Modul Matematika Paket A Indahnya Berbagi-Awal - Indd
Modul Matematika Paket A Indahnya Berbagi-Awal - Indd
Modul Matematika Paket A Indahnya Berbagi-Awal - Indd
MODUL TEMA 1
TINGKATAN II
MODUL TEMA 1
Indahnya Berbagi i
Kata Pengantar Daftar Isi
P
endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang Kata Pengantar .......... ……………………………………………………… ii
karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti Daftar Isi ................................................................................................. iii
pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan Petunjuk Penggunaan Modul ...........……………………………………… 1
dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan Tujuan Pembelajaran Modul ............................................ ……………… 2
peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan Pengantar Modul .................................................................................... 2
kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi UNIT 1 MENGENAL PECAHAN .......................................................... 5
dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. A. Penugasan 1 Konsep Pecahan ........................................... 5
B. Penugasan 2 ........................................................................ 6
Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
C. Penugasan 3 ........................................................................ 7
peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran
D. Latihan ................................................................................. 8
modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan.
UNIT 2 PECAHAN SENILAI ................................................................. 9
Konsekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
UNIT 3 MEMBANDINGKAN PECAHAN .............................................. 11
yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
A. Latihan 1 .............................................................................. 12
Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan UNIT 4 PECAHAN BIASA, PERSEN DAN DESIMAL ......................... 13
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan A. Latihan 1 .............................................................................. 16
dengan melibatkan pusat kurikulum dan perbukuan kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru dan UNIT 5 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN ............. 17
tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompetensi A. Latihan 1 .............................................................................. 18
2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1 B. Latihan 2 .............................................................................. 19
(Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih UNIT 6 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DESIMAL
memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri. DAN PERSEN ........................................................................... 20
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para A. Latihan 1 .............................................................................. 20
akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi B. Latihan 2 .............................................................................. 21
dalam penyusunan modul ini. UNIT 7 PEMBULATAN PECAHAN ..................................................... 22
A. Penugasan 1 ........................................................................ 22
B. Latihan 1 .............................................................................. 24
Jakarta, Desember 2017
Rangkuman ........................................................................................... 25
Direktur Jenderal
Kunci Jawaban ...................................................................................... 27
Kriteria Pindah Modul ............................................................................ 32
Saran Referensi .................................................................................... 33
Daftar Pustaka ...................................................................................... 33
Harris Iskandar
Modul ini berisi materi tentang konsep pecahan, operasi hitung dengan melibatkan pecahan serta
penerapan, penggunaan dan penyelesaian masalah yang melibatkan pecahan dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, lingkungan tempat tinggal, dan di masyarakat. Sebelum mempelajari modul
ini, Anda sudah harus menguasai materi prasyarat yaitu tentang konsep bilangan asli, bilangan
cacah, bilangan bulat serta dan terampil dalam melakukan operasi hitung bilangan yang meliputi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian maupun operasi campurannya.
Selain itu, Anda juga sudah diharapkan mengenal konsep faktor bilangan. Untuk memastikan
tingkat penguasaan, peserta didik dapat mengerjakan latihan operasi hitung bilangan bulat yang
dikenalkan di awal modul. Cara belajar dengan menggunakan modul dapat dilakukan secara
mandiri (tanpa bantuan tutor/pendidik), melalui tutorial, atau menggunakan pembelajaran tatap
muka seperti yang dilaksanakan dalam sekolah formal. Tata cara penggunaan modul adalah
sebagai berikut.
a. Mengikuti jadwal kontrak belajar yang telah disepakati dengan tutor
b. Membaca dan memahami uraian materi pembelajaran
c. Mengidentifikasi materi-materi pembelajaran yang sulit atau perlu bantuan konsultasi dengan
tutor, sedangkan materi lainnya dipelajari dan dikerjakan secara mandiri atau penguatan
pembelajaran bersama tutor
d. Melaksanakan tugas-tugas dalam modul dengan benar untuk lebih memahami materi
pembelajaran
e. Mengerjakan soal dan latihan dengan benar untuk lebih memahami materi pembelajaran
pembelajaran
f. Mengerjakan soal penilaian akhir modul untuk lebih memahami materi pembelajaran dengan
benar
g. Apabila Anda mengalami kesulitan mengerjakan tugas karena keterbatasan sarana,
prasarana, alat, media dan bahan belajar yang diperlukan, maka Anda dapat berkonsultasi
dengan rekan sejawat untuk merancang tugas alternatif yang setara
h. Apabila Anda mengalami kesulitan mengerjakan soal, latihan dan penilaian akhir modul, maka
Pengantar Modul
Banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan menghitung dan
Pecahan uang Republik Indonesia
mengukur sehingga memerlukan pengetahuan dan penguasaan tentang bilangan. Manusia
awalnya mengenal bilangan asli (natural) yaitu 1, 2, 3, 4, 5, …, untuk keperluan mencacah atau
menghitung banyak benda seperti menghitung banyak baju, banyak ikan, banyak orang, dan
sebagainya. Untuk barang atau benda tidak dimiliki atau tidak tersedia, diperkenalkan bilangan
nol. Gabungan bilangan asli dan nol disebut bilangan cacah, yaitu bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, ….
Garis Bilangan
Ada berapa cara untuk membagi persegi tersebut menjadi dua bagian yang sama? Berikan
alasan.
0 1
0 1
1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
3 2 3 2
PENUGASAN 2 1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
4 3 4 3
2 2 2 2
Tujuan : Menentukan nilai pecahan — lebih kecil dari — atau — < — , dan sebagainya
4 3 4 3
Langkah-langkah: 1 2 1 2
Pecahan — senilai dengan — karena letak atau jaraknya sama dari titik 0, artinya — = —
a. Tentukan luas daerah yang diarsir pada berbagai gambar berikut. 2 4 2 4
PENUGASAN 3
3
b. Gambar pecahan dalam berbagai bentuk (sedikitnya 4 bentuk gambar). Tujuan: Menentukan letak pecahan pada garis bilangan
4
c. Arsirlah daerah berikut sehingga bernilai setengah. Langkah-langkah:
1 3 1
Tentukan letak pecahan — , — dan — pada garis bilangan berikut;
4 4 2
d. Arsirlah daerah yang bernilai lebih dari setengah pada gambar berikut. 1 2 4
Tentukan letak pecahan — , — , — pada garis bilangan berikut;
5 5 5
0 1
0 1
Contoh.
a. (dikali 2) b. (dikali 3)
c. (dibagi 2) d. (dikali 2)
e. (dibagi 4)
Contoh:
Sederhanakan pecahan-pecahan berikut. Perhatikan gambar berikut. Berapakah nilai daerah A dan B? Mana yang lebih luas, daerah A
a. 24/18 b. 24/56 atau B? Dari gambar jelas bahwa nilai luas daerah A adalah ½ dan daerah B adalah 1/3, serta
daerah A lebih luas dari B sehingga ½ > 1/3.
Penyelesaian:
a. Faktorisasi prima dari pembilang dan penyebut
24 = 23 x 3
18 = 2 x 32
A B
FPB-nya 3 x 2 = 6
Jadi,
Seringkali kita harus membandingkan nilai antar pecahan tanpa harus menggunakan alat bantu
gambar atau garis bilangan. Untuk membandingkan pecahan, kita dapat mengubahnya ke bentuk
b. Faktorisasi prima dari pembilang dan penyebut pecahan-pecahan dengan penyebut sama melalui penentuan kelipatan persekutuan terkecil
24 = 23 x 3 (KPK) dari masing-masing penyebut. Sehingga kita tinggal membandingkan pembilangnya saja.
56 = 7 x 23
FPB-nya 23 = 8 Contoh 1:
3 4
Mana yang lebih besar — atau — ?
Jadi, 4 6
56
Penyelesaian:
KPK dari dua penyebut adalah 12. Kita ubah kedua pecahan ke bentuk pecahan dengan penyebut 12.
jadi atau
Contoh 2:
Urutkan pecahan , , dan dari yang terkecil
Sebuah pecahan biasa dapat pula dituliskan dalam bentuk desimal. Untuk mengubah pecahan
ke bentuk desimal, kita ubah dulu ke bentuk pecahan dengan penyebut 10, 100, 1000, 10000,
…. Kemudian tuliskan bentuknya dalam desimal.
Contoh:
Contoh:
4. Tentukan 3 buah pecahan, a. 0,5
a. antara 1/7 dan 5/7 2 10
b. antara 1/4 dan 1/3 1 tidak bisa dibagi 2, tambahkan ‘nol’ dan
10
c. antara 4/7 dan 5/7 tuliskan ‘nol koma’ pada hasil bagi 10 : 2 =
0
Bisakah Anda membuat kesimpulan, terdapat berapa banyak bilangan antara dua bilangan 5. Tuliskan 5 pada hasil bagi
Jadi, 1/2 = 0,5
yang berbeda?
3 3 x 25 75
b. — = ——— = —— = 75%
4 4 x 25 100
c. 1,25
4 125
5 c. 1,25 = —— = 125%
5 : 4 = 1 sisa 1, tuliskan 1 pada hasil bagi. 100
4
1 tidak bisa dibagi 4, tambahkan 'nol' 625 625 : 10 62,5 1
10 d. 0,625 = —— = ———— = —— = 62,5% atau 62 —
sehingga 10 : 4 = 2 sisa 2, tuliskan 'koma' 100 1000 : 10 100 2
8
dan 2 pada hasil bagi 2 tidak bisa dibagi 4,
20
tambahkan 'nol' sehingga 20 : 4 = 5. Cara lain yang lebih praktis adalah mengalikan dengan bilangan 100%
20
Tuliskan 5 pada hasil bagi
0
Contoh:
Jadi, 5/4 = 1,25
1 1 100
a. — = — x 100% = —— % = 50%
2 2 2
Untuk mengubah pecahan desimal ke bentuk biasa, dilakukan dengan mengubahnya ke bentuk
pecahan 10, 100, 1000, …. Kemudian disederhanakan. 3 3 300
b. — = — x 100% = —— % = 75%
4 4 4
Contoh:
5 5:5 1 c. 1,25 = 1,25 x 100% = 125 %
a. 0,5 = — = ——— = — d. 0,625 = 0,625 x 100% = 62,5%
10 10 : 5 2
75 75 : 25 3
b. 0,75 = —— = ——— = —
100 100 : 25 4
25 25 : 25 1
c. 1,25 = 1 —— = 1 ——— = 1—
100 100 : 25 4
1 2 1+2 3
— + — = ——— = —
4 4 4 4
1. Hitunglah 1. Hitunglah.
2. Selisih dua bilangan adalah 4/15. Bilangan pertama adalah 9/15, berapakah bilangan kedua.
1 1 2 1 3. Luas sebidang lahan dibagi menjadi tiga petak. Petak ketiga dua kali lebih besar dari petak
a. — + — = .... b. — + — = ....
2 2 5 5 kedua dan petak pertama adalah setengah kali petak kedua. Apabila luas petak kedua adalah
4 7 6 11 4/9 ha (hektar), berapa luas petak pertama dan ketiga?
c. — + — = .... d. — + — = ....
14 14 13 13 4. Rumah A dan B berada dalam satu jalan lurus dan berjarak 1 km. Pada saat bersamaan
keduanya ingin bertemu dan berjalan berlawanan dari rumah masing-masing. Setelah 10
2. Jumlah dua bilangan adalah 13/15. Bilangan pertama adalah 4/15, berapakah bilangan menit, jarak A dan B adalah 2/5 km.
kedua. a. Gambarkan diagram atau denah dari posisi A, B dan rumahnya.
3. Sebidang lahan dibagi menjadi tiga petak. Petak pertama memiliki luas 3/10 bagian dan b. Berapa jauh A dan B berjalan setelah 10 menit dari rumahnya? Ada berapa jawab yang
petak kedua dua kali lebih besar dari petak pertama. Anda dapat?
a. Gambarkan denah lahan tersebut beserta petak-petaknya. Ada berapa denah yang dapat 5. Mobil A dan mobil B bergerak beriringan menuju arah yang sama. Selisih kecepatan mobil A
Anda buat? dan B adalah 30 km/jam.
b. Berapa bagian luas lahan petak kedua dan ketiga? a. Nyatakan selisih kecepatannya dalam meter/menit.
4. Rumah A dan B berada dalam satu jalan lurus. Pada saat bersamaan keduanya ingin bertemu b. Apabila mobil A lebih cepat dan berada di belakang mobil B, gambarkan posisi kedua
dan berjalan berlawanan dari rumah masing-masing. Setelah 5 menit, A dan B berturut-turut mobil.
sudah mencapai 1/5 dan 3/5 dari jarak kedua rumah mereka. c. Mobil A dapat menyusul mobil B dalam waktu 10 menit, maka:
a. Gambarkan diagram atau denah dari posisi A, B dan rumahnya. (1) Apabila mobil A berkecepatan 60 km/jam, berapakah jarak kedua mobil 10 menit
b. Dari denah tersebut, berapa (bagian) jarak A dan B setelah 5 menit? sebelumnya?
(2) Apabila mobil A berkecepatan 90 km/jam, berapakah jarak kedua mobil 10 menit
Seperti juga pada penjumlahan, pengurangan dikerjakan dengan mengubah kedua pecahan ke sebelumnya?
bentuk pecahan dengan penyebut sama, kemudian kita kurangkan pembilang-pembilangnya. (3) Dari jawab (1) dan (2), apa kesimpulanmu?
Contoh:
2 1 2−1 1
— − — = ——— = —
4 4 4 4
Pembulatan dapat dilanjutkan ke dua desimal, tiga desimal dan seterusnya. Pada saat orang
PENUGASAN 1 bekerja dengan benda-benda berukuran kecil seperti penentuan ukuran kuman, ukuran jarum,
atau perangkat elektronik, biasanya menggunakan pembulatan dalam desimal terdekat. Misalnya,
diameter jarum jahit dalam adalah 0,14 mm (sampai dua tempat desimal).
Tujuan: Menjelaskan ketepatan atau akurasi hasil penaksiran berdasarkan data yang faktual, Sebaliknya, pada saat orang bekerja dengan jarak antar kota atau antar negara, pendapatan
aktual, terkini, dan kontekstual keluarga atau negara (APBN), biasanya menggunakan menggunakan dalam puluhan, ratusan
1. Berapakah kira-kira harga sandal? Periksa kebenaran taksiranmu dengan memeriksa atau ribuan terdekat. Misalnya, jarak Jakarta-Medan adalah kira-kira 1600 km (dalam ratusan
harganya di toko? kilometer terdekat).
2. Apabila Anda memiliki uang 5100 rupiah, cukupkah dipakai untuk membeli:
a. Buku tulis? Berikan alasan. Untuk menaksir hasil operasi hitung, kita dapat mengerjakan dengan membulatkan bilangan-
b. Sepotong baju? berikan alasan bilangannya.
3. Siti mengatakan bahwa luas sebuah pulau Jawa kira-kiar 341 km2. Benarkah ucapan Siti?
Jelaskan dan diskusikan dengan temanmu. Contoh:
Berapakah kira-kira 1,31 x 1,99 dalam satu tempat desimal?
Secara umum aturan dalam pembulatan adalah: apabila angka terakhir yang dibulatkan kurang
dari 5, maka angka sesudahnya dibuang. Jika lebih dari atau sama dengan 5, maka angka Penyelesaian:
tersebut kita naikkan 1 1,31 dibulatkan ke satu desimal adalah 1,3
a. Pembulatan ke satuan terdekat 1,99 dibulatkan ke satu desimal adalah 2.
Bilangan yang biasanya dibulatkan ke satuan terdekat adalah bilangan desimal atau pecahan. Jadi, 1,31 x 1,99 kira-kira adalah 1,3 x 2 = 2,6
Aturan pembulatan pecahan desimal sebagai berikut.
“Apabila angka desimal pertama (persepuluhan) bilangan yang dibulatkan kurang dari 5,
maka angka desimal berikutnya dibuang dan jika lebih dari atau sama dengan 5, maka angka
satuannya dinaikkan “.
Contoh:
(1) 15,47 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 15
(2) 325,57 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 326
(3) 0,6 dibulatkan ke satuan terdekat menjadi 1
1. Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam pembagian bilangan bulat. Bilangan
1. Lakukan pembulatan sampai satu desimal yang dibagi disebut pembilang dan bilangan pembagi disebut penyebut.
a. 17,34 b. 113,7 c. 315 2. Sebuah pecahan dapat digambarkan sebagai pembagian daerah ke dalam beberapa bagian
d. 0,77 e. 1,007 f. 0 yang sama besar atau dapat ditunjukkan letaknya pada garis bilangan
2. Lakukan pembulatan sampai dua desimal 3. Unsur merupakan bagian sebuah pepaya akan dibagikan kepada dua orang anak. Bagaiman
a. 17,767 b. 113,553 c. 315,119 membaginya? Pepaya tersebut perlu dipecah menjadi 2 bagian yang sama sehingga tiap
d. 34,9 e. 57,3 f. 1,4 anak akan mendapat setengah. Demikian juga, roti tawar yang akan dibagikan kepada 9
3. Berapakah kira-kira: orang, maka roti dipotong menjadi 9 bagian yang sama sehingga setiap orang mendapat
a. Jarak rumah ke sekolahmu? bagian satu per sembilan.
b. Panjang lantai kelasmu? 4. Letak pecahan-pecahan dapat ditunjukkan melalui garis bilangan seperti contoh berikut.
c. Tinggi badanmu?
d. Jarak Banda Aceh – Jayapura (ukurlah dengan bantuan peta Indonesia)? 0 1
5. Carilah tiga bilangan yang apabila dibulatkan dalam satu desimal, hasilnya adalah 31,1. Ada
berapa jawab yang Anda dapat? 0 1
6. Selisih sebuah bilangan dengan pembulatannya dalam dua desimal adalah 0.0045, berapakah
bilangan tersebut? Ada berapa jawab yang Anda dapat?
0 1
1 1 1 1
— lebih kecil dari — atau — < —
4 3 4 3
2 2 2 2
— lebih kecil dari — atau — < — , dan sebagainya
4 3 4 3
Pecahan 1/2 senilai dengan 2/4 karena letak atau jaraknya sama dari titik 0, artinya 1/2 = 2/4.
5. Sebuah pecahan dapat disederhanakan sehingga pembilang dan penyebutnya tidak memiliki
faktor persekutuan lagi kecuali 1. Untuk menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan
membagi pembilang dan penyebut dengan faktor persekutuan terbesar (FPB)-nya.
6. Dua atau lebih pecahan dikatakan senilai apabila bentuk paling sederhana dari pecahan-
pecahan tersebut adalah sama. Pada daerah yang diarsir berikut memiliki luas yang sama
sehingga dapat dikatakan pecahan 1/4, 2/8, dan 4/16 bernilai sama.