Ak Hotel RPS 2 Presentasi Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI HOTEL

RPS 2
“Ruang Lingkup Dan Struktur Organisasi Usaha Perhotelan”
Dosen Pengampu: Dr. Dodik Ariyanto, S.E., M.Si., Ak, CA.

Oleh:
Kelompok 2

1. Kadek Heni Vitrya Sari 1707532091

2. Made Ayu Bintang Cyntia Dewi 1707532092

3. Ngakan Putu Wahyu Pandu Dewanata 1707532100

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
2.1 Pengertian Hotel

Hotel merupakan suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman
serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat
umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya
menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotelmerupakan usaha yang mencari
laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya
sedemikian rupa agar tujuanini pada akhir suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas
dilakukan olehmanajemen hotel untuk mencapai sasaran laba yang direncanakan, diantaranya
dengan mengadakan pelatihan bagi dan staf sehingga dapat memenuhi tingkat layananyan
diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan promosi dan pemasaran, pengendalian biaya
operasional, pengendalian lingkungan fisik hotel, danaktivitas-aktivitas lainnya.Berikut
adalah beberapa definisi hotel menurutpendapat para ahli dan sumber lainnya :

1. Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar
untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus.
2. Menurut Lawson (1976). Hotel merupakan Sarana tempat tinggal umum untuk
wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan
minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.
3. Menurut pernyataan Hotel Oroprietors et all dalam Sulastiyono (2001- 5), Hotel
adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan
pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang
yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar
sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
4. Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM
37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6), adalah suatu jenis akomodasi
yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersial.
5. Pengertian hotel menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65Tahun
2001 tanggal 31 September 2001, yaitu:“Hotel adalah bangunan yang khusus

2
disediakan bagi orang untuk dapatmenginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan
atau fasilitas lainnyadengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang
menyatu dikeloladan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan
perkantoran”.
6. “Hotel merupakan bangunan yang menyediakan jasa kamar untuk jangka pendek,
makanan, minuman, dan jasa lain yang diperlukan dengan imbalan pembayaran dari
para tamu.” (Wikipedia 2018)
Jadi, berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa hotel
merupakan suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata, dimana
pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung oleh tenaga kerja yang memiliki
keterampilan baik dalam bidang perhotelan, yang mencakuppelayanan jasa kamar, penyedia
makanan dan minuman, dan jasa penunjang lainnya serta akomodasi dengan syarat
pembayaran.

2.2 Jenis Dan Penggolongan Usaha Hotel

2.2.1 Jenis Hotel

Klasifikasi hotel bertujuan untuk mengelompokkan sebuah hotel kedalam tingkatan


atau kelas, berdasarkan atas suatu penilaian tertentu. Dalam pengklasifikasian hotel suatu
negara akan berbeda dengan negara lainnya. Di Negara Indonesia pada tahun 1997,
dengan keputusan Menparpostel No.PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi
hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada
jumlah kamar, fasilitas, peralatan yang tersedia, dan mutu pelayanan.Berdasarkan atas
penilaian tersebut, di Negara Indonesia hotel diklasifikasikan menjadi lima kelas atau
lima kelompok, dari hotel bintang satu hingga hotel berbintang lima, maksud dan tujuan
pengelompokan ini bertujuan untuk:
1. Sebagai pedoman teknis calon investor untuk memilih investasinya dibidang usaha
perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2. Memberikan informasi kepada tamu yang akan menginap di hotel mengenai standar
fasilitas yang dimiliki oleh masing masing jenis dan tipe hotel.
3. Agar terciptanya suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) daa penawaran (demand)
dalam usaha perhotelan.

3
Seiring berkembangnya industri pariwisata di dunia, maka pesatlah pembangunan hotel,
maka dalam persaingan dan berdasarkan tolak ukur daerah wisata ada banyak varian hotel.
Jenis hotel itu sendiri terbagi atas beberapa jenis, yaitu berdasarkan lokasi dan tempat hotel,
unsur atau komponen harga kamar, tarif hotel, jenis dan tipe tamu, lama tamu yang
menginap, , desain dan struktur hotel, dan ukuran dan jumlah kamar.

1) Berdasarkan lokasi dan tempat hotel.

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas
yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000):5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari
lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel.
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang
bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel
disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis
yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel
tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinggiran kota besar yang jauh dari keramaian
kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di
daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi
dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai
(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama
diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi
mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang
menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya
dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai
tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan

4
menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini
menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
2) Berdasarkan unsur dan komponen harga kamar(plan)
a. European Plan yaitu harga kamar hanya termasuk kamar, serta konsumsi
makan dan minuman dicharge(tagih) berpisah dengan harga kamar ( tidak
termasuk harga makan)
b. American Plan yaitu harga kamar yang sudah termasuk harga makan dan
minum, dalam perkembangan saat ini american plan terbagi atas dua bagian,
yaitu Full American Plan, adalah harga kamar sudah termasuk breakfast,
lunch, dan dinner, dan Modified Amerikan Plan, adalah harga kamar yang
termasuk harga untuk breakfast, lunch atau dinner.
3) Berdasarkan tarif atau harga hotel
a. Economy Hotel, tarif yang paling murah dan terjangkau
b. First Class Hotel, adalah hotel dengan tarif sedang (medium)
c. Deluxe Hotel, adalah hotel dengan tarif yang mahal.
4) Berdasarkan jenis dan tipe tamu
a. Family Hotel (Hotel Keluarga), yaitu hotel yang sebagian besar tamu yang
menginap adalah tamu keluarga(family guest).
b. Tourist Hotel (Hotel Wisata), yaitu hotel yang tamu-tamunya kebanyakan
berasal dari parawisatawan yang bertujuan untuk berlibur.
c. Transit Hotel, yaitu hotel yang kebanyakan tamu yang menginap dari
meraka yang sedang melakukan perjalanan.
d. Cure Hotel, yaitu hotel yang kebanyakan tamu yang menginap untuk
tujuan berobat.
e. Business Hotel, yaitu hotel yang tamunya bertujuan untuk melakukan
tujuan berbisnis.
5) Berdasarkan lama tamu yang menginap
a. Transient Hotel, tamu yang minginap biasanya satu hari atau kurangdan
tamu tidak perlu menandatangai perjanjian sewa menyewa.
b. Resident Hotel, kebanyakan tamu yang menginap sekurangnya selama 1
bulan, dan oleh sebab itu maka tamu diwajibkan untuk menanda tangani
surat perjajian sewa menyewa yang dibuat secara detail yang mengatur hak
kewajiban kedua belah pihak.

5
c. Semi-Residential Hotel, merupakan kombinasi dari transient hotel dan
residential hotel, hotel seperti ini umumnya memiliki room yang dapat
disewa permalam maupun perhari.
6) Berdasarkan desain atau struktur hotel
a. Conventional Hotel, hotel yang bentuknya tinggi bertingkat menjulang ke
langit dan sering juga disebut"skycraper"
b. Bungalows Hotel, yang bentuknya "low rise", karena setiap bangunannya
berlokasi menyebar dan satu dengan yang lainya saling berhubungan.
7) Berdasarkan ukuran dan jumlah kamar
a. Small Size Hotel, hotel yang ukuranya kecil dan hanya mempunyai
jumalah kamar sampai dengan 25 kamar.
b. Median Size Hotel, Hotel yang berukuran sedang dan hanya memiliki
jumlah kamar 26 s/d 100 kamar.
c. Middle Size Hotel, Hotel yang berukuran menengah, dan hanya memiliki
jumlah kamar 101 s/d 300 kamar.
d. Large Size Hotel, hotel yang berukuran besar, dan memiliki jumlah kamar
lebih dari 300 unit kamar.

2.2.2 Penggolongan Usaha Hotel

Secara praktis penggolongan hotel menurut jenis tamu yang menginap dibedakan atas
dua penggolongan yaitu hotel bisnis (business hotel) dan hotel wisatawan (tourist hotel)
yang juga dikenal dengan istilah resort hotel. Karena pada umumnya terutama hotel
menengah ke atas, juga memiliki fasilitas kamar-kamar, dilengkapi juga fasilitas untuk
meeting, atau konvensi maupun fasilitas lainnya, misalnya banquet hall. Dengan kata lain
usaha perhotelan mempunyai beberapa kegiatan untuk menyediakan pelayanan yang baik
kepada tamu. Kegiatan utama dari usaha perhotelan adalah:

1) Menyewakan kamar atau akomodasi


2) Menjual makanan dan minuman
3) Menyewakan fasilitas dan atau menjual pelayanan-pelayanan yang diperlukan oleh
para tamu.

2.3. Sejarah Perkembangan Hotel


2.3.1. Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika

6
Kata hotel dulunya berasal dari kata Hospitium (Bahasa latin) artinya ruang tamu. Dalam
jangka waktu lama kata Hospitium mengalami proses berubahan pengertian dan unutk
membadakan anatra Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu, maka
rumah-rumah besar disebut dengan hostel. Kata hostel lambat laun huruf “s” pada kata hostel
tersebut menghilang atau dihilangkan orang. Sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.

Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn”,
yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian pada tahun 961 Sesudah Masehi, di swiss-Alpine, Augustinian
Monks membangun hotel le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukkan bagi orang
yang berziarah dari dan ke Roma.

City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794, Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal
hanya kaum hartawan yang bisa menginap di hotel mewah bergaya Eropa. Kemudian pada
tahun 1829, Hotel Trenont House di boston Amerika yang pertama kali melengkapi hotelnya
dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman.

Pada awal 1900-an, pelayanan hotel secara profesional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M.Statler, seorang operator hotel di Amerika, yang melengkapi kamar dengan
kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

2.3.2. Sejarah Perkembangan Hotel Di Indonesia

Pada jaman penjajahan belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:

a) Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939
b) Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep
c) Hotel Mij De Boer (Belanda), yang diperuntukkan untuk penguasa perkebunan dan
pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember

7
1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotal Dharma Bhakti,
kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli
d) Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro – Yogyakarta didirikan tahun 1908
dan beroperasi tahun 1911, kemduain setelah direnovasi diganti menjadi Hotel
Garuda.
e) Hotel Indonesia yang diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 untuk menyambut
Asian Games IV merupakan hotel bintang lima pertama di Jakarta. Hotel yang
sekarang berganti nama menjadi Hotel Indonesia Kempinski Jakarta ini ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 1993

2.4. Struktur Organisasi Hotel dan Standart Operational Procedure


Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakikatnya sama dengan prinsip-
prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip pengelolaan
manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki oleh
pemilik dan manajemen hotel.

Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa
mendatang. Misi adalah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Hotel akan menyusun
sasaran-sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi misi tersebut dalam bentuk kebijakan-
kebijakan perusahaan, seperti :

1) Pangsa pasar yang dituju


2) Jenis produk yang dihasilkan
3) Standar produk yang dihasilkan
4) Keuntungan yang ingin dicapai
5) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat di sekitarnya.
Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hierakis, di mana dari struktur
organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antara
bagian hotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi
antara satu hotel dengan hotel lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai
produk layanan yang sama. Akan tetapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda
antara satu hotel dengan hotel lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan-perbedaan:

8
1) Type dan jenis hotel
2) Size hotel (besar atau kecil)
3) Fisik bangunan hotel
4) Kemampuan tenaga kerja di dalamnya
5) Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin kompleks. Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya.
Struktur organisasi merupakan bagan organisasi dari rantai perintah. Dari struktur
organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya mendapatkan informasi:

1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mendiskusikan komplain sesuai rantai komando atau perintah.
2) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hierarki yang ada dalam jabatan-
jabatan di struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi.
4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui departemen
dan seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.
Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri
dari:

1) Uraian tugas (Job Description). Job description menggambarkan kewajiban dari


masing-masing posisi .
2) Standar manual pekerjaan (Standar operational procedure/SOP). SOP
memberikan gambaran mengenai pekerjaan atau kewajiban yang akan
dilaksanakan.
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)

9
Struktur jabatan yang ada di hotel, seperti:

a) Manajer: General Manajer, Resident Manajer


b) Head/Manajer Departement : Room, Food & Beverage, Accounting, Maintenance
& Engineering.
c) Chef: Kitchen, Pastry
d) Assistant manajer
e) Supervisor
f) Staff
Departemen-departemen yang ada pada usaha hotel merupakan gambaran dasar untuk
menyusun organisasi pada hotel. Adapun departemen-departemen yang ada pada usaha
hotel adalah:

Room Departement:

1) Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.
2) Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.
3) Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.
4) Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.
5) Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu
membawa barang.
6) Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon
Food & Beverage Departement:

a) Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B
produksi.
b) Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur.
c) Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F
& B service.
Accounting Departement:

a) General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas


dan berbertugas pada back office.
b) Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab
atas pengendaliannya.
c) Credit, berfngsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.

10
d) Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu admistrasi
piutang dan hutang.
e) Bookkeeper, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi
serta menyusun laporan keuangan.
Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.

Personel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel.

Minor Departement:

a) Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.


b) Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry.
c) Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olah raga.
d) Sauna dan lain-lain.
Departemen lain yang menunjang usaha perhotelan antara lain:

a) Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.


b) Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
c) Houseman, berfungsi melakukan pembersihan daerah di luar kamar.
Wygant et. al (2008), membagi struktur organisasi dalam hotel menjadi tiga kategori,
yaitu hotel kecil, hotel sedang, hotel besar. Secara garis besar pengelompokan ke hotel kecil,
sedang, dan besar bergantung pada jumlah kamar yang dimiliki oleh hotel.

11
DAFTAR PUSTAKA

Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai