CJR Draping Yunike
CJR Draping Yunike
CJR Draping Yunike
DRAPING
Dosen Pengampu :
Nining Tristantie, S.Pd., MDs
Disusun Oleh:
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal
Review (CJR) mata kuliah Draping. Saya berterimakasih kepada seluruh
pihak yang membantu penyelesaian CJR ini dan kepada dosen pengampu
mata kuliah Draping yang telah membimbing saya.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah
Draping. Saya berharap makalah ini bisa menjadi salah satu referensi bagi
pembaca bila mana hendak memilih buku sebagai panduan bahan belajar-
mengajar.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
Latar Belakang...............................................................................................................4
Tujuan............................................................................................................................4
Manfaat..........................................................................................................................5
BAB II ANALISIS JURNAL............................................................................................5
Jurnal Utama......................................................................................................................5
A. IDENTITAS JURNAL..............................................................................................5
B. REVIEW JURNAL...................................................................................................6
Jurnal Pembanding.............................................................................................................9
A. IDENTITAS JURNAL..............................................................................................9
B. REVIEW JURNAL.................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................13
Kesimpulan..................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan pola pada sistem konstruksi adalah sistem pembuatan pola
bidang menggunakan kertas sedangkan pola sistem draping adalah sistem
pembuatan pola dengan menggunakan dress form yang ukurannya sesuai dengan
ukuran pemakai busana.Pola draping merupakan sistem pembuatan pola yang
lebih memfokuskan kesesuaian hasil jadi busana dengan ukuran tubuh.Selain
itu,pembuatan busana dengan menggunakan pola draping dapat menghasilkan
busana yang sesuai dengan desain suatu busana,dan letak jatuh bagian-bagian
busana sesuai dengan bentuk tubuh si pemakai.
B. Tujuan
1. Untuk mengulas isi dari jurnal tersebut.
2. Untuk menambah wawasan tentang membuat draping dengan berbagai
terknologi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara-cara yang digunakan untuk
mempermudah
seseorang dalam mengerjakan draping.
C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang membuat draping dengan berbagai
teknologi.
2. Dapat melatih mahasiswa untuk berpikir kritis.
3. Dapat mengetahui bagaimana cara-cara yang digunakan untuk
mempermudah seseorang dalam mengerjakan draping.
4
BAB II
ANALISIS JURNAL
Jurnal Utama
A. IDENTITAS JURNAL
Judul STRATEGI PEMBELAJARAN MEMBUAT
POLA DRAPPING PADA SISWA TATA
BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
Jurnal Keluarga
Volume Vol.2 No.1
Tahun 2016
Penulis Raharjanti dan Siti Mariah
ISSN -
B. REVIEW JURNAL
Pendahuluan Sebagian siswa beropini bahwa
pelajaran membuat pola drapping
adalah mata pelajaran yang sulit,
membosankan, dan membutuhkan
tenaga lebih. Hal tersebut
dikarenakan siswa mempunyai
penguasaan dan kesenangan materi
yang berbeda-beda. Siswa terkadang
lebih mendalami mata pelajaran yang
disukai dan mereka anggap mudah
sesuai kemampuannya karena setiap
mata pelajaran produktif ini
mencakup teori dan praktek serta
5
nilai seni harus selalu tertuang pada
setiap materi yang diajarkan
sehingga memiliki kesulitan dan
kemudahan masing- masing.
Mata pelajaran drapping
membutuhkan dressform sebagai
media yang memudahkan siswa
dalam menerima pelajaran drapping
akan tetapi media untuk membuat
pola drapping kurang memadai
sehingga menyulitkan siswa saat
proses belajar-mengajar.
Metode Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas
XI jurusan tata busana SMK
Muhammadiyah ImogirI dan
waktu penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 14 November 2015 -14
Januari 2016.
Objek penelitian Obyek dari penelitian ini adalah
Strategi pembelajaran drapping pada
siswa tata busana kelas XI di SMK
Muhammadiyah Imogiri.
Metode pengumpulan data a. Metode observasi partisipasi
b.Wawancara untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti
c.Dokumentasi
Teknik analisis data yang a. Pengumpulan data penelitian
digunakan melalui observasi dan wawancara
dengan siswa,guru dan ketua jurusan.
Sebagai data pendukung melalui
dokumentasi dalam bentuk dokumen
maupun foto/ gambar.
b. Mereduksi data merupakan
6
merangkum,memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema polanya
serta membuang yang tidak perlu.
c. Menyajikan data atau mendisplay
data dalam bentuk uraian singkat,
bagan,hubungan, antar kategori, dan
sejenisnya.
d. Penegasan kesimpulan atau
verifikasi dan analisis data dilakukan
untuk mencari pola, tema, hubungan
dan persamaan hal-hal yang terjadi.
Hasil dan Pembahasan
Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran
memerlukan waktu dan kesempatan
yang lebih khusus sedangkan
pekerjaan guru cukup padat
sehingga guru sering kali tidak
membuat perencaan pembelajaran
dengan matang.
Pengadaan media Pengadaan media pembelajaran
pembelajaran tergantung
dari masing-masing guru sehingga
untuk
7
kan kepada siswa berupa materi
pelajaran teori. Dalam pelajaran
drapping materi ajar yang diberikan
dalam bentuk handout,jobsheet, dan
dengan penggunaan LCD untuk
menarik perhatian siswa. Pada
pelaksanaan prosedur berupa
jobsheet untuk pegangan siswa
sebagai langkah-langkah membuat
bodyline,dimana GR1 selalu
mengingatkan untuk membaca
langkah-langkah membuat bodyline
sehingga diharapkan GR1 tanpa
bantuan guru siswa dapat
melaksanakan tugasnya.
Kendala pelajaran Kendala dari siswa adalah siswa
sudah merasa sulit dengan mata
pelajaran drapping sehingga GR1
memberikan banyak motivasi untuk
membangkitkan semangat siswa.
Siswa merasa kesulitan pada saat
praktek membuat kerung lengan dan
kerung leher sehingga GR1 cukup
lama menjelaskan dan membutuhkan
waktu yang cukup lama. Kelas
dengan rombongan belajar gemuk
salah satu kendala disekolah tersebut
sehingga kelas terasa penuh dan
sangat gaduh dimana hanya satu guru
yang mengajar
Komentar Topik 1:
8
Didalam jurnal ini terdapat tabel untuk memperjelas isi materi dan mempunyai
pendapat dari para ahli sehingga dapat memperjelas dan memperkuat isi materi
tetapi jurnal ini mempunyai identitas yang kurang lengkap karena tidak
mempunyai ISSN.Banyak menggunakan pengulangan kata yang di terapkan
sehingga dapat membuat pembaca merasa bosan.
Jurnal Pembanding
A. IDENTITAS JURNAL
Judul From early draping to haute couture models:
20 years of research
Jurnal -
Volume -
Tahun 2005
Penulis N. Magnenat-Thalmann
ISSN -
B. REVIEW JURNAL
Pendahuluan
Yang bermasalah dari simulasi garmen Simulasi garmen virtual adalah hasil
dari kombinasi yang besar bangsa
teknik yang juga telah berevolusi
secara dramatis selama dekade
terakhir.
Pilar utama dari simulasi garmen
jelas tetap pengembangan model
simulasi mekanik yang efisien, yang
dapat secara akurat mereproduksi
sifat mekanik tertentu dari
kain.Namun, kain pada dasarnya
sangat mudah rusak, dan
masalah simulasi spesifik muncul
9
dari fakta ini. Pertama, itu
representasi mekanik harus cukup
akurat berurusan dengan nonlinier
dan deformasi besar terjadi cincin di
tempat manapun di kain, seperti
lipatan dan kerutan.
Perkembangan awal dalam simulasi Simulasi garmen, yang dimulai pada
garmen akhir 1980-an dengan model yang
sangat sederhana seperti pendekatan
Weil [28], telah mendapat banyak
manfaat dari peningkatan kinerja
perangkat keras dan peralatan
komputer serta pengembangannya
teknologi simulasi spesifik yang
telah menyebabkan aplikasi tekan
tidak hanya di bidang simulasi dunia
maya tetapi juga sebagai alat desain
untuk garmen dan industri fashion.
Teknik simulasi garmen
Simulasi mekanik bahan kain yang Perilaku mekanik kain biasanya
rumit diukur menggunakan protokol
standar, seperti Kawabata Eval-
Sistem uation (KES) atau metode
CEPAT yang lebih sederhana, yang
didasarkan pada pengukuran
eksperimental regangan -kurva
tegangan untuk elongasi, geser, dan
lentur juga sampel kain yang
dikalibrasi. Representa yang berbeda
mekanika permukaan kain kemudian
memungkinkan virtual reproduksi
perilaku kain.
Sistem partikel Sistem partikel mempertimbangkan
10
kain yang akan diwakili hanya oleh
himpunan simpul itu merupakan
mesh poligonal permukaan. Partikel-
partikel ini dipindahkan melalui aksi
kekuatan yang mewakili perilaku
mekanik kain, yang dihitung dari
hubungan geometris antar partikel itu
mengukur deformasi kain virtual.
Sistem untuk desain garmen interaktif Metode simulasi kain yang kuat tidak
cukup untuk merancang pakaian
mode yang indah, yang biasanya
dibuat melalui kombinasi pola yang
sangat rumit. Penting juga untuk
memberi desainer pola alat untuk
melakukan kreasi garmen dengan
cara yang memungkinkan interaksi
tingkat tinggi, untuk menguji fitting
dan menggantungkan, secara dinamis
menyesuaikan bentuk pola dalam uji
coba dan kesalahan skema, seperti
yang dilakukan oleh desainer asli
dengan manekin asli.
Dari sketsa ke simulasi 3D
Penempatan pola 3D pada tubuh Pola yang diperoleh di bagian
sebelumnya ditampilkan di
Fashionizer di grid, permukaan. Pola
planar ditempatkan di sekitar tubuh
virtual. Sebuah manual penempatan
diimplementasikan dengan fungsi
otomatis ke membawa pola ke posisi
yang paling dekat dengan permukaan
tubuh. Mempertimbangkan bahwa
jahitan akan mengumpulkan ujung
11
masing-masing pola bersama-sama,
perkiraan posisi awal diperlukan.
Ruang antara dua garis harus seperti
sekecil mungkin untuk mempercepat
proses dan untuk mendapatkan
garmen akhir yang tepat. Melalui
deteksi tabrakan, masalah awal kecil
dapat diselesaikan secara otomatis.
Lebih baik bahwa pola tidak merasuk
mereka-
diri dan tubuh awalnya.
Komentar Topik 2:
Jurnal ini membahas tentang bagaimana membuat pola 3D dengan menggunakan
ukuran tubuh manusia.Jurnal ini menggunakan bahasa luar yang dapat membuat
pembaca kurang mengerti dalam mengartikannya.Banyak memuat gambar yang
memperjelas penjelasan materinya agar bisa membantu pembaca dalam
memahaminya.Tetapi di dalam jurnal ini identitasnya kurang lengkap dan topik
yang di bahas terlalu banyak pemuatan materi jadi dapat membuat pembaca
merasa bosan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dizaman sekarang sudah banyak upaya yang dilakukan dalam membuat
draping menggunakan teknologi seperti komputer yang dapat mempermudah
pekerjaan seseorang.Dengan menggunakan teknologi sekarang maka seorang
desainer dapat dengan mudah membuat pola secara draping dan mendapatkan
hasil yang lebih akurat,cepat,dan fleksibel.
12
13