LP Syok Hipo Valen
LP Syok Hipo Valen
LP Syok Hipo Valen
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1.2 Etiologi
Syok hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume
darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat
pendarahan yang masif atau kehilangan plasma darah. Kekurangan volume darah
sekitar 15-25% biasanya akan menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik,
sedangkan defisit volume darah lebih dari 45% umumnya fatal. Syok setelah trauma
biasanya jenis hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan (internal atau eksternal)
atau karena kehilangan cairan ke dalam jaringan kontusio atau usus yang
mengembang, kerusakan jantung dan paru-paru dapat juga menyokong masalah ini
secara bermakna. Syok akibat kehilangan cairan berlebihan juga timbul pada pasien
luka bakar yang luas (Caterino, Jeffrey M., Kahan, Scott, 2003).
Penyebab syok hipovolemik dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang
terdiri dari :
1. Perdarahan
a. Eksternal : Kehilangan darah karena perdarahan yang mengalir keluar
tubuh disebabkan oleh trauma tembus atau trauma tumpul. Trauma yang
berakibat fraktur tulang besar, dapat menampung kehilangan darah yang
besar. Misalnya, fraktur humerus menghasilkan 500-1000 ml perdarahan
atau fraktur femur menampung 1000-1500 ml perdarahan.
b. Internal :
1) Hematom subkapsular hati
2) Aneurisma aorta pecah karena kelainan pembuluh darah
3) Perdarahan gastrointestinal
4) Perlukaan berganda
2. Kehilangan plasma
a. Luka bakar luas
b. Pankreatitis
c. Deskuamasi kulit
d. Sindrom Dumping
e. DHF
f. Peritonitis
g. Obstruksi ileus
3. Kehilangan cairan ekstraseluler
a. Muntah (vomitus)
b. Dehidrasi
c. Diare
d. Terapi diuretik yang sangat agresif
e. Diabetes insipidus
f. Infusiensi adrenal
1.1.3 Klasifikasi
Faktor Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
Kehilangan <750 750-1500 1500-2000 >2000
darah (mL)
Kehilangan <15 15-30 30-40 >40
darah (%)
Nadi <100 >100 >120 >140
Tekanan darah Normal Normal Menurun Rendah
Tekanan nadi Normal atau Menurun Menurun Rendah
meningkat
Capillary Refill Normal Positif Positif Positif
Delay
Pernapasan 14-20 20-30 30-40 >40
Kekurangan
volume cairan
Suplai Resusitasi
cairan/darah cairan
O₂ kurang
Kekurangan
volume cairan
Paru Jantung Ginjal Otak
Kematian
Ketidakefektifan
Gagal jantung batang otak
pola nafas
Kesadaran
Gagal nafas menurun
1.1.4 Pemeriksaan Penunjang
1. Nitrogen Urea Darah (BUN): mungkin meningkat karena dehidrasi,
penurunan perfusi ginjal, atau penurunan fungsi ginjal.
2. Hematokrit: peningkatan pada dehidrasi, penurunan perdarahan. Ingatlah
bahwa hematokrit akan tetap normal segera setelah hemoragi akut tetapi
setelah periode beberapa jam akan ada perpindahan cairan CIS ke plasma
dan hematokrit akan turun.
3. Elektrolit serum: bervariasi, tergantung pada jenis kehilangan cairan.
4. Gas Darah Arteri: pada mulanya terdapat alkalosis respiratori sebagai akibat
takipnea yang kemudian berlanjut menjadi asidosis metabolik, terdapat
hipokapnia dan hipoksemia.
1.1.5 Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah :
1. Optimalisasi perfusi jaringan dan organ vital
2. Mencegah dan memperbaiki kelainan metabolik yang timbul sebagai
akibat hipoperfusi jaringan.
Tatalaksana :
a. Bebaskan jalan nafas, berikan oksigen kalau perlu bisa diberikan ventilatory
support.
b. Pasang akses vaskuler secepatnya ( dalam 60-90 detik) untuk resusitasi
cairan, berikan cairan secepatnya. Hampir pada setiap jenis syok terjadi
hipovolemi baik absolut atau relatif sehingga terjadi penurunan preload.
Karena itu terapi cairan pada syok sangat penting. Terapi syok paling tepat
adalah pemberian cairan dengan cepat dan agresif yaitu pemberian kristaloid
atau koloid 20 ml/kgbb dalam 10-15 menit secara intravena. Pemberian
cairan ini dapat 2-3 kali, kalau masih belum berhasil bisa diberi plasma atau
darah. Pada syok yang berat atau sepsis pemberian cairan bisa mencapai >
60 ml/kgbb dalam 1 jam pertama. Bila resusitasi sudah mencapai 2-3 kali
dimana jumlah cairan yang diberikan sudah mencapai 40-60 % dari volume
darah yang telah diberikan tapi belum ada respon yang adekuat, maka
dilakukan tindakan intubasi dan bantuan ventilasi. Evaluasi hasil analisis gas
darah dan koreksi asidosis metabolik yang terjadi bila pH < 7,15. Bila masih
tetap hipotensi atau nadi tidak teraba sebaiknya dipasang kateter vena sentral
untuk pemberian resusitasi dan pemantauan status cairan tubuh. Evaluasi
kembali kenaikan CVP setelah pemberian cairan secara berhati-hati.
c. Inotropik
Inotropik mempunyai efek kontraktilitas dan efek terhadap pembuluh darah
yang bervariasi terhadap tahanan vaskuler, sebagian menyebabkan
vasokonstriksi (epinefrin, norepinefrin) sebagian lainnya menyebabkan
vasodilatsi (dopaamine, dobutamine, melrinon). Meskipun banyak digunakan
tetap harus diingat bahwa penggunaan yang tidak tepat bisa memperjelek
keadaan karena penggunaan initropik dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
miokard yang dapat memperberat fungsi miokard dengan perfusi yang sudah
terbatas. Efek vasokontriksi juga akan memperberat iskemia dan akan
memperjelek perfusi orgn-organ perifer. Indikasi pemberian inotropik adalah
syok kardiogenik dan renjatan refrakter terhadap pemberian cairan.
Obat-obat inotropik :
1) Dopamin
Mempunyai efek campuran yaitu sebagai inotropik dan vasodilatasi dan organ
pada dosis rendah ( 2-5 g/kgbb/menit). Pada dosis 5-10 g/kgbb/menit
meningkatkan kontraktilitas miokard dan curah jantung dan meningkatkan
konduksi jantung ( meningkatkan rate ). Pada dosis >10-20 g/kgbb/menit
mempunyai efek terhadap reseptor alpha agonis sehingga dapat menyebabkan
vasokonstriksi dan meningkatkan tekanan darah sentral.
2) Epinefrin
Mempunyai efek terhadap reseptor alpha dan beta, meningkatkan
kontraktilitas otot jantung dan menyebabkan vasokonstriksi perifer, ini akan
meningkatkan tekanan darah sentral tapi aliran darah perifer berkurang. Dosis
0,1 g/kgbb/menit Iv, bisa ditingkatkan secara bertahap sampai efek yang
diharapkan, pada kasus-kasus berat bisa sampai mencapai 2-3 g/kgbb/menit.
3) Dobutamin
Efek utama adalah beta 1 agonis yaitu meningkatkan kntraktilitas miokard.
juga mempunyai sedikit efek beta 2 agonis yaitu vasodilatsi sehingga bisa
menurunkan resistensi vaskuler dan after load dan memperbaiki fungsi
jantung, karena itu dobutamin sangat cocok pada renjatan kardiogenik. Dosis
5 g/kgbb/menit IV, dapat ditingkatkan bertahap sampai mencapai 20
g/kgbb/menit
4) Norepinefrin
Terutama mempunyai efek alpha agonis (menyebabkan vasokonstriksi) dan
sedikit efek beta 1 agonis. Dosis 0,1 g/kgbb/menit IV dosis dapat ditingkatkan
sampai efek yang diharapkan tercapai.
5) Sistem genitourinaria
Produksi urin berkurang (<30 ml/jam)
NOC
NOC
NIC
NOC
NOC
Hidrasi 0602
Definisi : [Ketersediaan] Air yang cukup dalam kompartemen intraseluler dan
ekstraseluler tubuh
060201 Turgor kulit
060202 Membran mukosa lembab
060215 Intake cairan
060211 Output urin
060216 Serum sodium
060217 Perfusi jaringan
060218 Fungsi kognisi
060205 Haus
060219 Warna urin keruh
060208 Bola mata cekung dan lunak
060220 Fontanel cekung
060212 Penurunan tekanan darah
060221 Nadi cepat dan lemah
060213 Peningkatan hematocrit
060222 Peningkatan nitrogen ureum darah/blood urea nitrogen (BUN)
060223 Kehilangan berat badan
060224 Otot tegang
060225 Otot berkedut
060206 Diare
060227 Peningkatan suhu tubuh
NIC
Monitor Cairan (4130)
Definisi: Pengumpulan dan analisa data pasien dalam pengaturan keseimbangan
cairan.
Aktivitas-aktivitas
Tentukan jumlah dan jenis Catat dengan akurat asupan dan
intake/asupan cairan serta kebiasaan pengeluaran (misalnya asupan
eliminasi. oral, asupan pipa makanan, asupan
Tentukan faktor-faktor yang IV, antibiotik, cairan yang
mungkin menyebabkan diberikan dengan obat-obatan,
ketidakseimbangan cairan tabung nasogastritik (NG), saluran
(misalnya, kehilangan albumin, luka air, muntah, tabung dubur,
bakar, malnutrisi, sepsi, sindrom pengeluaran kolostomi, dan air
nefrotik, hipertermia, terapi diuretik, seni).
potologi ginjal, gagal jantung, Cek kembali asupan dan
diaforesis, disfungsi hati, olahraga pengeluaran pada semua pasien
berat, paparan panas, infeksi, paska dengan terapi intravena, infus
operasi, poliuria, muntah dan diare. subkutan, makanan enternal,
Tentukan apakah pasien mengalami tabung NGT, karakter urin,
kehausan atau gejala perubahan muntah, diare, drainase luka,
cairan (misalnya pusing, sering drainase dada, dan kondisi medis
berubah pikiran, melamun, yang mempengaruhi
ketakutan, mudah tersinggung, mual, keseimbangan cairan (misalnya
berkedut) gagal jantung, gagal ginjal,
Periksa turgor kulit dengan malnutrisi, luka bakar, sepsis)
memegang jaringan sekitar tulang Rekan inkontinensia pada pasien
seperti tangan atau tulang kering, yang membutuhkan asupan dan
mencubit kulit dengan lembut, pengeluaran akurat.
pengang dengan kedua tangan dan Perbaiki alat medis yang
lepaskan (dimana kulit akan turun bermasalah (misalnya kateter
kembali dengan cepat jika pasien tertekuk, atau terblokir) pada
terhidrasi dengan baik. pasien yang mengalami berhenti
Monitor berat badan. mendadak mengeluarkan urin.
Monitor asupan dan pengeluaran. Monitor membran mukosa, turgor
Monitor nilai kadar serum dan kulit, dan respon haus.
elektrolit urin. Monitor warna, kuantitas, dan
Monitor kadar serum albumin dan berat jenis urin.
protein total. Monitor distensi vena leher, ronki
Monitor kadar serum dan di paru-paru, edema perifer dan
osmolalitas urin. penambahan berat badan.
Monitor tekanan darah, denyut Monitor tanda dan gejala asites.
jantung dan status pernapasan. Catat ada tidaknya vertigo pada
Monitor tekanan darah ortostatik dan saat [bangkit untuk] berdiri.
perubahan irama jantung dengan Berikan cairan dengan tepat.
tepat. Pastikan bahwa semua IV dan
Monitor parameter hemodinamik asupan enternal berjalan dengan
invasif. benar, terutama jika tidak diatur
Berikan agen farmakologis untuk oleh pompa infus.
meningkatkan pengeluaran urine. Batasi dan alokasikan asupan
Berikan dialisis dan catat reaksi cairan.
pasien. Konsultasikan ke dokter jika
Pertahankan grafik wadah cairan pengeluaran urin kurang dari 0.5
yang akurat untuk menjamin ml/kg/jam atau asupan cairan
standarisasi pengukuran wadah. orang dewasa kurang dari 2000
dalam 24 jam.
Cek grefik asupan dan
pengeluaran secara berkala untuk
memastikan pemberian layanan
yang baik.
NIC
Manajemen Hipovolemi (4180)
Definisi: Ekspansi dari volume cairan untuk intravaskular pada pasien yang
cairannya berkurang.
Aktivitas-aktivitas
Timbang berat badan di waktu yang Monitor adanya reaksi transfusi
sama (misalnya setelah BAK/BAB, darah, jika tepat.
sebelum sarapan) dan monitor Berikan cairan IV isotonik bolus
kecenderungan [arah gejala]) yang diresepkan pada aliran tetesan
Monitor status hemodinamik, yang tepat untuk menjaga integritas
meliputi nadi, tekanan darah, MAP, hemodinamik.
CVP, PAP, PC, WP, CO, dan CI, Gunakan pompa IV untuk menjaga
jika tersedia. tetesan aliran infus intravena tetap
Monitor adanya tanda-tanda stabil.
dehidrasi (misalnya turgor kulit Monitor adanya bukti-bukti
buruk, capillary revil terhambat, hipervolemia dan edema paru
nadi lemahthready pulse, sangat selama rehidrasi IV.
haus, membran mukosa kering dan Monitor integritas kulit pasien yang
penurunan urin output). tidak dapat bergerak dan memiliki
Monitor adanya hipotensi ortotastik kulit kering.
dan pusing saat berdiri. Tingkatkan integritas kulit pada
Monitor adanya sumber-sumber pasien yang tidak dapat bergerak
kehilangan cairan (misalnya dan memiliki kulit kering, dengan
perdarahan, muntah, diare, keringat tepat.
yang berlebihan dan takipnea). Bantu pasien dengan ambulasi pada
Monitor asupan dan pengeluaran. kasus hippotensi postural.
Monitor areaakses memasukkan Instruksikan pada pasien untuk
alat terhadap adanya infiltrasi, menghindari posisi yang berubah
phlebitis, dan infeksi, dengan tepat. cepat, khususnya dari posisi
Monitor adanya bukti laboratorium terlentang pada posisi duduk atau
terkait dengan kehilangan darah berdiri.
(misalnya hemoglobin, hematokrit, Implementasikan posisi
tes fekal adanya gumpalan darah), trendelenburg yang dimodifikasi
jika tersedia. saat hipotensi untuk
Monitor bukti laboratorium dari mengoptimalkan perfusi otak dalam
adanya hemokonsentrasi (misalnya meminimalkan kebutuhan oksigen
sodium, BUN, berat jenis urin), jika jantung.
tersedia. Monitor rongga mulut dari
Monitor bukti laboratorium dan kekeringan dan/atau membran
bukti klinis adanya cedera ginjal mukosa yang pecah.
akut (misalnya peningkatan BU, Sediakan cairan oral (atau
peningkatan kreatinin, penurunan moistened mouth swabs) sesering
GFR, myoglobinemia, dan mungkin untuk memelihara
penurunan urin output) integritas membran mukosa mulut,
Dukung asupan cairan oral jika tidak ada kontraindikasi.
(misalnya berikan cairan lebih dari Fasilitasi kebersihan mulut
24 jam dan berikan cairan dengan (misalnya menggosok gigi dengan
makanan, (jika tidak ada pasta gigi, menggunakan obat
kontraindikasi. kumur tanpa alkohol) dua kali
Tawarkan pilihan minum setiap 1 sehari.
sampai 2 jam saat terjaga, jika tidak Berikan vasodilator yang
ada kontraindikasi. diresepkan dengan hati-hati
Jaga kepatenan IV. (misalnya nitrogliserin,
Hitung kebutuhan cairan didasarkan nitroprusside, dan calcium channel
pada area permukaan tubuh dan blockers) saat menghangatkan
ukuran [tubuh] terbakar, dengan kembali pasien setelah operasi,
tepat. dengan tepat.
Berikan cairan IV isotonik yang Instruksikan pada pasien dan/atau
diresepkan untuk rehidrasi ekstra keluarga untuk mencatat intake dan
seluler dengan tetesan aliran yang output, dengan tepat.
tepat. Instruksikan pada pasien dan/atau
keluarga tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi
hipovolemia.
NIC
Manajemen Syok: Volume (4258)
Definisi: Meningkatkan perfusi jaringan adekuat pada pasien yang mengalami
gangguan volume intravaskuler yang berat
Aktivitas-aktivitas
Monitor hilangnya darah secara tiba- Berikan cairan IV seperti kristalod
tiba, dehidrasi berat, atau perdarahan isotonik atau koloid, sesuai
yang terus-menerus kebutuhan
Cek semua sekresi yang terdapat Berikan cairan IV yang
darah nyata atau bekuan darah dihangatkan dan produk-produk
Cegah hilangnya volume darah darah yang dihangatkan, sesuai
(misalnya., berikan tekanan pada indikasi
tempat perdarahan) Berikan oksigen dan/atau ventilasi
Monitor turunnya tekanan darah mekanik, sesuai kebutuhan
sistolik kurang dari 90 mmHg atau Ambil gas darah arteri dan monitor
turun 30 mmHg pada pasien oksigenasi jaringan
hipertensi Monitor nilai
Monitor tingkat sublingual hemoglobin/hematocrit
karbondioksida Berikan produk-produk darah
Monitor tanda/gejala syok (misalnya., pakel sel darah merah,
hipovolemi (misalnya., peningkatan platelet, atau plasma beku), sesuai
haus, peningkatan denyut nadi, keutuhan
peningkatan SVR, penurunan urin Monitor data lab koagulasi,
output, penurunan bising usus, meliputi prothrombin time (PT),
penurunan perfusi perifer, gangguan partial thromboplastin time (PTT),
status mental, atau gangguan fibrinogren, fibrin
respirasi) degradation/split product, dan
Posisikan pasien untuk mendapatkan hitung platelet
perfusi optimal Insersikan dan pertahankan akses
IV yang besar
NANDA (00029)
Penurunan curah jantung (00029)
Definisi : ketidakadekatuan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi
kebutuhan metobolik tubuh.
Batasan karakteristik
Perubahan Frekuensi/Irama Jantung
Bradikardi Perubahan elektrokardiogram
Palpitasi jantung (EKG) (mis., aritmia,
Perubahan Preload abnormalitas konduksi, iskemia)
Disptensi vena julgular Takikardia
Edema Peningkatan CVP
Keletihan Peningkatan PAWP
Murmur jantung Penurunan pulmonary artery
Peningkatan berat badan wedge pressure (PAWP)
Perubahan Afterload Penurunan ekanan vena sentral
Dispnea (Central Venous Pressure, CVP)
Kulit lembab Penurunan resistansi vaskuler
Oliguria paru (pulmonary vascular
Pengisian kapiler memanjang resistence, PVR)
Peningkatan PVR Penurunan resitansi vaskuler
Peningkatan SVR sistemik (Systemic Vascular
Penurunan nadi perifer Resistance, CVR)
Perubahan Kontraktilitas Perubahan tekanan darah
Batuk Perubahan warna kulit (mis.,
Bunyi nafas tambahan pucat, abu-abu, sianosis)
Bunyi S3 Penurunan fraksi ejeksi
Bunyi S4 Penurunan indek jantung
Dispnea paroksimal noktural Penurunan left ventricular
Ortopnea stroke work index ( LVSWI)
Perilaku/ emosi Penurunan stroke volume index
Ansaietas (SVI)
Gelisah Perubahan kontraktilitas
Faktor yang berhubungan Perubahan preload
Perubahan afterload Perubahan volume sekuncup
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan irama jantung
(0400)
Ketidakefektifan Pompa Jantung
Definisi : kecukupan volume darah yang dipompakan dari ventrikel kiri untuk
mendukung tekanan perfusi sistemik
Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke…..
Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi Tidak
berat yang sedang ringan ada
dari cukup dari dari deviasi
kisaran besar kisaran kisaran dari
normal dari nornal normal kisaran
kisaran normal
normal
SKALA OUTOUTCOME
SKALA COME 1 2 3 4 5 NA
KESELURUHAN
HAN
INDIKATOR
040001 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
sistol
040019 Tekanna darah 1 2 3 4 5 NA
diastol
040002 Denyut jangtung 1 2 3 4 5 NA
apikal
040003 Indeks jantung 1 2 3 4 5 NA
040004 Fraksi ajeksi 1 2 3 4 5 NA
040006 Denyut naddi 1 2 3 4 5 NA
perifer
040007 Ukuran jantung 1 2 3 4 5 NA
040020 Urin output 1 2 3 4 5 NA
040022 Keseimbangan 1 2 3 4 5 NA
intake dan output
dalam 24 jam
040025 Teknanan vena 1 2 3 4 5 NA
sentral
Berat Cukup sedang ringan Tidak
berat ada
040009 Distensi vena 1 2 3 4 5 NA
leher
040010 Disritmia 1 2 3 4 5 NA
040011 Suara jantung 1 2 3 4 5 NA
abnormal
040012 Angina 1 2 3 4 5 NA
040013 Edema perifer 1 2 3 4 5 NA
040014 Edema paru 1 2 3 4 5 NA
040015 Diaforesia 1 2 3 4 5 NA
040016 Mual 1 2 3 4 5 NA
040017 Kelelahan 1 2 3 4 5 NA
040023 Dyspnea pada 1 2 3 4 5 NA
saat istirahat
040026 Dyspnea dengan 1 2 3 4 5 NA
aktivitas ringan
040024 Peningkatan berat 1 2 3 4 5 NA
badan
040027 Asites 1 2 3 4 5 NA
040028 Hepatomegali 1 2 3 4 5 NA
040029 Gangguan kognisi 1 2 3 4 5 NA
040030 Intoleransi 1 2 3 4 5 NA
aktivitas
040031 Pucat 1 2 3 4 5 NA
040032 Sianosis 1 2 3 4 5 NA
040033 Wajah kemerahan 1 2 3 4 5 NA
(0401)
Status Sirkulasi
Definisi : aliran darah yang searah dan tidak terhambat dengan aliran yang tepat
melalui pembuluh darah besar sirkuit sitemik dan paru.
Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke…..
Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi Tidak
berat yang sedang ringan ada
dari cukup dari dari deviasi
kisaran besar kisaran kisaran dari
normal dari nornal normal kisaran
kisaran normal
normal
SKALA OUTOUTCOME
SKALA COME 1 2 3 4 5 NA
KESELURUHAN
HAN
INDIKATOR
040101 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
sistol
040102 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
diastol
040103 Tekanan nadi 1 2 3 4 5 NA
040104 Tekanan darah 1 2 3 4 5 NA
rata-rata
040105 Tekanan vena 1 2 3 4 5 NA
sentral
040106 Tekanan baji paru 1 2 3 4 5 NA
040141 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
karotis kanan
040142 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
karotis kiri
040143 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
brakialis kanan
040144 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
brakialis kiri
040145 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
radialis kanan
040146 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
radialais kiri
040147 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
fermoralis kanan
040148 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
fermoralis kiri
040149 Kekauatan nadi 1 2 3 4 5 NA
dorsalis pedis
kanan
040150 Kekuatan nadi 1 2 3 4 5 NA
dorsalis pedis kiri
040135 PaO2 (Tekananan 1 2 3 4 5 NA
parsial oksigen
dalam darah
arteri)
040136 PaCO2 1 2 3 4 5 NA
(Tekananan
parsial
karbondioksida
dalam darah
arteri)
040137 Saturasi oksigen 1 2 3 4 5 NA
040112 Perbedaan 1 2 3 4 5 NA
oksigen arteri-
vena
040140 Urin output 1 2 3 4 5 NA
040151 Capillary refill 1 2 3 4 5 NA
Berat Cukup sedang ringan Tidak
berat ada
040107 Hipotennsi 1 2 3 4 5 NA
ortostatik
040113 Suara nafas 1 2 3 4 5 NA
tambahan
040118 Bising pembuluh 1 2 3 4 5 NA
darah besar
040119 Distensi vena 1 2 3 4 5 NA
leher
040120 Edema perifer 1 2 3 4 5 NA
040121 Asites 1 2 3 4 5 NA
040123 Kelelahan 1 2 3 4 5 NA
040152 Peningkatan berat 1 2 3 4 5 NA
badan
040153 Gangguan kognisi 1 2 3 4 5 NA
040154 Wajah pucat 1 2 3 4 5 NA
040155 Kemerahan pada 1 2 3 4 5 NA
kaki akibat posisi
kaki
tergantung/depen
dent rubor
040156 Klaudikasi 1 2 3 4 5 NA
intermiten
040157 Penurunan suhu 1 2 3 4 5 NA
kulit
040158 Parethesia 1 2 3 4 5 NA
040159 Pingsan 1 2 3 4 5 NA
040160 Pitting edema 1 2 3 4 5 NA
040161 Luka ektremitas 1 2 3 4 5 NA
bawah
040162 Mati rasa 1 2 3 4 5 NA
NIC
Perawatan Jantung (4040)
Definisi : keterbatasan dari komplikasi sebagai hasil dari ketidakseimbangan antara
suplai oksigen pada otot jantung dan kebutuhan seorang pasien yang memiliki gejala
gangguan fungsi jantung.
Aktivitas-aktivitas
Secara rutin mengecek pasien baik Monitor nilai laboratoriun yang tepat
secara fisik dan fisiologis sesuai dengan (enzim jantung dan nilai elektrolit)
kebijakan tiap agen atau penyedia Monitor pungsi facemaker sebagaimana
layanan. mestinya
Pastikan tingkat aktivitas pasien yang Evaluasi perubahan tekanan darah
tidak membahayakan curah jantung atau Evaluasi respon pasien terhadap ektopi
memprovokasi serangan jantung dan disritmia
Dorong adanya peningkatan aktivitas Lakukan terapi relaksasi sebagaimana
bertahap ketika kondisi pasien sudah mestinya
stabil (mis., drong aktivitas yang lebih Kenali efek psikologis dari kondisi yangg
ringan atau waktu yang lebih singkat mendasari (penyakit)
dengan waktu istirahat yang sering Lindungi pasien dari kecemasan dan
dalam melakukan aktivitas) depesi
Instruksikan pasien tentang pentingnya Dorong aktivitas yang tidak bersaing atau
untuk segera melaporkan bila merasakan kompetitif pada pasien dengan risiko
nyeri dada gangguan fungsi jantung
Evaluasi episode nyeri dada (intensitas, Diskusikan modifikasi pada aktivitas
lokasi, radiasi, durasi, dan faktor yang seksual dengan pasien dan pasangan
memicu serta meringankan nyeri dada) Instruksikan pasien dan keluarga
Monitor EKG, adakah perubahan mengenai tujuan perawatan dan
segmen ST, sebagaimana mestinya bagaimana kemajuannya akan diukur
Lakukan penilaian komprehensif pada Yakinkan semua staf untuk menyadari
sirkulasi perifer (mis., cek nadi perifer, tujuan dan bekerjasama dalam
edema, pengisian ulang kapilar, warna menyediakan perawatan yang konsisten
dan suhu ektremitas) secara rutin sesuai Rujuk ke program gagal jantung untuk
kebijakan agen. dapat mengikuti program edukasi pada
Monitor tanda-tanda vital secara rutin rehabilitasi jantung, evaluasi dan
Minitor disritmia jantung termasuk dukungan yang sesuai pandagan untuk
gangguan ritma dan konduksi jantung meningkatkan aktivitas dan membangun
Dokumentasikan disritmia jantung hidup kembali, sebagaimana mestinya
Catat tanda dan gejal penurunan curah Tawarakan dukungan spiritual kepada
jangtung pasien dan keluarga, (misalnya.,
Monitor status pernapasan terkait dengan
adanya gejala gagal jangtung menghubungi anggota kependetaan)
Monitor abdomen jika terdapat indikasi sebagaiman mestinya
penurunan perfusi
Monitor keseimbangan cairan (masukkan
dan keluaran berat badan harian)
NIC
NIC
Pengaturan Hemodinamik (4150)
Definisi: optimalisasi denyut jantung, preload dan afterload serta kontraktilitas
[jantung]
Aktivitas-aktivitas
Lakukan penilaian komprehensif Monitor adanya tanda dan gejala
terhadap status hemodinamik masalah pada status perfusi
(yaitu, memeriksa tekanan darah, (misalnya, hipotensi simpomatik,
denyut jantung, denyut nadi, dingin di ujung kaki dan tangan,
tekanan vena jugularis, tekanan termasuk lengan dan kaki; mental
vena sentral, atrium kiri dan abtundation atau mengantuk
kanan, tekanan ventrikel dan terus; elevasi di tingkat serum
tekanan arteri pulmonalis), kreatinin dan BUN, hiponatremia;
dengan tepat tekanan nadi sempit, dan tekaan
Gunakan beberapa parameter nadi proporsional 25% atau
untuk menentukan status klinis kurang)
pasien (yaitu, tekanan nadi Lakuakan auskultasi pada paru
proporsional dianggap sebagai untuk mencari tahu apa ada bunyi
parameter definitif) atau suara tambahan lainnya
Monitor dan dokumentasikan Ingat bahwa suara paru tambahan
tekanan nadi proporsional (yaitu, bukan satu-satunya indikator
tekanan darah sistolik dikurangi masalah hemodinamik
tekanan darah diastolik dibagi Lakukan auskultasi pada jantung
dengan tekanan darah sistolik, Monitor dan catat tekanan darah,
sehingga menghasilkan denyut jantung, irama, dan denyut
presentase yang proporsional) nadi
Berikan pemeriksaan fisik Monitor apakah alat pacu jantung
berkala pada populasi berisiko berfungsi
(misalnya., pasien gagal jantung) Monitor resistensi sistemik
Kurangi kecemasan dengan pembuluh darah dan paru
memberikan informasi yang Monitor curah jantung, indeks
akurat dan perbaiki setiap kardiak dan indeks kerja stroke
kesalahpahaman ventrikuler, yang sesuai
Arahkan pasien dan keluarga Berikan obat-obatan inotropik
mengenai pemantauan positif dan obat obat kontraktilitas
hemodinamik (misalnya., obat- Berikan obat antiaritmia
obatan, terapi, tujuan peralatan) Monitor efek obat
Jelaskan tujuan perawatan dan Monitor denyut nadi perifer,
bagaimana kemajuan akan diukur pengisisan kapiler, suhu dan
Identifikasi adanya tanda dan warna ekstremitas
gejala peringatan dini sistem Tinggikan kepala tempat tidur
hemodinamik yang Tinggikan kaki tempat tidur
dikompromikan (misalnya.,
Monitor apa ada edema perifer;
dyspnea, penurunan kemampuan
distensi warna jugularis; bunyi
untuk olahraga, ortopnea, sangat
jantung S3 dan S4; dyspnea;
kelelahan, pusing, melamun,
penambahan berat badan; dan
edema, palpitasi, dyspnea
distensi organ, terutama diparu-
paroksismal noktural, perubahan
paru dan jantung
berat badan tiba-tiba)
Monitor kapiler paaru, tekanan
Pertimbangakan status volume
arteri sekitar, tekanan vena sentral
(yaitu, apakah pasien
dan atrium kanan
hipervolemi, hipovolemi atau
Monitor kadar elektrolit
berada pada rentang cairan yang
Jaga keseimbangan cairan dengan
seimabang?)
pemberian cairan IV atau diuretik
Monitor adanya tanda gejala
Berikan obat vasodilator dan
masalah status volume
vasokonstriktor
(misalnya., distensi vena,
Monitor asupan dan pengeluaran,
peningkatan tekanan di vena
output urin, dan berat badan
jugularis interna kanan, refleks
pasien
vena jugularisposistif pada
Evaluasi efek dari terapi cairan
abdomen, edema, asites, crackles,
Pasang kateter urin
dyspnea, ortopnea, dyspnea
Minimalkan stres lingkungan
paroxysmal noctural)
Berkolaborasi dengan dokter,
Tentukan status perfusi (yaitu,
sesuai indikasi
apakah pasien terasa dingin,
suam-suam kuku, atau hangat?)
NIC
Monitor hemodinamik invasif (4210)
Definisi : pengukuran dan interpretasi dari parameter hemodinamik invasif untuk
menentukan fungsi kardiovaskuler danmengatur terapi dengan tepat
Aktivitas-aktivitas:
Bantu dengan mamasukkan dan Monitor untuk kemajuan lebih
melepaskan selang invasif lanjut dari kateter pulmonary jika
hemodinamik terjadi perpisahan spontan dan
Bantu dengan tes allen untuk beritahukan pada dokter jika
mengetahui evaluasi sirkulasi terjadi
collateral ulnar sebelum kanulasi Tahan dari mengelembungkan
arteri radial jika tepat bahn lebih sering dari setiap 1
Bantuk dengan pemeriksaan x-ray smpai 2 jam
dada setelah memasukkan kateter Monitor pecahnya balon dan kaji
pulmonar resistensi saat gelembung balon
Monitor denyut jantung dan ritme dan mengijinkan balon untuk
Kalibrasi alat ke angka nol setia 4- secara pasif mengempis setelah
12 jam dengan tepat dengan mndapatkan tekanan pulmonal
transducer setingkat atrium kanan Cegah terjadinya emboli udara
Monitor tekanan darah (sistolik, ( mis., membuang udara dari
diastolic dan rata-ata) selang jika balon diperkirakan
Tekanan vena sentra/atrium kanan, pecah, tahan dari usaha untuk
tekanan arteri pulmonal 9sistol menggelembungkan balon dan
diastol, rata rata) dan pulmonary clamp balon)
capillary/arteri wedge pressure Jaga sterilitas area
Monitor gelombang hemodinamik Jaga sistem tekanan penutup ke
untuk perubahan fungsi sisi tempat masuk jaringan
kardiovaskuler dengan tepat
Bandingkan parameter Lakukan ganti balutan steril dan
hemodinamik dengan tanda dan perawatan area dengan tepat
gejala klinis biasa Inspeksi insersi area untuk adanya
Gunakan closed sistem cardiac tanda pendarahan atau nfeksi
output setup Ganti cairan iv selang selama
Dapatkan cardiac outpun dengan setiap 24 sampai 72 ja sesuai
memebrikan injeksi cardiac output protokol
dalam 4 detik dan rata rata tiga Monitor hasil laboratorium untuk
injeksi yang kuarng dari 1l setiap mendeteksi kemungkinan infeksi
satu dengan yang lainnya pada kateter
Monitor arteri pulmonal dan Berikan cairan dan volume
gelombang siste arterial jika terjadi expanders untuk memelihara
kelembaban cek sambungan aspirasi parameter hematodinamik dalam
kuandari ujung kateter dengan pelan rentang spesifik
menyiram sistem ataau bantu Berikan farmakologi untuk
memposisikan kateter kembali\ memelihara [erameter
Dokumentasikan ateri pulmonary hematdynamic dalam rentang
dan gelombang sistemik arterial spsifik
Monitor perfusi perifer distal untuk Instruksikan pasien dan kelaurga
area inserasi kateter sitap 4 tepat akan pengunaan terapeutik dari
disesuaikan dengan tepat faktor monitor hemodinamik
Monitor untuk dyspnea kelelahan Isntruksikan pasien akan patasan
takipnea dan orthopnea aktivitas saat kateter berada di
tempatnya
DAFTAR PUSTAKA
Blackwell.
Dewi, E., & Rahayu, S. (2010). Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik. Solo: FIK
UMS.
Sudoyo, A. W. dkk. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat
Universitas Indonesia.