MATERI Utk Peserta
MATERI Utk Peserta
MATERI Utk Peserta
KERJASAMATIM INTERPROFESI
Disusun Oleh :
Dra. Pudjiati, S.Kp, M.Kes
Santun Setiawati, S.Kep, Ners, M.Kep
Dra. Mega Mirawati, M.Biomed
Nina Primasari, M.Keb
Junengsih, SST, M.Keb
TAHUN 2020
PEMBELAJARAN KERJASAMA TIM ANTAR PROFESI
I. Deskripsi Singkat
Konsep tentang kerjasama tim ataupun kolaborasi antar profesi kesehatan cukup sering
didengungkan sebagai slogan-slogan dalam bidang kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Konsep kerjasama tim antarprofesi semakin
menggaung seiring dengan diluncurkannya kerangka framework oleh WHO pada tahun
2010. Pada kenyataannya, kerjasama tim antara dokter, perawat dan profesi kesehatan
lainnya baik di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya tidaklah mudah
dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam penerapan hal tersebut baik
faktor sistem atau regulasi kesehatan yang ada dalam suatu layanan kesehatan,
individual maupun komunitas. Kesulitan dalam penerapan konsep kerjasama tim ataupun
kolaborasi antarprofesi oleh tenaga kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai faktor
seperti kurikulum pendidikan selama jenjang profesi yang belum memperkenalkan
konsep pendidikan antarprofesi, pengalaman pembelajaran yang hanya bersifat
uniprofessional, dan sistem layanan kesehatan yang masih terkotak-kotak. Kemampuan
berintersaksi dan bekerjasama antar sesama profesi yang berbeda merupakan bagian
dari soft-skill yang dalam kurikulum pendidikan profesi bukanlah sebagai suatu mata ajar.
Pada kondisi saat ini kebutuhan masyarakat akan kualitas pelayanan yang baik semakin
meningkat. Kebutuhan ini muncul ditunjang oleh makin tingginya atau meningkatnya
angka harapan hidup masyarakat, meningkatnya prevalensi penyakit kronik dan akut,
kemajuan ilmu kedokteran, dan biaya kesehatan yang makin tinggi. Selain itu,
kekurangan jumlah tenaga kesehatan dan pendistribusian tenaga kesehatan yang tidak
merata juga menjadi faktor yang mendukung makin rendahnya pelayanan kesehatan di
Indonesia. Kondisi diatas menuntut pelayanan yang bersifat terintegrasi dengan
pendekatan kolaborasi antara semua stakeholder yang terlibat dan bersifat patient
center. Salah satu analisa tentang penyebab rendahnya kualitas layanan kesehatan di
Indonesia adalah lemahnya koordinasi dan kerjasama tim dalam pemberian layanan
kesehatan, yang mana hal ini terjadi dari lemahnya system kesehatan di Indonesia baik
system rujukan dan system pembiayaan. Menyadari kondisi yang ada saat ini,
Kementrian Kesehatan telah menetapkan salah satu strategi pencapaian Indonesia
Sehat 2015 dengan menjadikan tim kesehatan sebagai salah satu strateginya.
Sebagaimana diketahui bahwa banyak penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan akan semakin baik dengan penanganan masalah kesehatan individu dan
masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi, dan hal ini pula yang
menuntut professional kesehatan untuk dapat menerapkan kolaborasi praktis dengan
professional dan stakeholder lainnya.
Istilah Definisi
Collaboration an active and ongoing partnership, often between people from
diverse backgrounds, who work together to solve problems or
provide services.
Collaborative a type of arrangement designed to promote the participation of
patient-centred patients and their families within a context of collaborative
practice practice.
Interdisciplinary relates to the collaborative efforts undertaken by individuals from
teamwork different disciplines such as psychology, anthropology,
economics, geography, political science and computer science.
Interprofessional a type of interprofessional work which involves different health
collaboration and social care professions who regularly come together to solve
problems or provide services.
Istilah Definisi
Interprofessional a type of work, similar to interprofessional collaboration (see
coordination above) as it involves different health and social care professions.
It differs as it is a ‘looser’ form of working arrangement whereby
interprofessional
communication and discussion may be less frequent.
Interprofessional occurs when members (or students) of two or more health and/or
education social care professions engage in interactive learning activities
toimprove collaboration and/or the delivery of care.
Interprofessional involve two or more health and social care professions who learn
interventions and/or work together to improve their approach to collaboration
(see above).
Interprofessional loosely organized groups of individuals from different health and
networks social care professions, who meet and work together on a
periodic basis.
Interprofessional a type of work which involves different health and/or social
teamwork professions who share a team identity and work closely together
in an integrated and interdependent manner to solve problems
and deliver services.
Multidisciplinary an approach like interprofessional teamwork (see above), but
teamwork differs as the team members are composed from different
academic disciplines (psychology, sociology, mathematics) rather
than from different professions
such as medicine, nursing and social work.
Relational
Processual
Professual power
Time and space
Hierarchy
Routine and
Socialsation
rituals
Team composition
Information
Team roles
technology
Team processos
Unpredictability
INTERPROFESSIONAL
TEAMWORK
Organizational Contextual
Organizational Culture
support Diversity
Professional Gender
reprentation Political wil
Fear of migation Economic
Pokok Bahasan 2: Peran tim (team roles) dalam lingkup pembelajaran antar profesi
dan praktik kolaboratif.
Kerjasama tim merupakan faktor penting yang menawarkan adaptabiloity, produktivitas
dan kreativitas daripada satu individu. Untuk dapat melakukan kerjasama tim, ada empat
kompetensi inti dalam melakukan kerjasama tim yaitu (1) pengetahuan tentang peran-
peran pelayanan kesehatan; (2) kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan
profesi kesehatan lainnya; (3) kemampuan untuk merefleksikan pengaruh peran atau
sikap profesi lain yang berhubungan dengan mutual trust; dan keinginan untuk bekerja
secara bersama-sama.
2.1 Pengertian tentang tugas (task) dan tanggung jawab (responsibility) individu profesi
dan tim antar profesi
2.2 Strategi kepemimpinan dalam kerjasama antar profesi
Pokok Bahasan 3: Proses tim (team proces) dalam lingkup pembelajaran antar
profesi dan praktik kolaboratif
3.1 Strategi penerapan pengembangan tim (tim building) pada kerjasama antar profesi
3.2 Prinsip mempercayai dan menghormati (trust and respect) dalam kerjasama antar
profesi
3.3 Berbagai jenis konflik yang timbul dalam kerjasama antar profesi
3.4 Strategi menerapkan manajemen konflik dalam kerjasama antar profesi
Pokok Bahasan 4: Strategi yang memfasilitasi kerjasama tim pada pembelajaran antar
profesi
4.1 Integrated care pathways untuk penanganan masalah kesehatan dalam kerjasama
antar profesi
4.2 Model case management dalam penanganan masalah kesehatan dalam kerjasama
antar profesi
4.3 Role shifting, role delegation, dan role creation dalam pembelajaran kerjasama antar
profesi