Depresed Fracture
Depresed Fracture
Depresed Fracture
Deprresed Fracture
Disusun Oleh:
Pembimbing:
Disusun Oleh:
Menyetujui,
Pembimbing I PPDS Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
Judul……………………………………………………………………………………….i
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………...1
2.2 Definisi……………………………………………………………………………4
2.2 Etiologi……………………………………………………………………………4
2.3 Patofisiologi…………..………...…..…………………………………….5
2.7 Prognosis………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Fraktur adalah kerusakan atau patah tulang yang disebabkan oleh adanya
trauma ataupun tenaga fisik. Pada kondisi normal tulang mampu menahan
tekanan, namun jika terjadi penenkanan atau benturan yang lebih besar dan
melebihi kemampuan tulang untuk bertahan, maka akan terjadi fraktur (Price &
Wilson, 2006).
Pada umumnya fraktur depresi diakibatkan karena cedera kepala yang sering
morbiditas dan mortalitas pada usia muda di berbagai Negara. Insiden tersebut
dikaitkan dengan cedera kepala yang meningkat secara tajam di seluruh dunia,
cedera kepala sedang dan sekitar 50% pada cedera kepala berat (Brun Jr,
2003). Didapatkan sekitar 1,7 juta kasus cedera kepala yang mengakibatkan
sebelum sampai rumah sakit, sisanya yang sampai rumah sakit 80% termasuk
cedera kepala ringan, 10% cedera kepala sedang dan 10% cedera kepala berat
1
sampai 12% dari semua cedera kepala dengan mortalitas berkisar antara 25
Angka kejadian cedera kepala tertinggi adalah pada kelompok usia dewasa
muda yang berusia 15-24 tahun, dimana kejadian pada laki-laki 58% lebih
pengetahuan dan pemahaman dokter muda mengenai fraktur depresi dalam hal
2
sistem rujukan dengan benar dan tepat sehingga dapat berguna saat berpraktik
di masyarakat kelak.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Fraktur depresi adalah tipe fraktur yang biasanya dihasilkan akibat blunt
force trauma seperti akibat kecelakaan. Tipe fraktur ini berkontribusi sekitar 11%
pada cedera kepala berat. Fraktur depresi pada skull mempresentasikan resiko
Fraktur depresi pada skull merupakan satu diantara delapan bagian yang
sering terjadi akibat adanya trauma. Kecepatan dan penekanan yang secara
Fraktur depresi dapat terlihat dengan tabula ekterna pada tepi fraktur
disekitarnya masih utuh. Pada jenis fraktur ini, energi benturan yang besar di
distribusikan pada daerah yang tidak terlalu luas, misalnya pukulan palu. Dapat
Pada gambaran radiologis akan terlihat double density karena adanya bagian
2.2 Etiologi
kepala. Cedera kepala yang bersifat progresif dibagi menjadi tiga, namun yang
kepala yang kerusakannya terjadi pada struktur kepala, jaringan otak serta
4
jaringan otak. Sedangkan pada tingkat mikroskopis dapat terjadi kerusakan pada
sel parenkim otak (neuron, akson, sel glia) dan pembuluh darah kecil (arteriola,
2.3 Patofisiologi
kekuatan kontak (contact force) dan kekuatan lanjut akibat gaya inersia
dari permukaan kranium hingga bagian tak yang lebih dalam (SCALP –
yang tinggi dan durasi yang singkat (<50 mili per detik). Objek yang lebih
objek yang luasnya kurang dari 5 cm² (Arifin dan Risdianto, 2013).
Manifestasi klinis fraktur pada umumnya dapat diketahui secara tipikal yaitu
dengan munculnya nyeri dan disertai dengan pembengkakan. Selain nyeri yang
5
tulang, deformitas ekstremitas akibat pergeseran fragmen pada fraktur lengan
atau tungkai, fungsiolesa pada area fraktur, pemendekan otot yang melekat
warna lokal. Gejala tersebut akan bervariasi tergantung pada lokasi tulang
tersebut letak tulang yang mengalami fraktur (Price dan Wilson, 2006).
dilakukan pemeriksaan CT scan kepala antara lain GCS ≤14, nyeri kepala
trauma fasial, adanya tanda defisit neurologi fokal. Tanda khas yang dapat
pada saraf pusat atau otak. Untuk mengantisipasi adanya trauma pada
otak dan mencegah terjadinya kerusakan otak fase ke dua, merujuk pada
6
sistem ABCD, Airway, Breathing, Circulation, dan Diagnostics (Bahrdwaj
et al, 2004).
depresi yaitu dengan operasi, hal ini disampaikan oleh Ahmad et al 2018,
2.7 Prognosis
7
BAB 3
KESIMPULAN
kepala primer. Dimana terjadinya fraktur depresi ini dipengaruhi oleh proses
mekanik akibat benturan dan beban benturan. Proses ini berjalan begitu singkat
dan progresif, hal ini bermanifestasi pada kondisi kesadaran yang dievalusai
scan. Sebagai dokter umum, perlu diketahui bahwa dalam menangani pasien
dengan fraktur depresi perlu dievaluasi dan diterapi komponen ABCD, Airway,
8
DAFTAR PUSTAKA
head injury patient. Park J Med Sci. 2018 Jan-Feb; 34(1): 130-134.
2003;44(s10):2-10.
Cuello del Hospital Central Militar. Experiencia en cinco años. An Orl Mex
2004; 48(3):8-15.
Sun JK, Le May DR. Imaging of facial trauma. Neuroimaging Clin N Am 2002;
12:295-309.
9
10