Makalah Romawi Kuno

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Romawi adalah salah satu kebudayaan bahkan himpunan dari kebudayaan-kebudayaan yang
membentuk sebuah peradaban. Peradaban adalah kebudayaan yang menyeluruh (Total Culture)
yakni keseluruhan (totalitas) pengalaman kemanusiaan (Mankind) di dalam dunia. Kebudayaan
tersebut merupakan hasil dari proses sejarah yang telah berkembang dan berlangsung sangat
lama. (Drs. Helius Syamsudin, MA. 1986 : 1.1). kebudayaan di dunia sangatlah banyak, mulai
dari benua Amerika terdapat 3 kebudayaan besar, Mesir, Tiongkok, Romawi, Yunani dan
sebagainya. Romawi sangatlah terkenal dengan berbagai kebudayaan yang hingga kini dapat
kita nikmati keberadaannya baik secara fisik maupun tidak. Untuk memahami suatu
kebudayaan, dirasa perlu untuk mempelajari dari setiap system yang terdapat dalam masyarakat
Romawi tempo dulu. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai sistem-
sistem yang membentuk peradaban Romawi sangat terkenal dan menarik perhatian dunia.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana awal bangsa Romawi ?
b. Bagaimana sistem pengetahuan bangsa Romawi?
c. Bagaimana sistem teknologi bangsa Romawi?
d. Bagaimana sistem ekonomi bangsa Romawi?
e. Bagaimana sistem organisasi sosial bangsa Romawi?
f. Bagaimana sistem bahasa bangsa Romawi?
g. Bagaimana sistem kesenian bangsa Romawi?
h. Bagaimana sistem kepercayaan bangsa Romawi ?
i. Bagaimana keruntuhan imperium Romawi ?
3. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui awal bangsa Romawi.
b. Untuk mengetahui sistem pengetahuan bangsa Romawi.
c. Untuk mengetahui sistem teknologi bangsa Romawi.
d. Untuk mengetahui sistem ekonomi bangsa Romawi.
e. Untuk mengetahui sistem organisasi sosial bangsa Romawi.
f. Untuk mengetahui sistem bahasa bangsa Romawi.
g. Untuk mengetahui sistem kesenian bangsa Romawi.
h. Untuk mengetahui sistem kepercayaan bangsa Romawi.
i. Untuk mengetahui keruntuhan imperium Romawi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal peradaban Romawi Kuno


A.1)Geografis dan asal usul bangsa Romawi Kuno
Romawi merupakan salah satu bangsa di Eropa yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan dunia. Romawi menjadi salah satu peradaban klasik yang mengembangkan ilmu

1
pengetahuan, hukum dan seni. Asal usul bangsa Romawi sebenarnya terjadi pada 1500 SM
yaitu satu kelompok suku Tribes (Indo Eropa) yang disebut Latin memasuki Italia dari utara dan
bermukim di Latium, sebelah selatan sungai Tiber. Suku –suku Latin kemudian bersatu untuk
melindungi mereka dari musuh-musuh seperti bangsa Etruska, suatu bangsa pelaut dari Timur
yang masuk ke Italia sekitar 1000 SM. Bangsa Latin bersatu yang diwadahi dalam sebuah Liga
yang dinamakan Roma. Pendirian kota Roma sering dikaitkan dengan legenda Remus dan
Romulus. Kisah ini terdapat dalam Aeneis sebuah karya sastra berupa syair yang ditulis oleh
Vergilius antara tahun 29 SM dan 19 SM. Menurut Vergilius, Remus dan Romulus adalah
keturunan dari Aeneas, seorang pangeran Troya. Aeneas kabur ke Italia setelah kota Troya
diserang oleh bangsa Yunani pada 1184 SM. Cerita ini juga muncul dalam Illias yaitu sebuah
syair yang ditulis oleh seorang Yunani yaiti Homeros pada abad ke-8 atau ke-7 SM. Namun,
hingga saat ini belum ada bukti arkeologis untuk membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Menurut legenda, Romulus dan Remus adalah putra kembar Dewa Mars yang ditinggalkan di
dalam keranjang di Sungai Tiber yaitu tempat mereka ditemukan oleh seorang serigala betina.
Serigala itu merawat mereka sampai seorang gembala menemukan mereka dan kemudian
membesarkannya. Hingga kini gua serigala dianggap sakral bagi masyarakat Romawi, mereka
menjadikan gua tersebut sebagai kuil di Bukit Palatinus. Nama kota tersebut merupakan nama
yang diberikan oleh Romulus setelah mengalami pertengkaran dengan Remus tentang nama
kota tersebut sehingga Romulus membunuh Remus. Menurut masyarakat Romawi legenda ini
terjadi sekitar tahun 753SM. Kalender Romawi menggunakan penanggalan yang dimulai dari
tahun 753 SM. Romawi terletak di Italia bagian tengah, berdiri di tepi sungai Tiber. Di bawah
kota Roma seperti sekarang ini terdapat peninggalan-peninggalan yang belum terkuak untuk
memecahkan sebuah misteri yang masih terpendam selama berabad-abad.
Keadaan geografis dapat dijadikan sebagai faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan
Romawi, yaitu :

1. Lokasi Romawi di dunia Laut Tengah adalah sangat strategis untuk ekspansi dan
perdagangan.
2. Pegunungan Italia (Appenina) membentang arah utara dan selatan sehingga tidak ada
halangan untuk persatuan jazirah itu.

3. Iklim yang nyaman dan adanya tanah yang subur, mendukung majunya pertanian.

2
4. Pegunungan Alpen di utara dan laut yang mengitari Italia pada tiga sisi memberikan
perlindungan dari penyerbuan asing.
5. Ibu kota Romawi dibangun di atas tujuh bukit dan di tengah jazirah sehingga
memberikan perlindungan alam.

A.2) Pembabakan sejarah Romawi Kuno


Begitu banyak para arkeolog dan sejarawan yang mempelajari tentang kebudayaan dan
peradaban Romawi Kuno sehingga mereka membuat pembagian waktu dengan tujuan untuk
mempermudah para arkeolog berikutnya dalam memecahkan rahasia-rahasia kemegahan
Romawi yang masih terkubur dan menjadi misteri. Pembabakan tersebut dibagi dalam tiga
waktu atau zaman, diantaranya :
1. Perkembangan Roma menuju Republik (Sekitar 800-200 SM)
Waktu yang lama kira-kira 1000 tahun sebelum Masehi bangsa petani yang bernama Latin
dan Sabini mendiami sebuah tempat yang nantinya akan menjadi Roma. Ketika kota
tersebut sedang berkembang, bangsa Etruska merebut mengambil alih kekuasaaannya. Akan
tetapi, orang Roma tidak membiarkan hal tersebut, mereka merebut kembali kota Roma dan
akhirnya pada 509 SM mereka mengumumkan pemerintahan republik.
2. Masa Akhir Republik (200-27 SM)
Romawi berkembang karena melakukan penguasaan wilayah-wilayah disekitarnya seperti
Suriah, Afrika Utara, Yunani, dan Perancis. Mereka menguasai Laut Tengah yang disebut
“Mare Nostrum” yang artinya “Laut Kami”. Setelah pemerintahan republik berlangsung,
para pemimpin militer bersaing merebut Romawi untuk menjadi penguasa yang diktator,
salah satu yang terkenal adalah Julius Caesar pada abad ke 27 SM. Namun, salah satu
keturunannya yang bergelar “Agustus” tidak mendukung pemerintahan Republik sehingga
ia membubarkan pemerintahan tersebut dan mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang
kaisar atau imperator.
3. Kekaisaran Romawi (27 SM-476 M)
Nampaknya perubahan ini membuahkan hasil, terlihat pada abad ke 117 M Romawi berada
pada masa kejayaannya, wilayah kekuasaan Romawi terhitung sangat luas. Disamping
kejayaan tersebut, hal ini juga menyebabkan keruntuhan imperium itu sendiri karena
ketidaksanggupan mereka dalam mengawasi dan mengontrol wilayah sehingga sulit untuk
menjaga wilayahnya. Bangsa Romawi diserang oleh bangsa yang mereka sebut sebagai suku
barbar, kemudian pada abad ke empat, Konstantinus menetapkan agama Kristen sebagai
agama negara dan Konstantinopel yang sekarang Istanbul sebagai ibu kota yang baru. Awal
keruntuhan ini terjadi ketika Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua pada 395 M, yaitu
3
Romawi Barat yang nantinya menjadi Romawi itu sendiri dan pada akhirnya dikalahkan
oleh suku bangsa Visigot dari Germania pada 476 M dan yang kedua Romawi Timur atau
Kekaisaran Bizantium yang bertahan hingga akhirnya dikalahkan oleh Turki Usmani pada
1453 M.

B. SISTEM PENGETAHUAN
1. Pengobatan
Pencapaian ilmu pengetahuan Romawi kebanyakan terjadi dalam bidang pengobatan dan
teknik. Sebenarnya dalam bidang sains, orang Romawi tidak begitu banyak berkontribusi
karena Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani.
Faktanya, sebagian besar dokter Romawi berasal dari Yunani, atau merupakan keturunan
Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan tubuh (empedu
hitam, empedu kuning, lendir, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran
darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galenus, yang hidup pada 131-201
Masehi dan menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galenus tersebut (sebenarnya
merupakan versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh para
dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galenus mengulangi banyak penelitian
Hippokrates mengenai empat cairan, tetapi dia juga menambahkan banyak sekali hasil
penelitiannya tentang tubuh manusia. Galenus mempelajari bagian dalam tubuh manusia
dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator
yang terluka. Dan dia membedah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka.
Galenus tentunya mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galenus
memahami bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah
mengungkap bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir
menggunakan otak. Namun dia tidak membuat banyak kemajuan dalam hal metode
pengobatan terhadap manusia. Dia masih berpikiran bahwa metode pengeluaran darah
adalah cara yang baik.

2. Teknik
Menurut buku National Geographic (2007), Bangsa Romawi menemukan cara yang sangat
pintar dalam infrastruktur berbagai konstruksi bangunan yang terdapat di kota seperti Forum
Romunum yang berfungsi sebagai tempat bertransaksi, Colloseum, kubah pantheon yang

4
kubahnya membentuk setengah lingkaran dan bangunan lainnya. Masyarakat Romawi
menggunakan beton yang memiliki berat lebih ringan dibanding dengan batu, disamping itu
orang Romawi juga menetapkan satu ukuran standar untuk pembuatan batu bata yang
berukuran panjang dan tipis sehingga memberikan ciri khas pada penampilan kota Romawi.
Orang Romawi juga telah sadar akan kebersihan, mereka membangun toilet yang diatur
sesederhana mungkin dalam satu ruangan, pembangunan ini untuk menjaga kota tetap bersih
dan sehat.
3. Angka
Bangsa Romawi tidak mengalami banyak perkembangan dalam bidang matematika, namun
mereka berhasil menciptakan sistem penulisan angka mereka sendiri. Bangsa Romawi
mempergunakan beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. Kadang mereka menulis angka
seperti ini: I II III IV V dan di lain waktu mereka mempergunakan angka Yunani. Angka Romawi tidak
selalu ditulis dengan cara yang sama. Berikut ini adalah tabel angka Romawi :

Lambang Nilai Lambang Nilai Lambang Nilai


I 1 XI 11 CC 200
II 2 XIV 14 CD 400
III 3 XIX 19 D 500
IV (atau IIII) 4 XX 20 DC 600
V 5 XXX 30 CM 900
VI 6 XL 40 M 1000
VII 7 L 50
VIII 8 LX 60
IX (atau VIIII) 9 XC 90
X 10 C 100

Jadi, MMIII adalah 2003, dan XXIV adalah 24, dan CLVII adalah 157. Menaruh angka yang
lebih besar seperti V setelah angka yang lebih kecil seperti I berarti V dikurangi I atau 5
dikurangi 1 yang berarti 4.
Dengan sistem penulisan seperti ini, anak-anak Romawi mengalami kesulitan ketika
melakukan perkalian, pembagian, atau penambahan angka dalam jumlah besar. Karena itu,
anak-anak Romawi, bahkan anak-anak yang bersekolah, tidak melakukan perkalian dan
pembagian angka besar di kertas, tetapi mereka menghafal tabel perkalian. Untuk angka-
angka besar, mereka mempergunakan papan hitung atau abacus. Tetapi banyak perkalian dan

5
pembagian angka besar biasanya dilakukan oleh orang Romawi yang ahli, bukan oleh orang
biasa.
4. Sanitasi
Di kota-kota besar, orang-orang sering sakit
karena meminum air yang telah
terkontaminasi kotoran manusia. Untuk
menyelesaikan masalah ini, banyak kota di
Romawi yang membangun akuaduk untuk
menyediakan air bersih dari perbukitan di
sekitar kota. Pemerintah juga membangun toilet umum Ada juga toilet umum yang memiliki
jamban untuk banyak orang sekaligus. Beberapa saluran pembuangannya masih
dipergunakan hingga saat ini.

5. Pelayaran

Mosaik kapal Romawi berlayar segi


empat.

Hingga Perang Punisia


Pertama, pada tahun 264
SM, bangsa Romawi
bukanlah pelaut, dan mereka tidak memiliki angkatan laut. Namun ketika mereka harus
berperang melawan Kartago, yang merupakan keturunan bangsa Fenisia yang merupakan
pelaut tangguh, orang Romawi pun belajar cara membuat kapal dengan cara meniru kapal-
kapal Kartago. Tidak lama setelah itu, pada tahun 100-an SM, Romawi berhasil menaklukan
Fenisia dan sejak itu kemampuan pembuatan kapal Romawi merupakan keberlanjutan dari
pembuatan kapal Asia Barat. Para pelaut Fenisia tetap membangun kapal seperti
sebelumnya, namun kini sebagai warga Romawi.
Ketika Romawi menaklukan Fenisia, mereka sudah menguasai seluruh Laut Tengah, jadi
sebenarnya mereka tidak terlalu membutuhkan angkatan laut lagi - hanya sejumlah kapal
patroli untuk membasmi bajak laut, serta kapal dagang untuk ekonomi. Sebagian besar kru
pada kapal-kapal Romawi adalah orang Fenisia, Yunani atau Mesir, karena bangsa-bangsa
tersebut memang terkenal memiliki kebudayaan berlayar. Pada masa akhir Kekaisaran
6
Romawi, semua uang pajak digunakan untuk membiayai angkatan darat, sehingga angkatan
laut tidak lagi diperhatikan.
Meskipun angkatan laut Romawi tak lagi terlalu penting, ketika Romawi menguasai seluruh
Laut Tengah, ada banyak kapal dagang yang berlayar menjelajahi Laut Tengah. Orang-orang
yang merancang kapal-kapal itu terus berusaha meningkatkan rancangan kapal selama masa
Kekaisaran Romawi. Peningkatan yang paling penting adalah perkembangan berangsur dari
layar segitiga, yang pertama kali muncul pada masa akhir Republik, sekitar tahun 50 SM.
Layar segitiga ini secara perlahan menggantikan layar segi empat. Layar segitiga ini kini
disebut layar "latin" karena diciptakan oleh para penutur bahasa Latin. Layar latin memiliki
kelebihan karena dapat memanfaatkan angin dengan lebih baik . Dengan menggunakan layar
latin, kapal dapat berlayar lebih cepat daripada ketika menggunakan layar segi empat, dan
tidak membutuhkan angin yang terlalu kencang untuk membuat kapal melaju.

C. SISTEM TEKNOLOGI
Salah satu hal yang terkenal dari bangsa Romawi adalah kehebatan mereka dalah hal arsitektur.
Bangsa Romawi banyak melakukan inovasi dalam bidang arsitektur. Bangsa Romawi
menerapkan gaya Etruska dan Yunani yang mengkombinasikan tiga hal yang penting yaitu
tiang, gerbang melengkung, dan kubah. Sekitar 700 SM, bangsa Etruska memperkenalkan
arsitektur Asia Barat ke Italia, dan mengajarkannya pada bangsa Romawi. Kini tidak banyak
arsitektur Etruska yang tersisa, namun banyak makam bawah tanah mereka yang masih ada,
selain juga reruntuhan kuil-kuil mereka.
Pada periode Republik, bangsa Romawi banyak melakukan pengembangan pada kota mereka.
Mereka membangun saluran air, jalan, dan saluran pembuangan. Forum dan kuil Romawi juga
berkembang. Orang-orang juga membuat teater dan colosseum untuk permainan para gladiator.
Kaisar pertama Romawi, Augustus, melakukan lebih banyak perubahan. Dia membangun Altar
Perdamaian, pemakaman untuk keluarganya, dan teater batu yang besar untuk pertunjukan
drama. Cucu tiri Augustus, Tiberius, membangun ulang kuil Castor dan Pollux di Forum
Romawi. Cicit buyut Augustus, Nero, juga membangun banyak bangunan, termasuk Istana
emasnya. Pada 69 M, Vespasianus mengambil beberapa material dari Istana Emas untuk
membangun Colosseum. Putra Vespasianus, Titus, membangun pelengkung kejayaan, dan
putranya Domitianus membangun istana besar untuk dirinya sendiri di bukit Palatine.
Meskipun Domitianus terbunuh pada 96 M, arsitek-arsitek selanjutnya terus menggunakan gaya
yang pernah dikembangkan untuk istananya, karena kaisar-kaisar berikutnya tinggal di istana
Domitianus.

7
Arsitek-arsitek Trajanus menggunakan batu bata dan lengungan beton untuk membuat bangunan
Forum yang baru dengan tiang yang besar serta bangunan pasar. Trajanus juaga membangun
pemandian umum besar pertama di kota Roma. Arsiteknya kemungkinan adalah orang yang
sama yang nantinya membangun Pantheon Hadrianus, sebuah kuil untuk semua dewa. Kuil itu
memiliki kubah yang sagat besar, dan tidak ada yang membuat kubah yang lebih besar dari ini
selama lebih dari seribu tahun kemudian.
Di provinsi-provinsi Kekaisaran Romawi, orang-orang membangun forum, kuil, pemandian
umum, dan amfiteater, meskipun secara umum lebih kecil daripada yang ada di kota Roma. Ada
banyak kota yang sangat terawat di Kekaisaran Romawi. Di Italia ada kota Pompeii, Ostia, dan
Cosa. Sementara di sekitar Mediterania, ada kota Ampurias di Turki, Caesarea di Israel, Lepcis
Magna di Libya, Bulla Regia, Dougga, dan Maktar di Tunisia, Volubilis di Maroko, dan Italica
serta Empurias di Spanyol.
Setelah masa kaisar Hadrianus, Romawi mulai jarang melakukan penaklukan sehingga harta
pemasukan berkurang dan program pembangunan mulai dihentikan. Namun kaisar Caracalla
masih bisa membangun pemandian umum yang besar di kota Roma pada awal 200-an M, dan di
akhir 200-an M, kaisar Diokletianus membangun pemandian lainnya. Pada awal 300-an M,
kaisar Maxentius membangun istana yang besar di luar dinding Roma, dan basilika di Forum
Romawi. Kaisar Konstantinus membangun pelengkung kejayaan, beberapa gereja, dan
memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Konstantinopel (Istanbul). Di sana, dia dan
keturunannya membangun lebih banyak gereja, tempat sirkus, dan istana.
1. Basilika
Jika orang Romawi ingin melakukan kegiatan kelompok, mereka biasanya berkumpul di
basilika. Bagian dalam basilika sedikit banyak mirip dengan gereja Kristen atau katedral
abad pertengahan; ada ruangan besar dengan tiang-tiang untuk membentuk gang-gang.
Kadang ada tempat duduk untuk orang-orang tertentu. Lantai basilika Aemilia dibangun dari
berbagai jenis marmer, yang didatangkan dari Numidia, Mesir, Yunani, dll, untuk
menunjukkan tempat-tempat kekuasaan Romawi. Perbedaan antara basilika dengan gereja
adalah bahwa pintu masuknya terletak di sisi panjang bangunan. Di dalam basilika, hakim
mengadili suatu perkara, politikus menggelar pidato, guru mengajar murid-muridnya. Di
tangga basilika, orang-orang menjual makanan atau menukarkan uang. Ketika basilika
Aemilia terbakar habis, banyak koin perunggu (hasil pertukaran) yang meleleh ke lantai
basilika.

8
2. Akuaduk
Seiring kota-kota Romawi menjadi semakin besar, maka kebutuhan terhadap pasokan air
pun bertambah. Saluran pembuangan dialirkan ke sungai sehingga sungai tidak layak untuk
dijadikan sumber air oleh rakyat Romawi. Akhirnya pemerintah Romawi memutuskan untuk
membangun saluran air dari batu yang sangat panjang dan digunakan untuk mengalirkan air
bersih dari bukit terdekat sampai ke kota. Akuaduk pertama dibangun di kota Roma sebelum
kemudian dibangun juga di kota-kota lain. Pada akhirnya, sebagian besar kota di Romawi
punya setidaknya satu Akuaduk, sementara kota besar seperti Roma bisa punya sampai
sepuluh Akuaduk.
Akuaduk tidak mudah untuk dibangun, arsiteknya harus benar-benar memperhitungkan
supaya airnya bisa sampai dengan benar, tidak berhenti di tengah jalan atau mengalir terlalu
cepat. Untuk menjaga agar alirannya tepat, pembangunan Akuaduk seringkali harus
disesuaikan dengan keadaan kota, kadang Akuaduk dibuat dengan penyangga berbentuk
lengkungan, kadang dialirkan lewat saluran batu di tanah, bahkan kadang melalui
terowongan bawah tanah. Akuaduk terus digunakan sampai 400-an M. Setelah Romawi
runtuh, kota-kota di Eropa menjadi lebih kecil, dan pasokan air didapat dari sumur.
3. Amfiteater
Amfiteater atau Colosseum di Roma, sebenarnya masih banyak amfiteater lainnya di
Kekaisaran Romawi. Pertarungan-pertarungan gladiator pada masa Etruria sebenarnya
dapat digelar di mana saja asalkan di tempat yang rata di dekat bukit, supaya orang-orang
bisa duduk di lereng bukit dan menonton pertarungan yang berlangsung di bawahnya.
Namun tempat seperti itu jarang ada, sehingga pada tahun 300-an SM, para orang kaya dan
pemerintah membangun amfiteater sementara dari kayu bagi orang-orang untuk duduk,
seperti layaknya bukit buatan. Bangunan tersebut dinamai amfiteater karena terlihat seperti
dua teater yang saling berhadapan. Pada tahun terakhir masa Republik Romawi, ada begitu
banyak pertarungan gladiator sampai rakyat lelah untuk membuat amfitater dadakan lalu
membongkarnyasetelah pertunjukan selesai. Kota-kota besar mulai membangun amfiteater
tetap dari marmer dan batu kapur. Amfiteater batu pertama di Romawi tidak dibangun di
kota Roma tetapi di kota Pompeii. Amfiteater pertama di kota Roma adalah Colosseum
dibangun pada 70-an M oleh kaisar Romawi, Vespansianus.
Semakin lama di seluruh Kekaisaran Romawi mulai dari Suriah sampai Spanyol, dari
Inggris sampai Tunisia, terdapat amfiteater. Amfiteater juga menjadi tempat
dilaksanakannya hukuman mati. Pada hari libur, di beberapa kota, para petani ikut

9
menyaksikan pertarungan dan eksekusi di amfiteater. Amfiteater terus digunakan sampai
tahun 300-an M. Setelah rakyat Romawi memeluk agama Kristen, pertarungan gladiator
dihentikan karena sebelumnyabanyak penyebar agama Kristen yang menjadi korban
gladiator, dan juga karena pertarungan gladiator diselenggarakan untuk memuja para dewa.
4. Ara Pacis
Setelah kaisar Romawi Augustus berhasil menguasai Romawi melalui perang saudara pada
masa akhir Republik Romawi, sekitar 30 SM, dia membangun Altar Perdamaian (Ara
Pacis). Dia membangunnya untuk menunjukkan bahwa peperangan sudah berakhir.

D. SISTEM EKONOMI
Masyarakat Romawi berprofesi sebagai petani karena awal masuk mereka yaitu sebagai bangsa
petani yang kemudian mengalahkan bangsa Etruska. Kemudian kegiatan yang menjadi faktor
penggerak ekonomi Roma adalah perdagangan dengan ditemukannya bukti arkeologis yaitu
berupa bangkai kapal yang didalamnya terdapat guci-guci yang bermuatan anggur, buah ceri,
buah zaitun, anggapan berdagang semakin besar. Mereka biasanya menjual hasil panen mereka
di pasar kota atau forum romunum. Petani Romawi membayar pajak sebagian dengan uang,
sebagian lagi dengan hail panen.
Romawi telah memiliki uang logam yang disebut Denarii, uang tersebut digunakan oleh para
pedagang yang membuat Romawi menjadi makmur. Pajak dari rakyat digunakan untuk
membiayai kekaisaran, Romawi memerlukan pasukan yang kuat dan pejabat yang cakap untuk
mengolah daerah kekuasaannya. Uang logam Romawi ditemukan di seluruh penjuru kekaisaran
karena uang tersebut adalah uang resmi, kebanyakan uang-uang tersebut ditenukan di Caesarea
Maritima (Israel sekarang).
Orang kaya beserta budak-budak mereka juga tinggal di kota. Beberapa dari orang kaya ini
adalah tuan tanah, yang menyewakan tanah mereka pada para petani miskin, atau menyuruh
budak untuk mengurusnya. Beberapa orang kaya menjalankan bisnis pembuatan pakaian atau
peralatan. Kaum perempuan menjual barang-barang di toko, menjadi penjahit, atau mengemis.
Perempuan biasanya tidak menjadi pengajar di sekolah. Bangsa Romawi juga melakukan
perdagangan dengan bangsa-bangsa lainnya. Mereka menyeberangi Laut Tengah untuk membeli
papirus dari Mesir, kaca dari Fenisia, daging babi dan garam dari Austria, timah dari Inggris,
saus ikan, alat masak, dan piring dari Afrika Utara, dan minyak zaitun dari Spanyol. Bahkan
petani biasa mampu membeli banyak dari benda-benda tersebut.
Beberapa pedagang bahkan pergi lebih jauh, ke Samudra Hindia atau menyebrangi Asia Barat,
untuk berdagang dengan orang india dan memperoleh kapas, kayu manis, bumbu-bumbu, dan

10
bahkan sutra yang datang dari Tiongkok. Benda-benda ini tergolong mahal dan hanya mampu
dibeli oleh golongan orang kaya.

E. SISTEM ORGANISASI SOSIAL


Kelas sosial di Roma kuno adalah hirarkis, tetapi ada beberapa tumpang tindih antar individu
misalnya satu lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang lain.
a) Zaman Republik (510-31 SM)
1. Sistem pemerintahan
Pada mulanya Republik Romawi adalah republik kaum Patricia yaitu pemerintahan yang
dikuasai oleh kaum bangsawan dengan sistem pemerintahannya bersifat aristocrat. Kekuasaan
eksekutif dipegang oleh dua orang konsul dengan masa jabatan selama satu tahun. Mereka dan
pejabat-pejabat lainnya dipilih oleh warganegara laki-laki dewasa. Sedangkan badan legislatif
atau senat (kamar atas / upper house) berjumlah sekitar 300 orang patrisia yang menjabat
seumur hidup dan diawasi oleh 12 keluarga Romawi. Kemudian majelis atau assembly (kamar
bawah / lower house) terdiri dari semua laki-laki dewasa yang dapat menggunakan senjata,
meskipun jumlahnya banyak tetapi tindakan-tindakan yang hendak dilakukan harus mendapat
persetujuan dari senat terlebih dulu.
Pejabat-pejabat lain yang dipilih oleh warganegara tadi adalah
1. Praetors memegang urusan pengadilan.
2. Aediles mengendalikan pemerintahan kota.
3. Quaestors memegang masalah keuangan.
4. Cencors mengawasi daftar warganegara dan moral rakyat.
2. Sistem masyarakat
Dalam masyarakat, rakyat yang kebanyakan disebut plebeia atau disingkat pleb mempunyai
kekuasaan yang terbatas, mereka tidak diperbolehkan menjadi pejabat, dilarang menikah
dengan kelas patrisia, memiliki suara terbatas dalam pembuatan undang-undang. Pembatasan
ini mengakibatkan perseteruan antara plebeia dengan patrisia, kaum plebeia mengancam akan
keluar dari Roma dan mendirikan kota sendiri. Akan tetapi, dalam perkembangannya akhirnya
kaum plebeia memperoleh hak-haknya, diantaranya: hak untuk memilih tribune-tribune yaitu
pejabat-pejabat yang memiliki hak veto dalam perundang-undangan Senat, hukum Romawi
untuk pertama kali dituliskan pada 540 SM sehingga rakyat jelata mendapat perlindungan dari
hakim-hakim patrisia, jabatan-jabatan umum mulai terbuka untuk mereka, majelis dapat
membuat undang-undang tanpa veto senat. Seiring dengan perkembangannya kaum Plebeia
yang membuat pemerintahan lebih baik yaitu dalam kemasan demokratis.

11
b) Kekaisaran Romawi
Pada masa kekaisaran Romawi, terdapat kaisar-kaisar yang terkenal, diantaranya:
1. Augustus (30 SM-14 M). Pemerintahannya adalah “Jaman Keemasan”. Nama asli
Augustus adalah Ovtavianus, ia adalah kaisar pertama yang menggantikan status
republik roma mejadi kekaisaran. Augustus menjadi konsul seumur hidup, dia sangat
berpengaruh dalam Roma karena memiliki peran yang bisa mempengaruhi kebijakan
ynag dibuat oleh Senat. Di bawah kekuasaannya, Roma menjadi sangat kaya,
perdamaian meliputi seluruh Imperium yang berlangsung selama 200 tahun yang disebut
Pax Romana, dia juga membangun sistem mata uang, menggalakkan perdagangan,
membangun jalan-jalan, memperluas kewarganegaraan, mengorganisasi polisi dan
mengadakan departemen pemadam kebakaran.
2. Tiberius (14 SM-37 M), ia memperluas kekuasaan kekaisaran dan menghapuskan
Majelis.
3. Claudius (41-54 M), menjadikan Inggris Selatan diatur oleh Romawi, memperkenalkan
kesusasteraan, adat istiadat, dan bahasa Latin ke daerah tersebut. Dalam buku National
Geographic, secara tersirat dari temuan arkeologis bahwa Claudius telah berbuat banyak
dibandingkan kaisar lainnya dalam menjadikan Ostia sebagai pelabuhan yang penting. Ia
membuat pelabuhan dan terusan dari sungai Tiber ke laut. Ia juga membangun
mercusuar untuk menuntun para pelaut. Ostia menjadi sangat penting karena pelabuhan
tersebut sebagai penyalur barang-barang terutama makanan, kekurangan makanan akan
membuat kerusuhan di Roma dan mungkin dapat menggulingkan kekaisaran.
4. Nero (54-68 M) adalah seorang Tiran.
5. Vespasianus (67-79 M), ia membangun Colloseum, ia mengirimkan putranya Titus untuk
menaklukkan kota Yerussalem di Palestina.
6. Trajanus (98-177 M), menambahkan Rumania (dulu Dacia) ke dalam kekuasaan
Romawi.
7. Hadrianus (117-138 M) memperkuat pertahanan-pertahanan terutama di Inggris dan
Eropa Tengah.
8. Marcus Aurelius (161-180 M)
9. Diocletianus (284-305 M)
10. Constantine (312-337 M), memindahkan ibukota dari Roma ke Byzantium dan
menamakan kembali menjadi Konstantinopel.
11. Justinianus (527-565 M), kaisar Romawi Timur yang terbesar.

12
Dalam waktu lima abad, republik polis ini tumbuh menjadi sebuah imperium. Imperium
Romanium menguasai wilayah yang sangat luas. Wilayah kekuasaanya meliputi seluruh
wilayah Laut Tengah.
Kekuasaan tertinggi di Imperium Romanum dipegang oleh Senat. Kekuasaan Senat bukan
hanya dalam bidang legislatif saja, tetapi juga dalam bidang eksekutif. Fungsi Senat telah
berubah dari badan penasehat menjadi badan yang paling berkuasa di seluruh negara,
sehingga seseorang hanya mungkin diangkat menjadi konsul apabila disukai atau dapat
diperalat oleh Senat. Kekuasaan senat yang besar itu, lambat laun ditentang oleh para
panglima perang. Untuk menghadapi Senat, pada tahun 64 SM, para panglima perang seperti
Pompeius, Crassus, dan Yulius Caesar membentuk persekutuan tiga serangkai atau lebih
dikenal dengan sebutan Triumvirat. Kemunculan Triumvirat membuat Senat tidak
mempunyai kekuasaan lagi.
c) Pembagian Romawi
Pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius, wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
 Kekaisaran Romawi Barat dengan ibukota Roma. Sejak pembagian itu kekaisaran
Romawi Barat tidak bertahan lama karena terjadi serangan-serangan dari bangsa Hun
atau bangsa Indo-Jerman (Goth). Bangsa-bangsa Indo-Jerman yang masih rendah
kebudayaannya berdesak-desakan atau berebutan masuk ke wilayah Romawi Barat.
Mereka mendirikan kerajaan baru di wilayah yang mereka kuasai. Pada pertengahan
abad ke-5 M, yang berkuasa di Romawi Barat bukan lagi Kaisar Romawi, melainkan
jenderal-jenderal dari berbagai bangsa tadi. Sedangkan Kaisar Romawi hanya sebagai
boneka belaka. Akhirnya pada tahun 476 M, Kaisar Odoaker dari Romawi Barat turun
tahta. Berakhirlah kekuasaan di Romawi Barat.
 Kekaisaran Romawi Timur dengan ibukota Konstantinopel. Runtuhnya Romawi Barat
tahun 476 M, tidak mempengruhi perkembangan pemerintahan Kekaisaran Romawi
Timur (Byzantium). Bahkan Kekaisaran Romawi Timur dapat bertahan hingga 10 abad
lamanya. Hal ini disebabkan karena letak ibukota Konstantinopel (sekarang Istambul)
sangat strategis. Kekaisaran Romawi Timur mencapai puncak kebesarannya pada masa
pemerintahan Kaisar Yustinianus (527-563 M).
Dalam bidang kekuasaan, kaisar-kaisar Romawi Timur bersifat mutlak atau absolutisme.
Mereka berdiri diatas segala undang-undang yang mengikat semua rakyat. Dengan
kekuasaan seperti itu, kekaisaran Romawi Timur terus dapat bertahan hingga tahun 1453
M. Pada tahun itu, terjadi serangan dari bangsa Turki Osman atau Turki Ottoman yang

13
mengakibatkan runtuhnya kekaisaran Romawi Timur. Bangsa Turki tetap menjadikan
Konstantinopel sebagai ibukota negaranya dengan mengganti namanya menjadi
Istambul.

F. SISTEM BAHASA
Bahasa Latin adalah induk dari bahasa-bahasa Perancis, Italia, Spanyol, Portugis, Rumania, dan
juga telah memperkaya bahasa Inggris. Lebih dari setengah kosakata Inggris berasal dari bahasa
Latin. Ketika Imperium Romawi Barat runtuh, bahasa Latin tetap menjadi bahasa negara,
gereja, dan orang-orang terpelajar di seluruh Eropa. Sampai sekarang dunia hukum dan
kedokteran modern masih berisi banyak ungkapan Latin.
Periode keemasan kesusastraan Romawi meliputi abad terakhir Sebelum Masehi. Commentaries
dari Caesar mengenai kampanyenya di Gaul telah hidup sebagai sastra. Pidato-pidato dan surat-
surat Cicero (104-43 SM) membuat ia bergelar “bapak prosa Latin”. Karya syair Virgilius yaitu
Aeneid pada 70-19 SM, ada juga Horacius (65-8 SM) mengembalikan kehidupan awal Roma
yang sederhana, kemudian dua orang pengarang drama terkenal yaitu Rerencius dan Plantus
yang banyak mengutip drama Yunani tetapi untuk drama Romawi ditekankan untuk menghibur
daripada untuk mengajar.

G. SISTEM KESENIAN
1. Seni patung
Tingginya peradaban Romawi dengan cara mengambil gaya seni Yunani dan
mengembangkannya menjadi gaya tersendiri. Salah satu hasilnya adalah Ara Pacis, yang
dekorasinya mirip dengan dekorasi kuil Parthenon di Yunani.
Ciri-ciri patung Romawi:
1) Figur badan penuh: berupa laki-laki muda atletis atau wanita telanjang.
2) Portrait: menunjukkan tanda-tanda usia atau karakter yang kuat.
3) Memakai kostum serta atribut dewa-dewi klasik
4) Peduli dengan naturalisme didasari dengan observasi, seringkali memakai model
sungguhan.
2. Seni Drama
Sebagian besar drama karya Plautus telah hilang. Drama Plautus yang paling terkenal adalah
Amphitryon, tentang kelahiran Herkules. Penulis drama Romawi lainnya adalah Terentius,
yang hidup pada masa berikutnya dan menulis drama komedi.
3. Seni Sastra

14
Masa Romawi penulis yang terkenal adalah Vergilius. Vergilius menulis kumpulan puisi
yang disebut Georgics, yang menggambrakan betapa indahnya Italia, dan betapa damainya
Romawi berkat Augustus.
Karya Vergilius yang paling terkenal adalah wiracarita yang berjudul Aeneid. Isinya
menceritakan tentang Aineias, pahlawan Troya, yang berhasil memimpin orang-orang Troya
untuk kabur dari Troya ketika pasukan Yunani menghancurkan kota Troya. Aineias dan
orang-orangnya berkelana sampai ke Italia, dan keturunan Aineias diceritakan mendirikan
kota Roma.
4. Seni Arsitektur
 Ara Pacis( Altar Perdamaian): untuk menunjukkan bahwa peperangan sudah berahkir.
 Kuil digunakan untuk tempat pemujaan kepada dewa.
 Basilika hakim mengadili suatu perkara, politikus menggelar pidato, guru mengajar
murid-muridnya.
 Aquaduk adalah saluran panjang untuk menyalurkan air.
 Forum Romunum: tempat ini adalah tempat orang-orang berkumpul, berbisnis,
melakukan jual-beli, bertemu kawan-kawannya, mencari berita terbaru, atau bersekolah.

H. SISTEM KEPERCAYAAN
Jauh sebelum terbentuknya Republik Roma, ketika nenek moyang orang Roma masih
merupakan gembala dan petani yang hidup di dataran rendah latium, agama yang dianut
adalah animisme. Para dewa bukanlah pribadi melainkan roh tanpa pribadi yang menghuni
segala sesuatu seperti pohon,karang burung, dan binatang buas, rumput di ladang dan kilat di
udara. Roh-roh tadi tanpa pertalian khusus dengan manusia. Mereka ini dapat menolong atau
mencelakakan manusia dan tugas agama ialah bergaul dengan mereka sedemikian rupa agar
kekuatannya berguna bagi manusia. Orang-orang Roma pada masa itu melakukan penyembahan
terhadap roh yang memerintah rumah tangga dan yang menguasia mata air, ladang, dan tempat-
tempat lain yang di anggap penting di desa. Bangsa Romawi memuja beberapa roh seperti:
 Vesta yaitu roh pengurus api tungku.
 Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas ladang keluarga.
 Penates yaitu roh penjaga lumbung.
Peradaban Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan
yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani namun
namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
Pada masa pemerintahan Republik, bangsa Roma menyembah dewa akan tetapi mereka tidak
meninggalkan kepercayaan yang lama yakni menyembah Roh. Untuk melengkapinya mereka
membangun kuil dan pawai agama serta mereka mencetuskan ide yakni dewa dengan wajah
manusia, penggunaan Arca dan patung. Pada saat penaklukan bangsa Etruska, bangsa Romawi
mengambil patung Dewi Yuno dan menempatkannya di bukit Aventinus. Pada masa Republik
mereka meluaskan wilayah kekuasaannya hingga Yunani sehingga Bangsa Romawi banyak

15
mendapatkan konsep-konsep agama dari Yunani. Banyak dewa dan dewi Yunani yang diserap
hampir tidak ada perubahan. Dewa dan dewi tersebut antara lain :
1. Jupiter menjadi Dewa Zeus yang menurunkan Dewa-Dewa Yunani juga sebagai Dewa
Langit.
2. Dewi Juno mengambil tabiat Dewi Hera yakni Dewi Yunani junjungan kaum wanita dan
Dewi perkawinan.
3. Dewa Mars mengambil alih Sifat Dewa Ares yakni Dewa Peperangan.
4. Dewa Merkurius mengambil alih sifat-sifat Dewa Hermes yakni Dewa Kurir.
5. Dewi Diana mengambil alih sifat Dewi Artemis yakni Dewi Perburuan.
6. Dewa Neptunus mengambil alih sifat Dewa Poseidon yakni Dewa Laut.
7. Dewi Venus mengambil alih sifat Dewi Aphrodite yang cantik berseri-seri.
8. Dewa Apollo yang tidak diubah namanya oleh bangsa Romawi sebagai Dewa tari, nyanyi
dan olahraga.
I. KERUNTUHAN PERADABAN ROMAWI KUNO
Bangsa Romawi memang telah berhasil menguasai daerah-daerah di sekitarnya, tetapi untuk
mengendalikan semua daerah itu memerlukan tenaga dan strategi yang matang. Daerah-daerah
tersebut memiliki struktur dan kondisi masyarakat yang berbeda dengan sebelumnya,
tumbuhnya perbudakan dan bertambahnya kemiskinan di kalangan petani, munculnya kelas-
kelas baru. Permasalahan yang terjadi di Romawi menyebabkan keruntuhan bagi Romawi pada
476 M, berikut adalah faktor-faktor keruntuhan Romawi:
1. Tumbuhnya kemakmuran di kalangan atas. Pada daerah yang ditaklukan, uang dan barang-
barang hasil produksi para budak terus mengalir di kalangan atas Roma, hal ini
menimbulkan kelas baru yaitu pedagang kaya.
2. Penyalahgunaan pemerintahan di propinsi-propinsi. Di propinsi, Roma tidak menerapkan
sistem demokrasi yang telah diterapkan di pusat Italia sendiri. Setiap propinsi dipimpin oleh
seorang Gubernur yang berasal dari golongan patrisia, ia diangkat oleh senat, dengan
menjadi gubernur ia semakin bertambah kaya karena menerima hasil pajak yang diperas dari
rakyatnya.
3. Meluasnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Orang kaya menjadi semakin kaya,
hal ini terjadi ketika hendak perang. Semua peralatan dan suplai makanan diperlukan dengan
sesegera mungkin, disamping itu Roma juga membangun jembatan-jembatan, kapal untuk
perang, jalan-jalan, keuangan semakin menipis dan tidak ada pilihan lain selain meminjam
uang meskipun dengan bunga yang tinggi. Contoh kejadian lain adalah wilayah pertanian
atau farms yang luas (latifundia) membutuhkan tenaga pengolah yang banyak pula sehingga
petani banyak yang mengimpor tenaga manusia. Akan tetapi, semakin banyak budak yang
dibawa ke Italia terpaksa semakin banyak pula petani-petani kecil yang menganggur. Hak
suara yang mereka milikipun dibeli oleh politikus-politikus yang tidak bertanggung jawab,
mereka membelinya dengan “roti dan sirkus”. Sirkus yang dimaksudkan disini adalah

16
pertarungan gladiator antar orang-orang yang diadu misalnya perlombaan kuda di circus
maximus ataupun pertarungan yang dipertontonkan di amfiteater-amfiteater seperti
colloseum.
4. Serdadu profesional menggantikan sukarelawan. Walaupun sukarelawan, mereka
mempunyai semangat yang lebih tinggi dibanding serdadu profesional.
5. Martabat Romawi kuno lenyap. Kehidupan yang semakin nyaman menggantikan kerja keras
sehingga nilai tersebut luntur digantikan dengan korupsi dan hidup yang foya-foya.

BAB III

PENUTUP

Romawi adalah sebuah peradaban besar yang mampu mengubah dunia. Kejayaannya didukung
dengan faktor geografis yang sangat menguntungkan. Dari Romawi kita bisa mempelajari sistem

17
pemerintahan yaitu Republik dan Kekaisaran. Disamping itu, kita juga bisa mbelajar mengenai
kesenian, baik seni patung, seni sastra, maupun seni dramanya. Satu hal yang tak terlupakan juga
adalah kepedulian kota terhadap kebersihan tempat tinggalnya sehingga mereka menemukan sebuah
sistem kebersihan meski masih sangat sederhana. Keruntuhan Romawi Kuno memiliki banyak
cerita yang pertama karena letusan gunung Versuvia yang mengakibatkan hancurnya dua kota yang
sangat mengambil peran dalam peradaban Romawi yaitu Pompeii dan Herculaneum. Alasan kedua
adalah serangan suku Bar-bar dari Jerman, untuk alas an yang kedua ini lebih dapat
dipertanggungjawabkan karena telah ditemukan sebuah situs arkeologis yang mana telah ditemukan
puing-puing peperangan melawan Suku Bar-bar tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Deckker, Zilah. 2011. Selidik Nasional Geographic. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

18
Syamsudin, Helius. Buku Materi Pokok-Sejarah Dunia.________:______

http://wikipedia

19

Anda mungkin juga menyukai