DANINUCHTER

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RAMDHANI MU TTAQIN

NIM : P17334118444
KELAS : D4/2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK II

I Judul Praktikum Pemeriksaan Glukosa Nuchter dan Post Prandial


II Hari/Tanggal Rabu, 19 Februari 2020
III Tujuan Untuk mengetahui kadar glukosa dalam sampel serum
IV Prinsip Glukosa dioksidasi oleh glukosa oksidase ( GOD )
membentuk asam glukonat dan hidrogen peroksida.Hidrogen
peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-
amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase
menghasilkan kinonimin yang berwarna merah muda dan
dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 505
nm atau 546 nm, intensitas warna yang terbentuk setara
dengan kadar glukosa darah yang terdapat dalam sampel.
V Metode GOD-PAP ( Glucose Oksidase Para Amino Phenazone )
VI Dasar Teori Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada
kadar glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat
oleh tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah
sumber utama energi untuk sel- sel tubuh. Umumnya tingkat
glukosa dalam darah bertahan pada batas-batas 4-8
mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini meningkat setelah
makan dan biasanya berada pada level terendah di pagi hari
sebelum orang-orang mengkonsumsi makanan (Mayes,
2001).
Glukosa termasuk karbohidrat golongan
monosakarida, yaitu satuan karbohidrat terkecil yang tidak
dapat di hidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih
kecil lagi. Glukosa dalam darah sebagai gula darah. Glukosa
dinamakan juga gula anggur atau dekstrosa. Sumber utama
glukosa atau karbohidrat di dalam tubuh berasall dari
makanan, glikolisis atau glukoneogenesis.
Kadar glukosa darah sepanjang hari bervariasi dimana
akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam
waktu 2 jam. Kadar glukosa darah yang normal pada pagi hari
setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL
darah. Kadar glukosa darah biasanya kurang dari 120-140
mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung glukosa maupun karbohidrat lainnya (Price,
2005).
Kadar glukosa dalam darah selalu berubahubah
sepanjang hari, kadang naik dan kadang turun, tergantung
makanan yang dimakan dan aktivitas yang dilakukan pada
hari itu. Kadar glukosa darah puasa yang normal adalah 80-
110 mg/dl. Apabila kadar glukosa darah puasa di atas 126
mg/dl dan kadar glukosa darah 2 jam setelah makan adalah di
atas 200 mg/dl, maka dianggap pasien menderita diabetes
mellitus.
Pemeriksaan kadar gula darah puasa adalah pemeriksaan yang
dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes
atau reaksi hipoglikemik.23 Standarnya pemeriksaan ini
dilakukan minimal 3 bulan sekali. Kadar gula darah normal
pada saat puasa adalah 70- 100 mg/dl. Menurut IDF, ADA,
dan Perkumpulan.
Endokrinologi Indonesia (Perkeni) telah sepakat bahwa
apabila kadar gula darah pada saat puasa di atas mmol/dl (126
mg/dl) dan 2 jam sesudah makan di atas 11,1 mmol/dl (200
mg/dl) maka seseorang diagnosis mengalami DM.
Kadar glukosa darah yang normal cenderung
meningkat secara ringan tetapi bertahap setelah usia 50 tahun,
terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar glukosa darah setelah makan atau minum
merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga
mencegah kenaikan kadar glukosa darah yang lebih lanjut dan
menyebabkan kadar glukosa darah menurun secara perlahan
(Guyton, 2007).
Terdapat beberapa macam glukosa darah, diantaranya
adalah :
a. Glukosa darah sewaktu
Glukosa darah sewaktu merupakan pemeriksaan kadar
glukosa darah yang dilakukan setiap hari tanpa
memperhatikan makanan yang dimakan dan kondisi tubuh
orang tersebut.
b. Glukosa darah puasa
Glukosa darah puasa merupakan pemeriksaan kadar glukosa
darah yang dilakukan setelah pasien puasa selama 8-10 jam.
c. Glukosa 2 jam setelah makan
Glukosa 2 jam setelah makan merupakan pemeriksaan kadar
glukosa darah yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien
selesai makan (M.Mufti dkk,2015).

Penentuan kadar gula darah terdiri dari 2 metode,


yaitu metode enzimatik dan non-enzimatik.

• Metode Enzimatik, yaitu metode dengan


menggunakan enzim heksokinase, glukosa oksidase
(metodenya adalah GOD-PAP) dan glukosa
dehidrogenase.

• Metode nonenzimatik, yaitu metode dengan


menggunakan metode ortho-toluidin blue (OTB) dan
metode oksidasi-reduksi lainnya, seperti metode
Benedict, Fehling, Barfoed atau Hagedom Jensen.

Untuk menentukan seseorang menderita gangguan


metabolisme karbohidrat, baik itu gangguan toleransi glukosa
atau Impaired Glucose Tolerance (IGT) atau diabetes melitus
yang dapat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah
sewaktu, yaitu sampel darah dapat diambil tanpa batasan
tertentu dan dapat diambil kapan saja sewaktu di perlukan.
VII Alat dan Bahan Alat :
• Fotometer
• Mikropipet 10 µL dan 1000 µL
• Tip Kuning
• Tip Biru
• Tabung reaksi
• Rak
• Tissue
• Waterbath
Bahan :
• Reagen Pereaksi
• Standar Glukosa 100 g/dl

Serum
VIII Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Masukkan Standar 10 μL ke tabung standard
3. Masukkan Serum ke tabung Sampel 10 μL
4. Masukkan larutan kerja ke blanko 1000 μL lalu ke
standar 1000 μL serta 1000 μL ke sampel
5. Campur sampai homogen, inkubasi pada suhu kamar
selama 20 menit atau 10 menit pada 370C
6. Ukur kadar glukosa dengan fotometer pada panjang
gelombang 505 nm absorbansi protein total, catat
hasil.
7. Olah data

Nilai Rujukan :
• Gula Darah Sewaktu : <110 mg/dl
• Gula Darah Puasa : 70-110 mg/dl
• 2 jam setelah makan : <140 mg/dl
IX Data Pengamatan Berdasarkan hasil praktikum didapatkan nilai konsentrasi
standard = 100 , sampel Nuchter = 78 mg/dl, dan sampel PP =
66 mg/dL
X Diskusi Gula darah meningkat sehabis makan karena glukosa
yang diserap dari makanan. Tubuh akan merangsang
pengeluaran hormon insulin untuk memanfaatkan glukosa
darah masuk ke sel-sel tubuh untuk metabolisme
menghasilkan energi. Diharapkan pada 2 jam post prandial
(setelah makan) gula darah akan kembali turun ke kadar
glukosa basal, kadar yang dianjurkan adalah dibawah 180
mg/dl.
Ketika tubuh mengkonsumsi karbohidrat tubuh akan
memberikan reaksi dengan memberikan sinyal kepada
pankreas, hormon ini bekerja layaknya kunci, membuka pintu
sel tubuh dan membiarkan glukosa untuk masuk ke dalam sel
sehingga glukosa dapat dibakar dalam suatu reaksi untuk
menghasilkan energi. Bila kadar glukosa darah meningkat,
maka sel-sel ß-pankreas akan melepaskan insulin. Hormon ini
akan bekerja dalam meningkatkan kecepatan masuknya
glukosa kedalam sel-sel jaringan, meningkatkan kecepatan
pemecahan glukosa melalui proses glikolisis, meningkatkan
sintesis glikogen dari glukosa di dalam hati dan otot, dan
meningkatkan sintesis lipida dan proein dari glukosa.
XI Kesimpulan Berdasarkan Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada
sampel serum atas nama Shofa Nurduha Uswatul Wutsqo (20
tahun) didapatkan kadar Glukosa nuchter 78 mg/dl dan PP 66
mg/dl.

Anda mungkin juga menyukai