Makalah Isi Pembubutan Rata
Makalah Isi Pembubutan Rata
Makalah Isi Pembubutan Rata
Disusun oleh:
- Alif Putra Wicaksana ( 1810311002 )
- Ralfy Nathan Gibran ( 1810311033 )
- Adi Kurniawan ( 1810311037 )
- Muhammad Jive Bimasakti ( 1810311047 )
Pembubutan Rata
i
KATA PENGANTAR
Bismillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat, rahmat dan anugrah - Nyalah penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Proses Manufaktur 2 tentang “Pembubutan
Rata” tepat pada waktunya. Unbalance (Imbalance) voltage didefiniskan oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) perbandingan
komponen urutan negatif atau urutan nol terhadap komponen positif.
Isi makalah ini adalah pemaparan pemahaman tentang pengertian
unbalance. Baik dari segi definisi, penyebab dan sumber, dan dampak yang
akan terjadi pada mesin. Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem
distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebab ketidakseimbangan
tersebut adalah pada beban-beban satu fasa pada jaringan tegangan rendah.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tugas makalah ini. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam
penyusunan tugas makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii
BAB I....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN......................................................................................................................... 2
2.1. Pembubutan Rata.............................................................................................................2
2.2. Alat-Alat Yang Dibutuhkan................................................................................................3
2.3. Langkah Kerja Cara Membubut Rata................................................................................4
2.4. Perhitungan waktu pada Proses Pembubutan Rata..........................................................5
E. Waktu Pemesinan Bubut (tm)..............................................................................................8
F. Waktu Pemesinan Bubut Rata..............................................................................................9
KESIMPULAN......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan
poros spindel dengan poros ulir.
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui apa itu
pembubutan rata dan bagaimana pembubutan rata tersebut diterapkan serta syarat
untuk menempuh, memenuhi dan mendapatkan nilai Proses Manufaktur II.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pembubutan lurus atau rata yaitu pengerjaan benda kerja yang dilakukan
sepanjang garis sumbunya atau arah memanjang. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan ukuran diameter benda kerja maupun panjang yang dikehendaki.
Proses pembubutan ini digunakan untuk membuat poros atau benda-benda yang
silindris sederhana. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan
permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau
finishing. Cara membubut lurus ini biasanya dilakukan untuk mengurangi ukuran
diameter benda kerja. Pahat yang digunakan pada umumnya adalah pahat rata
kanan. Arah pergerakan pahat sebagaimana ditunjukkan pada Gambar.
Sebelum melakukan pembubutan lurus sebaiknya melakukan dua hal berikut ini.
Pertama, mengukur diameter awal benda kerja. Hal ini untuk mempermudah
menentukan tebal penyayatan pada setiap langkah penyayatannya. Selain itu
untuk memperkirakan panjang bagian benda kerja yang harus dijepit atau
dikerjakan. Kedua, mempersiapkan pahat dengan sudut dan geometri yang
standar. Hal ini agar penyayatan dapat dilakukan dengan baik dan dapat
memperoleh kualitas permukaan yang halus.
2
2.2. Alat-Alat Yang Dibutuhkan
benda kerja
Benda kerja
3
Benda yang akan kita bubut atau job sheet yang harus diselesaikan.
2. Pastikan pencekaman benda kerja sudah dilakukan dengan baik dan benar
yaitu benda kerja dicekam dengan kuat dan posisi benar-benar center/tidak
oleng. Apabila pencekaman benda kerja masih kondisi oleng tetapi tetap
dipaksakan untuk dilakukan pembubutan maka akibatnya adalah diameter
benda kerja yang dihasilkan akan terjadi tirus antara ujung benda kerjanya.
4
5. Upayakan menjalankan eretan baik memanjang maupun lintang dengan
mode otomatis agar feeding yang digunakan dapat dikontrol konsisten dan
juga meringankan pekerjaan operator.
A. Parameter
5
mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan
keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap
jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin / benda
kerjanya.Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin
bubut adalah:
Keterangan:
Contoh :
Sebuah baja lunak berdiameter 62 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong
(Cs) 25 meter/menit. Kecepatan putaran (rpm) adalah:
Hasil perhitungan di atas sebagai acuan dalam menyetel putaran mesin agar
sesuai dengan putaran mesin yang tertulis pada tabel yang ditempel di mesin
tersebut. Artinya, putaran mesin aktualnya dipilih dalam tabel pada mesin
yang nilainya paling dekat dengan hasil perhitungan di atas. Untuk
menentukan besaran putaran mesin bubut juga dapat menggunakan tabel
yang sudah ditentukan berdasarkan perhitungan empiris
6
D. Kecepatan Pemakanan (Feed - F)
F = f.n
Keterangan:
f = Besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n = Putaran mesin (putaran/menit)
Contoh :
Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya 750
putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran.
7
F = f. n
F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit
Contoh :
Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan dibubut dengan kecepatan
potong (Cs) 25 meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,15 mm/ putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya
F=fxn
F = 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 29,85 mm, selama satu menit
8
dibawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah panjang
pembubutan rata ditambah star awal pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm).
Untuk nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian
sebelumnya F= f.n (mm/putaran)
Keterangan
tm = waktu pemesinan bubut rata
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Contoh :
Sebuah benda kerja dengan diameter (D) = 30 mm dibubut sepanjang (ℓ) =
70, dengan jarak star pahat (ℓa) = 4 mm. Data-data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut:
potong (Cs) = 25 meter/menit
Pemakanan Kecepatan mesin dalam satu putaran (f) = 0,03
mm/putaran.
9
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata sesuai data diatas adalah
selama 9,308 menit
10
KESIMPULAN
Pembubutan lurus atau rata yaitu pengerjaan benda kerja yang dilakukan
sepanjang garis sumbunya atau arah memanjang. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan ukuran diameter benda kerja maupun panjang yang dikehendaki.
Proses pembubutan ini digunakan untuk membuat poros atau benda-benda yang
silindris sederhana.
Alat-alat yang digunakan dalam bubut rata ialah mesin bubut, jangka sorong,
pahat bubut bermata tunggal, benda kerja.
Kemudian kita dapat mengetahui cara kerja pembubutan rata serta
perhitungan waktu pada proses bubut rata.
11
DAFTAR PUSTAKA
12