Uji T Satu Variabel
Uji T Satu Variabel
Uji T Satu Variabel
1. Uji t
Uji t (Test t) adalah salah satu uji statistik yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean
sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan (Sudjiono, 2010).
Adapun tujuan dari uji t adalah:
a) Untuk mengetahui kebenaran pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan
oleh peneliti,
b) Untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan atau kesamaan rata-rata
suatu kelompok sampel data dengan suatu nilai rata-rata tertentu.
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat
dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom
signifikansi pada masing-masing t hitung, dimana metode sample t-test dibagi menjadi tiga,
yaitu one sample t-test, paired sample t-test dan independent sample t-test (Hadi, 2001).
(Riduwan, 2015)
(Riduwan, 2015)
Rumus
a. Rumus t hitung
Berikut contoh kasus uji t dan penyelesaiannya menurut Nugroho (2018) menggunakan
SPSS:
Seorang peneliti membuat dugaan yang menyatakan bahwa “nilai rata-rata hasil
belajar siswa yang aktif di OSIS adalah sama dengan 75”. Untuk membuktikan hal tersebut,
peneliti memilih secara random atau acak 12 orang siswa yang aktif di OSIS. Adapun nilai
rata-rata belajar ke 12 orang tersebut adalah sebagai berikut.
Namun, sebelum melakukan uji t data harus diuji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.
1. Buka program SPSS, kemudian klik variable view, selanjutnya isikan nama variabel
dan ketentuan lainnya sebagaimana berikut.
2. Selanjutnya, klik data view lalu masukkan data nilai rata-rata hasil belajar 12 orang
siswa di atas ke kolom hasil
3. Langkah pertama kita akan melakukan uji normalitas terlebih dahulu, caranya klik
Analyze- Descriptive Statistics- Explore
4. Muncul kotak dialog “Explore” kemudian masukkan variabel hasil belajar (hasil) ke
kotak dependent list, lalu klik Plots.
5. Muncul kotak dialog “Explore; plots”, lalu berikan tanda centang pada Normality Plot
with tests, kemudian klik continue dan OK.
Berdasarkan output hasil uji normalitas di atas diperoleh nilai Shapiro-Wilk Sig
sebesar 0,368 > 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang
aktif di OSIS berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas dalam uji one
sample t test sudah terpenuhi.
7. Selanjutnya kita akan melakukan uji t satu sample. Caranya klik menu analyze-
compare means- one sample t test.
8. Maka muncul kotak dialog “One-sample t test”, selanjutnya masukkan variable hasil
belajar (Hasil) ke kotak Test variable (s), pada bagian test value ketikkan 75 (sebab
peneliti ingin membandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan nilai 75).
Tabel one-sample statistics di atas menunjukkan nilai statistik deskriptif, yaitu N=12
artinya jumlah sampel yang dipakai adalah 12 orang siswa. Mean= 78,1083 artinya
nilai rata-rata hitung adalah 78,1083. Std deviation atau simpangan baku adalah
sebesar 3,55463 dan Std. Error mean adalah sebesar 1,02613.
10. Output Kedua dari One-Sample Test
Berdasarkan tabel One-Sample Test di atas diketahui nilai t hitung (t hitung)
adalah sebesar 3,029. Nilai df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah 11.
Nilai Sig. (2-tailed) atau nilai signifikansi dengan uji dua sisi sebesar 0,011.
Berdasrkan kurva di atas, maka dapat disimpullkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga, berarti nilai rata-rata hasil belajar siswa yang aktif di OSIS tidak sama dengan nilai
75.
Sumber Rujukan:
Sudjiono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Hadi, S. 2001. Statistik Edisi Ke-5. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Nugroho, Anton Priyo. 2018. Statistik Untuk Ekonomi dan Sosial Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Deepublish.
Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.