1 Disfagia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

DIETETIK

KASUS DYSPHAGIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


ANGGI OKTICAH P05130217 002
DHELA UTAMI P05130217 012
EZA TAMA PUSPITA P05130217 019
LUCY NOVELLA P05130217 026
Kasus Dysphagia
Tn R, usia 57 tahun, BB 70 kg, TB 172 cm, wiraswasta, datang ke RS dengan keluhan sulit
menelan, sesak 3 hari, pasien tidak dapat makan maupun minum, pasien mengatakan
tenggorokannya terasa kering serta terdapat benjolan pada leher dan pasien mengalami
demam, saat datang suhu badan 38,5°C. Keluarga pasien mengungkapkan pasien sudah
tidak makan selama 3 hari. Pasien mengatakan pernah dirawat dan operasi di rumah sakit
dengan diagnosa medis hernia. Pasien mengatakan tidak memiliki alergi dengan apapun misal
obat dan makanan. Hb 12,9 gr/dl, GDS 344 mg/dl. Pasien terlihat lemas, pucat, dan terlihat
kurus. Pasien mengatakan makan 3 kali dalam sehari sebanyak 1 porsi. Pasien minum air putih
8 gelas sehari (1600ml/hari). Pasien mempunyai kebiasaan minum teh di pagi hari.
Penyelesaian :
1. Assesment Gizi
A. Antropometri Gizi
BB= 70 Kg
TB= 172 cm
IMT = 23,72 Kg/m2

B. Biokimia
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan

Hb 12,9 gr/dl 13-16 gr/dl Rendah

GDS 344 mg/dl <200 mg/dl Tinggi


C. Clinic/fisik
 Clinic : suhu= 38,5o C
 Fisik : - kesulitan menelan
- Lemas, pucat, dan kurus
- Demam
- Tidak dapat makan maupun minum
- Tenggorokan kering dan terdapat
benjolan pada leher
D. Dietary History
 Riwayat personal
- usia : 57 tahun
- jenis kelamin : laki- laki
- Pekerjaan : wiraswasta

 Riwayat Medis
- Tidak memiliki alergi dengan apapun
 Riwayat Diet
- Makan 3 kali sehari sebanyak 1 porsi
- Minum air putih 8 gelas sehari
- Kebiasaan minum teh di pagi hari.

2. Diagnosa Gizi
N.I 2.1 : Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan
penyakit dysphagia ditandai dengan asupan makan
pasien tidak ada selama 3 hari

N.C 1.1 : Kesulitan menelan berkaitan dengan penyakit


dysphagia ditandai dengan tenggorokan kering
3. Intervensi
 Nama diet : Diet Penyakit Saluran Cerna Atas
(Diet Dysphagia)
 Prinsip diet : Tinggi Cairan
 Tujuan diet : - Menurukan risiko aspirasi akibat
masuknya makanan ke dalam
saluran pernapasan.
- Mencegah dan mengoreksi defisiensi
zat gizi dan cairan.
 Bentuk makanan :Makanan Cair penuh
 Frekuensi Makan : 10 kali sehari
 Perhitungan Zat Gizi
BMR = (10xBB) + (6,25xTB) –(5 x umur) + 5
= (10 x 70) + (6,25 x 170) – (5-57)+ 5
= (700) + (1075) – 285 + 5
= 1495 kkal
 Kenaikan suhu (19,5%) = 19,5% x 1495 kkal
= 291,5 kkal
 TEE = BMR x FA x FS + Kenaikan Suhu
= 1495 x 1,2 x 1,4 + 219,5
= 2803,1 kkal

(2) Zat Gizi Makro


Karbohidrat = 65% x 1495 = 971,75 : 4 = 242, 58 gram
Protein = 15% x 1495 = 224,25 : 4 = 55,06 gram
Lemak = 20% x 1495 = 299 : 9 = 33,22 gram
(3) Zat Gizi Mikro
Vitamin A = 600 mcg
Vitamin C = 90 mg
Vitamin K = 65 mcg
Vitamin B1 = 1,2 mg
Vitamin B12 = 2,4 mg
Ca = 1000 mg
Fe = 13 mg
 Syarat Diet
1. Energi cukup
2. Protein cukup dan zat gizi lainnya cukup
3. Cairan cukup
4. Porsi makan kecil, mudah dicerna, dan sering dicarikan

 Pembagian Waktu Makan


pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal
pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal
pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal
pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal
pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal pukul 06.00 = 10% x 1495 = 149,5 kkal
 Menu Sehari :
Pukul 07.00 : Susu Kedelai
Pukul 08.00 : Jus Melon
Pukul 09.00 : Sari Kacang Hijau
Pukul 10.30 : Sari Jeruk Manis
Pukul 12.30 : Sari Kiwi
Pukul 14.00 : Jus Melon
Pukul 15.00 : Sari Tomat
Pukul 17.00 : Sari Kacang Hijau
Pukul 19.00 : Sari jeruk
Pukul 21.00 : Susu kedelai
 Dysphagia atau gangguan menelan adalah kelainan yang umum terjadi,
disfagia bukan suatu penyakit tetapi gejala atau kumpulan gejala yang
berhubungan dengan kesulitan menelan. Dysphagia merupakan gejala
kegagalan memindahkan makanan dari rongga mulut sampai ke lambung
atau proses penelanan.
 Dysphagia biasanya terjadi ketika ada gangguan pada kerongkongan
atau esofagus. Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan
antara rongga mulut dan lambung. Normalnya otot pada dinding esofagus
akan berkontraksi (mengencang) untuk mendorong makanan masuk ke
lambung.
sel-sel dan kelenjar mukosa di esofagus akan menghasilkan mukus atau
lendir yang berfungsi untuk membantu agar makanan dapat melewati
saluran dengan mudah. Di akhir esofagus ada otot yang melingkar
(sirkular) atau disebut juga sebagai sfingter. Otot ini akan berelaksasi
(meregang) sehingga makanan bisa masuk ke lambung dan otot ini akan
mengencang untuk menghentikan makanan dan mencegah asam lambung
naik ke esofagus.

Anda mungkin juga menyukai