Struktur Hewan - Praktikum Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

struktur hewan

Sabtu, 04 Juli 2009

praktikum ikan mas (Cyprinus carpio)

LAPORAN PRAKTIKUM

STRUKTUR HEWAN

1. JUDUL

Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

2. TUJUAN

Untuk mengenal bentuk dan luar dan bagian-bagian columna vertebra, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, dan
sistem urogenital pada ikan mas.

3. DASAR TEORI

Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak, yang termsuk dalam golongan
teleostei. Tubuhnya terbungkus oleh kulit yang bersisik, berenang dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan menggunakan insang. Ikan mas
sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di
Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil
seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Klasifikasi Ikan Mas menurut saanin (1984) adalah sebagai berikut :

Filum : Chodata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub Ordo : Cyprinoidea

Famili : Cyprinidea

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus caprio L

Daerah yang sesuai untuk mengusahakan pemeliharaan ikan ini yaitu daerah yang berada antara 150 – 600 meter di atas permukaan laut,
pH perairan berkisar antara 7-8 dan suhu optimum 20-25 oC. Ikan Mas hidup di tempat-tempat yang dangkal dengan arus air yang tidak deras,
baik di sungai danau maupun di genangan air lainnya ( Asmawi, 1986).

Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran
dan warna badan sangat beragam (Sumantadinata, 1983).

Ikan Mas dikenal sebagai ikan pemakan segala (omnivora) yang antaralain memakan serangga kecil, siput cacing, sampah dapur, potongan
ikan, dan lain-lain (Asmawi,1986).

Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dapat digunakan sebagai hewan uji hayati karena sangat peka terhadap perubahan lingkungan (Brinley cit.
Sudarmadi, 1993). Di Indonesia ikan yang termasuk famili Cyprinidae ini termasuk ikan yang populer dan paling banyak dipelihara rakyat, serta
mempunyai nilai ekonomis. Ikan mas sangat peka terhadap faktor lingkungan pada umur lebih kurang tiga bulan dengan ukuran 8 – 12 cm.
Disamping itu ikan mas di kolam biasa (Stagnan water) kecepatan tumbuh 3 cm setiap bulannya (Arsyad dan Hadirini cit. Sudarmadi, 1993).

Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di
bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas). Warna tubuh ikan mas juga
tergantung dari varitas, ada merah, kuning, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Tubuh ikan mas terbagi tiga bagian, yaitu kepala,
badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi dengan sisik yang
besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup insang sampai pangkal ekor.

Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan.
Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain itu, pada bagian bawah kepala
memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek. Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan
sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras,
dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya
satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak

Keterangan Gambar Sistem-sistem Pada Ikan Mas

4. ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop stereo

2. Loupe

3. Disceting set

4. Papan bedah

5. Ikan mas

5. PROSEDUR KERJA

1. Menuliskan sistematika dari ikan mas (Cyprinus Carpio)

2. Bentuk luar dan integumen

1. Mempelajari dan menggambar bentu luar mengenai caput, trunctus dan cauda.

2. Mengambil bentuk sisik serta menentukan bentuk sisik tersebut beserta bagian-bagiannya.

3. Section

1. Menggunting ikan tersebut dimulai dari anus sampai tutup insang kemudian membelok ke atas sampai tulang punggung. Selanjutnya
memulai dari anus lagi menggunting ke arah punggung. Bagian dinding badan yang dibuka dilipat ke atas, hingga organ-organ dalam
nampak jelas.

2. Memperhatikan bentuk, letak dan warna.

1. Sistem cardiovascular

1. Cor tersusun oleh bagian-bagian sepasang vena, yaitu vena cardinalis anterior dan posterior yang menuju ke sinus venosus ; atrium
dan ventrikel dan aorta ventralis.

2. Membandingkan atrium dan ventrikel.

3. Menggambar leta dan bentuk dari sistem ini.

1. Sistem respirasi

1. Sistem respirasi tersusun oleh lembaran-lembaran branchia.

2. Mengambil satu lembar branchia dan memperhatikan lalu menggambar dan menentukan bagian-bagiannya.

6. Sistem digestorium

Sistem digesti terdiri atas 2 (dua) bagian, yakni :

1. Trachtus digestivus yang terdiri atas esofagus, intestinum hingga anus. Memperhatikan itestinum sampai anus sama lebarnya.
Intestinum memutar sebelum menuju anus.

2. Glandula digestoria yang terdiri atas hepar dan vesika fallea yang berwarna hijau. Menggambar sistem digestoriumnya.

1. Sistem urogenital

1. Sistem ini akan nampak dengan cara mengangkat bagian-bagian pada sistem digestoria. Bagian-bagian yang nampak adalah berupa organ
genital seperti gonad, sinus urogenitalis dan porus urogenitalis.

2. Menggambar sistem urogenital.

8. Skeleton

1. Menyisihkan musculi dan mengamati skeletonnya.

2. Memperhatikan dan menggambar masing-masing skeletonnya.

3. Menggambar bentuk dari vertebra abdominal dan caudal dan beberapa jumlah ruas masing-masing vertebra tersebut.

6. HASIL PENGAMATAN

a. Sistem Peredaran Darah (Sirkulasi)

b. Sistem Reproduksi

3. Sistem Eksresi

4. Sistem Pencernaan

5. sistem otot
6. Penutup Tubuh

7. PEMBAHASAN

Berdasarkan pada pengamatan terhadap sirip ekor ikan mas ternyata siripnya memiliki tipe Homocercel yaitu bila columna vertebralis
berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama. Tubuh ikan mas terbagi
tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Mulut, sepasang mata, hidung, dan tutup insang terletak di kepala. Seluruh bagian tubuh ikan mas
ditutupi dengan sisik yang besar, dan berjenis ctenoid. Pada bagian itu terlihat ada garis linea lateralis, memanjang mulai dari belakang tutup
insang sampai pangkal ekor. Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa dibilang cukup besar terletak di bagian tengah
kepala di kiri, dan kanan. Sepasang lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian belakang kepala. Selain itu,
pada bagian bawah kepala memiliki dua pasang kumis sungut yang pendek. Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada,
sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang,
dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang
dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak.

1. Sistem Peredaran Darah

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kelompok II, Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, arteri, kapiler-kapiler, venulae
dan darah. Sistem peredaran darah berupa sistem perderan darah tertutup dan peredaran darah tunggal. Pada sistem peredaran darah tunggal,
darah melalui jantung hanya satu kali dalam satu kali peredaran. Jantung ikan terdiri dari dua ruangan, yaitu satu atrium (serambi) dan satu
ventrikel (bilik). Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang akan mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel.

Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbondioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah
ruang atau rongga jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk ke
dalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus arteriosus, kemudian menuju aorta vnetralis dan dilanjutkan ke insang. Di insang, aorta
bercabang-cabang menjadi kapiler (pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari
air. Dari kapiler-kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-bercabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah
didistribusikan ke kapiler-kapiler di seluruh bagian tubuh untuk mengedarkan oksigen dan zat-zat maanan ke seluruh tubuh. Selain itu darah juga
mengambil karbondioksida untuk dibawah kembali ke jantung melalui vena kava dan sinus venosus. Dari uraian di atas jelas jelas bahwa pada
sistem peredaran darah ikan, darah hanya melalui jantung satu kali dalam satu kali peredarannya.

2. Sistem Reproduksi

Pada pengamtan sistem reproduksi ikan mas, Ikan Mas merupakan kelompok hewan teleostei, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki
alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut
apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur,
ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih
sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung
sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam
perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.

Sistem Genitalia Jantan

1. Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh mesorsium. Bentuknya oval
dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya panjang dan seringkali berlobus.

2. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian anterior akan menjadi duktus aferen
dan menghubungkan testis dengan mesonefrus, yang disebut dutus deferen. Baian posterior duktus aferen
berdilatasi membentuk vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan
bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem reproduksi menuju kloaka secara
terpisah.

Sistem Genitalia Betina

1. Ovarium pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga abdomen. Pada saat
dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang.

2. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki satu ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada
uterus yang bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan ovarium.
Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei tidak memiliki kloaka. (Buku SH II, diktat
Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi)

3. Sistem Eksreksi

Sistem ekresi ikan mas seperti juga vertebrata lain, mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjagah
keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein.

Ginjal ikan bertipe mesonepros ini merupakan sekumpulan tubulus yang pada awal perkembangan susunannya bersegmen dan akhirnya tidak
setiap tubulus menggulung baik proksimal maupun distal, kemudian mengumpul arah longitudinal disebut duktus arkhinefridikus. Air, garam dan
sisa metabolisme dalam aliran darah masuk kedalam kapsula dan mengalir kedalam tubulus ke ductus arkhinepredikus dan akhirnya keluar tubuh.

Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O

Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air.

Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.

Perkembangan dua tipe ginjal pada ikan, yaitu;

Pronefros, Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat
dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.

Mesonefros, Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota.

Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah
glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya
dengan cara khusus. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.
Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang
lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah. Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak
banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak terlalu encer). Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air
laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada
beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.

Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.

Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:

ginjal

kulit

membran mulut

Osmoregulasi pada ikan air tawar, Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air
tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal
mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak
keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak
dapat ditembus) terhadap air. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi

4. Sistem Respirasi

Insang dimiliki oleh jenis ikan mas . Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar
dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare
sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang
disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk
lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi
yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan
labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.

Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang
ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan
membuka dan menutup tutup insang. Pada waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang menutup. Oksigen
yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang
membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang. Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan.
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.

5. Sistem otot

Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan pada ikan mas. Ikan mas memiliki 3 macam otot diantaranya

Bergaris/lurik

Terdiri dari kumpulan-kumpulan blok otot. Kumpulan blok otot disebut Myotome yang dilapisi oleh Myoseptum. Myotome tersusun
menurut pola tertentu yang dibedakan 2 tipe yaitu: Cyclone tomine dan Piscine. Pergerakannya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau
organ tempat otot itu melekat. Contoh: Otot penegak sirip punggung, Otot penarik sirip dada

Licin / polos

Involuntary Terdapat :

1. Usus,berfungsi untuk menggerakkan makan (peristaltik)

2. Arteri,mengatur tekanan darah

3. Mata, mengatur akomodasi

4. menggerakan lensa mata dan intensitas cahaya.

5. Saluran ekskresi dan reproduksi, menggerakkan produk yang ada didalamnya.

Jantung

Ciri-ciri :

Involuntary Berwarna merah tua Disebut juga Myocardium.

Gerakan Ikan sebagai hasil kerja dari otot Gerak aktif ada gerakan ikan yang disebabkan oleh faktor luar dari tubuh gerak pasif. Otot sisi tubuh
ikan terbagi dua yaitu, Bagian Atas (Expaxial) dan Bagian bawah (Hypoxial). Empat Otot bergaris Pada Ikan yaitu :

Otot Oculomotor, tdp pd mata,3 pasang

Otot hypobranchial, tdp pd dasar pharinks, rahang dan lengkung insang (bfs sbg
pengembang)

Otot Appendicular, ekor, bfs sbg penggerak.

Otot branchiomere, tdp pd muka,rahang dan lengkung insang (bfs sbg pengkerut)

Otot pd ikan tersebar hampir diseluruh tubuhnya, berfungsi sesuai dng letak dimana otot tersebut berada. Secara umum otot bergaris
berfungsi untuk Menggerakkan bagian tertentu dari tubuh shg sec keseluruhan ikan mampu bergerak (berenang). Contoh : Otot pd sirip
punggung: Protaktor dorsalis, gerak ke depan. Inklinator dorsalis, ke arah kiri dan kanan. Refraktor dorsalis, ke arah belakang. Depresor dorsalis,
ke arah bawah.

F. Penutup Tubuh

Pada tubuh ikan mas, seluruh tubuh dibungkus oleh kulit yang terdiri atas epidermis halus, yan menghasilkan mucosa (lendir), berguna dalam
memudahkan ikan bergerak didalam air dan melindungi diri terhadap microorganisme, yang menyebabkan penyakit. Pada tubuh dan ekor di
epidermis terdapat sisik yang tersusun bertindihan seperti genting rumah. Masing-masing sisik tertanam dalam saku dermal dan tumbuh
sepanjang hidup. Pada Teleostei terdapat beberapa sisik yaitu:

1. Sisik cycloid yang berbentuk bulat. Pada sisik ini bila diteliti lebih dalam (pada ikan yang hidup di daerah yang berempat
musim) akan tampak lingkaran yangberbeda.

2. Sisik Ctenoid. Berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian anterior, sedang pada posterior memecah diri
menjadi beberapa bagian.

8. Kesimpulan

Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di
bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas). 3 Macam Otot pada Ikan yaitu
bergaris/lurik, licin / polos, jantung. Otot pd ikan tersebar hampir diseluruh tubuhnya, berfungsi sesuai dng letak dimana otot tersebut berada.
Secara umum otot bergaris berfungsi untuk Menggerakkan bagian tertentu dari tubuh shg sec keseluruhan ikan mampu bergerak (berenang).
Contoh : Otot pd sirip punggung: Protaktor dorsalis, gerak ke depan. Inklinator dorsalis, ke arah kiri dan kanan. Refraktor dorsalis, ke arah
belakang. Depresor dorsalis, ke arah bawah.

Linc3zzz di 06.52

1 komentar:

Anonim 7 Juni 2013 07.10


VIDEO BOKEP 3GP
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accou

Publikasikan Pratinjau

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Linc3zzz
orngxxxx baik,
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai