
6. Kamar mandi guru 1
8. Kantin 1
Karyawan
1. Guru 8 orang
2. Staff 1 orang
2. Data Pemeriksaan
a. Rata-rata Status Kesehatan Gigi dan Mulut
OHI-S : 1,1 D : 23,6 d : 3,1
DI : 1,06 M:0 e:0
CI : 0,13 F : 0,7 f : 0,7
DMF-T : 0,9 def-t : 3,4
No. Status kesehatan gigi dan mulut %
1 OHI-S 21%
2 DMF-T 13%
3 def-t 66%
Jumlah siswa yang diperiksa = 135 100%
3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada tanggal 6-11 Oktober
2019 maka diidentifikasi masalah sebagai berikut:
Kriteria OHI-S
Kriteria DMF-T
a. Rata-rata OHI-S=1,1 dimana DI= dan CI= . Sedangkan menurut target OHI-S ≤
1,2 berarti kondisi Oral Hygiene Index-Simplify siswa kelas I – V SD N
Meteseh sesuai target adalah Buruk.
b. Rata-rata DMF-T=0,9 dimana D= M= F=. Sedangkan menurut target adalah
DMF-T ≤ 2, berarti kondisi Decay Missing Filling-Total siswa kelas I – V SD N
Meteseh sesuai target nasional adalah Sangat Rendah.
c. Rata-rata def-t=3,4 dimana d= e= f=, sedangkan menurut target adalah def-t ≤ 2,
berarti kondisi decay extraction filling-total siswa kelas I – V SD N Meteseh
sesuai target nasional adalah Buruk.
4. Prioritas Masalah
(Metode Hanlon)
Keterangan kriteria A, B, C dan D (PEARL):
A= Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang
terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi terkait.
Pemberian skor 0 – 10 (kecil – besar)
B= Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,
kecenderungannya dari waktu ke waktu.
Pemberian skor 0 – 10 (tidak gawat – sangat gawat)
C= Efektifitas atau kemudahan penanggulan masalah, dilihat dari perbandingan
antara pekiraan hasil atau manfaat penyelesaian masalah yang akan diperoleh
dengan sumber daya (biaya, sarana, dan cara) untuk menyelesaikan masalah.
Pemberian skor 0 – 10 (sulit - mudah)
D= PAERL, berbagai pertimbangan dalam kemungkinan pemecahan masalah.
Pemberian skor 0= Tidak, dan 1= Ya.
P= Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai
kebijaksanaan/program/kegiatan instansi/organisasi terkait.
E= Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
A= Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi
terkait/instansi lainnya.
R= Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan
masalah (tenaga, sarana/peralatan, dan waktu)
L= Legality yaitu dukungan aspek hukum/perundangan-undangan/peraturan
terkait seperti peraturan pemerintah/protap.
Setelah kriteria tersebut berhasil diisi, maka selanjutnya menghitung nilai NPD
dan NPT dengan rumus sebagai berikut:
NPD=Nilai Prioritas dasar = (A + B) x C
NPT=Nilai Prioritas Total = (A + B) x C x D
Prioritas pertama adalah masalah dengan skor NPT tertinggi. Metode Hanlon
(Kuantitatif) ini lebih efektif bila digunakan untuk masalah yang bersifat kuantitatif.
E. Alternatif Masalah
Penyebab
No Masalah Alternatif
Non Klinis Klinis
2.
4. Kurangnya perhatian Penyuluhan
DMF-T
Dilakukan
penambalan,
pencabutan pada gigi
tetap (bila perlu)
1. Kurangnya pengetahuan Tingginya rata-rata Penyuluhan
2. Kurangnya perhatian skor def-t Pendekatan dengan
3. Kurangnya penanganan orang tua
3
def-t Dilakukannya
.
penambalan,
pencabutan pada gigi
susu
BAB II
PERENCANAAN PELAYANAN ASUHAN
H. RENCANA EVALUASI
1. Rencana Evaluasi Kegiatan
Rencana untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut dalam upaya meliputi:
a. Promotif
Akan adanya peningkatan pengetahuan pasien ditandai dengan kemampuan
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan setelah penyuluhan dan peningkatan
kesadaran pasien untuk mau melakukan perawatan dan pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut.
b. Preventif
Akan diadakannya pelaksanaan pembersihan karang gigi padapasien yang
memiliki karang gigi kategori buruk dengan baik dan mencapai ideal yang
diharapkan.
c. Kuratif
Akan adanya pelaksanaan tindakan penambalan gigi susu dengan Fuji IX
dengan baik sehingga diharapkan tercapainya target ideal.
I. KEMUNGKINAN HAMBATAN
1. Hambatan Teknis
a. Hambatan
1) Jumlah kunjungan yang lebih dari satu kali dikhawatirkan pasien tidak
mempunyai waktu untuk melanjutkan perawatan
2) Jauhnya tempat perawatan yang digunakan untuk tindakan penambalan GI
dan pencabutan
b. Solusi
1) Perlu diberikan motivasi, penjelasan dan ditunjukan jadwal secara tertulis
agar pasien mau melakukan perawatan selanjutnya sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
2) Jauhnya tempat perawatan yang digunakan untuk tindakan penambalan GI
dan pencabutan
2. Hambatan Program
a. Hambatan
Pelaksanaan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat bersamaan
dengan kegiatan belajar mengajar disekolah, dan pada bulan November dilakukan
pemadatan pembelajaran karena mendekati UAS sehingga waktu yang di minta
untuk tindakan relative singkat.
b. Solusi
1.) Perlu pendekatan pada guru kelas untuk meminta izin tindakan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dilakukan sewaktu jam pelajaran
berlangsung namun hanya beberapa siswa yang dilakukan perawatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data pemeriksaan pelaksanaan dari kegiatan Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut serta Upaya Pemberdayaan Berbasis Masyarakat pada siswa-
siswi kelas I – V SD N Pedalangan 01 menjadikan dasar kami dalam merencanakan dan
melaksanakan tindakan dibidang promotif, preventif, dan kuratif terbatas.
B. Saran
Diharapkan kepada pasien setelah dilakukannya Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut serta Upaya Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ini agar lebih meningkatkan
sikap pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut, khususnya dalam perawatan gigi dan
mulut yang baik dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga tidak terjadinya
lubang gigi dan dapat mencapai derajat kesehatan gigi yang optimal.
Ketua Pelaksana