Diagnosis and Treatment Osteoarthritis - A.I Pratiwi
Diagnosis and Treatment Osteoarthritis - A.I Pratiwi
Diagnosis and Treatment Osteoarthritis - A.I Pratiwi
[ ARTIKEL REVIEW ]
Abstract
Osteoarthritis is a common disease that causes pain and disability movements in the elderly population. The
disease causes pain and disability in patients that disrupts daily activities and cause severe socio-economic
impacts. The prevalence of osteoarthritis is rising. A quarter of the entire population of women and a fifth of
the entire population of men over the age of 60 years can be affected by osteoarthritis. Diagnosis and
adequate management can reduce the prevalence, recurrence rate, and can prevent complications of
osteoarthritis itself.
Abstrak
Osteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan pada
populasi usia lanjut. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas padapasien sehingga mengganggu
aktifitas sehari-hari dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang berat. Prevalensi osteoartritis juga
semakin bertambah. Seperempat dari seluruh populasi perempuan dan seperlima dari seluruh populasi laki-
laki dengan usia lebih dari 60 tahun dapat terkena osteoartritis. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan
yang adekuat dapat menurunkan prevalensi, angka kekambuhan, serta dapat mencegah timbulnya
kompikasi osteoartritis itu sendiri
...
Korespondensi : Anisa Ika Pratiwi | [email protected]
disabilitas pada pasien sehingga dari tulang rawan sendi yang disertai
mengganggu aktifitas sehari-hari dengan pertumbuhan tulang dan
dan menimbulkan dampak sosial tulang rawan baru pada sendi.
ekonomi yang berat.3 Orang lanjut Kelainan ini merupakan suatu proses
usia di Indonesia yang menderita degeneratif pada sendi yang dapat
cacat karena osteoarthritis mengenai satu atau lebih sendi.2Di
diperkirakan mencapai dua juta. Indonesia, prevalensi osteoartritis
Prevalensi osteoarthritis usia 49-60 mencapai 5% pada usia <40 tahun,
tahun di Malang mencapai 21,7%, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65%
yang terdiridari 6,2% laki-lakidan pada usia >61 tahun.5 Untuk
15,5% perempuan.2 osteoartritis lutut prevalensinya
Insidensi osteoarthritis cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria
meningkat seiring dengan usia dan 12,7% pada wanita.6
dengan adanya bukti pada Osteoartritis merupakan
gambaran fotopolos. Insidensi penyakit tersering yang
osteoartritis di Amerika pada usia menyebabkan timbulnyan yeri dan
18-24 tahun, 7% laki-lakidan 2% disabilitas gerakan pada populasi
perempuan menggambarkan usia lanjut. Osteoartritis merupakan
osteoarthritis pada tangan. Pada kelainan yang mengenai berbagai
usia 55-64 tahun, 28% laki-laki dan ras dan kedua jenis kelamin.
perempuan terkena osteoarthritis Osteoartritis lebih banyak
lutut dan 23% osteoarthritis ditemukan pada perempuan jika
panggul. Pada usia antara 65-74, dibandingkan dengan laki-laki yaitu
39% laki-laki dan perempuan 68,67%. Secara statistik perempuan
menggambarkan osteoarthritis pada memiliki body mass index (BMI)
lutut dan 23% menggambarkan diatas rata-rata dimana kategori BMI
osteoarthritis pada panggul. Pada pada perempuan Asia menurut
usia diatas 75 tahun, sekitar 100% jurnal American Clinical Nutrition
laki-laki dan perempuan mempunyai adalah antara 24 sampai dengan
gejala-gejala osteoartritis. Kejadian 26,9kg/m2 dan mempunyai nilai
osteoartritis di Norwegia pada tahun lebih kecil jika dibandingkan dengan
2008, 80% berusia lebih dari 55 perempuan Amerika dan tingkat
tahun. Angka keseluruhan prevalensi obesitas pada wanita di Amerika
osteoartritis di Norwegia adalah adalah empat persen dan pada laki-
12,8% dan lebih tinggi pada laki hanya dua persen. Pada
perempuan (14,7%) di banding laki- perempuan menopause, akan terjadi
laki (10,5%). Prevalensi penumpukan lemak terutama pada
osteoarthritis panggul adalah 5,5%, sendi bagian bawah dan
osteoarthritis lutut 7,1% dan menyebabkan peningkatan beban
osteoarthritis tangan 4,3%.2 pada sendi.2
Di dalam penelitian Dr.
DISKUSI O’Connor (2007), jenis kelamin
perempuan merupakan factor resiko
Osteoartritis adalah suatu
terjadinya osteoartritis. Pada studi
kelainan sendi kronis dimana terjadi
tersebut prevalensi dan insidensi
proses pelemahan dan disintegrasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumual AS. Pengaruh Berat Badan
Terhadap Gaya Gesek Dan Timbulnya
Osteoarthritis Pada Orang Di Atas 45
Tahun Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Skripsi.Manado: Bagian Fisika
Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado; 2012.
2. Arissa MI. Pola Distribusi Kasus
Osteoartritis Di RSU Dokter Soedarso
Pontianak Periode 1 Januari 2008 – 31
Desember 2009.Pontianak: Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura
Pontianak; 2012.
3. Handono K. Hubungan Kadar C-Terminal
Telopeptide Kolagen Tipe-II (CTX-II) Urin
Denga Derajat Kerusakan Sendi Pada
Pasien Osteoartritis Lutut.Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang; 2012.
4. Pranatha INA. Penambahan Latihan
Pengutan Dengan En Tree Pada
Intervensi Ultra Sound Dan Tens Untuk
Mengurangi Nyeri Pada Penderita
Osteoartritis Lutut Di RSUP Sanglah
Denpasar. Denpasar: Bagian Fisioterapi
Universitas Udayana Denpasar; 2011.
5. Imayati K. Laporan Kasus Osteoartritis.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam.Denpasar:
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana Denpasar ;2011.
6. Koentjoro SL. Hubungan Antara Indeks
Masa Tubuh (IMT) Dengan Derajat
Oasteoartritis Lutut Menurut Kellgren