SAP Konseling
SAP Konseling
SAP Konseling
NIM : P05130217003
Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada ibu pasien untuk anak yang
menderita KEP di RS Harapan dan Doa Bengkulu agar mampu memahami apa itu
KEP,tanda dan penyebab KEP.
Memberikan formula makanan yang dapat mengatasi KEP pada anak tersebut untuk
memenuhi zat gizi nya,antara lain :
a. Fase stabilisasi
b. Fase transisi
c. Fase rehabilitasi
d. Sumber
Elia, M. (2017). Defining, Recognizing, and Reporting Malnutrition.The
international journal of lower extremity wounds (italic). 16(4. pp. 230-237
Krisnasari,2010. Nutrisi dan Gizi Buruk. Mandala of Health. Volume
4,nomor1. Januari,2010
e. Lampiran materi
KEP
KEP (Kurang Energi Protein) merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang
penting di Indonesia maupun di negara yang sedang berkembang lainnya. Prevalensi
tertinggi terdapat pada anak-anak balita, ibu yang sedang mengandung dan menyusui.
Penderita KEP memiliki berbagai macam keadaan patologis yang disebabkan oleh
kekurangan energi maupun protein dalam proporsi yang bermacam-macam. Akibat
kekurangan tersebut timbul keadaan KEP pada derajat yang ringan sampai yang berat
(Adriani dan Wijatmadi, 2012).
B. Penyebab KEP
1. Penyakit infeksi
2. Konsumsi makanan
3. Kebutuhan energi
4. Kebutuhan protein
5. Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
6. Tingkat pendapatan dan pekerjaan ortu
7. Besar anggota keluarga
C. Tanda-tanda KEP
1. Badan terlihat lemah dan lelah.
2. Diare.
3. Suhu tubuh menjadi lebih rendah.
4. Kulit kering.
5. Kerontokan rambut.
6. Mudah kesal.
7. Perubahan sikap, misalnya gelisah, apatis, atau kurang perhatian.
8. Pernapasan menjadi lebih lambat.
9. Kaki dan tangan menjadi kaku atau kesemutan.
D. Cara mengatasi KEP
Tahap kedua penanganan kasus malnutrisi energi protein adalah dengan memberi
asupan nutrisi melalui terapi pola makan. Makanan yang diberikan biasanya adalah
makanan berbahan dasar susu. Selain itu, dokter juga akan memberikan
suplemen multivitamin atau suplemen protein cair, serta obat-obatan tertentu untuk
meningkatkan selera makan, bila diperlukan.
fase stabilisasi
Fase Transisi
Fase Rehabilitasi
f. Lampiran Dokumen
-