Analisis Perekonomian Kabupaten Magetan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

“ Analisis Perekonomian Kabupaten Magetan

5 Tahun Terakhir ”

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

“Perekonomian di Indonesia ”
 
Dosen Pengampu :
Dr.Hj.Suqiyah Musyafaah, M.Ag
Disusun Oleh :
 
Mochammad Irfansyah   ( G04218037)
       
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019

 
1. PDRB

A. Pengertian PDRB
PDRB atau  Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Hal ini
berarti peningkatan PDRB mencerminkan pula peningkatan balas jasa kepada faktor produksi
yang digunakan dalam aktivitas produksi tersebut.

PDRB di bagi menjadi 2 jenis diantara nya adalah:


1) PDRB atas dasar harga berlaku
Jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah.
Yang dimaksud nilai tambah yaitu nilai yang ditambahkan kepada barang dan jasa yang
dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara, Nilai yang
ditambahkan ini sama dengan balas jasa atas ikut sertanya faktor produksi dalam proses
produksi. 
2) PDRB atas dasar harga konstan
 PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan Jumlah nilai produksi atau pengeluaran atau
pendapatan yang dihitung menurut harga tetap. Dengan cara meniai kembali atau
mendefinisikan berdasarkan harga-harga pada tingkat dasar dengan menggunakan indeks
harga konsumen. Dari perhitungan ini tercermin tingkat kegiatan ekonomi yang sebenarnya
melalui PDRB riilnya. 
Secara kosenpe PDRB dapat dihitung dengan beberapa pendekatan diantaranya adalah :
a. Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi atau yang biasa disebut dengan pendekatan nilai tambah
produksi(NTB),nilai tambah yang dimaksud adalah   nilai yang ditambahkan pada barang dan
jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara. Nilai yang
ditambahkan ini sama dengan balas jasa faktor produksi atas ikut sertanya dalam proses
produksi((1) pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, (2) pertambangan dan
penggalian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas dan air bersih, (5) konstruksi, (6)
perdagangan, hotel dan restoran, (7) pengangkutan dan komunikasi, (8) keuangan, real estate
dan jasa perusahaan, (9) jasa-jasa (termasuk jasa pemerintah).
b. Pendekatan Pendapatan
nilai tambah dari kegiatan-kegiatan ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua
balas jasa faktor produksi yaitu upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak
langsung neto. Untuk sektor pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari
untung, surplus usaha (bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak
diperhitungkan. merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun). Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan
keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak
tak langsung dikurangi subsidi).
c. Pendekatan Pengeluaran
adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari : (1) Pengeluaran konsumsi
rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2) konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal
tetap domestik bruto, (4) perubahan inventori dan (5) ekspor neto (merupakan ekspor
dikurangi impor).
B. Analisis PDRB Kabupaten Magetan 5 tahun terakhir

Berdasarkan konsep nya PDRB Kabupaten Magetan memakai PDRB ADHB (Atas Dasar
Harga Berlaku) dan ADHK(Atas Dasar Harga Konstan). Ditinjau dari segi ADHB, PDRB
Kabupaten Magetan 5 tahun terakhir mencapai  16,343,369.22 sedangkan angka ADHK
mencapai 11,978,058.06 angka dipengaruhi dan digerakkna oleh beberapa sektor
perekonomian yang sedang berkembang di Kabupaten Magetan. Angka ADHK mengalami
peningkatan yang cukup stabil di Kabupaten magetan. Dan angka ADHB mengalami
peningkatan yang cukup pesat dalam 5 tahun terakhir dengan angka 16,343,369.22 di tahun
2017.
Tabel PDRB atas dasar Harga Konstan dan Berlaku
2013 2014 2015 2016 2017
PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB PDRB
Atas Atas Atas Atas Atas Atas Atas Atas Atas Atas
Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar
Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga Harga
Berlaku Konstan Berlaku Konstan Berlaku Konstan Berlaku Konstan Berlaku Konstan

11,312,9 9,792,63 12,564,0 10,291,6 13,880,1 10,823,9 15,196,4 11,398,1 16,343,3 11,978,0
16.83 4.95 00.08 83.51 28.09 19.09 16.51 31.44 69.22 58.06

Selain kedua PDRB di atas ada juga PDRB menurut lapangan usaha,PDRB menurut
lapangan usaha di analisis dengan membedakan 3 kategori utama yaitu primer, sekunder dan
tersier. Kategori primer merupakn factor-faktor dasar yang menggerekan perekonomian
seperti pertanian, penggalian, kehutanan, pertambangan, perikanan. Kategori sekunder
merupakan faktor yang mendukung bergeraknya faktor primer seperti listrik, air, gas,
sedangkan faktor tersier adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seperti perdagangan besar,
eceran motor atau mobil merupakan alat pendukung untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
dimasksudkan.
Tabel PDRB lapangan usaha
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Magetan Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2013─2017

Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 3,174. 3,271. 3,372.5 3,484.8 3,511.1
95 26 0 7 5
B Pertambangan dan Penggalian 161.30 166.16 170.39 173.94 181.88
C Industri Pengolahan 951.86 1,003. 1,056.5 1,116.9 1,215.5
98 2 1 8
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.60 7.18 7.11 7.35 7.70
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 23.77 24.40 25.36 26.09 27.50
Limbah dan Daur Ulang
F KonstruksI 768.09 819.75 852.91 899.51 972.19
G Perdagangan Besar dan Eceran; 1,437. 1,527. 1,645.8 1,767.6 1,909.7
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 35 10 1 8 6
H Transportasi dan Pergudangan 130.48 144.83 156.28 168.91 183.05
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 382.48 415.21 447.68 485.20 525.61
Minum
J Informasi dan Komunikasi 713.89 771.78 837.72 904.58 970.56
K Jasa Keuangan dan Asuransi 244.16 264.28 283.86 305.59 319.23
L Real Estat 140.40 150.56 158.34 166.68 174.07
M,N Jasa Perusahaan 31.77 34.76 36.84 38.80 41.00
O Administrasi Pemerintahan, 824.81 828.71 858.29 887.96 919.84
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 397.15 423.47 450.39 476.55 502.30
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 78.16 88.65 93.89 98.82 104.99
R,S,T,U Jasa lainnya 325.40 349.60 370.03 388.68 411.63
Produk Domestik Regional Bruto 9,792. 10,291 10,823. 11,398. 11,978.
63 .68 92 13 06

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Magetan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Miliar Rupiah), 2013─2017

Kategori Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 3,896. 4,345. 4,757.5 5,117.0 5,242.0
63 94 8 4 7
B Pertambangan dan Penggalian 179.51 206.94 222.91 235.80 251.46
C Industri Pengolahan 1,083. 1,212. 1,335.9 1,465.9 1,643.4
53 38 1 2 9
D Pengadaan Listrik dan Gas 5.74 6.61 6.98 7.49 9.04
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 23.34 24.50 25.99 27.39 29.30
Limbah dan Daur Ulang
F KonstruksI 879.38 994.16 1,069.9 1,181.5 1,307.6
2 0 9
G Perdagangan Besar dan Eceran; 1,603. 1,757. 1,986.3 2,243.1 2,506.9
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 61 05 2 7 9
H Transportasi dan Pergudangan 139.97 166.33 190.46 213.43 241.49
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 439.20 514.70 582.81 663.54 735.67
Minum
J Informasi dan Komunikasi 732.64 792.20 880.67 975.02 1,066.5
8
K Jasa Keuangan dan Asuransi 284.20 326.71 368.44 412.37 443.85
L Real Estat 157.50 171.72 193.00 207.41 221.40
M,N Jasa Perusahaan 36.64 41.03 45.77 50.53 55.31
O Administrasi Pemerintahan, 959.36 978.12 1,071.4 1,164.6 1,253.3
Pertahanan dan Jaminan Sosial 9 9 8
Wajib
P Jasa Pendidikan 461.04 524.61 575.60 619.86 662.75
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 87.97 104.84 117.36 128.38 144.23
R,S,T,U Jasa lainnya 342.65 396.16 448.92 482.88 528.68
Produk Domestik Regional Bruto 11,312 12,564 13,880. 15,196. 16,343.
.92 .00 13 42 37

Terjadi perubahan perekonomian yang terjadi juga mengakibatkan beberapa hal terjadi salah
satunya adalah terjadinya transformasi struktural berdasarkan data yang kita analisis melalui
table diatas bahwa transformasi stuktural dapat dilliat dengan naik turunnya perekonomian
pada kurun waktu 5 tahun ini.Peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB menurut
lapangan usaha bahwa semua sektor PDRB kabupaten Magetan mengalami kenaikan atau
kemajuan pesat di seluruh bidang tanpa ada naik turunya.
2. IPM
Indeks selanjutnya yang dapat memengaruhi perekonomian suatu daerah selanjutnya
adalah Indeks Pembangunan Manusia.Indeks Pembangun manusai atau IPM adalah
pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasi apakah sebuah
negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk
mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Ada3 komponen penting pembangun IPM yaitu :
1.     Umur panjang dan hidup sehat
2.     Pengetahuan
3.     Standar hidup layak

Angka Harapan Hidup


      Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak
tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
 
  b. Angka Harapan Lama Sekolah
      Angka harapan lama sekolah adalah lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan
akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

  c. Rata-Rata Lama Sekolah


      Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

  d. Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan


      BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per
kapita riil yang disesuaikan.

Indeks Pembangunan Manusia


Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Magetan 67.58 68.52 69.56 69.86 70.29 71.39 71.94 72.60

Nilai indeks pembangunan manusia Kabupaten Magetan selalu mengalami perkembangan


yang cukup stabil. Jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten yang berada di Propinsi
Jawa Timur , Kabupaten Magetan dapat dikategorikan mempunyai indeks pembangunan
manusia yang cukup stabil. Indeks Pembangunan manusia di Kabupaten Magetan stabil
karena ditopang oleh semua sektor lapangan usaha yang memiliki perkembangan yang baik,
Kondisi ini jauh lebih baik di bandingkan dengan rata-rata indeks pembangunan manusia di
Propinsi Jawa Timur
Angka Harapan Hidup Penduduk Kabupaten/Kota di Wilayah Madiun 2010-2017
    Angka Harapan Hidup (Tahun)      
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Magetan 71.17 71.71 71.79 71.87 71.91 72.01 72.09 72.16

3. Kemiskinan

Garis Kemiskinan (GK)

1. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan


(GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki
rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan dikategorikan
sebagai penduduk miskin.
2. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan
minimum makanan yang\ disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket
komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian,
umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan,
minyak dan lemak, dll)
3. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk
perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non
makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di
pedesaan.
Persentase Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Tahun 2007-2014

Penduduk Miskin
Tahun
P0 (%) P1 P2
2007 16,87 2,41 1,15
2008 15,67 2,29 0,93
2009 13,97 2,18 1,76
2010 12,95 2,08 0,59
2011 12,01 1,44 0,54
2012 11,46 1,45 0,44
2013 12,14 1,04 0,50
2014 11,80 0,94 0,15
2016 11,03 1,37 0,26
2017 10,48 1,53 3,37

Dari table diatas dapat kita analisis bahwa kemiskinan yang terjadi pada Kab.Magetan bahwa
penduduk miskin mengalami kenaikan yang cukup satabil penduduk miskin dari tahun 2013
memiliki presentase kemisikinan sebesar 12,14% dan dalam kurun waktu 5 tahun
kemisikinan di Kabupaten Magetan mengalami peningkatan yang artinya kemiskinan di
Kabupaten Magetan menurun dengan presentase 10,48% dari yang mulanya 12,14% angka
ini masih cukup besar dari jumlah penduduk magetan 684.053 jiwa. Untuk menekan angka
kemiskinan, pemkab magetan menyiapkan sejumlah program yang berpotensi mengikis
angka keluarga miskin di Kabupaten Magetan, salah satunya dengan membangun Balai
Latihan Kerja (BLK) dan juga peningkatan SDM warga Kabupaten Magetan.

4. Ketenagakerjaan

Konsep/Penjelasan Teknis
1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun
dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran.
3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan
kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit
1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
5. Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang
yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja
karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan
sebagainya. 
Contoh:
a. Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja
karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/ peralatan perusahaan mengalami
kerusakan, dan sebagainya.
b. Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja
karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya (menunggu panen atau
musim hujan untuk menggarap sawah).
c. Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang
tidak bekerja karena sakit, menunggu pekerjaan berikutnya/pesanan dan
sebagainya. Seperti dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi
komersial dan sebagainya

6. Penganggur terbuka, terdiri dari:
a. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
b. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
c. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum molai bekerja.
(lihat pada "An ILO Manual on Concepts and Methods")
 Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang pada saat survei orang tersebut
sedang mencari pekerjaan, seperti mereka:
a. Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
b. Yang sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan
sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.
c. Yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena sesuatu hal masih
berusaha untuk mendapatkan pekerjaan lain. Usaha mencari pekerjaan ini tidak
terbatas pada seminggu sebelum pencacahan, jadi mereka yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan dan yang permohonannya telah dikirim lebih
dari satu minggu yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan asalkan
seminggu yang lalu masih mengharapkan pekerjaan yang dicari. Mereka yang
sedang bekerja dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang lain tidak
dapat disebut sebagai penganggur terbuka.
 Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang "baru", yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa
mempekerjakan buruh/pekerja dibayar maupun tidak dibayar. Mempersiapkan yang
dimaksud adalah apabila "tindakannya nyata", seperti: mengumpolkan modal atau
perlengkapan/alat, mencari lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya,
telah/sedang dilakukan.
 Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru
mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha. Mempersiapkan suatu
usaha yang nantinya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (own account
worker) atau sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar atau sebagai
berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.
Penjelasan:
Kegiatan mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu
seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan
seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.
 TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase jumlah pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja
Jumlah pengangguran di kabupaten magetan setiap tahun terus meningkat. Hasil Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) Magetan menyebutkan, sejak tahun 2013
kenaikan jumlah pengangguran di kabupaten magetan 1,26 % hingga 1,77%. Kenaikan jumlah
pengangguran mulai tahun 2013 terhitung 4.215 orang hingga 6.628 orang.

Tahun 2013 jumlah rakyat Magetan yang menganggur sebanyak 10.490 orang atau 3,02%, tahun 2014
bertambah menjadi 14.705 orang atau 4,28% dan tahun 2015 jumlah rakyat menganggur melonjak
menjadi 21.303 orafng atau 6,05%, dan pada tahun 2017 mengalami penurun yang signifikan menjadi
14.835 jiwa atau 3,80% dapat dikatakan tingkat pengangguran di magetan mengalami fluktuasi.

Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Merupakan Angkatan Kerja dan Bukan
Angkatan Kerja
Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Magetan, Agustus 2017
Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan Jumlah

Angkatan Kerja
Bekerja 199 561 176 212 375 773
Pengangguran 5 316 9 519 14 835
Jumlah 204 877 185 731 390 608
Bukan Angkatan Kerja      
Sekolah 12 510 12 518 25 028
Mengurus Rumahtangga 11 258 53 512 64 770
Lainnya 14 107 10 094 24 201
Jumlah 37 875 76 124 113 999
Total 242 752 261 855 504 607
Sumber : BPS Kabupaten Magetan

Tenaga kerja merupakan modal utama pembangunan perkotaan dan perdesaan. Jumlah
dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring berlangsungnya
proses demografi. Jumlah pencari kerja terdaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Magetan pada tahun 2017 sebanyak 2.895 orang. Dimana para
pencari kerja paling banyak adalah lulusan sekolah menengah kejuruan (55,51 persen).
Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten Magetan yang termasuk
angkatan kerja sejumlah 390.608 orang, sedangkan yang bukan angkatan kerja sejumlah
113.999 orang. Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang memiliki pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Magetan yang termasuk angkatan kerja memiliki
pendidikan tertinggi paling banyak yaitu sekolah dasar sebanyak 110.738 jiwa, kemudian
disusul oleh SMP dan SMA dengan masing-masing sejumlah 76.124 jiwa dan 59.373
jiwa.

Anda mungkin juga menyukai