No 4
No 4
No 4
Gunakan sifat
ketidaklarutan granula pati dalam air.
Jawab:
Prinsip ekstraksi pati didasarkan pada sifat granula pati yang tidak larut dalam air.
Sumber pati dapat diperoleh dari umbi-umbian, biji-bijian serta bagian batang tanaman. Proses
ekstraksi pati diawali dengan pengupasan bahan baku pati seperti ubi kayu lalu dicuci sampai
kotoran hilang. Pencucian harus diperhatikan dan harus dilakukan dengan bersih karena
pencucian yang tidak bersih akan mempengaruhi kandungan pati. Semakin banyak zat pengotor
yang terbawa pada proses pembuatan pati maka kemurnian pati akan semakin rendah. Tahap
setelah pencucian bahan baku pati yaitu pemarutan. Tahap pemarutan yaitu tahap dimana proses
penghancuran bahan baku pati dilakukan. Pentingnya tahap ini yaitu untuk mengecilkan ukuran
dan memecah ukuran granula pati sehingga memudahkan tahap selanjutnya yaitu ekstraksi.
Tahap ekstraksi dilakukan untuk memisahkan ampas yang berupa serat-serat dan kotoran. Pada
tahap ini menghasilkan bubur pati, yang selanjutnya dilakukan pengepresan. Dengan adanya
pengepresan maka akan terpisah antara ampas dan suspensi pati. Suspensi pati diendapkan
sehingga didapatkan endapan pati. Endapan pati kemudian dikeringkan dan digiling. Hasil
penggilingan tersebut dinamakan pati.
Contoh prosedur kerja ekstraksi pati pada umbi keladi
tahap 1 diawali dengan memilih bahan yang diperlukan berupa keladi yang berkualitas baik atau
tidak mengalami cacat fisik. Keladi dikupas lalu dicuci bersih dan dipotong lalu direndam dalam
air selama 1 jam selanjutnya diparut. Keladi yang sudah diparut direndam dalam larutan NaCl
pada suhu 50oC dengan perlakuan konsentrasi (0, 0,3 dan 0,6 M) dan lama perendaman (30, 60
dan 90 menit), selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan menggunakan kain saring dan diperoleh
filtrat 1. Ampas yang diperoleh, kemudian dicampurkan lagi dengan air dengan perbanding
anampas dan air 1:3 dan dilakukan ekstraksi hingga diperoleh filtrat 2. Filtrat 1 dan 2 dicampur.
Filtrat yang terbentuk ditambahkan NaOH0,05 N dan diendapkan selama 2 X24 jam pada suhu
4oC.Air dan endapan kemudian dipisah dan endapan yang diperoleh disebut pati basah. Pati
basah kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pengering selama 24 jam pada suhu
50ºC, hingga diperolehpati kering. Pati kering selanjutnya digiling dan diayak dengan
menggunakan ayakan ukuran 100 mesh, dan diperoleh pati dalam bentuk tepung. Pati yang
diperoleh disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.