Pohon Masalah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

C.

Pohon Masalah

Latihan
Obat & Lingkungan
Stress/ kelelahan
Substansi Gaya hidup tidak nyaman
emosional

Mengubah Mengurangi
Rutinitas & Kecemasan
pola tidur kenyamanan Sulit tidur
bekerja
tidur
Nutrisi & kalori rotasi Tegang/fru
stasi
Gangguan Kesulitan
pencernaan menyesuaikan Motivasi tidur
perubahan Sering

Gangguan tidur jadwal tidur terbangun


Keinginan
menanti tidur
Penyakit
infeksi
Gangguan
Gangguan Tidur
Lemah&letih proses tidur

Tidak dapat
Butuh lebih Tidak dapat tidur Perbaikan pola
tidur dalam
banyak tidur dengan kualitas baik tidur
periode panjang

Kesiapan
Akibat factor Akibat factor Deprivasi
meningkatkan
eksternal internal tidur
tidur

Gangguan pola
Insomnia
tidur

D. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Remelda (2008) untuk mendiagnosis seseorang mengalami gangguan atau
tidak dapat dilakukan pemeriksaan melalui penilaian terhadap :
1. Pola tidur penderita
2. Pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
3. Tingkatan stres psikis
4. Riwayat medis
5. Aktivitas fisik.
Tidur dapat diukur secara objektif dengan menggunakan alat yang disebut
polisomnografi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram (EEG), elektromiogram
(EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus. Dengan alat ini kita dapat mengkaji
aktivitas klien selama tidur. Aktivitas yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi
merupakan penyebab seringnya klien terjaga di malam hari.The Multiple Sleep Latency Test
(MSLT) memberikan informasi yang objektif tentang kantuk dan aspek-aspek tertentu dari
struktur tidur dan mengukur gerakan mata menggunakan EOG, perubahan tonus otot
menggunakan EMG, dan aktivitas listrik otak menggunakan EEG. Klien dapat memekai
Actigraph pada pergelangan tangan untuk mengukur pola tidur selama jangka waktu
tertentu. Data Actigraphy memberika informasi waktu tidur, efisiensi tidur, jumlah durasi
waktu jaga, serta tingkat aktivitas dan istirahat (Buysse, 2005).

E. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi Non Farmakologi
Merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan
obat-obatan dapat memberikan efek ketergantungan. Ada pun cara yang dapat
dilakukan antara lain :
a. Terapi relaksasi
Terapi ini ditujukan untuk mengurangi ketegangan atau stress yang dapat
mengganggu tidur. Bisa dilakukan dengan tidak membawa pekerjaan kantor ke
rumah, teknik pengaturan pernapasan, aromaterapi, peningkatan spiritual dan
pengendalian emosi.
b. Terapi tidur yang bersih
Terapi ini ditujukan untuk menciptakan suasana tidur bersih dan nyaman.
Dimulai dari kebersihan penderita diikuti kebersihan tempat tidur dan suasana
kamar yang dibuat nyaman untuk tidur.
c. Terapi pengaturan tidur
Terapi ini ditujukan untuk mengatur waktu tidur perderita mengikuti irama
sirkardian tidur normal penderita. Jadi penderita harus disiplin menjalankan waktu-
waktu tidurnya.
d. Terapi psikologi/psikiatri
Terapi ini ditujukan untuk mengatasi gangguan jiwa atau stress berat yang
menyebabkan penderita sulit tidur. Terapi ini dilakukan oleh tenaga ahli atau dokter
psikiatri.
e. CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
CBT digunakan untuk memperbaiki distorsi kognitif si penderita dalam
memandang dirinya, lingkungannya, masa depannya, dan untuk meningkatkan rasa
percaya dirinya sehingga si penderita merasa berdaya atau merasa bahwa dirinya
masih berharga.
f. Sleep Restriction Therapy
Sleep restriction therapy digunakan untuk memperbaiki efisiensi tidur si
penderita gangguan tidur.
g. Stimulus Control Therapy
Stimulus control therapy berguna untuk mempertahankan waktu bangun pagi
si penderita secara reguler dengan memperhatikan waktu tidur malam dan melarang
si penderita untuk tidur pada siang hari meski hanya sesaat.
h. Cognitive Therapy
Cognitive Therapy berguna untuk mengidentifikasi sikap dan kepercayaan si
penderita yang salah mengenai tidur.
i. Imagery Training
Imagery Training berguna untuk mengganti pikiran-pikiran si penderita yang
tidak menyenangkan menjadi pikiran-pikiran yang menyenangkan.
j. Mengubah gaya hidup
Bisa dilakukan dengan berolah raga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol,
mengontrol berat badan dan meluangkan waktu untuk berekreasi ke tempat-tempat
terbuka seperti pantai dan gunung.
2. Terapi Farmakologi
Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari obat-obatan seperti
ketergantungan, maka terapi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten di
bidangnya. Obat-obatan untuk penanganan gangguan tidur antara lain:
a. Golongan obat hipnotik
b. Golongan obat antidepresan
c. Terapi hormone melatonin dan agonis melatonin.
d. Golongan obat antihistamin.
Menurut Remelda (2008) untuk tindakan medis pada pasien gangguan tidur yaitu
dengan cara pemberian obat golongan hipnotik-sedatif misalnya: Benzodiazepin
(Diazepam, Lorazepam, Triazolam, Klordiazepoksid) tetapi efek samping dari obat
tersebut mengakibatkan Inkoordinsi motorik, gangguan fungsi mental dan psikomotor,
gangguan koordinasi berpikir, mulut kering, dsb.
F. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Umum
Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung jawab pasien dengan format nama,
umur, jenis kelamin, status, agama, pekerjaan, suku bangsa, alamat, pendidikan,
diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien dengan penanggung jawab.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien
meminta bantuan pelayanan seperti :
1) Apa yang dirasakan klien
2) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba
atau perlahan dan sejak kapan dirasakan
3) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
4) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang dirasakan
sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila
dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak
mengganggu aktivitas klien, kondisi ini tidak dikeluhkan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien.Meliputi pengkajian
apakah pasien mengalami alergi atau penyakit keturunan.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau sudah
sering mengalami gangguan pola tidur.
3. Kebutuhan Biopsikososial Spiritual
a. Bernapas
b. Nutrisi
c. Eliminasi
d. Aktivitas
e. Istirahat tidur
f. Berpakaian
g. Pengaturan suhu tubuh
h. Personal Hygiene
i. Rasa Aman Nyaman
j. Komunikasi
k. Spiritual
l. Rekreasi
m. Bekerja
n. Pengetahuan atau belajar
4. Data Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum Pasien
Meliputi kesadaran, postur tubuh, kebersihan diri, turgor kulit, warna kulit.
b. Gejala Kardial
Meliputi suhu, tensi, nadi, dan napas.
c. Keadaan fisik
Meliputi pengkajian dari head to toe meliputi kepala, mata, hidung, mulut,
telinga, leher, thoraks, abdomen, dan ekstermitas.
Secara umum, teknik pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dalam memperoleh
berbagai penyimpangan fungsi adalah : Inspeksi, Palpasi, Auskultasi dan Perkusi.
5. Data Pemeriksaan Penunjang
Meliputi data laboratorium dan cek laboratorium yang telah dilakukan pasien
baik selama perawatan ataupun baru masuk rumah sakit.
6. Pengkajian Psikososial
Mengkaji keterampilan koping, dukungan keluarga, teman dan handai taulan serta
bagaimana keyakinan klien tentang sehat dan sakit.
G. Diagnosa Keperawatan
1. Insomnia
2. Deprivasi tidur
3. Kesiapan meningkatkan tidur
4. Gangguan pola tidur
H. Rencana Keperawatan
Tujuan & Kriteria
No Diagnosa Intervensi (NIC) Rasional
Hasil (NOC)

1 Insomnia Setelah dilakukan asuhan 1. Peningkatan Koping : 1. Mengurangi


keperawatan selama... x Membantu pasien tekanan pada diri
24 jam diharapkan pasien untuk beradaptasi pasien.
tidak mengalami insomnia dengan persepsi, 2. Kenyamanan
dengan kriteria hasil : stressor, perubahan membuat pasien
atau ancaman yang relaksasi dan
1. Jumlah jam tidur
mengganggu membantu pasien
(sedikitnya 5 jam per
pemenuhan tuntutan santai.
24 jam untuk orang
dan peran hidup. 3. Agar pasien
dewasa.
2. Manajemen mampu
2. Pola, kualitas dan
Lingkungan membangun pola
rutinitas tidur.
Kenyamanan: tidur yang sesuai
3. Perasaan segar
Memanipulasi
setelah tidur.
lingkungan sekitar
4. Terbangun di waktu
pasien untuk
yang sesuai.
meningkatkan
kenyamanan yang
optimal.
3. Peningkatan Tidur :
Memfasilitasi siklus
tidur-terjaga yang
teratur.
2 Deprivasi Setelah dilakukan 1. Manajemen Energi : 1. Menghilangkan
Tidur asuhan keperawatan Mengatur penggunaan pencetus deprivasi
selama ...X24 jam energi untuk tidur.
diharapkan pasien tidak mengatasi atau 2. Mengurangi
mengalami deprivasi mencegah keletihan gangguan tidur.
tidur dengan kriteria dan mengoptimalkan 3. Membuat pasien
hasil : fungsi. lebih santai.
2. Manajemen Medikasi : 4. Agar pasien
1. Menunjukkan
Memfasilitasi mampu
Tidur, yang
penggunaan obat resep membangun pola
dibuktikan oleh
dan obat bebas yang tidur yang sesuai
indikator berikut
aman dan efektif.
(gangguan
3. Manajemen Alam
ekstrem, berat,
Perasaan:
sedang, ringan,
Menciptakan
atau tidak
keamanan , kestabilan,
mengalami
pemulihan, dan
gangguan )
pemeliharaan pasien
- Perasaan segar
yang mengalami
setelah tidur
disfungsi alam
- Pola dan
perasaan baik depresi
kualitas tidur
maupun peningkatan
- Rutinitas tidur
alam perasaan.
- Jumlah waktu
4. Peningkatan Tidur :
tidur yang
Memfasilitasi siklus
terobservasi
tidur-bangun yang
- Terjaga pada
teratur.
waktu yang
tepat.
2. Melaporkan
penurunan gejala
Deprivasi tidur
(misalnya, konfusi,
ansietas,
mengantuk pada
siang hari,
gangguan
perseptual, dan
kelelahan).
3. Mengidentifikasik
an dan melakukan
tindakan yang
dapat
meningkatkan
tidur atau istirahat.
4. Mengidentifikasik
an faktor yang
dapat
menimbulkan
Deprivasi tidur
(misalnya, nyeri,
ketidakadekuatan
aktivitas pada
siang hari)
3 Kesiapan Setelah dilakukan asuhan 1. Manajemen Energi : 1. Membantu pola
Meningkat keperawatan selama...x 24 Mengatur penggunaan tidur yang adekuat
kan Tidur jam diharapkan pasien energy untuk pada pasien.
dapat meningkatkan tidur mengatasi atau 2. Kenyamanan
dengan kriteria hasil mencegah keletihan membuat pasien
Pasien akan : dan mengoptimalkan relaksasi dan
fungsi membantu pasien
1. Mengidentifikasi
2. Manajemen santai.
tindakan yang akan
LingkunganKenyaman 3. Agar pasien
meningkatkan
an: Memanipulasi mampu
istirahat atau tidur
lingkungan sekitar membangun pola
2. Mendemonstrasikan
pasien untuk tidur yang sesuai
kesejahteraan fisik
meningkatkan
dan psikologis
kenyamanan optimal
3. Mencapai tidur yang
3. Peningkatan Tidur :
adekuat tanpa
Memfasilitasi siklus
menggunakan obat
tidur-bangun yang
teratur
4 Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Determinasi efek-efek 1. Mengetahui
Pola Tidur keperawatan selama... x medikasi terhadap pola pengaruh obat
24 jam diharapkan px tidur. dengan pola tidur
tidak terganggu saat tidur 2. Jelaskan pentingnya pasien.
dengan kriteria hasil : tidur yang adekuat. 2. Memberikan
3. Fasilitas untuk informasi kepada
1. Jumlah jam tidur
mempertahankan pasien dan
dalam batas normal 6-
aktivitas sebelum tidur keluarga pasien.
8 jam/hari.
(membaca). 3. Meningkatkan
2. Pola tidur, kualitas
4. Ciptakan lingkungan tidur.
dalam batas normal.
yang nyaman. 4. Agar periode tidur
3. Perasaan segar
5. Kolaborasi pemberian tidak terganggu
sesudah tidur atau
obat tidur. dan rileks.
istirahat.
6. Diskusikan dengan 5. Mengurangi
4. Mampu
pasien dan keluarga gangguan tidur.
mengidentifikasi hal-
tentang teknik tidur 6. Meningkatkan
hal yang
pasien. pola tidur yang
meningkatkan tidur.
7. Instruksikan untuk baik secara
memonitor tidur mandiri.
pasien. 7. Mengetahui
8. Monitor waktu makan perkembangan
dan minum dengan pola tidur pasien.
waktu tidur. 8. Mengetahui
9. Monitor/catat pengaruh waktu
kebutuhan tidur pasien makan dan minum
setiap hari dan jam. terhadap pola
tidur pasien.
9. Mengetahui
perkembangan
pola tidur pasien.

Anda mungkin juga menyukai