Makalah Pengembangan Sumber Belajar Pai Di Sekolah
Makalah Pengembangan Sumber Belajar Pai Di Sekolah
Makalah Pengembangan Sumber Belajar Pai Di Sekolah
SEKOLAH/MADRASAH
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak terhingga selalu tercurah kepada Allah SWT, Tuhan yang
telah mengajarkan keilmuan kepada manusia sehingga membawa mereka dari
jurang kebodohan dan kegelapan menuju suasana penuh ilmu dan cahaya.
Salawat dan salam tak lupa diperuntukkan untuk baginda Rasulullah SAW
yang menjadi perantara diturunkannya ilmu kepada manusia, mengajarkannya,
lalu mempraktekkannya sehingga mudah dipahami oleh umatnya dikala itu.
Ucapan terima kasih juga buat dosen pembimbing yang tak pernah lelah
membagi keilmuan yang dimilikinya, terkhusus dalam penyelesaian makalah ini
sebagai bahan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan olehnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran..............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Pengertian Sumber Belajar.....................................................................................3
B. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar....................................................4
C. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar................................................5
D. Fungsi Lingkungan Sebagai Sumber Belajar........................................................10
E. Kelebihan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar..................................................11
BAB III : PENUTUP.......................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar yang berada pada lingkungan belajar. Dalam penggunaan
sumber belajar tersebut, siswa harus di arahkan oleh guru. Jadi guru bukan hanya
satu-satunya sumber belajar melainkan ada sumber lain yang bermanfaat bagi
perluasan pemahaman dan pengalaman siswa. Sumber belajar yang lain tersebut
sebenarnya banyak terdapat di sekeliling kita sungguhpun itu tidak harus memakai
peralatan dan biaya yang mahal. Bahan-bahan sederhanapun bisa di jadikan
sumber belajar yang berharga.
Pendidikan tidak diukur hanya dari hasilnya saja, tetapi juga dari proses,
hubungan dan interaksinya. Pendidikan merupakan proses dinamis yang hasil-
hasilnya sangat dipengaruhi oleh berbagai hubungan yang masuk kepadanya dan
interaksi yang terjadi di antara unsur-unsurnnya. Dengan demikian, berarti
pendidikan dan proses pembelajaran khususnya, tidak cukup hanya dilakukan di
dalam kelas untuk dapat memahami berbagai aspek kehidupan. Karena banyak hal
yang tidak dapat secara langsung dipelajari dari dalam kelas, dan dijelaskan oleh
guru dengan penjelasan secara verbal. Untuk itu, perlu menggunakan berbagai
iv
sumber guna memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan mendekati keadaan
yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sumber belajar?
2. Jelaskan bagaimana lingkungan menjadi sumber belajar!
3. Bagaimana cara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar?
4. Apakah fungsi lingkungan sebagai sumber belajar?
5. Jelaskan kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar!
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian sumber belajar
2. Menjelaskan pengertian lingkungan sebagai sumber belajar
3. Mengetahui cara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
4. Mengenal fungsi lingkungan sebagai sumber belajar
5. Mengidentifikasi kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar
v
BAB II : PEMBAHASAN
1
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
( Bandung, rosda karya, 2007) hal.181 yang dikutip oleh: Kasful. Perencanaan.hal.173
2
Abdul Mukhid. Media Pembelajaran: Panduan Teori Dan Praktik (Pamekasan: STAIN
Pamekasan press,2009) hal.10
3
Sudjana N. dan Rivai A. Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007)
hal.46
vi
Dalam pengertian sempit, sumber belajar dapat dipakai dewasa ini oleh
sebagian guru yang dapat kita lihat dalam program pengajaran yang disusun oleh
para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar pada umumya diisi dengan
buku wajib yang dianjurkan. Namun dalam pengertian yang lebih luas, sumber
belajar dapat dipahami sebagai “pengalaman”. Sumber belajar dalam pengertian
tersebut menjadi sangat luas maknanya karena segala sesuatu yang dialami,
dianggap sebagai sumber belajar, sepanjang hal itu membawa pengalaman yang
menyebabkan belajar. Sebagaimana kita ketahui, belajar pada hakikatnya adalah
proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.
vii
dimungkinkan akan lebih menarik bagi peserta didik karena lingkungan
menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan
dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya
manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat
diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan. Bahkan hampir
semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian,
diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para pendidik untuk dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai
tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak akan dapat
memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan
tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di
dalam ruangan kelas ke alam terbuka yaitu lingkungan. Namun jika guru
menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam
kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk
memanfaatkan lingkungan secara langsung. Artinya, belajar tidak hanya terjadi di
ruangan kelas, namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai
sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik,
keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Anak-
anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau keadaan sosial
budaya masyarakat secara langsung.
viii
Sumber belajar akan dapat digunakan bila sumber belajar itu tersedia
sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan sumber belajar
merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
tanpa menggunakan sumber belajar, maka pesan yang tersimpan dalam materi
suatu pelajaran tidak akan diterima oleh siswa. Semakin banyak sumber belajar
yang digunakan semakin banyak pula keterlibatan indera siswa dalam penerimaan
pesan tersebut dan akan semakin banyak kesan dan pengalaman yang diserap oleh
siswa.
Pada hakikatnya alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia
sepanjang masa.5 Hal ini menunjukkan bahwa sumber belajar merupakan konsep
yang sangat luas meliputi jagad raya. Apa saja yang berada di sekitar kita bisa
menjadi sumber belajar. Hal ini senada dengan firman Allah SWT di dalam Al
Quran surat ‘Ali Imran ayat 190-191:
5
Kasful Anwar dan Hendra Harmi.Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP(Bandung:
Alfabeta,2011) hal.173
ix
Artinya:“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”6
1. Metode survey
Metode survey yakni siswa mengunjungi lingkungan secara langsung,
seperti masyarakat setempat dimana siswa berada. Sebagai contohnya
adalah ketika siswa mempelajari proses hubungan sosial di masyarakat
(tata kerja aparat desa, RW, RT), keagamaan, budaya, ekonomi,
kependudukan, dan lain-lain. Kegiatan belajarnya adalah melalui
6
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahannya(Bandung: Diponegoro,2005)
hal.59
7
Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran(Jakarta: GP press,2011) hal.103-104
8
http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-
siswa.blogspot.com/diakses tanggal 29 Maret 2020
x
observasi, wawancara, mempelajari data dan dokumen, dan lain
sebagainya.
2. Metode praktek lapangan
Praktek lapangan dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan
keterampilan khusus, seperti untuk memupuk cinta kasih sesamanya, siswa
ditugaskan untuk ke panti sosial, rumah sakit, atau juga bagi siswa sekolah
kejuruan diperintahkan untuk praktek di perusahaan atau industri.
Melalui metode praktek lapangan, siswa dapat memperoleh suatu
keterampilan-keterampilan atau kecakapan-kecakapan khusus agar
nantinya dapat terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian
dan sesuai dengan yang diminatinya.
3. Metode karyawisata
Pembelajaran tidak melulu harus serius. Pembelajaran dengan metode
karyawisata menjadikan siswa tak hanya belajar semata. Lingkungan yang
mereka kunjungi sebagai sumber belajar juga dapat dinikmati sebagai
wisata. Banyak sekali objek wisata yang relevan dengan pembelajaran,
misalnya museum, pantai, pegunungan, bendungan, pabrik, dan
sebagainya. Di tempat-tempat semacam ini siswa dapat belajar sekaligus
bersantai.
Karyawisata dilakukan di bawah bimbingan guru dengan membuat
perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas
yang harus dilakukan peserta didik. Dalam menggunakan karyawisata,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Tujuan harus jelas dan rencana mesti cermat dan matang
b) Anak didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikunjungi tersebut
c) Anak didik dapat melihat hubungan karyawisata dengan apa yang
mereka pelajari
d) Anak didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata,
dan apa yang diharapkan dari masing-masing mereka sekembalinya
dari karyawisata supaya dapat membuat perencanaan yang lebih
matang
xi
e) Setiap kegiatan karyawisata didiskusikan dan dinilai
f) Anak didik diminta untuk membuat laporan
g) Diusahakan jangan sampai terlalu banyak mengganggu bidang studi
lainnya
4. Metode berkemah
Metode berkemah sebenarnya hampir setujuan dengan karyawisata. Hanya
saja metode berkemah membutuhkan waktu yang lebih lama dan
mengaharuskan siswa menginap di lingkungan tempat ia belajar. Kemah
ini cocok untuk mempalajari alam sekitar (ilmu pengetahuan alam,
ekologi, biologi, kimia) yang dapat menimbulkan rasa kagum siswa
terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan
rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung
jawab, jiwa gotong-royong, dan perasaan sosial.
Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan pembinaan praktis
untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa sosial serta
bertanggung jawab atas tugas yang diemban. Sekolah tidaklah harus
dijadikan sebagai penjara bagi peserta didiknya, dimana siswa datang
untuk belajar dari pagi sampai siang hari dalam ruangan yang tertutup
(kelas). Kondisi yang seperti ini, disamping tidak memberikan pengalaman
praktis sebagai misi pendidikan yang harus mengajarkan hidup
bermasyarakat (learning to life to gather) sebagai bentuk konfigurasi
antara teori yang diajarkan dengan kenyataan sosial di sekitarnya.
5. Metode presentasi narasumber
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak selalu berarti
siswa dan guru keluar kelas. Bisa juga lingkungan dibawa ke dalam kelas.
Misalnya, kelas dapat mengundang narasumber dari lingkungan sekitar
untuk memberikan presentasi di depan kelas. Siswa dapat berinteraksi
dengan narasumber ini untuk mengetahui secara detail informasi yang
mereka perlukan tentang suatu topik pembelajaran. Biasanya narasumber
dapat berupa seorang yang profesional di bidang tertentu, misal dokter,
bidan, pengacara, polisi, dan sebagainya. Narasumber bisa didapat dari
xii
orang tua yang kebetulan berada para profesi tersebut atau sukarelawan
yang mau diajak bekerjasama untuk pembelajaran di sekolah.
6. Metode pengabdian masyarakat
Metode alternatif lain yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode pengabdian masyarakat.
Siswa dapat diajak melakukan bakti sosial di suatu daerah tertentu. Mereka
dapat mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan berbagi bersama warga
di sana. Siswa dapat pula diajak melakukan aksi bersih-bersih sampah di
lingkungan sekitar sekolah atau mengunjungi suatu daerah bekas terkena
bencana alam dan ikut memberikan bantuan di sana.
9
http.//pemanfaatanlingkungansebagaisumberbelajar.blogspot.com/diakses tanggal 29
Maret 2020
xiii
E. Kelebihan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Salah satu contoh sumber belajar yang sangat baik untuk digunakan adalah
lingkungan. Ada beberapa kelebihan yang akan didapat jika guru menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar diantaranya yaitu:10
xiv
5. Memperkaya sumber belajar di kelas
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi peserta didik tentu
saja akan menambah ragam dan memperkaya sumber belajar lain di kelas.
Peserta didik menjadi tidak hanya duduk-duduk di kelas dan belajar
seperti biasa. Banyak variasi yang dapat dilakukan pendidik bila
menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Ini akan membantu
peserta didik mengatasi kebosanan belajar di kelas.
6. Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan
Bila peserta didik berhasil memaknai lingkungan yang mereka pelajari,
maka akan muncul dampak pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta
terhadap lingkungan sekitar. Suatu contoh, ketika siswa diajak
mempelajari bagaimana pola pikir masyarakat di sekitar sekolah tentang
sampah dan kebersihan, maka mereka akan dapat menumbuhkan rasa cinta
terhadap kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di
lingkungan tempat tinggal dan mereka bisa menerapkan sebuah hadis yang
menerangkan tentang kebersihan adalah sebagian daripada iman. Dalam
hal ini, secara tidak langsung akan membentuk karakter peserta didik yang
peduli terhadap lingkungannya dimanapun kelak ia akan tinggal.
xv
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar merupakan pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya
sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat
dialami dan yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Dengan pehaman tersebut
kita bisa mengembangkan sumber belajar sesuai dengan yang kita kehendaki
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah kecil tentang pengembangan su,ber
belajar berbasis lingkungan. Tentu di dalamnya masih banyak kekurangan dan
kesalahan, entah dari segi penulisan, pengutipan, dan hal-hal urgen lain. Olehnya
itu, besar harapan dari penyusun akan saran dan kritik dari pembaca, terkhusus
dosen pembimbing agar makalah ini bisa mendekati tahap sempurna sehingga
dapat digunakan oleh para pembaca dengan sebaik-baiknya.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-
siswa.blogspot.com/diakses tanggal 29 Maret 2020
http.//pemanfaatanlingkungansebagaisumberbelajar.blogspot.com/diakses tanggal
29 Maret 2020
http.//penelitiantindakankelas.blogspot.com/lingkungan-sebagai-sumber-
belajar.html/diakses tanggal 29 Maret 2020
xvii