LP Gea
LP Gea
LP Gea
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh.
berakhir di anus.
relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan
2. Tenggorokan ( Faring)
mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring.
4. Kerongkongan (Esofagus)
“memakan”).
Menurut histologi.
5. Lambung
kandang keledai.
Kardia.
Fundus.
Antrum.
Lendir
tukak lambung.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air
dari feses.
Kolon transversum
terjadilah diare.
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini
buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan
ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari
oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
12. Hati
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena
sirkulasi umum.
B. PENGERTIAN
tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, dimulai dengan
dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan
lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan
cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat
dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan
darah.
C. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
meliputi:
2. Faktor malabsorbsi
4. Faktor kebersihan
D. PATOFISIOLOGI
dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propia serta kerusakan
sitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada
usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan
F. KLASIFIKASI
1. Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi menjadi dua
golongan:
b. Diare infeksi parenteral atau diare akibat infeksi dari luar usus,
3. Ditinjau dari lama infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan yaitu:
a. Diare akut : Diare yang terjadi karena infeksi usus yang bersifat
hari.
(Sunoto, 1990).
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Radiologis
iritable.
3. Kolonoskopi
kolon.
H. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Cairan
b. Cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus
2. Antibiotik
diare akut infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari
pada : Pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam,
sampai 80%. Bila diare akut dengan gejala demam dan sindrom
I. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Malnutrisi
6. Hipoglikemia
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
ASKEP TEORI
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubuingan dengan mual dan muntah.
Merencanakan Asuhan Keperawatan
No
Diagnosa Tujuan NOC NIC
.
Indikator SA ST 4.monitor
tanda-tand
Turgor kulit 3 5
vital
Intake 3 5
5.berikan
cairan
terapi IV
Nadi cepat 3 5
seperti yang
dan lemah
diare 3 5 ditentukan
6.dukung
pasien dan
keluarga
untuk
membantu
dalam
pemberian
makan
dengan baik
7.monitor
hasil
laboratorium
yang relevan
dengan
refensi cairan
2. Ketidakseimbang Setelah Status nutrisi Manajemen
an nutrisi kurang dilakukan nutrisi
Indikator SA ST
dari kebutuhan tindakan 1.identifikasi
Asupan gizi 3 5
tubuh b/d kurang keperawat adanya alergi
Asupan 3 5
asupan makanan an selama makanan
makanan
2x24 jam yang dimiliki
Energi 3 5
kebutuhan pasien
Rasio berat 3 5
nutrisi 2.monitor
badan atau
pada kecenderung
tinggi
pasien an terjadinya
badan
dapat Status nutrisi: asupan penurunan
teratasi nutrisi dan kenaikan
berat badan
Indikator SA ST
3.ciptakan
Asupan 3 5
lingkungan
kalori
yang optimal
Asupan 3 5
pada saat
protein
Asupan 3 5 mengkonsum
lemak si makanan
Asupan 3 5 4.monitor
karbohidrat mual muntah
Asupan 3 5
5.berikan
vitamin
istirahat yang
cukup
6.yakinkan
bahwa
pasien duduk
sebelum
makan
DAFTAR PUSTAKA
A.H. Markum, 2017, Buku Ajar Kesehatan Anak, jilid I, Penerbit FKUI Ngastiyah,
1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
Price & Wilson 2015, Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Buku 1,
Ed.4, EGC, Jakarta
Soetjiningsih 2014, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta
Soeparman & Waspadji, 2016, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Ed. Ke-3, BP FKUI,
Jakarta.
Suharyono, 2016, Diare Akut, lembaga Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Whaley & Wong, 2015, Nursing Care of Infants and Children, fifth edition,
Clarinda company, USA.