Daftar Isi PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................... 3

BAB 2 TINAJUAN PUSTAKA ................................................................ 4


2.1 Kajian Terdahulu .................................................................... 4
2.2 Landasan Teori ....................................................................... 5
2.2.1 Genjer ............................................................................. 5
2.2.2 Tepung Terigu ................................................................. 5
2.2.3 Kerupuk ........................................................................... 6
2.3 Amalisis Usaha ......................................................................... 6
2.4 Bauran Pemasaran .................................................................. 7
2.4.1 Produk (product) ............................................................. 7
2.4.2 Harga (price) ................................................................... 7
2.4.3 Tempat, Distribusi (place, distribution) .......................... 8
2.4.4 Promosi (promotion) ....................................................... 9

BAB 3 METODE KEGIATAN ................................................................ 10


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................... 10
3.2 Metode Pengumpulan ............................................................. 10
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................ 11

ii
3.4 Metode Analisi ........................................................................ 12
3.4.1 Analisis Break Event Point (BEP) .................................. 12
3.4.2 Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) ....................... 13
3.4.3 Analisis Return On Investemen ....................................... 13
3.5 Proses Produksi ....................................................................... 14
3.6 Pemasaran Krupuk Paku Rawa ............................................ 17

BAB 4 JADWAL PELAKSAAN TUGAS AKHIR ................................ 18


BAB 5 PERKIRAAN BIAYA TUGAS AKHIR ..................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Bagan Alur Proses Produksi.................................................................. 15
2.2 Saluran Distribusi .................................................................................. 16

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Kandungan gizi per 100 gram ............................................................... 5
3.1 Alat yang digunakan dalam proses produksi kerupuk paku rawa ......... 10
3.2 Bahan yang digunakan dalam proses prosuksi kerupuk paku rawa ...... 11
4.1 Jadwal pelaksanaan tugas akhir ............................................................ 17
5.1 Rencana anggaran biaya tugas akhir .................................................... 18

v
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Genjer adalah salah satu jenis tanaman paku rawa yang memiliki nama latin
(Limcnocharis flava) yang hidup di tanah berair seperti rawa, tumbuhan ini
memiliki daun yang terlapisi oleh lilin dan batang yang berongga. Tanaman genjer
dapat hidup selama satu tahun dan berbunga sepanjang tahun, budidaya tanaman
genjer dapat dilakukan secara vegetatif dengan anakan, atau secara generatif
dengan biji, sehingga dalam waktu cepat genjer menyebar ke seluruh lahan basah
dataran rendah dan menengah di Indonesia, terutama di lahan sawah bersama
dengan tanaman air lainnya.
Genjer banyak dimanfaatkan sebagai sayuran yang cukup lezat cita rasanya,
genjer kaya akan kandugan energy, protein, lemak, karbohidrat, serat dan
mineral. Dalam setiap 100 gram genjer mengandung energy 39 kkal, protein 1,7
gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 7,7 gram, serat 0,95 gram, dan mineral antara
lain kalsium 62 mg, fosfor 33 mg, natrium 3,13 mg, zat besi 17,79 mg, kalium
300,46 mg, natrium 3,13 mg, magnesium2,81 mg, zn1 28 mg. Daun dan bunga
genjer mengandung zat kardenolin, flavonoida dan polifenol (Andayani, 2015).
Tanaman genjer selain mengandung banyak gizi, juga dapat dimanfaat
sebagai produk olahan salah satu olahannya yaitu kerupuk genjer. Kecendrungan
konsumen yang lebih menyukai produk makanan ringan yang praktis dan siap
santap seperti kerupuk genjer ini nampaknya memberikan harapan baru bahwa
diversifikasi genjer menjadi kerupuk genjer dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia.
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal kerupuk sebagai makanan kecil,
jenis makanan ini pada umumnya dikonsumsi sebagai makanan yang mampu
membangkitkan selera makan atau sekedar dikonsumsi sebagai makanan kecil.
Kerupuk juga dikenal baik di segala usia maupun tingkat sosial masyarakat,
kerupuk mudah diperoleh di segala tempat, baik di kedai pinggir jalan, di

1
2

supermarket, maupun di restoran. Banyak jenis kerupuk dibuat orang, mulai dari
kerupuk yang dibuat dari beras, tepung tapioka. Bahan-bahan tersebut dapat
diramu dengan bahan tambahan sehingga menjadi kerupuk udang, kerupuk ikan,
maupun dengan kerupuk rasa lainya.
Mahalnya komoditas bahan pangan, sekarang sangat dirasakan oleh rakyat
Indonesia terutama komoditas beras. Semakin meningkat harga komoditi pangan
membuat masyarakat Indonesia berfikir bagaimana memanfaatkan sumber daya
alam yang sudah ada, seperti tanaman genjer yang cukup banyak dan melimpah di
pasar dengan harga yang relatif murah, sehinga muncul ide pembuatan kerupuk
genjer yang akan menambah variasi produk olahan genjer, sehingga masyarakat
bisa menikmati genjer dalam bentuk olahan kerupuk.
Desa Kemirian Kecamatan Tamanan adalah daerah yang kaya akan sumber
daya airnya, sehigga banyak persawahan basah yang menjadi habitat tanaman
genjer. Desa Kemirian merupakan penghasil tanaman genjer terbanyak di
Kecamatan Tamanan, harga genjer yang cukup murah dan hasil genjer yang
semakin melimpah sehingga perlu pengolahan menjadi produk makanan yang
beraneka ragam yang nantinya mampu meningkatkan nilai jual tanaman genjer,
maka muncul ide pembuatan kerupuk paku rawa (genjer) yang akan menambah
variasi produk olahan genjer.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu:
1. Bagaimana proses pembuatan kerupuk paku rawa (genjer) renyah di Desa
Kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?
2. Bagaimana analisis usaha kerupuk paku rawa (genjer) renyah di Desa Kemirian
Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?
3. Bagaimana pemasaran produk kerupuk paku rawa (genjer) renyah di Desa
Kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?
3

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
maka tujuan tugas akhir ini adalah:
1. Dapat melaksanakan proses pembuatan kerupuk paku rawa (genjer) renyah di
Desa Kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?
2. Dapat melakukan analisis kelayakan usaha kerupuk paku rawa (genjer) renyah
di Desa Kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?
3. Dapat melakukan pemasaran usaha kerupuk paku rawa (genjer) renyah di Desa
Kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso?

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan, maka manfaat dilaksanakannya
tugas akhir ini adalah:
1. Dapat memberi wawasan bagi mahasiswa untuk berwirausaha dan menciptakan
lapangan pekerjaan.
2. Dapat memberikan dorongan kreativitas seseorang agar bisa meningkatkan
peluang yang ada di sekitarnya.
3. Dapat meningkatkan daya jual tanaman genjer melalui diversifikasi pengolahan
genjer menjadi kerupuk genjer.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu


Yudha Hadi Wijaya, (2016) dalam tugas akhir yang berjudul “Anilisis
Usaha Keripik Malinjo Aneka Rasa di Desa Sumberjambe Kecamatan
Suberjambe Kabupaten Jember”. Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan
menggunakan analisis BEP (unit) dan BEP (harga), R/C ratio, dan ROI yang
bertujuan mengindentifikasi titik impas unit dan harga, jumlah pendapatan yang
diterima dan tingkat kembalinya modal, hasil yang diperoleh adalah BEP (unit)
sebesar 17 kemasan dari hasil produksi sebesar 30 unit, BEP (harga) sebesar Rp.
5.600, dengan harga jual sebesar Rp. 10.000, R/C ratio sebesar 1,8, dan ROI
sebesar 22,92%, yang artinya bahwa usaha kripik melinjo ini menguntungkan dan
layak untuk dilanjutakan.
Bayu Eko Casyaji, (2016) dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha
keripik Coklat Tempe “SOYBEAN” di Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember”. Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan menggunakan analisis BEP
(unit) dan BEP (harga), R/C ratio, dan ROI yang bertujuan mengindentifikasi titik
impas unit dan harga, jumlah pendapatan yang diterima dan tingkat kembalinya
modal, hasil yang diperoleh adalah BEP (unit) sebesar 16 unit dan kapasitas
produksi diperoleh 25 unit, BEP ( harga) Rp. 7.245,51,- dengan harga jual Rp.
11.000,- dan R/C ratio sebesar 1,51 serata ROI sebesar 6,38%, maka usaha
keripik coklat tempe ini layak untuk diusahakan dan dikembangkan.
Reni Lulita (2015) dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Usaha
Kerupuk Jagung Dua Rasa di Desa Andongsari Kecamatan Ambulu Kabupaten
Jember”. Berdasarkan analisis usaha yang dilakukan menggunakan analisis BEP
(unit) dan BEP (harga), R/C ratio, dan ROI yang bertujuan mengindentifikasi titik
impas unit dan harga, jumlah pendapatan yang diterima dan tingkat kembalinya
modal, hasil yang diperoleh BEP (unit) sebesar 29 bungkus dari hasil produksi
sebesar 38 bungkus, BEP (harga) Rp. 1.537,- dengan harga jual Rp. 2.000 dan
R/C ratio dengan hasil 1,30 ROI dari usaha ini yaitu 19%, maka usaha kerupuk
jagung dua rasa layak untuk diusahakan.

4
5

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Genjer
Genjer adalah salah satu jenis tumbuhan yang berair seperti rawa,
tumbuhan ini memiliki daun yang berlapis oleh lilin dan batangnya berongga,
tanaman genjer dapat hidup selama satu tahun dan berbunga sepanjang tahun.
Budidaya tanaman genjer dapat dilakukan secara vegetatif dengan anakan atau
secara generatif dengan biji. Dalam waktu cepat genjer menyebar ke seluruh lahan
basah dan menengah di Indonesia, genjer banyak dimanfaatkan sebagai bahan
sayuran yang cukup lezat cita rasanya (Andayani, 2015). Berikut kandungan gizi
yang terdapat pada tanaman genjer per 100 gram yang disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kandungan Gizi per 100 gram
No Kandungan Gizi Satuan
1. Energi 39 kkal
2. Protein 1,7 gram
3. Lemak 0,2 gram
4. Karbohidrat 7,7 gram
5. Serat 0,95 gram
6. Kalsium 62 mg
7. Fosfor 33 mg
8. Zat Besi 17,79 mg
9. Kalium 300,46 mg
10. Natrium 3,13 mg
11. Magnesium 2,81 mg
12. Tembaga 0,613 mg
Sumber: Andayani, 2005
2.2.2 Tepung Terigu
Tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum
merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang biasa tumbuh di negara seperti
Amerika, Kanada, Eropa, dan Australia. Secara umum tepung terigu biasa
digunakan membuat aneka macam makanan seperti kue dan roti, hal ini menjadi
6

salah satu konsumsi masyarakat karena dianggap sebagai pengganti karbohidrat


dan protein, tepung terigu mengandung gluten yang dapat membuat adonan
makanan menjadi elastis (Syarbini, 2013).
2.2.3 Kerupuk
Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka
dicampur bahan perasa seperti udang, atau ikan, kerupuk dibuat dengan mengukus
adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan di
goreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk merupakan salah satu
olahan tradisional yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Makanan ini dikenal
baik diberbagai usia maupun tingkat sosial masyarakat (Musthal, 2015).

2.3 Analisis Usaha


Analisis usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar,
2016:7).
Beberapa analisis yang dapat menentukan kelayakan suatu bisnis atau usaha
antara lain sebagai berikut;
2.3.1 Break Event Point (BEP)
Analisin Break Event Point (BEP) merupakan titik impas dari suatu usaha
atau titik temu antara total biaya dengan total penerimaan, perhitungan BEP terdiri
dari BEP produksi dan BEP harga jual produk (Rukmana dan Yudirachman
2015:208).
2.3.2 Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
Revenue Cost Ratio (R/C) merupakan perbandingan antara total penerimaan
dengan total biaya yang dikeluarkan, suatu usaha dinilai menguntungkan apabila
R/C Ratio >1 (Rukmana dan Yudirachman, 2015:207).
2.3.3 Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang
efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang
7

dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini


diukur dengan persentase. Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh
dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri, semakin kecil rasio
ini semakin tidak baik, demikian pula sebaliknya artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur evektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Tampubolon,
2013:235).

2.4 Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran merupakan sebuah tujuan untuk menarik konsumen
sebanyak-banyaknya. Selain itu, tujuan pemasaran juga digunakan untuk
menghadapi para pesaing yang baru maupun yang sudah ada, pesaing adalah suatu
ancaman untuk selalu merebut peluang dan menetapkan peluang, maka dari itu
perlu dilakukan beberapa bauran pemasaran untuk dapat menarik konsumen
sebanyak-banyaknya seperti merencanakan persaingan dan unsur segmentasi.
Setelah merencanakan persaingan dan unsur segmentasi, target dan posisi pasar
ditetapkan, maka selanjutnya perlu diselaraskan dengan kegiatan pemasaran
lainya seperti bauran pemasaran (Kasmir dan Jakfar, 2013). Adapun strategi
bauran pemasaran 4P yaitu:
2.4.1 Produk (product)
Bagian utama dari suata penawaran tentunya adalah produk itu sendiri,
elemen yang pertama ini adalah aspek terpenting dari bauran pemasaran ini.
Produk adalah suatu yang memiliki nilai fungsional dan dapat digunakan oleh
pelanggan untuk mencapai sesuatu, seorang pemasaran perlu mendifinisikan
produknya dengan sangat hati-hati yaitu dengan memikirkan nilainya, fitur,
kualitas (Budi, 2019).
2.4.2 Harga (price)
Harga adalah elemen terpenting kedua dalam bauran pemasaran, harga
adalah nilai yang akan didapatkan sebagai penganti produk tersebut, harga
terutama ditentukan oleh biaya produk dan juga seberapa banyak pelanggan ingin
membayarnya, jika kita memeberikan harga yang terlalu rendah, perusahaan akan
8

mengalami kerugian. Jadi para pemasar harus menyusun strategi penetapan harga
yang tepat untuk membuat bauran pemasaran kita lebih sempuran (Budi, 2019).
2.4.3 Tempat, Distribusi (place, distribution)
Saluran distribusi yang mengacu pada lokasi dimana produk tersedia dan
dapat dijual atau dibeli, dengan kata lain, saluran distribusi adalah saluran dimana
produk tersebut mencapai pelanggannya, pembeli dapat membeli produk baik dari
pasar fisik ataupun dari pasar virtual, di pasar fisik pembeli dan penjual secara
fisik dapat bertemu dan berinteraksi satu sama lain sedangaskn di pasar virtual
pembeli dan penjual bertemu melalui internet (Budi, 2019). Terdapat dasar
penentuan saluran distribusi untuk pasar konsumsi yang terdiri dari:
a. Produsen Konsumen
b. Produsen Pengecer Konsumen
c. Produsen Pengecer Pedagang Besar Pengecer Konsumen
d. Produsen Agen Pedagang Besar Pengecer Konsumen
Saluran distribusi yang akan digunakan pada tugas akhir ini, menggunakan
dua saluran distribusi yaitu:
1) Produsen Konsumen
2) Produsen Pengecer Konsumen
2.3.4 Promosi (Promotion)
Promosi merupakan cara yang paling mudah untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi yaitu untuk
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha untuk
menarik calon konsumen yang baru (Budi, 2019). Ada empat macam sarana
promosi yang dapat digunakan dalam mempromosikan suatu produk :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
Promosi yang akan dilakukan pada tugas akhir ini, menggunakan dua sarana
promosi yaitu :
9

1) Publisitas
Publisitas merupakan penyebaran pesan yang direncanakan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan lewat media masa untuk kepentingan tertentu dari
organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tetentu pada media.
2) Penjualan Pribadi
Perjualan pribadi adalah sebuah komunikasi langsung antara penjual dan
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka akan mencoba membelinya dengan tujuan terciptanya suatu
penjualan.
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan tugas akhir selama 3 bulan, dimulai dari bulan
Desember 2019 sampai Februari 2020, bertempat di Desa Kemirian Kecamatan
Tamanan Kabpaten Bondowoso.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Pelaksanaan tugas akhir ini menggunakan dua metode pengumpilan data
yaitu:
1. Data Primer
Pengumpulan data primer merupakan metode pengumpulan data dengan
mencatat secara langsung data yang dibutuhkan, seperti wawancara dengan
pedagang yang tujuannya untuk mengetahui harga pasar alat dan bahan yang
dibutuhkan. Dokumentasi dan melakukan kegiatan proses produksi maupun
penjualan.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan metode pengumpulan data
berdasarkan pencarian referensi, literatur, browsing internet maupun artikel-artikel
yang terkait dengan tugas akhir ini.

3.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir untuk proses
produksi kerupuk paku rawa (genjer) disajikan pada Tabel 3.1 dan 3.2.

10
11

Tabel 3.1 Alat yang Digunakan dalam Proses Produksi Kerupuk Paku rawa
No Alat Spesifikasi Fungsi
1. Timbangan Alat ukur berat yang terbuat dari Untuk menimbang bahan-
alumunium bahan yang dibutuhkan
2. Telenan Sepetak kayu Untuk mengiris sayur
genjer
3. Wajan Berbentuk parabola terbuat dari Untuk menggoreng
alumunium krupuk
4. Spatula Terbuat dari alumunium yang Alat untuk membantu
berbentuk memanjang dengan proses penggorengan
melebar diujung
5. Pisau Terbentuk dari besi atau baja, Untuk mengiris sayur
berbentuk tipis, tajam genjer
6. Pengukus Terbuat dari bahan stainless dan Untuk mengukus adonan
alumunium anti karat yang sudah dibungkus
7. Serok Terbuat dari alumunium yang Untuk menyaring minyak
ujungnya melebar dan berlubang pada kerupuk
8. Kompor Berbahan stainlies, memiliki dua Sebagai alat untuk
tunggku pemasak pembakaran yang
digunakan untuk proses
pemanasan
9. Sendok Terbuat dari besi pipih dengan Untuk mengaduk adonan
ujung cekung
10. Gas LPG Berupa bahan atau unsur yang Digunakan untuk pemanas
tidak memiliki wujud, ketika pengkukusan dan
tempatnya terbuat dari besi penggorengan
11. Label Berbentuk stiker perekat Sebagai alat atau tanda
pengenal produk
12. Tempeh Berbentuk bulat lebar, terbuat Untuk wadah penjemuran
dari anyaman bambu kerupuk
13. Plastik Berbentuk persegi panjang Sebagai alat atau bahan
kemasan namun memiliki volume dan pengemasan dalam
berwarna bening produksi kerupuk paku
rawa
Sumber : Data Primer, 2019
12

Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan Dalam Proses Produksi Kerupuk Paku rawa
No Keterangan Spesifikasi Fungsi
1. Tepung Terigu Berbentuk bubuk berwarna Bahan baku campuran
putih pembuatan adonan
2. Genjer Sayuran berwarna hijau Untuk bahan campuran
berdaun tipis batangnya adonan
berongga
3. Bawang Putih Berrwarna putih dan Bumbu dan penyedap
memiliki aroma gurih adonan
4. Garam Berbentuk serbuk berwarna Sebagai bahan tambahan
putih, dan rasanya asin rasa asin pada kerupuk
5. Minyak Goreng Berbentuk cair, berwarna Sebagai bahan
kuning jernih penggorengan kerupuk
6. Daun Pisang Berwarna hijau tua, Sebagai cetakan adonan
berbentuk lembaran ketika dikukus
7. Tepung Kanji Berbentuk berwarna putih Bahan baku campuran
adonan
8. Tepung Beras Berbentuk serbuk berwarna Bahan baku campuran
putih adonan
9. Bawang Merah Berbentuk bulat agak Sebagai penambah aroma
lonjong, berwar merah gurih pada kerupuk
muda
10. Penyedap Rasa Berbentuk serbuk dan Untuk menambah rasa
memiliki aroma gurih gurih adonan
Sumber : Data Primer, 2019

3.4 Metode Analisis


Berdasarkan tujuan pelaksanaan tugas akhir yang telah diuraikan maka
analisis usaha yang digunakan sebagai berikut:
3.4.1 Analisis Break Event Point (BEP)
Break Event point (BEP) merupakan titik impas dari suatu usaha atau titik
temu dari total biaya dengan total penerimaan, perhitungan BEP terdiri dari BEP
produksi dan BEP harga jual produk (Rukmana dan Yudirachman, 2015:208).
Perhitungan yang digunakan untuk mencari nilai BEP dengan dua rumus,
sebagai berikut:
13

1. Break Event point (BEP) Produksi

BEP (Produksi) =

Analisis ini digunakan untuk mengetahui total jumlah barang (produk) yang
harus diproduksi agar mencapai titik impas:
2. Break Event point (BEP) Harga

BEP (Harga) =

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa harga jual per unit yang
harus ditetapkan agar mendapatkan keuntungan.
3.4.2 Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)
Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) adalah perbandingan antara total
penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan, suatau usaha dinilai
menguntungkan apabila R/C Ratio > 1 (Rukmana dan Yudirachman, 2015:207)

Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) =

a) R/C Ratio > 1, maka usahanya layak untuk dijalankan


b) R/C Ratio < 1, maka usahanya tidak menguntungkan
c) R/C Ratio = 1, maka usaha tidak untung dan tidak rugi.
3.4.3 Analisis Retrunt On Investmen (ROI)
Pengambialn atas investasi (retrunt on investement) adalah perbandingan
antara pemasukan (income) per tahun terhadap dana investasi yang diberikan
indikasi profitabilitas suatu ivestasi (Soeharto, 2001). Rumus yang digunakan
yaitu :

ROI = x 100 %
Kriteria :
a) Jika ROI > 0, usaha menguntungkan
b) Jika ROI < 0, usaha merugikan
14

3.5 Proses Produksi


Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan kerupuk paku rawa ini
sampai siap untuk dipasarkan, sebagai berikut:
1. Persiapan Bahan Baku
Persiapan bahan baku seperti alat dan bahan yang akan digunkan dalam
proses produksi kerupuk paku rawa , berikut bahan bahan yang dibutuhkan dalam
proses produksi:
a) Paku rawa (genjer) kg
b) Tepung Terigu kg
c) Tepung Beras kg
d) Tepung Kanji kg
e) Bawang Putih ons
f) Bawang Merah ons
2. Proses Pencampuran Bahan
Tepung terigu, tepung kanji, dan tepung beras dicampur di dalam wadah
lalu ditambahkan air secukupnya, kemudian bumbu-bumbu yang telah halus,
dimasukkan beserta sayur genjer yang sudah di potong-potong.
3. Pembungkusan Adonan
Adonan yang sudah tercampur kemudian dibungkus menggunakan daun
pisang dengan panjang 15 cm.
4. Pengukukusan Adonan
Adonan yang sudah dibungkus kemudian dikukus selama 1 jam untuk dapat
mencapai kematangan yang sempuran, pengukusan adonan menggunakan wajan
yang ada saringannya, pada saat memasukkan adonan air sudah mendidih.
5. Pengeringan
Adonan kerupuk yang sudah matang ditiriskan terlebih dahulu agar bagian
luarnya agak sedikit kering, sehingga nanti dalam proses pengirisan lebih mudah.
6. Pengirisan
Setelah adonan kerupuk kuliat luarnya agak sedikit kering lalu dilakukan
proses pengirisan menggunakan pisau.
15

7. Penjemuran
Kerupuk yang sudah diiris, ditata diatas tempeh kemudian dilakukan
penjemuran di bawah sinar matahari langsung, penjemuran di lakukan selama 3
hari sampai kerupuk kering merata.
8. Penggorengan
Penggorengan dilakukan menggunakan minyak goreng yang sudah panas
supaya kerupuk mengembang dan mempunyai kematangan yang baik.
9. Penirisan
Penirisan dilakukan agar minyak pada kerupuk yang sudah digoreng tidak
terlalu banyak.
10. Pengemasan dan Penimbangan
Kemudian kerupuk dikemas ke dalam palstik dengan berat 500 gram.
11. Pelabelan
Kerupuk yang sudah dikemas dengan berat 500 gram, kemudian diberi label
agar lebih menarik.
12. Pemasaran
Kerupuk yang sudah dikemas dan diberi label, selanjutanya produk kerupuk
paku rawa tersebut dijual dan dipasarkan kepada konsumen.
16

Adapun alur proses pembuatan kerupuk paku rawa (genjer) disajikan pada
Gambar 3.1 berikut :

Persiapan Bahan Baku

Proses Pencampuran Bahan

Pembungkusan Adonan

Pengeringan

Pengirisan

Penjemuran

Penggorengan

Penirisan

Pengemasan dan Penimbangan

Pelabelan

Pemasaran

Gambar 3.1 Bagan Proses Produksi Kerupuk Paku Rawa (genjer)


Sumber : Data Primer, 2019
17

3.6 Pemasaran Kerupuk Paku Rawa


Pemasaran dan penjualan dilakukan pada tiga tempat yaitu di kampus, di
rumah, dan lingkungan kos-kosan. Pemasaran dan penjualan dilakukan
menggunakan dua metode, pertama dipasarkan secara langsung kepada konsumen
dan metode yang kedua dipasarkan secara online, metode pemasaran langsung
yaitu bertatap muka langsung dengan pembeli dan terjadi interaksi langsung,
sedangkan metode yang kedua yaitu secara online dengan cara melakukan
promosi melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Adapun saluran distribusi yang digunakan dalam proses pemasaran disajikan
dalam Gambar 3.2 berikut :
1. Saluran distribusi langsung

Produsen Konsumen

2. Saluran distribusi tidak langsung

Produsen Pengecer

konsumen

Gambar 3.2 Saluran Distribusi


BAB 4. JADWALPELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Rencana pelaksanaan tugas akhir ini akan dilakukan selama 3 bulan dimulai
dari bulan Desember 2019 sampai bulan Februari 2020. Adapun jadwal kegiatan
proposal tugas akhir disajikan dalam Tabel 4.1
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
Bulan
Desember Januari Februari
No Keterangan
Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Awal
2. Studi Keperpustakaan
3. Pembuatan Proposal
4. Seminar Proposal
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Laporan
8. Ujian
9. Perbaikan Laporan
10. Pengadaan Laporan

18
BAB 5. PERKIRAAN BIAYA TUGAS AKHIR

Perhitungan biaya yang digunakan untuk pelaksanaan tugas akhir Analisis


Usaha Kerupuk Paku (genjer) di Desa kemirian Kecamatan Tamanan Kabupaten
Bondowoso disajikan dalam Tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1 Rencana Anggaran Biaya Tugas Akhir
No Item Kegiatan Biaya (rupiah)
1. Studi Pustaka 15.000,-
2. Pembuatan Proposal 50.000,-
3. Seminar Proposal 200.000,-
4. Produksi dan Penjualan 350.000,-
5. Penyusunan Laporan 50.000,-
6. Ujian 100.000,-
7. Revisi Laporan 50.000,-
8. Pengadaan dan Penjilitan Laporan 30.000,-
Total 795.000,-
Sumber : Data Primer, 2019

19
DAFTAR PUSTAKA

Andayani. 2015. http://jakarta.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/4-


info-aktual/533-manfaat-tanaman-genjer-bagi-kesehatan [23 Desember
2019].

Budi. 2019. https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-marketing -mix-


bauran-pemasaran4p-dan-7p/ [24 Desember 2019].

Musthal. 2015. http://eprints.ums.ac.id/36563/3/04 [23 Desember 2019].

Jakfar dan kasmir. 2016. studi kelayakan bisnis .jakarta. prenadamia group.

Rukmana, R, yudirachman H. 2015. Untung selangit dari agribisnis teh.


Yogyakarta: Lily Publisher.

Soeharto, I. 2000. Study Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Erlangga

Tampubolon, Manahan P. 2013. manajemen keuangan (financia management)


Jakarta: Minta Wacana Media.

20

Anda mungkin juga menyukai