LAPORAN PRAKTIKUM Fisiologi Tum
LAPORAN PRAKTIKUM Fisiologi Tum
LAPORAN PRAKTIKUM Fisiologi Tum
LAPORAN PRAKTIKUM I
A. Tujuan Praktikum
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum potensial jaringan
tumbuhan adalah umbi kentang, pisau lipat, beker glass, ptri dish, timbangan,
dengan berbagai kosentrasi (0.00, 0.15, 0.20, 0.25, 0.30, 0.35, 0.40, 0.45,
C. Cara Kerja
sukrosa dengan konsentrasi sebagai berikut 0.00, 0.15, 0.20, 0.25, 0.30,
3. Potonglah satu blok umbi kentang tersebut menjadi irisan setebal 1-2 mm.
beratnya.
2
(aquades). Tutup dengan aluminium foil dan biarkan selama 2 jam. Catat
6. Lakukan hal seperti point 4 dan 5 pada potongan umbi kentang lainnya
segera. Catat bobot akhir irisan umbi kentang tersebut dan tentukan
9. Buatlah grafik dan plotkan bobot % Δbobot pada ordinat dan kosentrasi
10. Potensial air jaringan umbi kentang sama dengan potensial air larutan
dari data yang telah diperoleh dapat di simpulkan bahwa potensial air terletak
pada kosentrasi 0.45. kesentrasi pada dalam kentang hampir sama dengan
kosenrasi yang ad di luar dan itulah yang menyebabkan terjadinya potensial air.
4
LAPORAN PRAKTIKUM II
A. Tujuan
timbangan analitik, kamera, alat tulis dan lain – lain, sedangkan bahan
yang di gunakan adalah kentang, biji pinang, benih kacang tanah, air
C. Metode Praktikum
terdiri dari :
D. Cara Kerja
2. Siapkan 4 toples yang diisi dengan garam sesuai dengan perlakuan yang
perendaman
perendaman perendaman
1 A0W1 103,64 105,66
A0W2 103,64 106,66
A0W3 103,64 107,26
A0W4 103,64 106,84
Kentang
2 A1W1 129,53 122,66
A1W2 129,53 120,68
A1W3 129,53 119,07
A1W4 129,53 117,17
Kentang
3 A2W1 103,19 99,40
A2W2 103,19 97,95
Kentang A2W3 103,19 96,87
A2W4 103,19 95,58
4 A3W1 121,14 113,06
A3W2 121,14 109,58
A3W3 121,14 107,47
A3W4 121,14 105,66
Kentang
perendaman perendaman
1 A0W1 14,69 14,96
A0W2 14,69 14,83
Pinang A0W3 14,69 15,13
A0W4 14,69 14,86
2 A1W1 16,29 16,18
A1W2 16,29 16,31
Pinang A1W3 16,29 16,56
A1W4 16,29 16,16
3 A2W1 14,31 13,96
A2W2 14,31 13,63
Pinang A2W3 14,31 13,72
A2W4 14,31 13,34
4 A3W1 14,24 14,20
A3W2 14,24 14,31
A3W3 14,24 14,49
A3W4 14,24 14,02
perendaman setelah
7
perenda
man
1 A0W1 1,93 1,98
A0W2 1,93 2,23
Kacang Tanah A0W3 1,93 2,56
A0W4 1,93 2,33
2 A1W1 1,79 1,60
A1W2 1,79 1,61
Kacang Tanah A1W3 1,79 2,01
A1W4 1,79 1,67
3 A2W1 1,35 1,19
A2W2 1,35 1,12
Kacang Tanah A2W3 1,35 1,51
A2W4 1,35 1,12
4 A3W1 1,91 1,90
A3W2 1,91 1,81
Kacang Tanah A3W3 1,91 2,24
A3W4 1,91 1,81
G. PEMBAHASAN
pertama berat dari 4 masing – masing biji sebelum direndam itu sama
beratnya.
Pada timbangan kedua yang mana biji tersebut sudah direndam selama
Pada timbangan ketiga yang mana biji tersebut sudah direndam selama
biji tersebut ada yang berkurang sebagian ada juga yang bertambah beratnya.
8
proses di fusi
proses difusi
8. Ukuran dan tife molekul yang berdifusi,molekul yang lebiih kecil berdifusi
lebih cepat.
H. KESIMPULAN
untuk berdifusi pad saat perlakuan akan lebih cepat dibandingkan yang
A. Tujuan Praktikum :
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: oven, timbangan analitik,
guntukgn, pusau, penggaris, alat pengukur fotosintesis, alat tulis, dan lain-lain.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah: daun tanaman matoa dan daun ilalang.
C. Metodologi Praktikum
D. Pelaksanaan
2. Ambil daun ilalang dan matoa pada pagi hari (sebelum jam 07.00 pagi)
3. Sayat bagian daun sebelah kiri pada pagi hari dan sayat bagian daun
4. Timbang sayatan daun sebagai berat basah (BB) pada pagi maupun sore
hari.
9. Hasil penimbangan berat kering pada sore hari dikurangkan dengan berat.
kering pada pagi hari untuk mengetahui besar fotosintesis dalam satu hari.
E. Parameter
Tabel Pengamatan
F. Pembahasan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada pagi hari tanaman belum
proses fotosintesis. Dan daun yang diambil pada sore hari telah mengalami proses
pada siang hari dan cahaya matahari sudah tampak atau muncul. Panjang dan
lebar pada daun dapat mempengaruhi berat basah dan berat kering pada daun.
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
12
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah
a. Cahaya
b. Klorofil
klorofil harus di perlukan ion (zat) magnesium yang akan diserap dari tanaman.
c. Konsentrasi Karbondioksida
d. Suhu
Mempengaruhi kerja enzim untuk fotointesis. Jika suhu naik, kerja enzim
akan meningkat 2 kali lipat tapi hanya pada suhu tertentu dan jika suhu terlalu
e. Air
karbondioksida. Dan air merupakan peran utama bagi tumbuhan. Selain itu air
juga merupakan pengatur suhu bagi tanaman, dan sebagai tekanan turgor.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),
konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi
yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,
G. Kesimpulan
pada pagi hari tanaman belum mengalami proses fotosintesis. Karna reaksi
fotosintesis pada praktikum ini adalah reaksi terang yang memerlukan cahaya
LAPORAN PRAKTIKUM IV
FOTOTROPISME
A. Tujuan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :Bahan
C. Pelaksanaan Praktikum
GAGAL
E. Parameter
F. kesimpulan
auksin.
4.
16
LAPORAN PRAKTIKUM V
TRANSPIRASI TANAMAN
A. Tujuan
daun tanaman.
pisau, alat alat tulis dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah : Stek pucuk tanaman durian, batang bunga anthurium,
C. Cara Kerja
1. Hasil
Tabe
2. Pembahasan
uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari
jaringan tanaman melalui bagian tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat
saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
mengambil karbondioksida dari udara. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar
dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditanspirasi
18
oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun, selain dari batang, bunga, dan
buah.
Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan
(jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya,
mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi
bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar
sel di daun dengan konsentrasi mulekul uap air di udara. Selanjutnya yaitu Suhu.
air sebesar dua kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun
melalui dua cara pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat
transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan
Namun jika angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi suhu daun. Suhu
daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat transpirasi. Laju
transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan alju absorbsi air di
19
akar. Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada
penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air dalam daun sehingga
mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel
jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung
uap air dalam jumlah banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus
berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang
menguapkan airnya kerongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air
Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun,
yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan batang menerima
dari akar dan seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam ronga antara sel akan
tetap berada dalam rongga antar sel tersebut, selama stomata pada epidermis daun
tidak membuka. Aapabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara
rongga antar sel dengan atmosfer kalau tekanan uap air di atmosfer lebih rendah
dari rongga antar sel maka uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfer
transpirasi adalah adanya penguapan air didalam daun dan terbukanya stomata.
tanah dan menghasilkan panas pada daun. Bila laju transpirasi rendah terjadi
defisiensi dan sebaliknya bila laju transpirasi tinggi maka terjadi peningkatan
air, sehingga transpirasi secara tidak langsung membantu transport air keseluruh
tubuh tanaman.
pada alat Fotometer maka, hasil dari volume percobaan tersebut akan menurun
karena proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui
stomata.
mengurangi hasil volume dari waktu yang terlama hingga waktu yang tercepat,
F. Kesimpulan
transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor
dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau
tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak
rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan
bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap air
dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus
berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang
menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami kekurangan air
sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang
21
berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air
LAPORAN PRAKTIKUM VI
SPELTROFOMETER
A. Tujuan
spesies tumbuhan
2.
C. Cara Kerja 1
3. yakinkan bahwa semua pigmen klorofil dari daun telah larut, ditandai
mots :
D. Parameter
665
2. Klorofil a (mg/L) 13,735 16,9216 4,8464
OD 649
3. Klorofil b (mg/L) 6,6504 9,645 10,830
665
E. Cara Kerja 2
24
diisi dengan acetris 1 ml dan kemudian tutup dengan kelereng. Pada saat
kandungan klorofilnya pada panjang gelombang 537 nm, 647 nm, dan 663
Anthocyanin = 0,08173*A537-0.00697*A647-0.002228*A663
Chl a = 0.01373*A663-0.000897*A537-0.003046*A647
Chl b = 0.02405*A647-0.004305*A537-0.005507*A663
F. Pembahasan :
25
Daun memiliki ciri khas yaitu pada umumnya berwarna hijau. Namun, tidak
sedikit juga daun pada tumbuhan yang berwarna selain hijau contohnya merah dan
kuning. Perbedaan warna yang dimiliki setiap daun pada tumbuhan dikarenakan
pigmen yang terkandung pada tumbuhan tersebut khusunya pada daun berbeda-
beda. Pada daun yang berwarna hijau memiliki pigmen klorofil. Klorofil ini
merupakan zat hijau daun dimana juga berfungsi atau berperan dalam proses
akan merupakan bahan utama dalam fotosintesis menjadi energy kimia. Klorofil
sendiri memiliki 2 jenis yaitu klorofil a dan klorofil b. klorofil tersebut memiliki
klorofil a sendiri merupakan klorofil utama karena klorofil inilah yang mengubah
kandungan klorofil pada setiap tumbuhan bisa disebabkan oleh jenis tumbuhan itu
sendiri atau juga dikarenakan perbedaan umur tanaman tersebut. Untuk itu, untuk
perhitungan khusus.
penelitian terhadap bebrapa jenis tumbuhan khususnya pada bagian daun. Daun-
daun yang digunakan antara lain dari jenis tumbuhan mawar, jeruk nipis, tebu,
bayam, pisang, dan kangkung. Setiap daun dari beberapa jenis tumbuhan tersebut
26
dilakukan pengolahan dengan metode tertentu sehingga klorofil pada daun bisa
yang berbeda antara klorfil a dan klorofil b. Rumus untuk klorofil a dan klorofil b
yaitu:
Pengamatan yang dilakukan setelah klorofil a maupun klorofil b telah
terbentuk dan telah dilakukan perhitungan, maka kandungan klorofil pada masing-
masing jenis daun tumbuhan yang ada dapat diketahui. Kandungan klorofil pada
daun mawar yaitu memiliki kandungan klorofil a sebesar 2,77 µgml -1 dan klorofil
b sebesar 1,66 µgml-1. Daun tanaman jeruk nipis memiliki kandungan klorofil a
sebesar 0,59 µgml-1 dan klorofil b sebesar 0.31 µgml-1. Daun Tebu memiliki
kandungan klorfil a sebesar 1,78 µgml-1 dan klorofil b sebesar 0,96 µgml-1. Daun
bayam memiliki kandungan klorofil sebesar 3,38 µgml-1 dan klorofil b sebesar
1,61 µgml-1. Daun Pisan memiliki kandungan klorofil a sebesar 0,74 µgml -1 dan
Perhitungan kandungan total klorofil pada setiap daun memiliki rumus tersendiri
yaitu total klorofil (a+b)= (6,10 x Abs 665) + (20,04 x Abs 649) µgml -1. Pada
perhitungan total klorofil dilakukan pada daun yang diamati oleh kelompok
masing-masing. Daun yang kami amati pada praktikum tersebut yaitu daun
yang disebutkan di atas, setelah dilakukan perhitungan total klorofil dengan rumus
DAFTAR PUSTAKA
Naiola, BP. 2005. Akumulasi solute dan regulasi osmotic dalam sel tumbuhan
dan Obat.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.
(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Yeni
2015)
Press. Yogyakarta.
29
DOKUMENTASI
1. Potensial air
2. Repirasi
3. klorofil
4. difusi
30
5. fotosintesis