Keberagaman Treatmen Dalam Studi Kasus
Keberagaman Treatmen Dalam Studi Kasus
Keberagaman Treatmen Dalam Studi Kasus
Kelompok
Di Susun Oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas bagi kami dengan judul “Keberagaman treatmen dalam
studi kasus ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru kami yang
telah memberikan judul makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. TERAPI/TREATMEN....................................................................................................................2
1. Bidang pribadi...........................................................................................................................2
2. Bidang social..................................................................................................................................2
3. Bidang belajar................................................................................................................................3
4. Bidang karir..............................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................5
PENUTUP...................................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................5
B. SARAN...........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era kemajuan informasi dan teknologi, siswa semakin tertekan dan terintimidasi oleh
perkembangan dunia akan tetapi belum tentu diimbangi dengan perkembangan karakter dan mental
yang mantap. Seorang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor mempunyai tugas yaitu
membantu mengatasi permasalahan dan hambatan dalam perkembangan siswa. Setiap siswa
sebenarnya mempunyai masalah yang variatif. Baik bersifat pribadi, sosial, belajar, atau karier. Oleh
karena kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan
menanggapi hambatan atau permasalahan, maka konselor – pihak yang berkompeten – perlu
memberikan intervensi. Apabila siswa tidak mendapatkan intervensi, siswa mendapatkan
permasalahan yang cukup berat untuk dipecahkan. Konselor sekolah senantiasa diharapkan untuk
mengetahui keadaan dan kondisi siswanya secara mendalam. Untuk mengetahui kondisi dan keadaan
siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu metode yang dapat
digunakan yaitu studi kasus (Case Study). Dalam perkembangannya, oleh karena kompleksitas
permasalahan yang dihadapi siswa dan semakin majunya pengembangan teknik-teknik pendukung –
seperti hanya teknik pengumpulan data, teknik identifikasi masalah, analisis, interpretasi, dan
treatment – metode studi kasus terus diperbarui. Studi kasus akan mempermudah konselor sekolah
untuk membantu memahami kondisi siswa seobjektif mungkin dan sangat mendalam. Membedah
permasalahan dan hambatan yang dialami siswa sampai ke akar masalah, dan akhirnya konselor
dapat menentukan skala prioritas penanganan dan pemecahan masalah bagi siswa tersebut.
1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. TERAPI/TREATMEN
Treatment atau usaha bantuan merupakan suatu usaha untuk membantu siswa memecahkan
persoalan sehingga dapat mencapai penyesuaian diri dengan tingkah laku yang benar sesuai
dengan yang diharapkan. Pada langkah ini dilakukan tindakan pemecahan masalah
(therapy/treatment). Menetapkan dan melakukan cara yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau
masalah kasus dengan program yang teratur dan sistematis. Hal ini dilakukan dengan bekerja
sama kepada semua pihak yang mau dan mampu untuk ikut serta mengatasi kesulitan atau
permasalahn kasus.
Pemberian bantuan yang akan diberikan adalah bimbingan pribadi, bimbingan belajar, dan
bimbingan social dan karier.
1. Bidang pribadi
siswa yang tidak atau kuarng mampu menerima keadaan dan kondisi dirinya. Teknik yang
bisa digunakan dalam menangani masalah ini adalah teknik Rasional Emotif Behavioral
Therapy.
langkah-langkah yang ditempuh yang ditempuh dalam konseling yaitu :
1. Konselor memberi keleluasaan kepada konseli untuk berbicara serta menunjukkan
ketidaklogikaan berpikir klien yang menimbulkan gangguan emosi kepada klien.
2. Meyakinkan konseli untuk mengubah pandangannya dengan menunjukkan apa yang
dianggap oleh konseli itu tidak benar.
3. Konselor menyerang ketidak logikaan berpikir konseli dan membawa knseli kearah
berpikir yang lebih logis.
4. Konselor member tugas kepada konseli untuk mencoba melakukan tindakan tertentu
dalam situasi nyata.
5. Memberi peluang kepada konseli untuk mengekspresikan berbagai perasaan yang
menekan secara bebas.
6. Mendorong klien kearah prilaku yang diingini dengan jalan memberi pujian dan
hukuman
7. Meminta konseli berjanji kepada konselor untuk menghilangkan perasaan yang
menimpanya.
2. Bidang social
konseli yang sulit bergaul dengan orang lain. teknik yang digunakan adalah client
centered therapy. Client Centered merupakan terapi yang mendasari hal- hal yang menyangkut
konsep diri, aktualisasi diri, teori kepribadian dan hakikat kecemasan. Dimana dalam terapi
client centered ini perilaku yang bermasalah memiliki karakteristik seperti pengasingan, ketidak
selarasan dan berperilaku yang salah penyesuaiannya. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu :
1. Konselor membantu konseli mengeksplorasi dirinya secara lebih terbuka agar konseli
dapat menyatakan sikap yang menyatakan dirinya yang sesungguhnya.
2
2. Konseli mulai menghilangkan sikap dan prilaku yang kaku, membuka diri terhadap
pengalamannya dan belajar untuk dapat bersikap lebih matang dan lebih teraktualisasi
3. Konseli belajar dan merasakan dirinya sebagai orang yang berharga, dapat diterima, dan
disenangi oleh orang lain.
3. Bidang belajar
minat belajar siswa yang rendah. Teknik yang digunakan konselor untuk membantu siswa
meningkatkann minat belajar adalah dengan menggunakan pendekatan BEHAVIORISME.
Langkah-langkah treatment dalam pendekatan ini yaitu :
1. Melakukan pendekatan persuasive kepada konseli dan menjalin hubungan baik.
2. Memberikan bimbingan agar konseli lebih meningkatkan motivasi belajar untuk mengatasi
kesulitan dalam memahami pelajaran, dan juga menyarankan kepada konseli untuk
membuat jadwal belajarnya, sehingga waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.
3. Menumbuhkan rasa percaya diri pada konseli bahwa setiap individu memiliki potensi untuk
berkembang kearah yang lebih baik
4. Bahwa belajar kelompok itu lebih baik, disamping bisa diskusi dengan teman-temannya hal
ini juga bisa menambah keakraban antara sesama teman, sehingga apabila ada permasalahan
bisa saling terbuka.
5. Memberikan motivasi untuk selalu aktif bertanya apabila tidak mengerti dalam mengikuti
pelajaran yang terkait dengan keinginannya.
6. Memberikan hadiah ketika konseli mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran
7. Memberi masukan secara teoritik dan praktek berupa jangkauan cita-cita mendorong untuk
belajar lebih baik dan mendorong untuk menggunakan kegiatan yang bermanfaat.
8. Memberikan dorongan untuk introspeksi diri dengan cara belajarnya, kepribadiannya dan
ibadah yang telah dilakukan.
4. Bidang karir
siswa/konseli yang sulit memilih jurusan. Dalam masalah ini kami menggunakan teori
perkembangan jabatan dari Hoppock yang menyatakan bahwa pemilihan karir yang tepat bagi
siswa dipengaruhi hal-hal berikut :
1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan
2. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan
atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya
3. Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia
menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya
4. Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan
untuk tujuan tetentu
5. Pemilihan jabatan/karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu
memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi
kebutuhannya
6. Informasi mengenai jabatan/karir akan membantu dalam pemilihan jabatan/karir yang
diinginkan
3
7. Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam memilih jabatan/ karir karena
informasi tersebut membantunya dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat
memenuhi kebutuhannya
8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan
seseorang
9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan
sekarang/ masa yang akan dating
10. Pemilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan
tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam studi kasus analisis data tampaknya jarang sekali didefinisikan secara tegas
dan konkret. Dalam konteks ini, Yin menyarankan agar gagasan tentang "pola
penjodohan" yang digunakan Donald Campbell dapat dijadikan acuan bagi kegiatan
analisis data dalam penelitian studi kasus. Teknik "pola penjodohan" Campbell ini
menggambarkan dua pola potensial yang menunjukkan bahwa data-data tersebut
bersesuai satu sarna lain secara seimbang. Meminjam term pendekatan kuantitatif, "pola
penjodohan” Campbell jika dipandang sebagai proposisi saingan menunjuk pada
proposisi "ada pengaruh" dan proposisi "tak ada pengaruh". Selain itu, teknik analisis
lainnya yang dapat digunakan dalam penelitian studi kasus adalah pem-buatan penjelasan
dan analisis deret waktu.
B. SARAN
Seorang guru Bk harus mampu menguasai treatmen dan mampu memberikan
treatmen kepada siswa ata peserta didik sehingga murid atau siswa tersebut dapat
menyelesaikan masalahnya dengan adanya bantuan dari konselor atau guru Bk nya
tersebut.
5
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli. 1983. Teknik Pemahaman Individu (Teknik Non Tes). Ujung Pandang : FIP IKIP
Ujung Pandang
Daruma, A. Razak. 2003. Pengantar Tes Psikologi. Makassar : FIP UNM
Daruma, A. Razak dan Sulaiman Samad dan Sri Sofiani. 2004. Studi Kasus. Makassar : FIP UNM
http://animenekoi.blogspot.com/2012/02/studi-kasus-masalah-belajar-langkah-dan.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080529035119AAYv69T
Mudjiono dan Dimyanti. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiono. 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alpabeta
Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta
Winkle, W.S dan Hastut,i Sri. 2007. Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Media Abadi
Yin, K Robert. 2002. Studi Kasus Design dan Metode. Jambi : Rajawali Pers
.2012. Panduan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling. Makassar : PPB FIP UNM