Laporan Sub Kultur
Laporan Sub Kultur
Laporan Sub Kultur
C. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Selasa/28 Januari 2020
Pukul : 09:00 – 10:00 WITA
Tempat : Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian UNMUL
D. Dasar Teori
Kultur jaringan bila diartikan ke dalam bahasa Jerman disebut Gewebe kultur, dalam bahasa
Inggris disebut tissue culture, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut weefsel kweek atau
weefsel cultuur. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan
suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya
(Suryowinoto, 1991 dalam Hendaryono dan Wijayani, 1994).
Pada dasarnya subkultur merupakan tahap kegiatan yang relatif mudah dibandingkan
dengan kegiatan lain dalam kultur jaringan. Subkultur dilakukan karena beberapa alasan
berikut:
1. Tanaman sudah memenuhi atau sudah setinggi botol
berkurang
Kegiatan subkultur dilakukan sesuai dengan jenis tanaman yang dikulturkan. Setiap
tanaman memiliki karakteristik dan kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Sehingga cara dan
waktu subkultur juga berbeda-beda. Tanaman yang harus segera atau relatif cepat disubkultur
adalah jenis pisang-pisangan, alokasia, dan caladium. (Henuhili, 2012) Tanaman yang relatif
lama adalah aglaonema. Untuk tanaman yang diperbanyak dengan kultur biji, kultur embrio,
Eksplan atau kalus yang sudah waktunya dipindahkan ke dalam media kultur yang
baru harus segera dilaksanakan dan tidak boleh sampai terlambat. Sub kultur yang terlambat
dapat menyebabkan pertumbuhan eksplan atau kalus tersebut akan terhenti atau mengalami
pencoklatan atau bahkan terkontaminasi oleh jamur atau bakteri.
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
Subkultur sangat penting dilakukan ketika kepadatan sel, jaringan, atau organ dalam
suatu media kultur telah menjadi berlebihan. Subkultur dilakukan untuk meningkatkan hasil
budidaya atau untuk meningkatkan jumlah organisme yang dihasilkan. Inokulasi subkultur
planlet anggrek Dendrobium sp yang telah dilakukan dikatakan berhasil karena tidak terjadi
kontaminasi dan planlet tumbuh dengan baik yang ditandai dengan pertambahan jumlah akar
dan daunnya serta pertambahan ukuran daun dan akarnya. Hanya saja terjadi kerusakan pada
jaringan di ujung daun pada beberapa planlet yang diperkirakan disebabkan oleh ujung pinset
yang digunakan untuk memindahkan planlet dari botol lama ke botol baru masih terlalu
panas.
Ellok Dwi Sulichantini. 2020. Laboratorium Kultur Jaringan. Samarinda. Fakultas Pertanian
UNMUL.
http://lynaquilamalfoy.blogspot.com/2015/08/inokulasi-subkultur-anggrek-dendrobium.html