Sekar Ajeng-21 (Makalah)
Sekar Ajeng-21 (Makalah)
Sekar Ajeng-21 (Makalah)
disusun oleh
(P1337434119074)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya yang telah banyak memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah dengan judul “Identifikasi Candida Albicans pada
Bak Air Toilet Umum Wanita”, penyusunan makalah ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat :
Akhir kata, penulis berdoa semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada semua pihak diatas dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
A. Simpulan ........................................................................................ 8
B. Saran .............................................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan:
PEMBAHASAN
A. Jamur Candida
Candida sp. merupakan jamur dimorfik yang tumbuh sebagai sel ragi
tunas, berbentuk oval (berukuran 3-6 mikron). Pada medium agar Candida sp.
akan menghasilkan koloni lunak berwarna krem dengan bau seperti ragi.
Candida terdiri dari banyak spesies dan tersebar luas di alam. Spesies Candida
dapat diidentifikasi menggunakan beberapa cara, salah satunya adalah dengan
melakukan pengamatan secara makroskopis pada koloni Candida sp. yang di
tanam dalam media SDA (Sabouraud Dextrose Agar) yang telah diinkubasi
pada suhu 37°C selama 48 jam. Sekitar 17 spesies Candida telah dilaporkan
dapat menginfeksi dan mengakibatkan penyakit pada manusia Beberapa dari
spesies ini mampu menyebabkan kandidiasis (Jawetz et al, 2008, Agarwal et
al, 2011; Wahyuningsih, dkk., 2012).
Candida Albicans adalah jamur yang memiliki ciri oval atau lonjong
(yeast), bertunas menghasilkan pseudomisellium baik dalam biakan maupun
jaringan dan eksudat. Pada media SDA membentuk koloni-koloni halus
berwarna coklat berbau seperti ragi. Bagian permukaan terdiri atas sel-sel
bertunas lonjong dan bagian bawahnya terdiri atas pseudomiselium yang
terdiri atas pseudohifa berbentuk blastokonida pada ujung-ujungnya. Ragi ini
merupakan flora normal selaput mukosa yang hidup di saluran pernafasan,
saluran pencernaan, dan genitalia wanita (Jawets et al., 1996).
4
5
Air pada bak toilet dengan pH berkisar 5,5-6,5 kondisi ini sangat
memungkinkan jamur Candida albicans untuk tumbuh dan
berkembang.Seperti pendapat Tjampakasari (2006:33) jamur Candida albicans
dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih
baik pada pH antara 4,5-6,5.
Jamur Candida albicans secara alami terdapat dalam tubuh sebagai flora
normal. Di alam bebas, jamur ini ditemukan di tanah, kotoran binatang dan
air. Jamur ini dapat menyebabkan keputihan pada vagina yang disebut
kandidiasis vaginitis. Kandidiasis pada dasarnya adalah istilah yang
digunakan untuk infeksi kulit dan selaput mukosa yang disebabkan oleh jamur
seperti ragi dari genus Candida, dan infeksi yang paling sering disebabkan
oleh spesies Candida albicans. Kandidiasis dimulai dengan peningkatan
jumlah Candida sp. lokal akibat infeksi disertai dengan kerusakan epitel pada
seseorang dengan faktor resiko (AIDS, kehamilan, diabetes, konsumsi
kortikosteroid atau antibiotik, dan qtrauma) yang memungkinkan invasi lokal
oleh ragi dan pseudohifa. Invasi ragi ke mukosa vagina akan menyebabkan
vaginitis dan dapat meluas sampai vulva (vulvitis), jika mukosa vagina dan
vulva keduanya terinfeksi disebut kandidiasis vulvovaginalis (Jawetz et
al:2008).
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Simatupang,MM. 2009. Candida Albicans. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/ pada tanggal 5 November 2019.
10