LP Paraparese
LP Paraparese
LP Paraparese
Disusun Oleh
Yenni Fajria
2. Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala, 180°
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di rentang
samping tubuh, 180°
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-
siku tetap lurus, 60°
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di rentang
atas kepala dengan telapak tangan jauh 180°
dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang
menyilang tubuh sejauh mungkin, 320°
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke
belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang
penuh, 360°
3. Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan rentang
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan 150°
tangan sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang
tangan, 150°
4. Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-
sehingga telapak tangan menghadap ke 90°
atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga rentang 70-
telapak tangan menghadap ke bawah, 90°
5. Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-
bagian dalam lengan bawah, 90°
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-
jari-jari, tangan, lengan bawah berada 90°
dalam arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-
belakang sejauh mungkin, 90°
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-
arah lima jari, 50°
7. Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang rentang 90°
permukaan telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh rentang 90°
dari tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
-
tangan pada tangan yang sama.
8. Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan rentang 90-
atas, 120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping rentang 90-
tungkai yang lain, 120°
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50°
tubuh,
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke
posisi media dan melebihi jika rentang 30-50°
mungkin,
Rotasi Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang 90°
dalam tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain.
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -
9. Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-
paha, 130°
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-
130°
11. Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
luar,
7. Komplikasi
Mansjoer (2009) menjelaskan bahwa komplikasi yang dapat muncul
akibat dari paraparese adalah :
2. Gangguan penghubung dari lokasi pusat hambatan yang lebih tinggi di
otak.
3. Infeksi dan sepsis dari berbagai sumber meliputi saluran kemih, saluran
pernapasan dan decubitus.
8. WOC
B. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Data – data yang sering muncul saat dilakukannya pengkajian pada
pasien dengan paraparese, anatara lain (Nurarif, 2013):
a. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Biasanya didapatkan laporan kelemahan dan kelumpuhan
ekstremitas, inkontinensia defekasi dan berkemih
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya terjadi riwayat trauma, pengkajian yang didapat meliputi
hilanya sensibilitas, paralisis, ileus paralitik, retensi urine, hilangnya
refleks
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat infeksi, tumor, cedera tulang belakang, DM, jantung,
anemia, obat antikoagulan, alkohol.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kelurga dengan penyakit yang sama.
b. Pola Gordon
1) Aktifitas / Istirahat
Kelumpuhan otot (terjadi kelemahan selama syok pada bawah lesi.
Kelemahan umum /kelemahan otot (trauma dan adanya kompresi
saraf).
2) Sirkulasi
Hipotensi, Hipotensi postural, bradikardi, ekstremitas dingin dan
pucat.
3) Eliminasi
Retensi urine, distensi abdomen, peristaltik usus hilang, melena,
emesis berwarna seperti kopi tanah /hematemesis.
4) Integritas Ego
Takut, cemas, gelisah, menarik diri.
5) Makanan /cairan
6) Mengalami distensi abdomen, peristaltik usus hilang (ileus paralitik)
7) Higiene
Sangat ketergantungan dalam melakukan aktifitas sehari-hari
(bervariasi)
8) Nyeri /kenyamanan
Mengalami deformitas, postur, nyeri tekan vertebral.
9) Pernapasan
Pernapasan dangkal, periode apnea, penurunan bunyi napas, ronki,
pucat, sianosis.
10) Keamanan
Suhu yang berfluktuasi, jatuh.
c. Pemeriksaan Fisik
Pasien dengan paraparese akan timbul randa dan gejala pada
bagian neurosensorinya (Sudoyo, 2009). Sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan fisik pada :
a. Kesadaran: GCS
b. Fungsi motorik: Kelumpuhan, kelemahan
c. Fungsi sensorik: Kehilangan sensasi / sensibilitas.
d. Refleks fisiologis: Kehilangan refleks /refleks asimetris termasuk
tendon dalam. Kehilangan tonus otot /vasomotor.
Kowalak, P. J., Welsh, W., & Mayer, B. (2011). Buku Ajar Patofisologi. Jakarta:
EGC
Mansjoer, Arif dkk. (2009). Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI
Moorhead, Sue et.al. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), Fifth Edition.
Missouri: Elsevier Mosby
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., and Cheever, K.H. (2014). Texbook of
medical surgical nursing. 12th ed. Philadelphia: Lipincott Williams &
Wilkins.
Sudoyo, Aru W. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II Ed. IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.