Kimed 1
Kimed 1
Kimed 1
II. Tujuan
Chem Draw merupakan salah satu program aplikasi dari Chem Office, untuk
menggambar struktur 2D dalam bidang ilmu kimia, terutama kimia organik,
biokimia, dan polimer. Software ini dapat membantu kita dalam menggambar
struktur kimia dengan berbagai fasilitasnya. Sementara itu, pemodelan 3D struktur
senyawa kimia dapat dibuat melalui Chem 3D.
1
Chem Draw merupakan software kimia dari produk CambridgeSoft.com.
Chem Draw memiliki banyak fungsi, diantaranya membuat nama dan struktur
senyawa, membuat struktur streokimia dengan benar dari nama kimia,
menghitung rumus molekul dan berat molekul, dan mendapatkan nama IUPAC
dengan akurat dari struktur. Perkiraan spektra NMR dari struktur suatu senyawa
dengan atom langsung dengan korelasi spektral. Selain itu, Chem Draw
dilengkapi dengan peringatan jika terjadi kesalahan dalam pembuatan struktur
kimia. Peringatan tersebut biasanya berwarna merah dan mengelilingi bagian
struktur yang salah.
2
IV. Hasil Pengamtan
Gambar 2D
Gambar 3D
3
D. Sifat fisiko kimia data komputasi
1. Data hasil komputasi 2D
2. 3D
a. Log S : - 4.65753 units
b.Partition coefficient : 3,65759992599487
c. Critical volume : 877.5 cm 3/mol
d.Henry’s law constant : 14.26
e. Critical temperature : 1077.792 kelvin
4
2. Data spectrum NMR C-13
V. Pembahasan
5
masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan
ChemOffice (Fajar, 2012)
Pada percobaan kali ini dilakukan pemodelan molekul dari senyawa
(3,3’-methylenebis(4-hydroxy-2H-chromen-2-one). Metode Kimia komputasi
adalah suatu metode pemodelan dari struktur suatu molekul dengan
menggunakan komputer. yang digunakan dalam menganalisis sifat senyawa
tersebut yaitu dengan menggunakan beberapa metode molekular mekanik
untuk menentukan konformasi yang stabil pada senyawa tersebut.
Pada percobaan ini, langkah pertama yang dilakukan struktur
senyawa (3,3’-methyzlenebis(4-hydroxy-2H-chromen-2-one) menggambarkan
dalam bentuk 2 dimensi dengan menggunakan aplikasi ChemOffice 2004
(ChemDraw Ultra 8.0). Pada pembuatan struktur 2 dimensi ini harus
dipastikan bahwa semua ikatan yang terjadi tersambung/menyatu dengan
baik. Jika ikatan ada yang tidak tersambung dengan baik maka dimonitor
akan muncul symbol warna merah pada ikatan (tempat penempelan) suatu
gugus dengan gugus lain. Bila terjadi symbol warna merah pada ikatan harus
menggambar kembali sampai tidak terbentuk lagi symbol warna merah.
Selanjutnya struktur yang telah dibuat dengan menggunakan
ChemDraw di copy-kan ke Chem 3Duntuk melihat bentuk tiga dimensi
dengan menggunakan ChemOffice 2004 (Chem3D Ultra8.0). Struktur 3D ini
merupakan struktur molekul yang tergambar pada posisi bidang datar dan
posisi ruangnya. Struktur 3D lebih dapat menggambarkan struktur yang
sebenarnya dari suatu molekul. Dari hasil gambar 3D, struktur
(3,3’-methylenebis(4-hydroxy-2H-chromen-2-one) terlihat atom-atom yang
berbeda yang menyusun senyawa tersebut.
Meskipun dari struktur 3D suatu molekul sudah terlihat lebih jelas
dengan struktur senyawa yang sebenarnya, namun harus dilakukan optimasi
geometri. Struktur yang terbentuk dioptimasi geometri menggunakan dua
metode semi empirik yang disediakan oleh paket program HyperChem yaitu
AM1, PM3 dengan algoritma Polak-Ribiere. Dan metode molekular mekanik
6
yaitu MM+ dengan algoritma Polak-Ribiere sama seperti metode semi
empirik. Metode Austin Model 1 (AM1) dan PM3 hanya dapat digunakan
untuk atom-atom yang melibatkan orbital s dan p, dan tidak dapat digunakan
untuk sebagian besar unsur-unsur dalam tabel periodik (Jensen, 1999).
Program HyperChem, merupakan program kimia yang dikembangkan
oleh HyperCube Inc, untuk sistem operasi Windows 95/98, Windows NT,
Windows XP, Windows Vista, Windows 7 dan Linux. HyperChem
menyediakan fasilitas pembuatan model tiga dimensi (3D), perhitungan
mekanika molekuler dan mekanika kuantum
Selanjutnya dilakukan analisis parameter QSAR properties. QSAR
(Quality Structure-Activity Relationship) merupakan hubungan kuantitatif
antara struktur dan aktivitas obat. Hubungan kuantitatif yaitu berupa
hubungan struktur dan sifat dari senyawa tersebut. Hubungan ini diturunkan
dengan menggunakan perangkat lunak fitting kurva untuk mendapatkan
kombinasi linear sifat-sifat molekul yang dapat memprediksi sifat-sifat
tersebut. Analisis ini didasarkan pada hubungan matematika antara aktivitas
atau sifat dengan satu atau lebih parameter deskriptif (deskriptor) yang
merepresentasikan struktur molekul tersebut. Dengan deskriptor-deskriptor
yang didapatkan dari sifat eksperimental senyawa, maka akan diperoleh
persamaan QSAR yang diturunkan untuk memprediksi aktivitas atau sifat
dari senyawa yang tersedia.
Analisis parameter QSAR properties yang ditentukan meliputi Log S :
- 4.65753 units Partition coefficient : 3,65759992599487 Critical volume :
877.5 cm 3/mol, Henry’s law constant : 14.26, Critical temperature : 1077.792
kelvin. yaitu kelarutan relatif suatu senyawa dalam suatu pelarut tertentu
yang tak bercampur sesuai dengan tingkat kepolarannya.
VI. Kesimpulan
7
1. Permodelan suatu struktur senyawa dapat distabilan dengan optimasi
geometri menggunakan program Chem3D Ultra8.0.
CambridgeSoft. 2010. Chem & Bio Draw 12.0. Unitated States of America