2019 AnalisisHalal PCR
2019 AnalisisHalal PCR
2019 AnalisisHalal PCR
PCR PCR GC
Metode
(Polimerase Chain Reaction):
Analisis
Teknik perbanyakan Halal
DNA pada daerah
spesifik, menghasilkan
copy fragmen DNA
DSC HPLC
• Analisis berbasis DNA (molekul yang relatif stabil)
DNA tahan terhadap temperatur tinggi sehingga produk pangan
yang diproses pada suhu tinggi pun masih dapat dianalisis
Pemisahan
Protein, Supernatan Endapan Buang
Sentrifuga
Penam- ENDAPAN
bahan Supernatan Buang
DNA
etanol
Page 7
• Membuat proses isolasi menjadi lebih cepat dan praktis, dengan
hasil yang lebih murni (namun harganya lebih mahal).
• DNA yang diperoleh lebih murni, karena setelah isolasi ada tahap
pemurnian (kit dilengkapi dengan kolom pemurnian).
• Komposisi (dan penamaan) reagen kit bervariasi tergantung
produsennya, namun secara umum fungsinya sama:
• Reagen isolasi : bufer lisis, bufer isolasi, proteinase K
• Reagen pemurnian : bufer penyeimbang, bufer pembilas, bufer elusi
Tahapan pemurnian DNA:
• Pengikatan
Sampel yang berisi DNA dilewatkan ke kolom. DNA akan terikat
pada matriks dalam kolom permunian.
• Pembilasan
Kolom dialiri bufer pembilas, yang akan melepaskan senyawa non
spesifik (komponen selain DNA yang terikat ke matriks).
• Elusi
Kolom dialiri bufer elusi untuk melepaskan DNA dari matriks. DNA
murni (terbebas dari pengotor) ditampung dalam wadah baru.
• Pengecekan kemurnian DNA dapat dilakukan dengan mengukur
serapan UV produk hasil isolasi
• DNA memiliki koefisien serapan UV (260 nm) yang tinggi karena
adanya ikatan rangkap terkonjugasi pada basa penyusunnya
(Adenine, Guanine, Thymine, Cytosine)
•
• Rentang nilai 1,7 – 2,0 menunjukkan tingkat kemurnian DNA yang baik.
• Nilai < 1,7 menunjukkan adanya protein yang tinggi (DNA kurang murni)
• Nilai > 2,0 menunjukkan adanya RNA tercampur DNA (DNA kurang murni)
• Tidak diperoleh DNA
• Kesalahan dalam mencampurkan reagen
• Terdapat reagen/tahapan yang terlewat
• Setiap siklus PCR, akan dihasilkan dua copy DNA. Di akhir proses
PCR sebanyak n siklus, akan dihasilkan copy DNA sebanyak 2n.
• (DNA target sebanyak 2n – 2n)
• Pemilihan primer harus tepat, sesuai dengan jenis analisis yang
dibutuhkan
• Visualisasi DNA:
• Dilakukan dengan bantuan etidium bromida (EtBr), yang membentuk kompleks
berpendar dengan DNA (dilihat di bawah sinar UV).
• EtBr bersifat mutagenik. Peralatan/perlengkapan yang kontak dengan EtBr
harus dibersihkan/dibuang secara terpisah.
• Telah ada pengganti EtBr yang lebih aman digunakan, yaitu GelRed.
• Elektroforesis dilakukan setelah tahapan PCR konvensional (non real
time) dengan tujuan untuk mengecek keberadaan DNA
2000
1000
700
500
400
300
200
100