LAPORAN ArcGIS 3.0

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PEMETAAN TOPOGRAFI
ACARA 4 : PENGGUNAAN SOFTWARE

LAPORAN

OLEH :
RENDRA SATRIA RAHARJA
D061191106

GOWA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peta adalah sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan

skala tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai

cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital

yang tampil di layar komputer. Adapun berbagai macam-macam peta, salah satu

jenis peta adalah peta topografi.

Dari berbagai jenis peta, tentu memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-

beda. Tidak terkecuali peta topografi. Peta jenis ini merupakan peta yang

menjelaskan mengenai kenampakan permukaan bumi secara khusus. Di dalam

peta ini, terdapat pemetaan tempat di permukaan bumi dengan menunjukkan

bentuk serta ketinggian dengan garis-garis ketinggian atau biasa disebut garis

kontur.

Berdasarkan uraian diatas, ditinjau dari fungsi peta topografi, maka sangat

penting bahwa seorang geologis dapat membuat peta topografi baik membuat peta

manual maupun membuat peta digital dengan bantuan software. Adapun salah

satu software yang digunakan untuk membuat peta topografi adalah ArcGIS. Peta

topografi pada ArcGIS dibuat berdasarkan aplikasi Software yang didasarkan

pada GIS (Geographic Information System) salah satu jenis data spasial. Pada

praktikum kali ini, kita membuat peta topografi dengan menggunakan software

ArcGIS dengan tujuan agar kita mengetahui cara mengoperasikan software ArGIS

serta dapat membuat peta topografi melalui software.


1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari praktikum acara penggunaan software ini agar

peserta dapat membuat peta topografi dari software ArcGIS. Sedangkan tujuan

dari praktikum ini adalah:

a. Peserta dapat meregstrasi peta

b. Peserta dapat melakukan digitasi peta pada software

c. Peserta dapat membuat peta topografi sederhana dengan menggunakan

Software

1.3 Waktu dan Lokasi

Acara keempat penggunaan software dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober

2019, pukul 09.00 – 16.00 WITA di Laboratorium Geokomputasi dan

penginderaan Jauh, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

1.4 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum acara empat ini,

yaitu :

a. Laptop/PC yang telah terinstal ArcGis

b. Printer

c. Alat tulis menulis


1.5 Cara Kerja

Adapun langkah kerja penggunaan ArcGis sebagai berikut :

a. Buka aplikasi Arcmap

b. Kemudian akan muncul tampilan layer seperti Arcmap

c. Pilih Add data untuk memilih peta rupa bumi yang telah ditentukan

Gambar 1.1 Add Data

d. Setelah itu akan muncul tabel seperti dibawah ini untuk memilih peta yang

akan didigitasi. Dalam hal ini peta rupa bumi lembar Muluyono.

Gambar 1.2 Lembar Add Data

e. Setelah peta sudah muncul kita akan melakukan registrasi peta, dengan

tujuan memberikan koordinat peta sesuai dengan kordinat yang ada pada

ArcGi. Caranya yaitu klik add control point pada menu georeferencing.

Gambar 1.3 Menu Georeferencing


f. Kemudian melakukan registrasi pada sudut kanan atas pada peta kemudian

klik

g. kanan dan pilih input X and Y dari Peta RBI tersebut

Gambar 1.4 Menu Input X and Y

h. Setelah kordinat diujung kanan selesai diregistrasi, maka lakukan hal yang

sama untuk kordinat pada ujung kiri atas, dan kanan bawah.

i. Untuk memudahkan dalam meregistrasi peta dapat dilakukan dengan

memperbesar agar dapat terlihat dengan jelas. Setelah peta tersebut telah

diregistrasi kita akan menyimpan dalam bentuk Tif dengan cara klik

Georeferencing kemudian klik Rectify maka muncul kotak dialog save as,

silahkan tentukan tempat yang disimpan, diberi nama dan klik save

Gambar 1.5 Cara menyimpan File Digitasi

j. Setelah proses penyimpanan file Tif tadi selesai lakukan Add data lagi

dengan memilih file Tif tersebut


k. Setelah itu kita akan melakukan pembuatan shapefile untuk jalan,

pemukimn, titik ketinggian, dan sebagainya. Cara melakukannya yakni

pilih katalog kemudian pilih lokasi penyimpanan yang diinginkan setelah

itu klik kanan difolder penyimpanan kemudian pilih create new shape file,

maka beri nama sesuai yang akan didigitasi ( misalnya “pemukiman”

untuk pemukiman, “jalan” untuk jalan, dan sebagainya ) kemudian pilih

feature type sesuai dengan type datanya ( datanya point untuk titik

ketinggian dan nama desa; polyline untuk anak sungai, jalan dan garis

kontur; polygon untuk sungai besar dan pemukiman ), setelah itu pilih deit

lalu pilih Geogrphic Cordinat System-World_WGS 1984 lalu klik ok

Gambar 1.6 Cara Membuat Shapefile


Gambar 1.7 Menu Shapefile

l. Setelah kita membuat shape file kita bisa mendigitasi peta untuk membuat

peta topografi

m. Lakukan digitasi kontur dengan mengklik kanan file kontur pada table of

conten, lalu pilih edit feature, lalu pilih start editing atau mengklik tobol

editor lalu memilih starat editing

Gambar 1.8 Cara Memilih Start Editing

n. Setelah semua kontur telah didigitasi, kemudian save editing kemudian

pilih stop editing pada menu editor untuk mengakhiri digitasi kontur
o. Lakukan hal yang sama untuk mendigitasi titik ketinggian, sungai, jalan,

pemukiman daan sebagainya.

1.6 Layout Peta

Untuk melakukan layout peta maka harus berpindah ke mode layout. Caranya

sebagai berikut :

a. Untuk pengaturan kertas, dapat dilakukan di menu File>Page And Print Setup

Gambar 1.9 Menu page and print setup


b. Lakukan Pengaturan skala dengan menggunakan tools zoom in dan zoom out

Gambar 1.10 Nama-nama Tools Bar

c. Untuk menambahkan grid koordinat, klik kanan Layers>Properties>Grids lalu

pilih New Grid. Klik Next>lakukan pengaturan interval>klik nest terus hingga

finish
Gambar 1.11 Cara Membuat Grid

d. Perbaiki layout dengan menambahkan arah utara, skala dan legenda pada

menu insert

Gambar 1.12 Cara Membuat Legenda


e. Tambahkan kop peta, Nama dan Tahun Pembuatan

Gambar 1.13 Penambahan Kop pada peta

f. Bila sudah selesai, peta siap diprint.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SIG / GIS

2.1.1 Pengertian SIG

Pengertian SIG yaitu sistem informasi khusus yang mengolah data yang

mempunyai informasi spasial (bereferensi keruangan). Dengan pengertian lain,

sistem informasi geografis merupakan sistem komputer yang memiliki

kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan

informasi bereferensi geografis, seperti data di identifikasi berdasarkan lokasinya

didalam database.

2.1.1.1 Pengertian SIG Menurut Para Ahli

Adapun pengertian SIG/GIS menurut para ahli, antara lain :

a. Aronaff (1989)

Menurut Aronaff, SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja

komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data

serta memberi uraian.

b. Burrough (1986)

Menurut Burrough, SIG adalah alat yang bermanfaat untuk pengumpulan,

penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan .

c. Kang-Tsung Chang (2002)

Menurut Kang-Tsung Chang, SIG adalah a computer system for capturing,

storing, querying, analyzing, and displaying geographic data (sistem

komputer untuk menangkap, menyimpan, meminta, menganalisis, dan

menampilkan data geografis).


d. Murai (1999)

Menurut Murai, SIG adalah sistem informasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan

menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk

mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota,

dan pelayanan umum lainnya.

e. Marble et al (1983)

Menurut Marble et al, SIG adalah sistem penanganan data keruangan.

f. Bernhardsen (2002)

Menurut Bernhardsen, SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk

memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat

keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan

verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan

pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data,

pemanggilan dan presentasi data serta analisa data. Sistem ini akan

menghasilkan perintah data yang kemudian akan mengeluarkan data yaitu

suatu peta yang lengkap dengan analisis data yang telah dilakukan.

g. Gistut (1994)

Menurut Gistut, SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan

keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi

dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang

lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data

spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.


h. Berry (1988)

Menurut Berry, SIG adalah sistem informasi, referensi internal, serta

otomatisasi data keruangan.

i. Calkin dan Tomlison (1984)

Menurut Calkin dan Tomlison, SIG adalah sistem komputerisasi data yang

penting.

j. Linden (1987)

Menurut Linden, SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,

pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait

dengan muka bumi.

k. Alter

Menurut Alter, SIG adalah sistem informasi yang mendukung

pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada

sebuah peta.

l. Prahasta

Menurut Prahasta, SIG adalah sejenis software yang dapat digunakan untuk

pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan

2.1.2 Manfaat SIG

Adapun manfaat dari sistem informasi geografis adalah sebagai berikut:

2.1.2.1 Manajemen Tata Guna Lahan


SIG bisa membantu dalam membuat perencanaan setiap wilayah

pemanfaatan lahan di kota yang dibagi menjadi daerah pemukiman, indurstri,

perdaganan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau dan hasilnya bisa
digunakan sebagai acuan dalam pembangunan utilitas-utilitas yang

dibutuhkan.

2.1.2.2 Inventarisasi Sumber Daya Alam

Manfaat SIG untuk kekayaan sumber daya alam adalah:

a. Untuk mengetahui persebaran beberapa sumber daya alam, seperti minyak

bumi, batubara, emas, besi dan bahan tambang lain.

b. Untuk mengetahui persebaran area lahan, seperti:

c. Area lahan yang potensial dan lahan kritis

d. Area hutan yang masih baik dan hutan yang telah rusak

e. Area lahan pertanian dan perkebunan

f. Memanfaatkan perubahan pembangunan lahan

g. Rehabilitasi dan konservasi lahan

2.1.2.3 Pengawasan Daerah Bencana Alam

Dalam pengawasan daerah bencana alam, SIG memiliki manfaat antara


lain:

a. Melihat luas daerah bencana alam.

b. Sebagai pencegahan jika terjadi bencana alam di masa mendatang

c. Menentukan tingkat bahaya erosi

d. Memprediksi ketinggian banjir

e. Memprediksi tingkat kekeringan

f. Menyusun rencana-rencana pembangunan ulang daerah bencana

2.1.2.4 Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah


a. Bidang Sumber Daya: misalnya kesesuaian lahan, pemukiman,

pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi,

analisis daerah rawan bencana

b. Bidang Perencanaan Ruang: Misalnya perencanaan tata ruang

wilayah, kawasan industri, pasar, permukimana dan lainnya.

c. Bidang Manajemen/ Sarana prasarana: misalnya sistem jaringan air

bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik

d. Bidang Pariwisata: misalnya inventarisasi pariwisata dan analisis

potensi pariwisata suatu daerah

e. Bidang Transportasi: misalnya inventarisasi jaringan transportasi

publik, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan

rawan macet dan kecelakaan

f. Bidang Sosial dan Budaya: misalnya mengetahui luas dan persebaran

penduduk suatu daerah, pendataan dan pengembangan pusat-pusat

pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, kawasan industri,

sekolah, rumah sakit, hiburan dan perkantoran

2.1.3 Komponen Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1.3.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras atau hardware yaitu perangkat fisik yang menjadi bagian

dari sistem komputer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat

keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan

kecepatan yang tinggi dan juga mendukung operasi berbasis data dengan jumlah

volume data yang besar dengan cepat. Perangkat keras SIG tersusun atas berbagai
bagian pengimput data, pengolah data, dan pencetak hasil proses. Menurut

prosesnya dibedakan menjadi:

a. Input data: mouse,, digitizer, scanner

b. Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

c. Output data: plotter, printer, screening

2.1.3.2 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak atau software yaitu perangkat yang dipakai untuk

melaksanakan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data secara spasial

ataupun non-spasial. Perangkat lunak terdiri didalam SIG terdiri dari:

a. Alat untuk mengimput dan memanipulasi data SIG

b. Data Base Management System (DBMS)

c. Alat untuk analisa data

d. Alat untuk menayangkan data dari hasil analisa

2.1.3.3 Data

Secara prinsipnya data terdiri dari dua jenis dalam SIG, yaitu:

a. Data spasial merupakan perwujudan nyata suatu daerah yang ada di

permukaan bumi. Secara umum dipresentasikan dalam bentuk peta, gambar

berformat digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau

dalam bentuk image (raster) yang mempunyai nilai tertentu.

b. Data non spasial merupata data berupa tabel yang mana tabel tersebut

memiliki isi informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data itu
berbentuk data tabular yang satu sama lain di integrasikan dengan data spasial

yang ada.

2.1.3.4 Manusia

Manusia adalah elemen pokok dari SIG dikarenakan manusia adalah

perencana dan pengguna SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada

sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang membuat desain dan

mengolah sistem, sampai dengan pengguna yang menggunakan SIG untuk

membantu pekerjaan sehari-hari.

2.2 ArcGIS

ArcGis merupakan sotfware berbasis Geographic Information System (GIS)

yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue).

Produk utama ArcGis terdiri dari tiga komponen utama yaitu : ArcView

(berfungsi sebagai pengelola data komprehensif, pemetaan dan analisis),

ArcEditor (berfungsi sebagai editor dari data spasial), dan ArcInfo (merupakan

fitur yang menyediakan fungsi-fungsi yang ada di dalam GIS yaitu meliputi

keperluan analisa dari fitur Geoprocessing.

ArcGis pertama kali diluncurkan kepada publik sebagai software yang

komersial pada tahun 1999 versi ArcGis 8.0 dengan perkembangan dan tuntutan

akan fitur yang dibutuhkan, ESRI selalu memberikan pembahuruan pada ArcGis,

pada saat ini telah keluar versi yang terbaru update 2016 yaitu (ArcGis 13.0).

Pada versi terbarunya, ArcGis Deskstop memiliki beberapa fitur diantaranya :


a. ArcMap, yaitu aplikasi utama yang digunakan dalam pengelolahan data GIS.

ArcMap memiliku kemampuan untuk visualisasi, editing, pembuatan peta

tematik, pengelolaan dari data tabular (Excel), memilih (Query),

menggunakan fitur Geoprocessing untuk menganalisa dan customize data

ataupun melakukan output berupa tampilan peta. Operator juga dapat

mengolah data sesuai dengan keinginannya.

b. ArcGlobe, merupakan salah satu aplikasi yang memiliki tampilan seperti

GoogleEarth yang memiliki fungsi sebagai tampilan datum permukaan bumi

dengan menggunakan citra satelit.

c. ArcCatalog, yaitu merupakan aplikasi yang memiliki fitur untuk membuat

data vector dan mengelompokannya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Dengan kemampuan tools untuk menjelajah informasi (browsing), mengatur

data (organizing), membagi data (distribution) dan mendokumentasikan data

spasial maupun ataupun data-data berkaitan dengan informasi geografis.

d. ArcScene merupakan aplikasi yang memiliki fitur serupa dengan ArcMap,

tetapi kelebihannya terdapat dari fitur 3D yang digunakan dimana

worksheetnya dapat diolah dengan tampilan X,Y, dan Z

2.3 Kegunaan ArcGis

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands,

California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan

perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada

awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi

berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk

yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna
GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan

karena sifatnya yang ringan, tidak mengahabiskan memory dan kelengkapan

fasilitasnya cukup memadai. Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS,

software ArcGIS yang mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala, yaitu

:ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan

maupun institusi), yaitu :

a. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi

dan pengembangan,

b. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang

mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet,

c. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini

mengumpulkan data lapangan.

2.4 Sejarah ArcGis

GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Geografis

adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,

memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data bereferensi

geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu

perencanaan. Dengan menggunakan SIG maka akan lebih mudah bagi para

pengambil keputusan untuk menganalisa data yang ada. Karena dengan adanya

SIG maka akan digambarkan juga posisi penyebaran data pada kondisi

sesungguhnya.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi

ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan


perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat

menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat

digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan

dari polusi.

Awal dikenalnya SIG tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang

teknologi terutama komputer. Selama perang dunia kedua pemrosesan data

mengalami kemajuan yang pesat terutama untuk memenuhi kebutuhan militer

dalam memprediksi trayektori balistik. Pada awal tahun 1960-an perkembangan

dalam ilmu komputer semakin pesat dan siap digunakan untuk bidang lain di luar

militer. Para ahli meteorologi, geologi, dan geofisika mulai menggunakan

komputer dalam pembuatan peta.

Tahun 1963 di Kanada muncul CGIS (Canadian Geographic Information

System), dan selanjutnya menjadi SIG pertama di dunia. Dua tahun kemudian di

Amerika Serikat beroperasi sistem serupa bernama MIDAS yang digunakan untuk

memproses data-data sumber daya alam. Seiring dengan berkembangnya

teknologi, GIS juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Berikut adalah

sejarah perkembangan GIS dari masa ke masa :

a. 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-

Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya

sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan

dua elemen struktur pada sistem informasi geografis modern sekarang ini, arsip

grafis yang terhubung ke database atribut.


b. Pada tahun 1700-an teknik survei modern untuk pemetaan topografis

diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk

keilmuan atau data sensus.

c. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta

dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras

komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi

pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

d. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di

Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya.

Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS

(Canadian GIS – SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan

mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI –

Canadian Land Inventory) – sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan

lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi

pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah

pada skala 1:250.000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk

keperluan analisis.

e. GIS dengan gvSIG-CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari

perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun

(overlay), penghitungan, pendigitalan/pemindaian (digitizing/scanning),

mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua

Amerika, memasukkan garis sebagai Arc yang memiliki topologi dan

menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.


Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian

disebut “Bapak SIG”.

f. CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk

penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing dengan

aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti

Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor

lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung

pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya,

dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi

struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an

memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi.

Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem

dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para

pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang

membutuhkan standar pada format data dan transfer.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

a. Dalam praktikum ini, peserta dapat melakukan registrasi peta dengan

melakukan penginputan koordinat pada titik ujung peta RBI yang akan

didigitasi

b. Dalam praktikum ini, peserta dapat mendigitasi peta sesuai dengan

prosedur langkah yang ada dari pengambilan file, pembuatan shapefile,

dan pendigitan terhadap peta yang telah diubah menjadi file tiff

c. Dalam praktikum ini, peserta akan membuat peta topografi sederhana

dengan software ArcGIS yang petanya telah ditentukan saat kegiatan

praktikum berlangsung

4.2 Saran

Adapun saran untuk praktikum kali ini antara lain :

4.2.1 Untuk Laboratorium

a. Agar pada saat praktikum, waktu yang digunakan sebaiknya diefisienkan agar

tidak mengganggu waktu sholat

b. Agar kegiatan praktikum menggunakan komputer yang ada di laboratorium

bagi yang tidak memiliki laptop

c. Praktikum ArcGis dibuat menjadi 2 sesi agar tidak rlalu ramai saat

penyampaian materi.
Untuk Asisten

a. Sebaiknya lebih pelan saat menjelaskan

b. Merincikan lebih lanjur prosedur percobaan ketika praktikum

c. Semakin meningkatkan pengajaran kepada praktikan


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. ArcGis. https://bentangalam-


hutantropis.fkt.ugm.ac.id/2016/10/10/arc-gis/. Diakses tanggal 19
November 2019 pukul 00.30 WITA.
Anonim. 2016. Pengertian dan Komponen ArcGis.
http://geosriwijaya.com/2016/07/pengertian-dan-komponen-arcgis/.
Diakses tanggal 18 November 2019 pukul 14.30 WITA.
Anonim, 2017. Pengertian SIG, Manfaat, Komponen dan Ruang Lingkupnya
Lengkap. https://www.pelajaran.co.id/2017/14/pengertian-sig-manfaat
komponen-dan-ruang-lingkup-sistem-informasi-geografis.html
Diakses pada 19 November 2019 pukul 00.30WITA

Anonim, 2017. Pengertian SIG, Manfaat, Komponen dan Ruang Lingkupnya


https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-sistem-
informasi-geografis-sig-manfaat-komponen-ruang-
lingkup.html#Pengertian_Sistem_Informasi_Geografis_SIG. Diakses pada
18 November 2019 pukul 14.30WITA

Anonim, 2017. Pengertian SIG Menurut Para Ahli (Pembahasan Lengkap)


https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/19-pengertian-sig-menurut-
para-ahli.html. Diakses pada 18 November 2019 pukul 14.30WITA

Anonim. 2019. 24 Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Menurut Para


Ahli. https://seputarilmu.com/2019/05/sig-sistem-informasi-geografis-
menurut-para-ahli.html. Diakses tanggal 19 November 2019 pukul 00.30
WITA.

Mutiawati, Cut. 2016. Sejarah ArcGis. http://malahayati.ac.id/?p=24976 .


Diakses tanggal 18 November 2019 pukul 14.30WITA.
Sianturi, Onixtin. 2014. TUGAS TEKNOLOGI INFORMASILAPORAN
PRAKTIKUM PENGENALAN ArcGIS UNIVERSITAS DIPONEGORO.
https://www.academia.edu/9671918/Laporan_Praktikum_Pengenalan_Arc
Gis. Diakses tanggal 19 November 2019 pukul 00.30WITA.

Prameswari, Septi. 2015.Sistem Informasi Geografis : Jenis-Manfaat-


Tujuan_Sumber Data. https://ilmugeografi.com/geografi-teknik/sistem-
informasi-geografis. Diakses tanggal 19 November 2019 pukul
00.30WITA.

Siregar, Sabrina. 2014. Software ArcGIs.


https://sabrinahelper.wordpress.com/2014/10/25/makalah-singkat-tentang-
software-arcgis/ .Diakses tanggal 18 November 2019 pukul 14.30 WITA.

Anda mungkin juga menyukai