LP Dan Askep BBLR
LP Dan Askep BBLR
LP Dan Askep BBLR
MEDAN
Oleh :
DARUSSALAM
NPM : 15.21.004
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1961 who telah mengganti istilah prematur beby low birth winght beby (
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ) BBLR hal ini dilakukan tidak semua bayi dengan berat
Bayi neonatus dengan lahir memiliki berat badan kurang dari 2500 gr atau sampai
dengan 2499 gr ini dikatakan dengan kondisi berat badan bayi lahir renndah ( Azis alimun
2005,189.)
pre term : kurang dari 27 minggu lengkap (kurang dari 259 hari )
term ; mulai dari 27 minggu ssampai kurang dari 42 minggu lengkap 259 293 hari
Dalam penulisan studi kasus ini penulis membatasi dalam permasalahan saja
disebabkan terbatasya waktu dan kurangya pengetahuan penulis tentang kasus ini batasan masalah
yaitu pa an A dengan berat badan lahir rendah di ruang kencur di RSUD Dr RM djoelham binjai.
Tujuan umum adlah menerapkan asuhan kepda bayi An S dengan berat badan lahir rendah
1. Mampu melkasanakan pengkajian pada an A dengan berat badan lahir rendah di Ruangan kencur
2. Mampu memutuskan diagnosa keperawatan pada an A . dengan Berat badan llahir rendah di
ruanagn kencur
3. Mampu membuat perencanaan pada an A . dengan berat badan lahir rendah di ruangan kencur
4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada an A dengan bert badan lahir rendah diruanagn
kencur
5. Mampu melaksanakan evaluasi pada an A dengan berat badan lahir rendah di ruang kencur
1.4 Metode penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam menyelesaikan kasus ini yaitu
asuhan keperawatan pada An A . dengan metode deskriftif yaitu metode ilmu yang
menggambarkan keadaan pasien yang sebenarya dengan tehnik pendekatan yang dilakukan
sebagai berikut.
a. Study kepustakaan
1. Wawancara
Yaitu melakukan wawancara langsung kepada pasien atau keluarga dan juga perawat yang ada
2. Observasi
3. Dokumentasi
Yaitu penulis memperoleh data langsung dari pasien dan media record
hasil kasus ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi rumah sakit dalam melaksanakan asuhan
hasil penulis ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pasien sehingga waktu yang akan
hasil penulis ini diharapkan menjadi kasus bagi institusi untuk menggetahuai pelaksanaan
hasil penulis ini diharapkan dapat memberikan pengalamn secar langsung bagi penulis dalam
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Defenisi
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gr
Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gr tanpa
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi yang baru lahir berat badan lahirya pada saat
kehamilan kurang dari 2500 gram ( Hasan Ilmu kesehatan Anak 2007)
BBLR merupakan neonatus yang lahir memiliki berat badankurang dari 2500 gr atau
Istilsh prematuris telah di ganti dengan berat badan lahir rendah kerna terdapat dua
bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500gr yaitu kerna umur
kehamilan kurang dari 27 minggu bertat badan kkurang dari semestinya sekali pun umur cukup
Dahulu neonatus dengan berat badan kurang dari 2500gr disebut prematur pembagian
menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan sehingga lambat laun diketahui
bahwa tingkat morbilitas dan mortalitas pada neonatus tidak hanya bergantung pada berat badan
saja tetapi juga pada tingkat maturitas bayi itu sendiri ( Atika 2010,1)
2.1.2 Etiologi
Semangkin muda usia kehamilan semgkin besar resiko jangka pendek dan jangka
1.faktor ibu
a. Penyakit
mengalami konflikasi kehamilan seperti anemia berat , pendarahan partum hipertensi, preeklamsia
berat ,infeksi kehamilan ( infeksi kandung kemuih dan ginjal) menderita penyakit ginjal , infeksi
ganda, jarak kehamilan yang terlalu dekat/ pendek kurang dari 1 tahun, mempunyai riwayat BBLR
sebelumya
Kejadian tertinggi terdapat pada golongan ekonomi sosial rendah , mengerjkan aktivtas visik
d. Sebab lain
2. Faktor janin
Kelainan kromosom
Radiasi
Kehamilan ganda
3. Faktor Plasenta
c. tumor
4. Faktor Lingkungan
a. terkena dehidrsi
1. Prematur murni
Prematur murni atau prematur ini mempunyai maksud bahwa neonatus dengan usia kehamilan
kurang dari 37minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan utuk mas kehamilan
atau dapt dikenal dengan neonatus kurang ssesuai dengan mas kehamilan
2. Dismaturitas
Merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusya untuk masa
kehamilan
BBLR menunjukan belum sempurnaya organ tubuh keadaan lemah yaitu sbb
Bila kurng bulan jarinngn payudara kecil puting kecil, bila cukup bulan payudara dan puting
(Atika ,2010)
c. bayi berat badan lahir ekstrini rendah (BBLER ) berat lahir kurng dari 1000 gr
a. Prematur murni masa gestasinya kurng dari 37 mminggu dan BB nya sesuai dengan BB untuk
masa gestasi berat atau neonatus kurng bulan sesuai untuk masa kehamilan
b.Dismaturitas bayi dengan lahir BB kurng dari berat badan seharusya untuk mas gestasinya yaitu
berat bayi mengalami pertumbuhan dan merupakan bayi yang kecil untuk kehamilanya ( Atika
2010)
2.1.6.Komliasi
b. kulit dingin
c.akral dingin
d. sianosis
a. gemetar / tremor
b.sianosis
c apatis
d.kejang
e apnea
f. tangis lemah
g.kelumpuhan
h. kesulitan minum
j.keringat dingin
k.hipotermi
d. latarsi
e.apnea
i.kejang
j kelumpuhan
k.pada sebagian kecil penderita mungkin tidak ditemukan manipestasi klinik satupun
2.1.7 Pencegahan
Sulit untuk menentukan tindakan pencegahan pada kasus BBLR kerna umurnya
terjadi kasus ini BBLR yang bersifat multi faktorial beberapa tindakan pencegahan yang sudah
dijelaskan sebelumnya dan kalia ini akan diperjelas adpaun pencegahan sebagai berikut
2. Mengusahakan ibu hamil semua dapat mendpatkan perawatan antenatal yang konferhensip
3. Memperbaiki status gizi ibu hamil dengan mengkonsusmsi makanan yang lebih sering atau lebih
4. Menghentikan kebiasaan merokok menjauhan obat-obatan terlarang dan alkohol pada ibu hamil
5. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama selam akehamilan dan
6. Kurangi kegiatan yang melelahkan serta fisik selama kehamilan,beristirahat yang cukup dan tidur
( Atikah, 2010,10 )
2.1.8. Penatalaksanaan
Pada umum nya sama dengan perawatan neonatus umum nya sperti pengaturan suhu
lingkungan,makanan, menjaga infeksi dan lain-lain akan tetapi oleh karna bayi mempunyai
problemeatik yang agak berbedan dengan bayi lain nya.maka harus diperhatikan hal-hal berikut
ini :
( hanifa ,2006,78 )
Menurut ika pantia wati 2010 penatalaksanaan bayi dengan BBLR yaitu :
a. Apabila daya hisap belum baik bayi di coba menetes sedikit demi sedikit
b. Apabila bayi belum siap /biasa pemberian ASI cukup dengan pipet
c. Apabila bayi belum ada refleks menghisap dan menelan harus di pasang selang penduga. Sonde
fooding.
Pragnosis BBLR ini tergantung pada berat ringannya masalah parienatal misalnya masa
gestasi ( mangkin rendah masa gestasi semangkin rendah berat bayi mangkin tinggi angka
) pragnosis ini juga tergantung dengan keadaan sosial ekonomi pendidikan orang tua dan
perawatan pada saat kehamilan persalinan danpost natal 9 pengaturan suhu lingkungan resistasi
Merupakan perawatan bayi dengan dimasukan kedalam alat alat yang membantu
terciptanya lingkungan cukup dengan suhhu yang normal terdapat dua cara yaitu :
Inkubator tertutup
1. pembatas harus selalu tertutup dan dibuka harus dalam keadaan tertentu
Inkubator tertutup
1. pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka saat pemberian perawatan pada bayi
5. kepala harus ditutup kerna bayi panas yang hilang dari kepala
Asuhan keperawatan adalah hal yang paling penting pada pasien dalam aspek
2.2.1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dari ujung kakai hingga ujung rambut meliputi semua sistim
pada bayi pengkajian dimulai dari anamnese dan pemeriksaan fisik lakukan pemeriksaan dengan
5. Gerakan bayi pasif dan bayi hanya merintih walaupun lapar bayi tidak menangis , bayi lebih
banyak tidur
9. Panjang badan sama dengan atau ukuran 46 cm lingkaran kepala sama dengan atau kurang dari 33
cm
14. Genetelia belum sempurna labia mayor belum tertutup dan labia mayor klitoris menonjol pada
bayi perempuan , testis belum turun dalam sakrotum pigmentasi dan ruge pada sakrotum kurang (
15. Tonus otot lemah sehingga bayi belum aktif dan pergerakan lemah
16. Fungsi saraf yang belum dan kurng aktif dan tangis lemah
17. Jariangan kelenjer mamaemasih kurang akibat pertumbuhan jaringan dan otot masih kurang.
( Atikah 68-87)
(status kesehatan dan perubhan pola ) dari individu atau kelompok dimana perawat sebagai
akuntabites dapat mengidentivikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status
Pada teori diagnosa keperawatan yang ditemukan yang sering muncul pada kasus
BBLR
1. ketidak efektifan jalan nafas b/d imaturitas neuro muskuler
2. ketidak efektifan pengatruran suhu b/d imaturitas pengaturan suhu dan keterbatasan lemak sub
kutan
4. ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d imaturitas efek menghisap
( Atikah 2010,87)
mengkoreksi masalah yng telah di identifikasi pada diagnosa keperawatan ( Nursalam 2007 )
Itervensi
Beri suction
Rasionalisasi
Kerna dengan suction tidak tepat dapat menimbulkan infeksi kerusakan jaringan nafas serta
Dengan asisten yang mampu memberikan oksigenisasi dengan cepat saat melepas insersi kateter
Dapat meningkatkan leb dan menurunkan kapssitas paru seta menekan difragma
sub kutan
Intervensi
Letakan bayi di inkubator atau memakai pakaian yang cukup hangat serta penutup kepala
Rasionalisasi
Intervensi
Mengalihkan semua petugas kesehatan mencuci tanagn sebelum melakukan intervensi memakai
masker
Menganjurkan ibu untuk mengelap payudara dengan air sebelum menyusui bayi
Rasionalisasi
4. DX 4 ketidak seimbangan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh b/d imaturitas refleks menghisap
Intervensi
Kaji kesiapan untuk menghisap puting susu ibu serta kemampuan untuk bernafas saat itu
Rasionalisasi
Intervensi
Memonitor tanda- tanda lecet atau kemerahan pada saat pemakaian untuk mengganti popok bayi
Rasionalisasi
( Atikah 2010)
yang spesifik. Tujuan dari imlementasi adalah membantu klien untuk mencapai tujuan yang telah
mempasilitasi
( nursalam 2008 )
Implementasi
memBeri suction
menGunakan tehnik suction yang tepat
2. DX 2 ketidak efektifan suhu badan b/d imaturitas suhu dan keterbatasan lemak sub kutan
Implementasi
meletakan bayi di inkubator atau memakai pakaian yang cukup hangat serta penutup kepala
Imlementasi
Mengalihkan semua petugas kesehatan mencuci tanagn sebelum melakukan intervensi memakai
masker
Menganjurkan ibu untuk mengelap payudara dengan air sebelum menyusui bayi
4. DX 4 ketidak seimbangan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh b/d imaturitas refleks menghisap
imlementasi
mengKaji kesiapan untuk menghisap puting susu ibu serta kemampuan untuk bernafas saat itu
imlementasi
Memonitor tanda- tanda lecet atau kemerahan pada saat pemakaian untuk mengganti popok bayi
2.2.5. Evaluasi
Evaluasi
DX4 nutrisi seimbang sehingga bayi sudah mampu menghisap dengan baik
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Umur : 28 minggu
Agama : islam
Diagnosa : BBLR
Bayi baru lahir jam 22: 00 wib ditolong oleh bidan keluan tidak segera menangis,
siannosis, BB: 1400 gr, aspiksia kehamilan 28 minggu HR: 146 x/i tem: 36,5oc RR: 46x/i BB:
1400 gr
1.Prenatal
Pada saat itu kehamilan ibu dalam keadaan normal ibu mengatakan tidak ada kelainan
2.intanatal
Ibu melahirkan dengan persalinan normal di RS djoelham dbantu oleh bidan dan perawat yang
berada diruangan
3. Post natal ibu dirawat dirumah sakit djoelham selama lima hari dan BB: 1400Gr
Sebelumnya ibu sudah pernah melahirkan bayi BBLR dua kali dan keduanya meninggal
Riwayat masa sekarang
Keterangan :
:perempuan
:laki-laki
:pasien
:sudah meninggal
Keterangan genogram
Ibu px adalah anak kedua dari empat bersaudara dan ayah px adalah anak ke dua dari tujuh
3.16.Riwayat pesikososial
Bahasa yang digunakan sehari- hari di lingkungan px adalah bahasa indonesia yang
mengasuh px aalah ibu px dan perawat selama masih dirumah sakit dan px mempunyai hubungan
Kebutuhan dasar
Nutrisi / makanan
Makanan yng dikonsumsi px adalah susu pormula langsung diberikan ke bayi dan di RS susu
Eliminasi
Pola eliminasi tidak ada gangguan px BAK sekitar 6 kali / hari dan BAB 3 x sehari
Diagnosa BBLR merupakan berat badan bayi lahir rendah dan px hanya diam dalam incubator
adapun tindakan keperawatan adalah pemasangan selang NGT pemasangan selang oksigen
BB: 1400 gr
HR: 146x/ i
RR: 46 x/i
Istirahat tidur
Istirahat tidur px tidak terganggu dan px lebih banyak menghabiskan waktu dengan
memejamkan mata
Pengetahuan ibu
Ibu mengetahui ini anak ke tiga dan ibu px mengtakan cemas dengan kondisi anaknya seperti itu
Obat –obatan
O2 ½ -3l/i
BBLR
BB : 1400 gr
HR : 140x/i
T : 36,5
RR: 46 x/i
tubuh T : 35 badan
RR: 46 x/i
BB : 1400gr
3. mengtakan cemas
dengan kondisi
ankanya
gelisah
adlah :
1. Ketidak efektifan jalan nafas b/d imaturitas neuro muskuler d/d bayi dengan BBLR BB: 1400 gr
kutan d/d penurunan suhu tubuh badan tersa lemas kulit keriput , penuh lanugo, jaringan lemak
3. Ansitas b/d kurang pengetahuan ibu d/d ibu px cemas dengn kondisi anaknya ibu tampak gelisah
PERENCANAAN
NO DATA DIAGNOSA TUJUAN IMP
INTERVENSI RASIONALISASI
1. DS: - Ketidak efektifan Jalan nafa efektif -beri o2 pada px - diharapkan px -beri
jalan nafas b/d ,sianosis tteratasi -kaji ttv mampu bernafas l/i
k/u : bayi sianosis BBLR BB: 1400 pemberian o2 TTV pasien -berk
2. DS: - Ketidak efektifan Suhu kembali -Kaji tanda vital -diharpkan dapat -Kaji
terasa dingin kulit dan keterbatsan -pantau adanya tubuh kembali RR:
keriput , penuh
lanugo, jaringan
gr T: 35 –oc
3. DS: ibu px Ansitas b/d Ibu tdak cemas -berikan - diharapkan dapat -mem
mengatakan cemas kurang lagi dan ansietas penjelasan pada membantu penje
dengan kondisi pengetahuan ibu teratasi ibu tentang apa pemhaman ibu tenta
DO: ibu tampak anaknya ibu dorongan kepada membatu ibu agar doro
gelisah tampak gelisah orang tua bahwa tidak cemas dengan orang