Proposal Usaha Kerajinan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

Proposal Usaha Kerajinan

BAB I
LATAR BELAKANG USAHA DAN VISI USAHA

A.  SEJARAH BERDIRINYA


Seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi yang semakin canggih baik
dari teknologi maupun sumber daya manusia. Maka untuk memenuhi kebutuhan sekunder
bentuk kerajinan semakin beragam, aneka kerajinan dengan berbagai jenis yang menarik juga
unik. Termasuk salah satunya adalah kerajinan Celengan.
Semakin banyaknya jenis kerajinan di kalangan masyarakat , semakin banyak pula
variasi bahan dalam pembuatannya. Kerajinan yang satu ini tidak asing lagi di telinga
masyarakat. Kebanyakan masyarakat memandang sebelah mata sebuah kerajinan, namun
kerajinan dengan cara pembuatan diukir ini mampu merubah pandangan masyarakat tentang
hal tersebut.
Pada umumnya Celengan terbuat dari bahan tanah liat atau plastik. Namun untuk
menciptakan sebuah kerajinan yang unik Celengan ini dibuat dari bahan bambu. Ini
merupakan faktor utama yang menginspirasi untuk berwirausaha dibidang perdagangan
melalui usaha dagang “ISTANA BAMBU” kerajinan ini dibuat oleh para ahli dengan varian
gambar agar terlihat lebih menarik dan dapat menghasilkan produk yang bermanfaat serta
bernilai ekonomi tinggi.
Usaha dagang “ISTANA BAMBU” juga merupakan usaha yang memanfaatkan
inovasi, kreativitas, ketrampilan dan keuletan individu. Kerajinan dibuat untuk
mengutamakan keindahan yang dihasilkan dengan cara ketrampilan tangan dari proses
pembuatannya hingga proses pengemasan agar menjadi daya tarik tersendiri.

B.  KONSEP USAHA

1.    Konsep usaha dagang “ISTANA BAMBU” adalah komersil. Karena dalam setiap kegiatan
usaha pasti ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, keuntungan yang diperoleh
dipergunakan untuk biaya operasional, gaji pegawai serta Profit besar yang dapat digunakan
untuk ekspansi usaha agar lebih bonavit.
2.    Bentuk badan usaha dagang “ISTANA BAMBU” menurut hukumnya adalah perusahaan
perseorangan dengan konsep manajemennya, manajemen kekeluargaan sehingga dalam
menyelesaikan masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

C.  VISI USAHA


Visi merupakan suatu orientasi yang ingin dicapai. Visi dari usaha dagang “ISTANA
BAMBU” adalah :
“Menjadi usaha kerajinan tangan yang memiliki nilai dan daya saing yang tinggi
agar menembus pasar lokal maupun pasar Dunia”

D.      TUJUAN USAHA


Tujuan usahanya adalah sebagai berikut :
1.        Untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya
Setiap Wirausahawan, baik wirausahawan yang sudah sukses maupun
wirausahawan yang masih pemula tentunya menginginkan sebuah keuntungan yang besar.
Keuntungan atau Laba yang besar dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha menjadi
lebih maju. Sehingga kelangsungan usaha akan semakin terjamin.
2.        Membuka lapangan pekerjaan
Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia yang tidak seimbang dengan
jumlah lowongan pekerjaan menyebabkan tingginya tingkat pengangguran. Oleh sebab itu,
usaha dagang “ISTANA BAMBU” memberikan kesempatan kepada masyarakat yang
terampil dan ulet agar mendapat pekerjaan.
3.        Meningkatkan devisa negara
Dengan majunya usaha dagang “ISTANA BAMBU” maka akan meningkat pula
devisa negara karena negara mendapat keuntungan dari konsumen usaha dagang “ISTANA
BAMBU”.

E.       JENIS USAHA


Produk usaha dagang “ISTANA BAMBU” jenis usahanya adalah perdagangan,
karena kegiatannya tukar menukar barang yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan
pemaksaan. Pada zaman dahulu dikenal dengan barter yaitu tukar menukar barang dengan
barang. Pada zaman sekarang tukar menukar barang dengan uang, setiap barang dinilai
dengan sejumlah uang.
F.       PRODUK YANG DIHASILKAN
Produk dibedakan menjadi 2, yaitu barang dan jasa. Barang adalah benda-benda yang
berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk
menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jasa adalah suatu barang yang tidak berwujud, tetapi dapat memberikan kepuasan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk yang dihasilkan usaha dagang “ISTANA
BAMBU” adalah berupa barang karena merupakan benda berwujud, berdaya guna serta
mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
Barang usaha dagang “ISTANA BAMBU” adalah Pot bunga, frame dan Celengan
bambu serbaguna, barang yang dihasilkan dapat dilihat ,dipegang, dan dapat dirasakan
manfaatnya jika digunakan.

BAB II
ASPEK PEMASARAN

A.      PASAR KESELURUHAN


Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan dagang atau perusahaan jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Pemasaran mempunyai arti yang sangat penting. Karena
pemasaran menentukan hidup dan matinya suatu perusahaan. Pemasaran yang baik dan
terarah dapat membantu perkembangan suatu perusahaan dengan tepat dan pesat.
Pasar keseluruhan merupakan suatu tempat atau wilayah dimana perusahaan
melakukan penjualannya. usaha dagang “ISTANA BAMBU“ hanya memasarkan di daerah
lokal saja, karena untuk lebih memperkenalkan pada masyarakat Kabupaten Tegal dengan
kerajinan . Oleh karena itu usaha dagang “ISTANA BAMBU“ berusaha untuk memasarkan
produk ini agar lebih dikenal dan digemari masyarakat Kabupaten Tegal.
Untuk awal usaha pelayanannya usaha dagang ”ISTANA BAMBU“ baru melayani
diwilayah slawi dan sekitarnya. Untuk rencana 3 bulan kedepan usaha dagang “ISTANA
BAMBU” bisa melebar sampai ke wilayah kabupaten, menginjak semester pertama bisa
menguasai wilayah jawa tengah, dan untuk satu tahun kedepan sudah bisa menguasai pasar
tingkat nasional.

B.       KONDISI PASAR


Beberapa faktor yang menjadi segmen dari usaha dagang “ISTANA BAMBU” adalah
sebagai berikut :

1.        Dari segi Demografis


Dilihat dari segi demografis usaha dagang “ISTANA BAMBU” memilih segmen
umum untuk semua usia, baik anak - anak, remaja maupun dewasa. Alasannya karena
kerajinan ini dinilai cocok untuk digunakan serta letak usahanya strategis.

2.        Dari segi Geografis


Dilihat dari segi geografis usaha dagang “ISTANA BAMBU“ sendiri memilih pasar
lokal di wilayah perkotaan. Alasannya karena tingkat mobilitas di daerah perkotaan tinggi.

3.             Dari segi Penghasilan


Dilihat dari segi pendapatan usaha dagang “ISTANA BAMBU“ memilih segmen
masyarakat berpenghasilan bawah, menengah dan atas. Karena harga produk yang ditetapkan
usaha dagang “ISTANA BAMBU“ sangat terjangkau, sehingga dapat dengan mudah
dijangkau oleh semua kalangan..
Akan tetapi, disetiap usaha pasti ada suatu kelebihan dan kelemahan, serta peluang
dan ancaman yang muncul dari pesaing lainnya. Untuk melihat dan mengetahui faktor-faktor
dari pesaing kita, kita dapat menganalisisnya melalui analisis swot, antara lain yaitu :

a.         Strength ( Kekuatan )


Kekuatan yang ada dalam usaha dagang “ISTANA BAMBU“ adalah :
         Lokasi penjualan usaha dagang ”ISTANA BAMBU” yang strategis terletak dipinggir jalan
membuat masyarakat mudah menjangkau dan mudah mengenali usaha kerajinan
         Menjual produk yang berkualitas.
         Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
         Harga terjangkau.
.
b.        Weakness ( Kelemahan )
Kelemahan yang ada dalam usaha dagang “ISTANA BAMBU“ adalah :
         Masyarakat belum terlalu banyak mengenal usaha penjualan kerajinan dikarenakan usaha ini
baru dibuka.
         Produk yang usaha dagang “ISTANA BAMBU” jual adalah adalah produk kerajinan yang
proses pembuatannya membutuhkan waktu lama.

c.         Opportunity ( Peluang )


Peluang dalam usaha penjualan kerajinan ini masih sangat terbuka lebar, karena belum
terdapat banyak pesaing, sehingga hal ini dapat menjadi peluang bagi usaha dagang
“ISTANA BAMBU“ dalam mengembangkan usahanya dengan cepat. Selain itu, bahan baku
untuk membuat kerajinan mudah untuk didapat.

d.        Threath ( Ancaman )


Usaha yang dijalankan usaha dagang “ISTANA BAMBU“ belum terdapat banyak
pesaing, sehingga kemungkinan munculnya pesaing sangat besar. Hal ini dapat menjadi
ancaman bagi usaha yang usaha dagang “ISTANA BAMBU“ jalankan.

C.      RENCANA PEMASARAN


Sistem penjualan yang usaha dagang “ISTANA BAMBU“ gunakan adalah sistem
penjualan langsung secara tunai ( cash ) yaitu dengan cara konsumen mendatangi langsung
tempat penjualan dan disitulah konsumen melakukan pembayaran transaksi secara tunai
kepada penjual. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan usaha, memperkenalkan produk
kepada konsumen serta mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Usaha dagang “ISTANA BAMBU” menerapkan dalam bagian pelayanan yaitu
dengan berpakaian seragam, rapi dan bersih sehingga menciptakan rasa nyaman untuk
konsumen dan penjual itu sendiri. Dan menerapkan Operasi usaha dengan membuka toko
mulai pukul 08.00 – pukul 16.00 .
Selain itu sistem penjualan dengan pesanan juga diterapkan oleh usaha dagang
“ISTANA BAMBU“ yaitu dengan diantar secara praktis dan efisien oleh distributor yang
telah disediakan.
Untuk rencana pengembangan usaha, usaha dagang “ISTANA BAMBU” akan
memperluas wilayah pemasarannya di daerah Brebes, Tegal Kota, dan Pekalongan. Dengan
cara meningkatkan promosinya melalui berbagai macam media, sebagai berikut :
a.       Personal selling/presentasi
Personal selling merupakan promosi yang dilakukan dengan mendatangi konsumen
secara langsung untuk memperkenalkan produk dengan tujuan calon konsumen memahami
apa saja yang disampaikan kemudian merasa tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan
oleh usaha dagang “ISTANA BAMBU”.
b.      Melalui pamflet.
Pamflet digunakan supaya Usaha Dagang “ISTANA BAMBU” dapat lebih dikenal
masyarakat dan untuk menarik minat pelanggan.
c.       Melalui jejaring sosial (online)
Promosi melalui jejaring sosisl (online) ini digunakan karena media ini sudah sangat
berkembang pesat dimasyarakat dan sangat mudah diakses oleh siapapun dalam kalangan
luas, media online ini berupa : facebook, dan twitter.
d.      Melalui pameran (display)
Promosi dengan menggunakan pameran ini digunakan, karena dengan mengikuti
pameran ini dapat dikenal dimasyarakat dan diharapkan dapat memperoleh pelanggan yang
banyak dalam satu kurun waktu. Berikut rancangan media promosinya :

Kapan akan Di mana akan


No. Media
dipasang dipasang

1 Personal selling/presentasi 30 november 2015 Dikelas XII PM 2

Di seluruh kelas-
2 Melalui pamphlet 25 november 2015
kelas
Facebook, twitter,
3 Melalui jejaring sosial (online) 30 november 2015
bbm, dan instagram
SMK Negeri 1
4 Melalui pameran (display) 13 April 2016
Slawi

BAB III
ASPEK PRODUKSI
A.      ANALISA LOKASI USAHA
Menentukan lokasi usaha sangat penting untuk membuka usaha. Tempat usaha adalah
tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Lokasi usaha di wilayah yang
strategis akan mendukung lancarnya kegiatan usaha. Lokasi yang tepat bagi usaha dagang
“ISTANA BAMBU” yaitu lokasi-lokasi yang banyak dikunjungi oleh semua kalangan
masyarakat misalnya Alun-alun Slawi, Taman Rakyat Slawi dan lingkungan Sekolah.
Alasan pemilihan lokasi usaha dengan mempertimbangkan beberapa faktor sepert :
1.        Faktor Ekonomis
Dilihat dari segi ekonomi, Alun-alun Slawi, Taman Rakyat Slawi, dan lingkungan
sekolah cukup strategis sehingga banyak orang yang berlalu lalang dan memberikan peluang
yang besar untuk dapat membeli produk usaha dagang “ISTANA BAMBU”. Selain itu
promosi yang dilakukan juga lebih mudah karena banyaknya calon konsumen yang berada
pada lokasi usaha tersebut dikarenakan tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau,
sehingga mudah mendapatkan konsumen.

2.        Faktor Kedekatan Dengan Pasar

Lokasi yang yang dekat dengan pasar atau tempat usaha memudahkan dalam
pendistribusian produk, Sehingga memudahkan konsumen dalam mendapatkan suatu
produk. Akan tetapi, disetiap usaha pasti ada suatu kelemahan dan kelebihan, serta peluang
dan ancaman yang muncul dari pesaing lainnya. Untuk melihat dan mengetahui faktor-faktor
dari pesaing usaha dagang “ISTANA BAMBU”, maka bisa dianalisis melalui analisis
SWOT, antara lain yaitu :

a.         Strenght
Strenght adalah kekuatan. Kekuatan dalam hal ini adalah suatu kekuatan atau
kehandalan yang ada pada lokasi usaha yang pilih, yaitu yang terletak di pusat keramaian
seperti alun-alun slawi dan taman rakyat slawi. Kekuatan yang dimiliki yaitu lokasi tersebut
belum ada pesaing yang menjual produk yang sama seperti usaha dagang “ISTANA
BAMBU”, dan hanya usaha dagang “ISTANA BAMBU” yang mendirikan usaha kerajinan
bambu ditempat tersebut.
b.      Weakness
Weakness adalah kelemahan. Kelemahan yang terdapat dalam pemilihan lokasi usaha
yang di pilih yaitu,berupa kelemahan kapasitas penjualan pada waktu hari kerja yang begitu
rendah, karena usaha dagang “ISTANA BAMBU” didirikan pada lokasi alun-alun slawi dan
taman rakyat slawi, maka keramaian pengunjung hanya pada waktu tertentu saja, seperti hari
Sabtu dan Minggu. Selain hari-hari tersebut kapasitas penjualan usaha dagang “ISTANA
BAMBU” ini sangat minim.
c.       Opportunities
Opportunities adalah kesempatan atau peluang. Peluang yang terdapat dalam lokasi
usaha yang di pilih yaitu merupakan peluang yang sangat besar,karena tempat yang usaha
dagang “ ISTANA BAMBU” pilih adalah tempat yang sangat ramai pengunjungnya, jadi
sangat strategis bagi para pengunjung untuk dapat membeli produk dari usaha dagang
“ISTANA BAMBU”. Dan pada tempat tersebut pesaingnya sangat minim atau bahkan tidak
ada, jadi ini merupakan peluang yang bagus bagi usaha dagang “ISTANA BAMBU” untuk
mendapatkan konsumen yang banyak.
d.      Threath
Threat adalah ancaman. Ancaman yang terdapat dalam lokasi usaha yang di pilih
adalah berupa banyaknya usaha kerajinan lain yang berjualan di tempat yang sama dengan
usaha dagang “ISTANA BAMBU”. Apabila hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan
ancaman yang sangat membahayakan bagi usaha dagang “ISTANA BAMBU”.
B.            FASILITAS DAN PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola suatu usaha tentu dibutuhkan sebuah fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk membantu membangun usaha tersebut. Adapun fasilitas yang dibutuhkan
untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dagang “ISTANA BAMBU” adalah :
a.         Fasilitas

Yaitu sarana yang memudahkan dalam melakukan operasional usaha dagang


“ISTANA BAMBU”. Seperti :
         Tempat Usaha
         Wc umum
         Full musik
         Parkir
Berikut merupakan peralatan yang digunakan yang dibagi menjadi tiga fungsi yaitu :
1.      Peralatan operasional
Peralatan operasional merupakan peralatan utama untuk melakukan operasional usaha
dan sifatnya tahan lama. Dalam hal ini usaha dagang “ISTANA BAMBU” memiliki
peralatan operasional seperti :
         Gergaji
         Golok
         Cutter

2.       Peralatan pelayanan


Peralatan pelayanan merupakan peralatan pelengkap yang digunakan untuk
membantu proses operasional usaha. Dalam hal ini perlengkapan pelayanan tidak
bertahan lama karena sifatnya habis dipakai, berupa :
           Mesin kasir
           Komputer
           Printer

3.      Peralatan lain - lain


Peralatan lain-lain merupakan peralatan yang digunakan untuk melengkapi pelayanan
proses operasional usaha, berupa :
         Meja
         Kursi
         Etalase
         Taplak meja
         Kain tapih

C.           KEBUTUHAN BAHAN BAKU


Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting, Dengan
mempertimbangkan faktor tersebut penjualan produk usaha dagang “ISTANA BAMBU”
menyediakan bahan baku yang tidak kurang atau melebihi dari kebutuhan produksi. Bahan
baku yang usaha dagang “ISTANA BAMBU” hasilkan menggunakan bambu hitam yang
memiliki kualitas tinggi. Selain mudah dicari, bahan tersebut memiliki kualitas yang tinggi
karena merupakan jenis kayu yang awet dan mudah untuk dibentuk dalam proses produksi.
a.       Bahan baku merupakan bahan utama produk usaha dagang “ISTANA BAMBU”, yaitu :
         Bambu hitam
b.      Perlengkapan pelayanan merupakan tempat untuk mengemas produk yang dijual, yaitu :
         Plastik parcel
         Plastik kresek

Berikut merupakan jenis kebutuhan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan
produk usaha dagang “ISTANA BAMBU”, yaitu :
a.              Kebutuhan bahan baku seperti : Bambu hitam
b.              Kebutuhan bahan pembantu seperti : Gergaji, golok, dan cutter
c.              Kebutuhan bahan pelengkap seperti : Vernis, amplas, benang sol, dan paku

Produk kerajinan hiasan ini memperlihatkan keindahan dan keunikan bentuk, warna,
maupun tekstur. Serta memperlihatkan kegunaan dari produk yang dibuat dari bahan itu
sendiri. Sebuah produk hiasan pada umumnya terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung.
Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik dan nilai fungsi/kegunaan, sedangkan bahan
pendukung berfungsi untuk konstruksi. Bahan utama pada produk kerajinan kami adalah
bambu hitam dan bahan pendukungnya adalah hiasan yang digunakan untuk memperindah
tampilan produk usaha dagang “ISTANA BAMBU”.
D.           KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Dalam melakukan suatu usaha, tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang
digunakan sebagai pendorong keberhasilan suatu usaha. Jika tenaga kerja memiliki etos kerja
yang tinggi, keuletan, dan memiliki kreativitas maka usaha tersebut akan lebih cepat maju
dan berkembang. Tetapi sebaliknya, jika tenaga kerja mempunyai pribadi yang buruk dan
tidak dapat menaati peraturan, maka dapat dipastikan kelancaran usaha akan terganggu.
Berikut kriteria tenaga kerja bagi usaha dagang “ISTANA BAMBU” :

No. Jabatan Jumlah Spesifikasi Tenaga Kerja Gaji

1. Manajer 1 - Lulusan S1 manageman


- Mengelola berjalannya Rp. 1.250.000/bulan
perusahaan.

2. Karyawan 2 - Pendidikan min SMK


- Untuk melakukan produksi Rp. 800.000/bulan
kerajinan.

3. Marketing 1 - Lulusan min smk


- Menawarkan dan
mempromosikan barang Rp. 1.000.000/bulan
kerajinan ke masyarakat
umum.

E.            PROSES PRODUKSI


Proses produksi yang usaha dagang “ISTANA BAMBU” lakukan itu cukup rumit,
karena membuat produk kerajinan berbahan dasar bambu hitam memerlukan kreativitas yang
lebih. Tahapan produksi terbagi atas :

Bahan limbah : Bambu hitam


Daerah asal limbah : Bojong, Tegal, Jawa tengah.
Nama produk : Celengan bambu
Jenis aktivitas & teknik Metode dan alat
Tahap produksi Alat/bahan
yang digunakan k3

Mengumpulkan limbah Pakaian kerja,


Pensil, gergaji,
Pembahanan bambu, membuat pola sarung tangan,
kertas, penggaris.
potongan bambu. masker.

Mencetak pola, memotong


Pembentukan bambu, membuat pola ukir Gergaji, pensil. Pakaian kerja,
pada bambu. Sarung tangan

Mengukir bambu sesuai Sarung tangan,


Perakitan Pisau ukir
pola ukir. masker,pakaian
kerja.

Mempernis bambu,member
aksesoris dan membersihkan Kuas cat,lem,lap Masker, pakaian
Finishing
permukaan bambu dengan kain kerja.
lap kain.

F.            KAPASITAS PRODUKSI


Produk kerajinan usaha dagang “ISTANAN BAMBU”, dalam melakukan kegiatan
produki hanya dikerjakan oleh 2 orang tenaga kerja, masing-masing tenaga kerja dapat
memproduksi 20 produk kerajinan per hari. Dengan masing-masing jenis limbah kayu yang
diproduksi oleh usaha dagang “ISTANAN BAMBU”, mulai dari celengan, frame, dan vas
bunga.

G.           STRUKTUR BIAYA PRODUKSI


Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja dan
biaya lain yang disebut overhead. Biaya produksi juga termasuk biaya tenaga kerja. Jasa
tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan
antara pekerja dengan pemilik usaha.
Biaya produksi harus dihitung sejak awal. Biaya produksi akan menentukan harga
pokok produksi (HPP) sebuah produk.
Unsur biaya produksi :
  Biaya Bahan Baku
  Biaya Tenaga Kerja
  Biaya Overhead

Berikut rincian perhitungan biaya produksi yang dikeluarkan oleh usaha dagang
“ISTANAN BAMBU” :

Nama produk : Celengan bambu


Waktu Produksi : 1 hari
Jumlah produk yang dihasilkan : 20 buah/hari
No Unsur biaya produksi Jumlah Harga Satuan Biaya

Bahan Baku

1. Bambu hitam 2 batang Rp. 25.000 Rp. 50.000

2. Vernis 1 kaleng Rp. 49.500 Rp. 49.500

3. Benang sol 10 buah Rp. 2.500 Rp. 25.000

4. Amplas 5 buah Rp. 1.000 Rp. 5.000

Tenaga kerja
5. Pengrajin 2x1 Rp. 25.000 Rp. 50.000

Overhead

6. Biaya transportasi 1x1 Rp. 10.000 Rp. 10.000

Biaya Produksi Total Rp. 189.500

Harga Pokok Produksi = Biaya Produksi


Jumlah produksi
= 189.500
10 = Rp. 18.950

Harga Jual = Harga pokok produksi + Laba yang diinginkan


= Rp 18.950 + Rp 6.050
= Rp. 25.000

BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A.      TAHAPAN PELAKSANAAN
Kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1.    Tahapan Persiapan
Dalam tahapan ini penyusunan struktur dan pembagian kerja dimusyawarahkan dengan
seluruh anggota kelompok. Untuk menetapkan target dan strategi, membuat jadwal kegiatan,
dan menetapkan biaya produksi dan harga jual, pembiayaan serta alur keuangan.
2.    Tahapan Pelaksanaan
Dalam tahapan pelaksanaan ini mulai dilakukan proses produksi kerajinan dari limbah
dengan jumlah sesuai kesepakatan dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan target
penjualan. Kemudian melakukan pengemasan untuk produk yang telah diproduksi. Fungsi
kemasan selain untuk melindungi isi produk, dapat juga untuk membuat produk agar terlihat
lebih menarik sehingga akan menimbulkan daya tarik konsumen. Selanjutnya proses promosi
ke target dan sasaran yang telah dituju, yang diharapkan mampu melakukan penjualan dan
distribusi produk.
3.    Tahapan Evaluasi
Pada tahapan evaluasi ini kegiatan yang akan dilakukan untuk menganalisis kinerja suatu
usaha bisnis dengan cara membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan
dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.

B.       BIAYA PRA INVESTASI


Biaya pra investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebelum melakukan aktivitas
usaha. Biaya pra investasi dalam suatu usaha menjelaskan secara investasi yang belum
dimiliki oleh usaha dagang “ISTANA BAMBU”. Berikut ini rincian biaya pra investasinya :
        Pengadaan tempat usaha Rp. 2.000.000,-
        Pengadaan kendaraan Rp. 15.000.000,-
        Survei tempat usaha Rp. 100.000,- +
Rp. 17.100.000,-

C.      BIAYA INVESTASI


Biaya Investasi dalam usaha dagang “ISTANA BAMBU” adalah dengan menghitung
semua biaya modal yang harus dikeluarkan untuk menjalankan usahanya. Berikut
penjelasannya:
1.    Pengadaan peralatan operasional usaha
-       Gergaji Rp. 50.000,-
-       Golok Rp. 25.000,-
-       Cutter Rp. 1.000,- +
Rp. 76.000,-
2.    Pengadaan peralatan pelayanan
-       Mesin kasir Rp. 12.000.000,-
-       Komputer Rp. 5.000.000,-
-       Printer Rp. 1.000.000,- +
Rp. 18.000.000,-
3.    Peralatan pendukung
-       Meja Rp. 40.000,-
-       Kursi Rp. 20.000,-
-       Etalase Rp. 450.000,-
-       Taplak meja Rp. 15.000,-
-       Kain tapih Rp. 25.000,- +
Rp. 550.000,- +
Rp. 18.626.000,-

D.      BIAYA PEMASARAN, ADMINISTRASI DAN UMUM


Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk mendistribusikan barang dagangannya hingga sampai ke tangan pelanggan.

Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-


kegiatan produksi dan pemasaran produk. Digunakan untuk menampung keseluruhan biaya
operasi kantor.
Berikut rincian perhitungannya :
        Biaya Promosi Rp. 100.000,-
        Biaya Pembelian ATK
-                 Kertas Rp. 30.000,-
-                 Nota Rp. 15.000,-
-   Bolpoint Rp. 5.000,- +
Rp. 50.000,-
        Biaya Listrik dan Air Rp. 150.000,- +
Rp. 300.000,-

E.       SUMBER PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA


Dalam menjalankan usaha dagang produk kerajinan, perlu mempertimbangkan
banyak hal, salah satunya dalam mencari sumber modal dan penggunaan dana. Modal
diartikan sebagai kekayaan bersih suatu usaha.
1.      Sumber pembiayaan
Sumber pembiayaan dalam usaha dagang ”ISTANA BAMBU”, diperoleh dari :
a.         Modal Intern Rp. 38.443.000,-
b.        Modal Ekstern Rp. - +
Rp. 38.443.000,-
2.      Penggunaan dana
Sumber pembiayaan dalam usaha dagang ”ISTANA BAMBU”, diperoleh dari :
a.       Pengadaan bahan baku Rp. 217.000,-
b.      Gaji pegawai Rp. 2.200.000,-
c.       Biaya pra investasi Rp. 17.100.000,-
d.      Biaya investasi Rp. 18.626.000,-
e.       Biaya pemasaran, administrasi dan umum Rp. 300.000,- +
Rp. 38.443.000,-

F.       PROYEKSI RUGI-LABA


Rugi adalah suatu resiko yang harus ditanggung perusahaan karena penghasilan yang
diterima kurang dari jumlah modal yang dikeluarkan untuk usahanya. Sedangkan Laba adalah
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya.
Perhitungan rugi-laba yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan
pengeluaran. Perhitungan rugi-laba usaha dagang ”ISTANA BAMBU” dihitung dalam
periode tertentu. Berikut rincian perhitungan rugi-labanya :

LAPORAN RUGI-LABA
Usaha Dagang “KERAJINAN ISTANA BAMBU”
Periode 29 Februari 2016

1.      Pendapatan :
 Penjualan 50 buah x 29 hari x Rp. 15.000,- Rp. 21.750.000,-
2.      Beban-beban :
 Gaji pegawai Rp. 2.200.000,-
 Sewa tempat Rp. 2.000.000,-
 Beban penjualan Rp. 100.000,-
 Beban administrasi Rp. 200.000,- +

Rp. 4.500.000,-
Rp. 17.250.000,-
G.      PROYEKSI ALIRAN KAS
Aliran kas (cash flow) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan masuk sebagai
akibat dari aktivitas perusahaan serta perhitungan besarnya saldo tiap periode. Proyeksi aliran
kas dalam usaha dagang ”ISTANA BAMBU” mencakup :

PROYEKSI ALIRAN KAS


Usaha Dagang “KERAJINAN ISTANA BAMBU”
Periode 29 Februari 2016
Kas Masuk Kas Keluar

Penjualan produk Rp. 21.750.000,- Pengadaan barang Rp. 16.550.000,-


dagang

Pembayaran gaji Rp. 2.200.000,-


pegawai

Total kas masuk Rp. 21.750.000,- Total kas keluar Rp. 18.750.000,-

H.    ANALISIS MANFAAT FINANCIAL USAHA


Analisis finansial adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitif maupun non kuantitif.
Laporan keuangan memberikan manfaat ke banyak pihak yang terbagi dalam 2 kelompok,
yaitu :
1.    Internal
a.       Pemilik
Laporan keuangan memberikan informasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, evaluasi usaha yang sedang berjalan, melakukan budgeting dan kontrol internal.
b.    Karyawan
Karyawan anda akan tertarik dengan informasi keuangan yang terkait dengan
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat memberikan gambaran apakah
perusahaan mampu memberikan balas jasa dan menyediakan kesempatan bekerja dan
berkarir untuk jangka waktu yang lama.

2.    Eksternal
a.    Investor
Investor berkepentingan mengenai informasi yang berhubungan dengan resiko yang
terkait dengan investasi modal.
b.    Pemberi Pinjaman
Pihak yang memberi pinjaman berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan
kemampuan usaha kerajinan ”ISTANA BAMBU” dalam membayar hutang beserta bunganya
dengan tepat waktu.
c.    Supplier
Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan dengan
informasi yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka
pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier dalam menentukan jumlah piutang
yang diberikan dan jangka waktunya.
d.   Pelanggan
Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan
perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerja sama jangka panjang. Pelanggan yang
loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng.
e.    Pemerintah
Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar pajak.

Diposting oleh Siti Nur Kholifah di 04.09


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Baca DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Siti Nur Kholifah


Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼  2017 (6)
o ▼  Januari (6)
 Pengertian, Fungsi, dan Jenis DVD ROM
 Gambar Jenis Dioda dan Fungsinya
 Contoh Soal Induksi, Rekursif dan Kombinatorik bes...
 Makalah Komparasi Jejaring Sosial
 Contoh Penulisan Makalah yang Baik dan Benar
 Proposal Usaha Kerajinan
PROPOSAL USAHA

KARYA KERAJINAN FUNGSIONAL BAHAN LIMBAH

TEMPAT HANDPHONE DARI KERTAS KARTON BEKAS

Disusun Oleh :

Nama : AJI TRIONO

Kelas : XI MIPA 2

Mapel : Prakarya dan Kewirausahaan

No : 04

SMA NEGERI 1 PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal karya kerajinan fungsional bahan limbah dengan judul Tempat
Handphone Dari Kertas Karton Bekas dengan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan propsal usaha ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal usaha ini.

Penulis menyadari bahwa proposal usaha ini masih jauh dari sempurna dan banyak kesalahan. Oleh
karena itu, penulis berharap para pembaca bisa menyampaikan saran dan kritiknya yang
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca akan memperbaiki proposal usaha berikutnya.Akhir
kata, semoga proposal usaha ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Purbalingga, 8 November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................

KATA PENGANTAR...........................

DAFTAR ISI.....................................................

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG .......................................

TUJUAN PROPOSAL USAHA........

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

DESKRIPSI UMUM..................................

VISI, MISI, DAN TUJUAN USAHA........................

JENIS USAHA.......................................................................................................

PRODUK YANG DIHASILAKN.........................................................................

BAB III PASAR DAN PEMASARAN

LINGKUNGAN USAHA..................

KONDISI PASAR.........................................................

RENCANA PEMASARAN..................

BAB IV ASPEK PRODUKSI

LOKASI USAHA.................................................................................................

FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI..................................................

KEBUTUHAN BAHAN BAKU........................................................................

KEBUTUHAN TENAGA KERJA.....................................................................

PROSES PRODUKSI.........................................................................................

BAB V ASPEK KEUANGAN

MODAL............

SUMBER PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA…....


PENUTUP..................................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permasalahan lingkungan yang terjadi dewasa ini semakin menjadi permasalahan yang
mengancam. Banyaknya sampah yang kian hari semakin melimpah menjadi masalah. Upayapun
dilakukan dari masyarakat sampai pemerintah untuk mengurangi jumlah sampah. Dalam upaya
penanganan sampsh ini dibutuhkan adanya kerjasama dan pernan aktif dari semua pihak, khususnya
masyarakat. Salah satunya bentuk upaya penanganan sampah yaitu dengan penerapan program 3R
(Reduce, Reuse dan Recycle). Contohnya kertas bekas yang bertebaran dimana-mana dan sudah tak
terpakai bisa kita olah dengan cara mendaur ulang/ recycle menjadi sesuatu barang yang
mempunyai manfaat dan nilai ekonomi.

Dengan melihat peluang tersebut, penulis ingin membantu upaya mengurangi sampah dengan
mengolah kembali/mendaur ulang sampah, seperti kertas bekas yaitu kertas karton bekas menjadi
barang yang lebih berguna bagi masyarakat.

Tujuan Proposal Usaha

Untuk mengajukan permohonan izin guna menjalankan usaha kerajinan fungsional bahan limbah
dengan judul "Tempat Handphone Dari Kertas Karton Bekas".

Untuk menyelesaikan tugas PdK


BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Deskripsi Umum

Identitas Perusahaan

Nama : Sarjino Company

Bidang Usaha : Kerajinan Fungsional Limbah

Alamat : Desa Pegandekan RT 01/RW07, Kemangkon,Purbalingga

Tahun Didirikan : 2016

Identitas Pemilik Usaha

Nama : Aji Triono

TTL : Purbalingga, 11 November 1999

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

No. HP : 082227288034

Informasi Tentang Usaha


Usaha yang penulis lakukan adalah membuat produk yang memiliki fungsi tanpa menghilangkan nilai
estetika dengan berbahan baku limbah yaitu Kertas Karton Bekas. Waktu yang penulis rencanakan
untuk membuat produk ini sekitar 2 minggu. Dalam pembuatan produk ini akan menggunakan
tenaga kerja sendiri/pribadi dan modal usaha pribadi. Untuk rencana pemasaran, penulis akan
memasarkannya ke konsumen khususnya anak-anak/remaja dengan melakukan kerjasama dengan
pihak lain dan promosi melalui media sosial,dll

Visi, Misi, dan Tujuan

Visi : Menciptakan suatu produk yang simple/sederhana tetapi unik dan menarik dengan
bermodalkan kreativitas dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Misi : Menciptakan dan menghasilkan produk bermanfaat, berkualitad, dan mempunyai harga
terjangkau bagi masyarakat guna memuaskan konsumen.

Tujuan Usaha :

Meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif.

Meningkatkan jiwa kewirausahaan.

Menciptakan produk yang bergunz bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Memperoleh keuntungan/laba

Mengurangi jumlah sampah

Jenis Usaha

Jenis usaha yang penulis lakukan ini adalah usaha handycraft yaitu usaha kerajinan tangan yang
memanfaatkan bahan limbah (kertas karton bekas). Usaha ini sifatnya adalah mengolah kembali
bahan limbah menjadi barang yang lebih berguna dengan modal seminimal mungkin untuk
mendapatkan keuntungan yang besar.

Produk Yang Dihasilkan

Produk yang akan dihasilkan adalah 50 bauh. Produk yang akan penulis buat mengutamakan segi
kegunaan (nilai fungsional) tanpa meninggalka nilai estetika/keindahaan, keunikan, dan kualitas
produk. Adapun kualitas dan mutu produk yang penulis hasilkan memiliki beberapa keunggulan :

Produk memiliki sifat kuat dan tidak mudah rusak


Perpaduan warna hiasan produk menarik.

Produk tidak hanya diproduksi sebagai tempat smartphone tetapi bisa juga untuk menyimpan
barang-barang kecil seperti sisir, minyak kayu putih,dll

Kualitas dan mutu produk berkualitas

Harga terjangkau

BAB III

PASAR DAN PEMASARAN

Lingkungan Usaha

Di Desa Pegandekan, Kemangkon, Purbalingga terdapat banyak bahan limbah berupa kertas,seperti
kertas kardus, kertas karton, dll. Masyarakat desa Pegandekan sangat menggemari produk yang
sederhana, unik, dan menarik dan tentunya memiliki harga terjangkau. Maka dari itu, penulis
bertekad membuat produk yang mudah dibuat dengan bahan limbah yang melimpah (kertas
Karton), berbeda dari yang lain, bermanfaat mengingat adanya peluang membuat jenis usaha ini

Kondisi Pasar

Pasar Sasaran

Pasar sasaran yang menjadi tujuan pemasaran produk penulis adalah kalangan anak-anak/remaja,
karena mengingat banyaknya anak-anak sekarang sudah punya handphone.

Peluang Pasar
Peluang pasar yang ads cukup besar karena konsumen (anak-anak, remaja) sangat menggemari
handphone dan membutuhkan perlengkapannya pula,seperti produk yang akan penulis buat

Pesaing Pasar.

Memang banyak produk yang serupa, tapi untuk mengatasi hal tersebur penulis akan membuat
produk dengan bentuk dan hiasan lebih menarik serta mudah dalam penggunaan.

Rencana Pemasaran

Penetapan Harga

Produk kerajinan limbah Tempat Handphone Dari Kertas Karton Bekas dibandrol dengan harga
Rp.15.000/produk.

Strategi Pemasaran

Beberapa strategi pemasaran yang akan penulis lakukan, yaitu :

Menyalurkan produk kepada orang disekeliling rumah (tetangga, kerabat, teman).

Menentukan lokasi pemasaran yang strategis

Melakukan kerjasama dengan pihak lain/titip produk untuk dijualkan.

Melakukan promosi dengan memberikan informasi melalui cara offline dan online. Cara offline yaitu
promosi saat acara kumpul teman, sedangkan cara online yaitu promosi melalui media sosial, bbm,
dll.
BAB IV

ASPEK PRODUKSI

Lokasi Usaha

Penulis akan melakukan usaha membuat produk ini di Majingklak, Desa Pegandekan RT 01/RW 07,
karena lokasi usaha ini letaknya diperempatan jalan dan merupakan pusatnya Desa Pegandekan
sehingga akan mudah didatangi konsumen.

Fasilitas dan Peralatan Produksi

Dalam proses produksi penulis menggunakan berbagai fasilitas dan peralatan Produksi yang
digunakan yaitu sebagai berikut :

Gunting

Pisau

Lem
Isolasi

Kebutuhan Bahan Baku

Bahan Baku :

Kertas Karton Bekas 2 buah (tebal dan sedang)

Kain Flanel 2 warna berbeda

Kertas Mika

Kertas Kado

Kebutuhan Tenaga Kerja

Dalam proses produksi usaha ini menggunakan tenaga kerja sendiri/pribadi

Proses Produksi

Tahapan Produksi

Pembahanan

Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

Memotong kertas kardus tebal dengan jaring-jaring balok ukuran (12×10×16)cm tanpa sisi
atas/tutup

Mengurangi tinggi semulaepan, sisi kanan dan kiri hingga 1/4 tinggi

Memotong kain flanel sesuai jaring-jaring balok.

Membuat motif bunga-bunga dari kain flanel sebagai hiasan

Pembentukan

Melipat jaring-jaring balok yang telah dibuat menjadi balok tanpa tutup dan sisi depan, sisi kanan
dan kiri mempunyai tinggi 1/4 tinggi semula

Perakitan

Merekatkan balok dengan lem agar lebih kuat

Menempel kain flanel yang telah dipotong pada balok dengan lem.

Menempel motif bunga-bunga dari kaim flanel


Finishing

Melubangi pojok kanan kiri sisi belakang bagian atas dengan guntin.

Menempelkan hiasan kecil (tulisan)

Memberi brand produk

Tahapan Pembuatan Kemasan Produk

Membuat kotak kecil dan kotak besar menggunakan 1 bagian kertas karton untuk membuat
kemasan produk.

Pada kotak kecil hanya terdiri dari 3 sisi dan tidak mempunyai sisi depan agar produk dapat terlihat.

Pada kotak besar bagian tengah sisi depan dilubangi dan diberi kertas mika agar produk dapat
terlihat dari luar.

Melapisi/Menghias kotak besar menggunakan kertas kado dengan cara diisolasi.

BAB V

ASPEK KEUANGAN

Modal
Dalam proses pembuatan karya kerajinan limbah ini saya hanya membutuhkan modal uang sebesar
Rp. 600.000 untuk membeli bahan-bahan seperti kain flanel, kertas kado, kertas mika, lem, isolasi,
dan hal-hal lain (jika bahan kurang).

Sumber Pembiayaan Dan Penggunaan Dana

Sumber Pembiayaan

Sumber Pembiayaan diperoleh dari modal pribadi.

Penggunaan Dana

NO

Rincian Pengguaan Dana

Jumlah

Biaya

1.

Membeli limbah karton

100 buah

100.000

2.

Membeli Kain Flanel

100 buah

100.000

3.

Membeli Kertas Kado

50 buah

50.000
4.

Membeli Kertas Mika

50 buah

25.000

5.

Membeli Lem

50 buah

75.000

6.

Membeli Isolasi

50 buah

50.000

Total Biaya

400.000

Biaya Promosi

NO

Kebutuhan Pemasaran

Biaya

1.

Biaya Promosi
100.000

2.

Biaya Titip Produk

50.000

Total Biaya

150.000

BAB VI

PENUTUP

Kesimpulan

Kegiatan berwirausaha bisa meningkatkan tingkat kreativitas dan inovsi. Dengan memanfaatkan
barang-barang yang ada disekitar kita (limbah) kita bisa memanfaatkannya menjadi barang yang
lebih berguna bagi banyak orang. Dalam membuat produk kerajinan kita harus memperkirakan
segala sesuatunya dari persiapan sampai pemasaran. Sehingga kita akan memperoleh keuntungan.
Saran

Dalam pembuatan proposal karya kerajinan limbah fungsional ini, pastinya masih banyak
kekurangan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dari pembaca untuk
kebaikan dan penyempurnaan proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai