Perkembangan Sosial (Kelompok 4)
Perkembangan Sosial (Kelompok 4)
Perkembangan Sosial (Kelompok 4)
MAKALAH
Disusun oleh :
Kelompok 4
Februari 2020
PERKEMBANGAN SOSIAL DARI USIA 0 – DEWASA AKHIR
b. Jaringan sosial atau interaksinya sangat luas, mulai dari jumlah individu
untuk berinteraksi yang semakin banyak dan semakin banyaknya juga jenis-
jenis hubungan yang berbeda-beda. Ontohnya hungan perintaan, hubungan
kerja sama kelompok, dan hubungan organisasi.
c. Cara menangani krisis yang berbeda. Ontohnya menangani masalah dengan
orang tua, teman dan masyarakat yang lebih kompleks.
d. Orientasi Seksual, Dimana Fokus ketertarikan seksual, romantis, dan kasih
saying yang konsisten, bisa jadi bersifat heteroseksual, homoseksual, atau
biseksual.
e. Perilau seksual yang lebih bebas disbanding sebelumnya sehingga adanya
resiko penyakit menular seksual, hamil di luar nikah, dan kekerasan seksual.
f. Hubungan dengan Keluarga, Teman sebaya, dan Masyarakat
Yaitu adanya perubahan Interaksi dengan keluarga sepanjang masa
remaja, konflik dengan orang tua menjadi yang paling sering terjadi pada
masa awal remaja dan yang paling intens pada masa pertangahan
remaja,pengasuhan otoritatif diasosiasikan dengan hasil yang paling positif,
efek dari perceraian dan orang tua tunggal pada perkembangan remaja
tergantung pada cara mereka memengaruhi lingkungan atau situasi keluarga,
juga faktor genetic yang bisa saja memengaruhi cara remaja menyesuaikan
diri akan perceraian, adanya efek ibu yang bekerja tergantung kepada
beberapa faktor seperti kehadiaran atau ketidakhadiran nya orang tua orang
tua lain, seberapa ketat orang tua mengawasi aktivitas anak remajanya, dan
beban kerja sang ibu. Ibu yang bekerja dapat membantu membentuk sikap
terhadap peran gender adanya tekanan ekonomi memengaruhi hubungan
dalam keluarga baik berorang tua tunggal maupun pasangan orang tua yang
lengkap
g. Hubungan dengan saudara kandung cenderung menjadi sama dan semakin
berjarak pada masa remaja.
h. Kelompok teman sebaya yang dapat memiliki pengaruh positif juga negatif.
Tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa remaja yang ditolak oleh
teman sebayanya, hal tersebut dapat terjadi karena remaja itu cenderung
memiliki masalah penyesuaian diri terbesar terhadap remaja yang lain.
Juga pertemanan, terutama dikalangan anak perempuan, menjadi lebih intim
dan mendukung pada masa remaja
i. Kenakalan semakin parah yang diasosiasikan dengan macam-macam
interaksi dengan resiko tertentu, termasuk pengasuhan yang tidak efektif,
kegagalan sekolah, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan sekitar, dan
status sosial-ekonomi yang rendah.
j. Mulai adanya standar dan harapan terhadap perilaku dirinya sendiri yang
sesuai dengan dunia sosialnya.
k. Mulai membandingkan kaedah-kaeadah, nilai-nilai etika atau norma dengan
kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
III. Perkembangan Sosial Masa Dewasa
A. Perkembangan Sosial Masa Remaja Awal
Istilah dewasa merupakan sebutan untuk suatu individu yang dapat
dikatakan telah matang baik secara fisik maupun psikis. Individu dewasa ialah
seseorang yang bukan lagi berstatus sebagai anak-anak dan telah menjadi pria
atau wanita seutuhnya. Setelah mengalami masa anak-anak dan masa remaja,
seorang individu akan memasuki masa dimana dirinya dituntuk untuk dapat
berinteraksi dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.
Dibandingkan dengan masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu yang paling
lama dalam rentang kehidupan (Yudrik ; 2011).
Masa kedewasaaan dapat di tandai dengan berakhirnya masa adolesensi
(remaja). Berikut adalah ciri utama dari berakhirnya adolesensi pada masa
kedewasaan seseorang :
Batas dari adolesensi ini pun tidak jelas dan relatif. Lagi pula pada masing-
masing individu ekspresi adolesensi tersebut mengambil bentuk yang berbeda.
Namun tidak sedikit pula dapat dinyatakan di sini bahwa ciri-ciri adolesensi itu
masih banyak ditemukan melekat dalam fase kedewasaan seseorang (Hurlock :
1991).
Pada masa dewasa awal ini seseorang akan mengalami “krisis isolasi”
(merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda
dengan orang lain), seseorang merasa terisolasi atau terasingkan dari kelompok
sosial. Hal ini terjadi karena adanya pembatasan terhadap kegiatan sosial.
Pembatasan sosial tersebut sangat terhalang oleh berbagai tekanan seperti
pekerjaan dan keluarga sehingga menyebabkan hubungan dengan teman sebaya
akan menjadi renggang. Disisi lain keterasingan ini diintensifkan dengan adanya
semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir. (Rahayu : 2006).
Dunia sosial pada masa dewasa menjadi lebih luas lagi dan kompleks
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Pada masa dewasa individu sudah
dikatakan memasuki kehidupan yang lebih luas. Pasalnya pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa yang di lakukan harus berbeda dari orang yang lebih muda.
Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik maupun kognitif akan
tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan
keluarga dan pekerjaan yang akan mementukan masa depannya. Selama periode
ini seseorang akan melibatkan dirinya secara khusus dalam karir, pernikahan dan
hidup berkeluarga.
Dalam menjalani masa dewasa awal ini seseorang di tuntut untuk dapat
meralihkan pandangan egosentrisnya menjadi sikap yang empati. Pada masa ini
penentuan relasi sangat memegang peranan penting. Menurut Maulidya, dkk
(2015) Perkembangan dewasa awal merupakan fase dimana sesorang sudah
memasuki fase siap menikah atau membangun suatu keluarga, mengelola rumah
tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga
negara, dan berealisasi dengan suatu kelompok sosial tertentu.
Fahyuni, Eni Fariyatul &Istiqomah. 2016. psikologi belajar & mengajar - Kunci
Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif ( Sidoarjo :
Nizamiyah Learning Center) hlm 99-100
Herlina.2013.Bibliotheraphy:Mengatasi Masalah anak dan Remaja memalui
Buku, Bandung:Pustaka Cendikia Utama