PKL Dankos
PKL Dankos
PKL Dankos
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
keamanan, mutu, dan manfaatnya dalam jenis yang lengkap dan jumlah
yang cukup dengan harga yang terjangkau serta mudah diakses adalah
obat dnegan jumlah, jenis, dan mutu yang memadai. Industri farmasi
adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
Industri Farmasi).
1
dalam dokumen izin edar (registrasi) dan tidak menimbulkan risiko yang
efektif. Salah satu langkah utama yang dilakukan industri farmasi dalam
tujuan penggunaannya.
Jaminan mutu suatu produk obat jadi tidak hanya sekedar lulus dari
pada seluruh proses tahapan produksi dari awal hingga akhir. Oleh karena
kualifikasi dan validasi telah diatur secara detail yang bertujuan untuk
2
obat dalam rangka untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat
B. TUJUAN
sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Farmasi.
2. Tujuan khusus
3
diri dan selalu mandiri dalam perkembangan karir di masa yang
akan datang.
di Industri Farmasi.
2019
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. INDUSTRI FARMASI
dengan industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari
5
a. Industri farmasi merupakan industri yang diatur secara ketat mengenai
keuntungan (profit). Jadi tidak hanya aspek sosial tetapi juga aspek
ekonomi.
bukan tidak mungkin jika dikemudian hari terjadi akibat yang tidak
inovasi, karena usia hidup produk atau obat (product life cycle) relatif
singkat (lebih kurang 10-25 tahun) dan sesudah tu akan ditemukan obat
generasi baru yang lebih baik, lebih aman, dan lebih efektif (Priyambodo
2007).
6
a. Berbadan usaha berupa perseroan terbatas.
e. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak
bidang kefarmasian.
huruf a dan huruf b, bagi pemohon ijin industri milik Tentara Nasional
7
melakukan persiapan, pembangunan, pengadaan, pemasangan, dan
persyaratan CPOB.
Perusahaan industri farmasi yang telah mendapat izin usaha industri wajib
usahanya yaitu sekali dalam enam bulan, meliputi jumlah dan nilai
produksi setiap obat atau bahan obat yang dihasilkan serta sekali dalam
secara elektronik.
8
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 30A ayat (1) harus diajukan
mutu;
diproduksi;
Negeri;
perundang-undangan;
Provinsi;
terakhir;
9
l. Surat pernyataan yang asli mengenai kesediaan bekerja penuh
Izin usaha industri farmasi dapat dicabut jika suatu industri farmasi
10
b. Tidak menyampaikan laporan mengenai perkembangan industri
benar.
d. Dengan sengaja memproduksi obat jadi atau bahan baku obat yang
menambah luas area produksi. Izin usaha industri farmasi berlaku untuk
pedoman yang sangat penting tidak hanya bagi industri farmasi dan
11
regulator, tetapi juga bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhannya
a. Manajemen Mutu
b. Personalia
d. Peralatan
f. Produksi
g. Pengawasan mutu
j. Dokumentasi
a. Manajemen Mutu
jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui suatu kebijakan mutu yang
12
memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran di semua
b. Personalia
sistem pengawasan mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar.
terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap
pekerjaan.
benar. Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk
13
memperkecil risiko terjadi kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan
14
komunikasi dan pengawasan yang efektif, pencegahan
terpisah;
d. Peralatan
yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan
tepat, agar mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets ke bets dan
kontaminasi silang, penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya
peralatan yang memiliki desain dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai
serta ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat, sehingga mutu yang dirancang
bagi tiap produk obat terjamin secara seragam dari bets ke bets dan memudahkan
15
pembersihan dan perawatannya. Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan
bahan baku, produk antara, produk ruahan atau obat jadi tidak boleh bereaksi atau
batas yang telah ditentukan. Peralatan hendaklah dirawat sesuai jadwal untuk
setiap aspek pembuatan obat. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi
melalui suatu program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu.
dan obat jadi sampai kondisi personil tersebut dipertimbangkan tidak lagi
16
menimbulkan risiko. Kegiatan makan, minum dan merokok tidak
persyaratan.
f. Produksi
mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar (registrasi).
bahan awal yaitu bahan baku & bahan pengemas; validasi proses;
17
obat; penyimpanan bahan awal, bahan kemas, produk antara, produk
g. Pengawasan Mutu
mutu yang ditetapkan mulai dari awal pembuatan sampai distribusi obat
juga harus terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan mutu
laboratorium, tapi juga harus terlibat dalam semua keputusan yang terkait
18
h. Inspeksi Diri, Audit Mutu, dan Audit & Persetujuan Pemasok
situasi khusus, misalnya dalam hal terjadi penarikan kembali obat jadi
atau terjadi penolakan yang berulang. Prosedur dan catatan inspeksi diri
inspeksi diri. Audit mutu meliputi pemeriksaan dan penilaian semua atau
dari luar, independen, atau tim yang dibentuk khusus untuk hal ini oleh
yang dapat diandalkan memasok bahan awal dan bahan pengemas yang
19
pemasok yang disetujui untuk bahan awal dan bahan pengemas. Daftar
Kembalian
produk yang diketahui atau diduga cacat dari peredaran secara cepat dan
efektif. Penarikan kembali produk dapat berupa satu atau beberapa bets
20
Catatan dan laporan penarikan kembali produk hendaklah
j. Dokumentasi
bahwa tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas dan
rinci sehingga memperkecil resiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang
metode, instruksi, laporan, dan catatan harus bebas dari kekeliruan dan
kontrak harus dibuat secara jelas dalam hal tanggung jawab dan
21
tanggung jawab penuh kepala bagian manajemen mutu (pengawasan
mutu)
22
BAB III
TINJAUAN UMUM
A. PROFIL PT DANKOS
23
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada tanggal 13
terpisah.
atas saham PT Hexpharm Jaya Company, Ltd. dan pada tahun 1994
farmasi asing akan mutu produk PT. Dankos Laboratories, Tbk. Dalam
24
kerjasama dengan perusahaan farmasi asing terkemuka seperti The
pada tahun 1995 untuk gudang obat jadi, gudang bahan pengemas,
negara Afrika dan Asia. Dengan adanya peraturan baru dari pemerintah
ethical.
25
ISO 9001:1994 dari SGS (Social Generaler de Surveilance Holding SA)
jaminan mutu dari produk yang dihasilkan. Pada tanggal 6 Agustus 2004,
oleh masyarakat.
Visi dari PT. Dankos Farma adalah “Sebuah perusahaan industri yang
yang bermutu dan inovatif melalui penerapan ilmu dan teknologi, serta
26
Dankos Farma mempunyai sebuah misi, yaitu “Sebuah perusahaan yang
Dankos Farma adalah “Quality for better health and life” yaitu mutu untuk
kesehatan dan hidup yang lebih baik, penerapan ilmu dan teknologi, serta
PT. Dankos Farma yang terletak di Jl. Rawa Gatel Blok III-S Kav. 35-40
berikut:
seperti lobi.
27
2) Lantai 2 digunakan untuk ruang produksi NBL extension, ruang
ruang meeting.
b. Gedung β-laktam
1) Gedung Cephalosporin
2) Gedung Penicillin
fasilitas sendiri, seperti kantin dan mushola, yang terpisah dari gedung
lain. Gudang bahan baku untuk β-laktam juga terpisah dari gudang
dirancang agar udara dari dalam gedung tidak mencemari udara di luar
gedung.
28
kantin dan mushola, yang terpisah dari gedung lain. Gudang bahan
dari gedung non beta lactam serta gedung produksi yang lain, terdapat
gudang bahan baku, gudang kemasan dan gudang produk jadi. Selain
Rancang bangun dan tata letak ruang produksi dibuat sedemikian rupa
kegiatannya. Hal ini bermanfaat agar seluruh kegiatan dan arus kerja
dengan yang lain disediakan ruang antara atau ruang buffer dan locker
karyawan.
29
setiap ruang produksi. Untuk mencegah daerah produksi digunakan
debu maka pipa saluran udara dipasang rata dengan langit-langit dan
diberi lapisan untuk mencegah kebocoran udara. Stop kontak listrik dibuat
datar dengan permukaan dan kedap air sehingga tidak ada rongga atau
mesin produksi datang dari arah atas atau dari koridor yang berada
a. Lantai
seluruh area produksi yaitu black, grey, serta white area, workshop
b. Dinding
30
Dinding secara keseluruhan merupakan pasangan bata merah yang
c. Dinding partisi
dicat.
d. Langit-langit (Plafon)
dilapisi alumunium foil satu sisi dengan sisi alumunium dibagian atas.
steel.
e. Curving
31
memakai profil seperti list plafon. Curving dibuat sebaik mungkin,
BAB IV
32
dihasilkan senantiasa dikendalikan mutunya secara konsisten sehingga
dari pemerintah.
ISO 9001 untuk sistem manajemen, sertifikat ISO 14000 untuk jaminan
33
PT. Dankos Farma telah menerapkan seluruh aspek yang tercantum
A. Manajemen Mutu
34
manajemen lingkungan, mengacu pada International Standard
Organization 14001.
oleh bagian Quality Operation (QO) dan Quality System. QO terdiri dari
B. Personalia
35
Departemen Engineering bekerja sama dengan Departemen Produksi
personil. Selain keahlian personil juga perlu dipastikan bahwa alat yang
digunakan selalu siap saat akan digunakan, maka dilakukan program TPM
pekerjaan. Tiap tahap yang dilakukan oleh pepsonil harus sesuai dengan
oleh personil yang berbeda. Selain itu, protap juga memudahkan setiap
bangun, konstruksi, dan tata letak yang secara umum telah memadai
Rancang bangun dan tata letak ruang produksi PT. Dankos Farma dibagi
36
menjadi beberapa kelompok sehingga kegiatan-kegiatan dapat
oleh pintu yang hanya dapat diakses dengan menggunakan kartu akses
karyawan. Pergerakan barang dan manusia diatur dalam lalu lintas yang
Penghubung antar ruang atau kelas yang berbeda adalah ruang buffer
antara grey area dengan white area terdapat air lock yang dilengkapi air
shower. Setiap ruang produksi memiliki koridor sebagai lalu lintas umum
karyawan atau bahan. Pada area produksi terdapat ruang staging yang
Selain itu, terdapat pula ruang work in process (WIP) untuk staging produk
ruahan dan produk antara. Desain pada permukaan lantai, dinding, langit-
langit, dan pintu dibuat sedemikian rupa agar kedap air, tidak terdapat
37
penunjang produksi, seperti Heating, Ventilating, and Air Conditioning
(HVAC), pipa saluran air, Air Handling Unit (AHU), kabel listrik diletakkan
ruangan masing-masing.
GMP, yaitu kelas I dan II (white area), kelas III (grey area), dan kelas IV
steril) dan D (untuk produksi non-steril), dan kelas white area merupakan
yang satu dengan yang lain disediakan ruang antara atau ruang buffer
partikel dan jumlah mikroba tertentu, serta tekanan udara yang berbeda
udara paling tinggi dan black area memiliki tekanan udara yang paling
38
rendah, sedangkan tekanan udara di grey area berada diantara white dan
black area.
Black area ditandai dengan lantai yang dicat epoksi berwarna hijau
dan dinding yang dicat minyak berwarna putih. Area ini meliputi ruang
ganti pakaian untuk menuju grey area. Grey area memiliki lantai berwarna
biru tua dan dinding berwarna putih. Area ini meliputi daerah-daerah yang
atau buffer.
Gudang bahan baku dan wadah, gudang kemas, dan gudang produk
diletakkan pada ruang tersendiri. Selain itu, juga terdapat sarana gudang
suhu 2-8oC.
D. Peralatan
39
Peralatan yang digunakan pada tiap line produksi disesuaikan dengan
penggunaan alat.
40
penggantian bagian-bagian dari mesin yang rusak, pembersihan, dan
setiap bulan.
Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi harus dijaga pada setiap
produk. Oleh karena itu, diperlukan suatu program sanitasi dan higiene
mata secara berkala untuk memastikan fungsi mata masih bekerja secara
optimal.
dengan produk, seperti daerah produksi dan gudang. Toilet, tempat cuci
41
tangan, kotak P3K, dan ruang minum (pantry) yang terpisah dari ruang
kerja dan ruang produksi. Hal ini merupakan salah satu bentuk sarana
Pembersihan rutin juga dilakukan pada alat yang sudah lama tidak
prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh Pemastian Mutu. Semua ruang
meliputi label ”SIAP PAKAI” atau ”SEDANG RUSAK”. Hanya alat berlabel
Pada black area pakaian yang digunakan terdiri dari baju dan celana
berwarna putih yang dilengkapi dengan penutup kepala dan sandal karet.
Untuk masuk ke grey area ataupun white area, karyawan melalui ruang
yang digunakan selama berada di grey area berupa baju terusan yang
42
dilengkapi dengan penutup kepala yang dirangkap pada baju black area,
lainnya berwarna putih. Pada white area, personel yang dibolehkan untuk
Personil yang akan masuk harus mengganti baju grey area dengan baju
white area berupa baju terusan bebas serat dengan penutup kepala,
sarung tangan, masker, penutup mata, dan sepatu khusus. Pakaian kotor
di simpan terpisah dalam wadah tertutup dan di cuci secara berkala dua
kali dalam seminggu. Peraturan ini berlaku untuk semua orang, termasuk
F. Produksi
kontaminasi silang antara produk non beta lactam dengan produk beta
43
mengakibatkan terjadinya reaksi hipersensitifitas pada orang yang alergi
Tekanan udara di koridor non β-laktam (grey area) dibuat lebih positif
dibandingkan dengan ruang produksi agar debu dari ruang produksi tidak
agar udara dalam ruangan tidak mencemari koridor. Hal ini diatur
area sekitarnya. Khusus untuk ruang produksi sediaan β-laktam dan non
yang digunakan untuk pengolahan satu jenis produk pada waktu tertentu
Ruang produksi steril dan non steril dibuat terpisah. Terdapat koridor,
ruang produksi tidak keluar dari gedung dan menjadi kontaminan bagi
produksi lainnya, demikian juga udara dari koridor tidak mencemari produk
44
yang diproduksi di gedung tersebut. Gedung produksi -laktam (Penicillin
agar udara dari dalam tidak keluar dan mencemari gedung yang lain.
injeksi, dry syrup, tablet, kaplet salut selaput, dan kapsul keras. Masing-
bahan baku yang mudah terurai (asetosal), proses dilakukan pada ruang
(LAF).
45
proses produksi dilakukan In Process Control (IPC) mandiri yang
stok bahan awal dan produk jadi tidak mengalami kekosongan ataupun
baku produksi. Kendala yang sering menghambat kerja PPIC antara lain
lead time, dan kapasitas gudang. Pemesanan barang tidak hanya pada
dan perubahan lead time. Selain itu, produksi dilakukan dalam skala besar
secara manual maupun otomatis. Hal ini disesuaikan dengan mesin yang
menentukan apakah produk dapat dirilis atau tidak. Jika hasil pemeriksaan
46
tindakan lebih lanjut, baik berupa pengolahan ulang, rilis dengan
Produk jadi, baik yang dalam status karantina maupun rilis, disimpan
di gudang obat jadi yang terhubung langsung dari ruang produksi sesuai
Bets.
ditetapkan dalam batas waktu dan biaya yang telah ditentukan. Apoteker
G. Pengawasan Mutu
47
yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sesuai dengan yang tertera
pada CPOB pula, bagian ini sebaiknya independen dan terpisah dari
produksi.
dari bahan awal (bahan baku dan bahan kemas) sejak masuk ke gudang
digunakan untuk analisis selalu dalam keadaan terkalibrasi. Jika ada alat
yang belum dikalibrasi, alat tersebut tidak boleh digunakan. Pada setiap
48
(protap) disediakan untuk semua alat di Laboratorium Pengawasan Mutu
obat.
CPOB & POPP, regulatory, dan standar PT. Dankos Farma. Pelaksanaan
self inspection dilakukan oleh sebuah tim yang terdiri dari lead auditor dan
dengan sistem atau regulasi yang berlaku dan penilaian aspek produksi
49
melalui inspeksi proses yang dilakukan secara berkala. PT. Dankos
Farma juga memiliki checklist untuk Inspeksi diri yang direvisi secara
Audit internal (IMSA) dilakukan dua kali dalam setahun oleh suatu tim
internal PT. Dankos Farma yang telah terlatih dan tersertifikasi. IMSA
yang menilai kelayakan penerapan ISO 9001. Saat ini, PT. Dankos Farma
50
dilakukan internal PT. Dankos Farma. Hasil audit disusun dalam
tindakan perbaikan.
Bahan awal dan bahan pengemas di PT. Dankos Farma berasal dari
Pemastian Mutu. Pemasok yang telah lulus penilaian atau evaluasi akan
mengenai mutu (berupa kerusakan fisik dan kimiawi dari produk atau
(seperti alergi, toksisitas, dan reaksi medis lain), serta keluhan atau
51
dapat segera diambil tindakan. Departemen QA dan departemen terkait
J. Dokumentasi
ditangani dan diperiksa oleh bagian Pemastian Mutu (QA) dalam bentuk
52
Penataan dokumen secara sistematis telah dilakukan oleh PT.
Departemen Quality System (QS) dan juga oleh departemen lain yang
dinamakan Oracle.
dengan kerja sama “Toll Manufacturing”. Selain melakukan Toll Out, PT.
53
Dankos Farma juga menerima pembuatan produk dari pihak lain atau Toll
In, perusahaan tersebut diantaranya adalah PT. Pertiwi Agung, PT. Soho,
Pemastian Mutu (QA). Kualifikasi yang dilakukan oleh PT. Dankos Farma
besar, organisasi validasi terdiri dari tim pengkaji dan tim pelaksana. Tim
departemen.
54
Validasi yang dilakukan di PT. Dankos Farma meliputi validasi proses,
Sesuai dengan CPOB & POPP aneks 14, bahwa penting untuk dipahami
agar komponen penting bagi mutu produk tetap konsisten dengan yang
yang efektif dapat lebih menjamin mutu yang tinggi dari produk kepada
55
masalah mutu potensial selama pengembangan dan pembuatan. Selain
keputusan lebih baik bila terjadi masalah mutu. Manajemen Risiko Mutu
Semua proses yang ada di dankos farma mulai dari penerimaan dan
sediaan suspensi, produksi sediaan dry syrup dan produksi sediaan soft
56
bernilai 1, 4, 7, 10 dimana semakin besar nilai S maka risiko yang
risiko akan muncul. Semakin tinggi nilai P maka risiko akan lebih sering
tindakan perbaikan. Untuk nilai Severity yang masih tinggi, berarti perlu
57
BAB V
PEMBAHASAN
58
PT. Dankos Farma merupakan salah satu perusahaan dalam bidang
inspeksi diri.
encemaran udara, tanah, dan air maupun dari kegitan di dekatnya. PT.
limbah yang tidak berbahaya. Adapun indikator yang digunakan oleh PT.
atau tidak yaitu dengan menggunakan ikan mas. Dimana kita ketahui ikan
mas sangat sensitif terhadap bahan – bahan yang berbahaya seperti zat
kimia,bisa dilihat banyaknya ikan mas yang berada disekitar pabrik dalam
59
keadaan sehat padahal yang digunakan dalam kolam tempat ikan mas
tersebut adalah air limbah yang dihasilkan oleh PT. Dankos Farma.
yang baik. Selain itu juga lokasi pabriknya yang bagus karena berada
persyaratan CPOB meliputi dinding, lantai, dan langit- langit terbuat dari
epoxy dengan permukaan yang halus, rata, dan licin, serta pertemuan
antara dinding dengan lantai tidak mmbentuk sudut sehinga lebih nudah
Grey Area dan Black Area untuk mencegah kontaminasi silang antar
karyawan.
dan wadahnya dan setiap hal yang dapat merupakan sumber pencemaran
ssanitasi dan hygiene yang menyeluruh dan terpadu. Sanitasi dan hygiene
60
di PT. Dankos Farma Jakarta, telah dilaksanakan dengan sangat baik
dapat dilihat dari lingkungan sekitarnya yang sangat terjaga. Selain itu,
61
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
farmasi.
62
2. Mahasiswa yang melakukan kunjungan industri di PT. Dankos
63
DAFTAR PUSTAKA
64