346718801-New-Skema Keperawatan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

2015

LSP SMK NEGERI 13


KOTA MALANG

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KKNI


LEVEL 2 PADA KEPERAWATAN KESEHATAN

Disusun atas dasar permintaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan untuk
memelihara, dan memastikan kompetensi Asisten Perawat Kesehatan, Skema ini dapat
gunakan dalam sertifikasi profesi bagi Profesi Asisten Perawat Kesehatan di seluruh wilayah
Indonesia.

Ditetapkan tanggal: Disyahkan


tanggal :
Oleh: oleh :

Komite Skema Direktur


LSP

Nomor Dokumen: SKM 01/


Nomor Salinan : 0
Status Distribusi:
Terkendali
Tak terkendali
LATAR BELAKANG
1.1. Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi
yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standart Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), Standart Internasional atau standart khusus. Standart
Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan ketrampilan,pengetahuan dan
sikap yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapanya sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh tempat kerja.
1.2. Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh pengetahuan ketrampilan dan sikap
sesuai dengan unjuk kerja yang ditetapkan. Sertifikasi dilakukan dengan uji
kompetensi melalui beberapa metode uji oleh asesor yang memiliki lisensi BNSP. Uji
kompetensi dilaksanakan ditempat uji kompetensi ( TUK ). TUK LSP Asisten
Perawat Kesehatan Indonesia merupakan tempat kerja atau lembaga yang dapat
memberikan fasilitas pelaksanaan uji kompetensi yang telah di ferifikasikan olek LSP
Asisten Perawat kesehatan Indonesia.
1.3. Memenuhi tuntutan undang- undang No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
yang menempatkan tenaga Asisten sebagai bagian dari tenaga kesehatan.
1.4. Memenuhi tuntutan Perpres no 8 Tahun 2012 tentang SKKNI menempatkan tenaga
SMK pada ocupasi

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Skema sertifikasi ini berisi unit kompetensi dibidang asisten perawat kesehatan
sesuai dengan tuntutan pengguna / user di Rumah sakit ,Klinik rawat inap,Klinik
dokter spesialis, Departemen serta tuntutan pasar di Luar Negeri.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi Asisten Perawat kesehatan
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor .

4. ACUAN NORMATIF
4.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 61 ayat
3
4.3 Undang-Undang Tenaga Kesehatan BAB V Sertifikasi, Registrasi dan Perizinan
Tenaga Kesehatan. Pasal 10, Pasal 32, pasal 33
4.4 Undang- undang Kesehatan RI Nomor : 36 tahun 2014 mengatur adanya pekerjaan
Tenaga Asisten.
4.5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
4.6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4.7 Peraturan pemerintah No.32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan
pemerintah No.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
4.8 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4.9 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.10 KEPMENAKERTRANS RI Nomor :.........................................tentang penetapan
SKKNI Sektor Kesehatan
4.11 ISO/IEC 17024: 2012 Conformity assessment - General requirements for bodies
operating certification for persons (Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum
badan/lembaga sertifikasi personil)
4.12 Perpres No 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.13 Pedoman BNSP 210 tentang persyaratan umum pengembangan dan pemeliharaan
Skema Sertifikasi Profesi.
4.14 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 klausul 8

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan SKKNI dan Standar Khusus
5.2. Rincian Unit Kompetensi Asisten perawat kesehatan

SKEMA SERTIFIKASI ASISTEN PERAWAT KESEHATAN


NO KODE UNIT JUDUL UNIT
01 KES.VK01.001.01 Melakukan Komunikasi Interpersonal Dalam
Melaksanakan Tindakan Keperawatan.
02 KES.VK01.002.01 Menerapkan Prinsip Etika, Etiket Dalam Keperawatan
03 KES.VK01.003.01 Kompetensi ini merupakan dasar melaksanakan
tindakan keperawatan sehingga bebas dari infeksi.
04 KES.VK02.001.01 Melakukan Personal Hygiene Kepada Klien/Pasien.
05 KES.VK02.002.01 Melakukan Perawatan Perineum (Vulva Hygiene)

06 KES.VK02.003.01 Menyiapkan Tempat Tidur Sebagai Bagian Dari


Asuhan Keperawatan
07 KES.VK02.004.01 Membersihkan Alat-Alat Perawatan
08 KES.VK02.005.01 Melakukan Perawatan Setelah Klien/Pasien Meninggal
Dunia
09 KES.VK02.006.01 Memasang Buli-Buli Panas.
10 KES.VK02.007.01 Memasang Kirbat Es.
11 KES.VK02.008.01 Mengukur Tanda-Tanda Vital
12 KES.VK02.009.01 Menolong Klien/Pasien Buang Air Kecil Di Tempat
Tidur
13 KES.VK02.010.01 Menolong Klien/Pasien Buang Air Besar Di Tempat
Tidur
14 KES.VK02.011.01 Memberi Kompres Dingin
15 KES.VK02.012.01 Memberi Kompres Hangat
16 KES.VK02.013.01 Membantu Klien/Pasien Duduk Di Tempat Tidur
17 KES.VK02.014.01 Memindahkan Klien/Pasien Dari Tempat Tidur Ke
Brankard Dan Sebaliknya.
18 KES.VK02.015.01 Mobilisasi Klien/Pasien Miring Kiri, Kanan Dan
Berbaring

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah memperoleh materi pembelajaran
mengenai unit-unit kompetensi yang tercantum dalam daftar unit kompetensi Kualifikasi
Asisten Perawat kesehatan

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KUWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon:
7.1.1. Peserta berhak mengikuti uji kompetensi untuk seluruh unit kompetensi
dalam lingkup kualifikasi II Asisten perawat kesehatan secara sekaligus atau
secara bertahap.
7.1.2. Peserta yang dinyatakan kompeten dalam asesmen pada seluruh unit
kompetensi pada okupasi Asisten perawat kesehatan berhak memperoleh
sertifikat kompetensi(certificate of competence).
7.1.3. Peserta yang kompeten pada beberapa unit kompetensi (bukan seluruh unit
kompetensi) maka berhak mendapatkan surat keterangan (skill pasport)
untuk unit-unit yang dinyatakan kompeten. Peserta yang belum kompeten
pada beberapa unit kompetensi berhak mengikuti uji kompetensi ulang
7.1.4. Jangka waktu untuk menyelesaikan seluruh unit dalam Kualifikasi II Asisten
perawat kesehatan sesuai klausul adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal mengikuti uji kompetensi okupasi.
7.1.5. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun belum menyelesaikan seluruh
unit kompetensi pada okupasi Asisten perawat kesehatan maka dianggap
gugur dan diwajibkan mengikuti uji kompetensi ulang untuk seluruh unit
kompetensi dan surat keterangan (skill pasport) atau sertifikat kompetensi
yang telah dimiliki dinyatatkan tidak berlaku (expired).
7.1.6. Peserta yang dalam jangka waktu tiga tahun atau kurang dari tiga tahun
dapat menyelesaikan seluruh unit kompetensi pada Kualifikasi II Asisten
perawat kesehatan, maka akan diterbitkan sertifikat kompetensi okupasi
Asisten perawat kesehatan yang berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak
tanggal diterbitkannya sertifikat kompetensi tersebut.
Dengan catatan ada peraturan Pemerintah yang menyatakan tenaga
Asisten perawat kesehatan diberikan Surat Tanda Registrasi.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkup sertifikat kompetensi
dan tetap menjaga kode etik profesi.
7.2.2. Mengikuti program seminar/workshop untuk pemeliharaan
kompetensi pemegang sertifikat

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1 Biaya uji dan sertifikasi kompetensi dapat dibebankan kepada pemohon,
okupasi Asisten perawat kesehatan yang meliputi 18 (delapan belas) unit
kompetensi sebesar Rp.300.000 (belum termasuk transportasi dan
akomodasi)
8.2 Sumber pembiayaan sertifikasi dapat berasal dari :
1. Peserta uji
2. Pemerintah
3. Sumber pendanaan lainnya

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan pendaftaran:
9.1.1. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi (APL-01)
9.1.2. Mengisi formulir penilaian mandiri (APL-02)
9.1.3. Fotocopy identitas diri KTP/SIM atau identitas lain yang masih
berlaku
9.1.4. Fotocopy bukti pembayaran biaya sertifikasi
9.1.5. Fotocopy raport
9.1.6. Pasfoto berwarna ukuran 3 cm x 4 cm dan 4 m x 6 cm, masing-
masing sebanyak 3 lembar.

9.2. Proses Sertifikasi


Proses sertifikasi dilaksankan di Tempat Uji kompetensi (TUK) dan
melibatkan asesor kompetensi. Adapun persyaratan Tempat Uji Kompetensi
(TUK) adalah harus sudah diverifikasi dan mendapatkan lisensi dari
PTUK/LSP
Sedangkan persyaratan asesor kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sertifikat asesor kompetensi yang diterbitkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Memiliki sertifikat kompetensi dental asisten .
c. Memiliki pengalaman kerja di bidang dental asisten minimal 5
tahun baik sebagai praktisi maupun akademisi.
d. Mampu berbuat dan bersikap independen, jujur, dan berintegritas
dalam menjalankan kegiatan sertifikasi.
Proses sertifikasi dilaksankan melalui tahapan sebagai berikut:
9.2.1. Petugas di Tempat Uji Kompetensi (TUK) memeriksa dan menelaah
dokumen persyaratan calon peserta uji sertifikasi.
9.2.2. Asesor kompetensi yang telah memperoleh penugasan dari LSP,
mempelajari rencana asesmen yang telah disediakan oleh LSP untuk
disesuaikan dengan karakteristik peserta sertifikasi (jika diperlukan).
9.2.3. Asesor kompetensi menelaah formulir APL-02 yang telah diisi peserta
uji sertifikasi, menelaah dokumen yang dilampirkan, serta
mendiskusikan/mengklarifikasi dengan peserta sertifikasi dan atau
pihak lain yang relevan, mendiskusikan rencana asesemen dengan
peserta sertifikasi, melakukan penyesuaian yang diperlukan dan
membuat kesepakatan dengan peserta sertifikasi
9.2.4. Berdasarkan hasil telaah dokumen, asesor kompetensi membuat
keputusan apakah peserta sertifikasi direkomendasikan Kompeten
(K) karena dokumen telah VATM atau dilanjutkan dengan proses uji
kompetensi karena dokumen yang dilampirkan belum VATM.
9.2.5. Peserta sertifikasi kompetensi yang direkomendasikan untuk uji
kompetensi dikoordinasi oleh petugas TUK dan LSP untuk teknis
pelaksanaan uji kompetensi yang menyangkut jadwal dan lokasi uji.
9.2.6. Asesor yang ditugaskan melaporkan hasil asesmen kepada LSP
9.3. Proses Uji Kompetensi
9.3.1. Uji kompetensi dilakukan melalui:
a. Teori (Uji tertulis)
b. Uji praktik klinis / demonstrasi
9.3.2 LSP SMK akan menetapkan, mendokumentasikan dan memantau
kriteria untuk kondisi uji kompetensi peserta sertifikasi.
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses uji kompetensi harus
diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat.
9.3.5. Asesor memberikan rekomendasi keputusan sesuai bukti-bukti yang
telah dikumpulkan peserta
9.3.6. Asesor segera melaporkan rekomendasi kepada LSP SMK
9.4. Keputusan Sertifikasi
9.4.1. Berdasarkan laporan dan hasil rekomendasi oleh asesor kompetensi,
selanjutnya LSP mengevaluasi, mempertimbangkan, dan membuat
keputusan sertifikasi.
9.4.2. Keputusan LSP berupa pernyataan bahwa peserta sertifikasi
diputuskan Kompeten (K) atau Belum Kompeten (BK) pada okupasi
Asisten perawat kesehatan
9.4.3. Peserta sertifikasi yang diputuskan Kompeten (K) akan diterbitkan
sertifikat kompetensi Kualifikasi II Asisten perawat kesehatan
sedangkan peserta sertifikasi yang dinyatakan Belum Kompeten (BK)
akan diterbitkan surat keterangan kompetensi (skill passport).
9.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diinformasikan kepada pihak - pihak yang
relevan.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


Sertifikat kompetensi dibekukan atau dicabut jika:
a. Tidak memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
b. Sertifikat sudah kadaluwarsa/expired, dan tidak memperpanjang
sertifikat kembali
Dengan catatan bila ada peraturan Pemerintah yang menyatakan
tenaga dental Asisten diberikan Surat Tanda Registrasi.
c. Melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik secara
finansial, maupun non finansial
d. Menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan PTUK;
e. Melanggar kode etik profesi dental asisten.

9.6. Pemeliharaan Sertifikasi


9.6.1. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi,
maka dilakukan Mengikuti program seminar/workshop minimal 8 jam
untuk pemeliharaan kompetensi pemegang sertifikat dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Bekerja pada bidang yang sesuai dengan sertifikat yang
dimilikinya
b. Tidak terbukti melanggar kode etik dental asisten
9.7. Proses Sertifikasi Ulang
Sertifikasi ulang dilakukan sebagai berikut :
9.7.1. Hasil keputusan sertifikasi menyatakan peserta uji kompetensi belum
kompeten berdasarkan hasil penilaian oleh asesor untuk seluruh unit
kompetensi dalam kualifikasi yang diujikan.
9.8. Penggunaan Sertifikat
Peserta yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Tidak melakukan tindakan pidana yang merugikan orang lain, baik
secara finansial, maupun non finansial
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan PTUK;
9.8.4. Tidak melanggar kode etik dental asisten

9.9. Banding
Banding merupakan proses pengajuan pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasaan terkait pelaksanaan uji kompetensi yang telah dilaksanakan.
Proses pengajuan banding, yaitu:
9.9.1. Sekretariat PTUK menerima surat pengaduan dari peserta uji mengenai
ketidakpuasan pelaksanaan sertifikasi baik pada tahap keputusan peserta
sertifikasi, tahap pelaksanaan sertifikasi, dan atau tahap rekomendasi oleh
asesor kompetensi.
9.9.2. Ketua PTUK membahas surat pengaduan bersama tim teknis dan
menyiapkan balasan atas pengaduan tersebut.
9.9.3. Surat balasan dikirim kepada pihak yang mengajukan banding

Anda mungkin juga menyukai