Mata4320 M1 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 51

Modul 1

Pendiferensialan
Prof. R. Soemantri

PE NDAHUL UA N

D alam modul ini dibahas fungsi bernilai real yang didefinisikan pada
suatu interval. Definisi derivatif suatu fungsi dimulai dengan derivatif
di suatu titik, kemudian didefinisikan fungsi terdiferensial pada subhimpunan
suatu interval. Selanjutnya ditunjukkan bahwa kekontinuan suatu fungsi
merupakan syarat perlu agar fungsi terdiferensial. Teknik pendiferensialan
tidak dibahas dalam modul ini.
Modul ini lebih menekankan segi teorinya daripada penggunaan praktis
hitung diferensial. Dua teorema yang sangat penting yaitu Teorema Rolle dan
Teorema Nilai Rata-rata mengawali pembahasan teori hitung diferensial ini,
selanjutnya dikembangkan untuk membahas Aturan L’Hospital tentang
penghitungan limit, Teorema Taylor, dan masalah nilai ekstrem. Kaitan
antara keterdiferensialan suatu fungsi dengan fungsi korespondensi satu-satu
maupun dengan fungsi monoton disajikan khusus sebagai suatu teorema.
Adanya nilai derivatif di antara dua nilai derivatif suatu fungsi ditunjukkan
sebagi Teorema Darboux.
Contoh soal maupun soal-soal dalam latihan diharapkan mengajak para
pembaca lebih memahami teori hitung diferensial, dan mengingat kembali
konsep-konsep dan teorema-teorema dalam analisis yang pernah dipelajari
dalam buku Analisis I.
Setelah mempelajari modul ini pembaca diharapkan dapat:
(a) memahami definisi derivatif suatu fungsi;
(b) memahami dan menggunakan teorema nilai rata-rata;
(c) memahami dan menggunakan tanda nilai fungsi derivatif;
(d) menggunakan teorema L’Hospital; dan
(e) menggunakan teorema Taylor.
1.2 ANALISIS II 

Kegiatan Belajar 1

Derivatif

D alam Buku Materi Pokok Analisis I telah dibahas perihal fungsi, mulai
dari fungsi yang bernilai real yang didefinisikan pada N , yaitu barisan,
kemudian yang didefinisikan pada subhimpunan dari R . Tentang nilai fungsi
dikenal nilai definisi, yaitu nilai menurut definisi fungsi itu, dan nilai limit.
Jika c anggota domain D R fungsi f dan juga titik limit domain itu,
didefinisikan f kontinu di c apabila lim f ( x ) f (c) . Fungsi f dikatakan
x c

kontinu pada D jika f kontinu di setiap titik anggota D. Dalam Analisis I


telah dibahas panjang lebar tentang sifat-sifat fungsi kontinu. Dalam Modul 1
ini akan dibahas tentang fungsi terdiferensial (differentiable). Untuk maksud
ini akan dibahas konsep derivatif suatu fungsi yang didefinisikan pada suatu
interval.

A. DERIVATIF

Definisi 1.1
Diberikan fungsi f : a, b R.
f ( x)  f (c)
Untuk c [a, b] dibentuk fungsi ( x)  a  x  b, x  c
x c
Jika lim ( x) ada dan real (berhingga) maka f dikatakan terdiferensial
xc
(differentiable) di c . Nilai lim ( x) dinotasikan dengan f (c) yang
xc
dinamakan derivatif fungsi f di titik c . Jika f (c) ada dan real untuk
setiap c  E  [a, b] dikatakan f terdiferensial pada E . Jadi, f 
terdefinisikan di titik-titik pada [a, b] di mana limit ( x) untuk x mendekati
titik itu ada dan real, dan dinamakan fungsi derivatif dari f .

Tentu saja Anda memahami di ujung interval [a, b] fungsi f terdiferensial di


a atau di b apabila limit kanan lim ( x) ada dan limit kiri lim ( x) ada.
xa xa
 MATA4320/MODUL 1 1.3

Contoh 1.1
Mudah pembaca pahami bahwa fungsi konstan f ( x)  k dan g ( x)  x
terdiferensial pada R dengan f ( x)  0 dan g ( x)  1, x  R .

Contoh 1.2
Tentukan fungsi derivaif f  untuk f :[0, )  R dengan f ( x)  x

Jawab:
Untuk 0  x  maka
t x 1 1
f ( x)  lim (t )  lim  lim 
tx tx tx tx t  x 2 x
t
Akan tetapi, f (0)  lim tidak ada di dalam R , jadi f tidak
 t
t 0
terdiferensial di 0 .
1
Fungsi f ( x)  x terdiferensial pada (0, ) dan f ( x)  untuk
2 x
0  x 

Contoh 1.3
Buktikan jika f ( x)  sin x dan g ( x)  cos x maka f ( x)  cos x dan
g ( x)  sin x, x  R .

Bukti:
Untuk x R ,
 t  x   t  x 
2sin  cos 
sin t  sin x  2   2 
f ( x)  lim (t )  lim  lim  cos x .
t x t x tx t x tx
Demikian juga mudah dibuktikan bahwa g ( x)  sin x .

Teorema 1.1
Jika f :[a, b]  R terdiferensial di suatu titik c  [a, b] maka f kontinu di c .

Bukti:
f (t )  f (c)
lim  f (t )  f (c)  lim . lim t  c  f (c).0  0
t c t c t c t c
1.4 ANALISIS II 

Jadi, lim f (t )  f (c) sehingga f kontinu di c .


t c

Tetapi sebaliknya tidak benar. Fungsi g ( x)  x kontinu tetapi tidak


terdiferensial di 0 .

 x, jika x  0 g ( x)  g (0)
Fungsi g ( x)    , jadi lim  1 dan

x, jika x  0


x0 x
g ( x)  g (0) g ( x)  g (0)
lim  1 , sehingga lim tidak ada dan g tidak
x0 x x0 x
terdiferensial di 0 meskipun kontinu di 0 .

Teorema tentang rumus-rumus derivatif kombinasi dari dua fungsi


terdiferensial berikut ini buktinya sudah pembaca kenal dalam kalkulus.

Teorema 1.2
Jika fungsi f dan g didefiniskan pada [a, b] dan terdiferensial di titik
c  [a, b] maka
f
f  g , f  g , fg dan
g
terdiferensial di c dan
( f  g ) (c)  f (c)  g (c) ;
( f  g ) (c)  f (c)  g (c) ;
( fg ) (c)  f (c) g (c)  f (c) g (c) ; dan
 f 
  (c)  f (c) g (c)  f (c) g (c) asalkan g (c)  0 .
 g  2

g (c ) 

Teorema 1.3 (Aturan Rantai)


Diberikan fungsi f :[a, b]  [c, d ] , dan g :[c, d ]  R dan c  [a, b] .
Jika f terdiferensial di c dan g terdiferensial di f (c) maka fungsi
komposisi g  f terdiferensial di c dan mempunyai derivatif
( g  f ) (c)  g ( f (c)) f (c) .
 MATA4320/MODUL 1 1.5

Bukti:
Dibentuk fungsi

 g ( y )  g ( f (c))

  g ( f (c)) jika y  f (c), y  c, d 
h( y )   y  f (c )

 jika y  f (c), y  c, d 


 0
Maka h :[c, d ]  R kontinu di f (c) karena diketahui bahwa g terdiferensial
di f (c) .
Demikian juga karena diketahui f terdiferensial di c maka f kontinu di c
sehingga fungsi komposisi h  f kontinu di c .
Jadi, lim (h  f )( x)  (h  f )(c)  0 .
xc
f ( x)  f (c) f ( x)  f (c)
Jadi, lim (h  f )( x)  g ( f (c))  g ( f (c)). lim
xc x c xc x c
 g ( f (c)). f (c)
Di lain pihak
f ( x)  f (c) g ( f ( x))  g ( f (c)) f ( x)  f (c)
lim (h  f )( x)  g ( f (c)) .  lim .
xc x c xc f ( x)  f (c) x c

g ( f ( x))  g ( f (c))
 lim  ( g  f ) (c).
xc x c

Dengan demikian diperoleh ( g  f ) (c)  g ( f (c)) f (c) .

Contoh 1.4

 1

 x sin , untuk x  0
Didefinisikan f ( x)   x

 , untuk x  0

 0
Tentukan f ( x) untuk x R .

Jawab:
Fungsi f kontinu di 0 , sebab untuk x  0 diperoleh
1 1
x sin  x sin  x sehingga lim f ( x)  0 dan f kontinu di 0 ,
x x x0
sedangkan untuk x  0 fungsi f merupakan hasil kali dua fungsi kontinu
1.6 ANALISIS II 

jadi juga kontinu. Dengan demikian, f kontinu pada R, sehingga syarat


perlu untuk keterdiferensialan f dipenuhi (lihat Teorema 1.1).
Untuk x  0 dengan menggunakan aturan pendiferensialan hasilkali dua
fungsi dan aturan rantai diperoleh
1  1  1  1 1 1
f ( x)  1.sin    x.cos     sin     cos   untuk x  0 .
 x   x  x 2   x   x   x 
Untuk x = 0 dengan definisi derivatif, dihitung
f ( x)  f (0) 1
lim  lim sin   tidak ada.
x0 x x0  x 
Jadi, f tidak terdiferensial di 0 . Dengan demikian f terdiferensial pada
R  0 .

Contoh 1.5
1
Buktikan fungsi f dengan f ( x)  x 2 cos   untuk x  0 dan f (0)  0
 x 
terdiferensial pada R.

Bukti:
Fungsi f jelas kontinu untuk x  0 sebab merupakan hasilkali dua fungsi
kontinu.
2 1 2
Untuk x  0 , f ( x)  x cos  x sehingga lim f ( x)  0  f (0) dan
x x0
f kontinu di 0 .
Syarat perlu untuk adanya derivatif di titik pada R dipenuhi.

1 1
Untuk x  0 maka f ( x)  2 x cos  sin dan
x x
f ( x)  f (0) 1
f (0)  lim  lim x cos  0. Jadi, f terdiferensial pada R.
x0 x x0 x

Dua teorema berikut sangat penting dalam penelahan fungsi real.


Penggunaan kedua teorema ini menghasilkan manfaat dalam teori optimisasi,
deret Taylor, letak nilai nol fungsi dan dalam kawasan lainnya.
 MATA4320/MODUL 1 1.7

Teorema 1.4a (Teorema Rolle)


Jika f :[a, b]  R kontinu pada interval tertutup [a, b] dan terdiferensial
pada interval terbuka (a, b) , dan f (a)  f (b) maka terdapat  (a, b)
sehingga f ( )  0 .

Bukti:
Jika f ( x)  f (a), x  [a, b] maka f ( x) konstan pada [a, b] sehingga
f ( x)  0.
Jika f tidak konstan maka menurut teorema tentang fungsi kontinu pada
interval tertutup terbatas, terdapat x1 dan x2 dalam (a, b) sehingga
f ( x1 )  inf{ f ( x) : x  [a, b]} dan f ( x2 )  sup{ f ( x) : x  [a, b]} .Untuk
f ( x)  f ( x1 ) f ( x)  f ( x1 )
titik x1 maka  0 jika x1   x  x1 dan 0
x  x1 x  x1
f ( x)  f ( x1 )
jika x1  x  x1  untuk suatu  0 . Jadi lim  0 dan
x x1_ x  x1
f ( x)  f ( x1 )
lim  0 . Karena diketahui f terdiferensial di x1 maka kedua
x x1 x  x1
f ( x)  f ( x1 )
nilai limit ini harus sama, jadi f ( x1 )  lim 0.
x x1 x  x1

Teorema 1.4b (Teorema Nilai Rata-rata)


Jika f ;[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) maka
f (b)  f (a)
terdapat  (a, b) dengan f ( )  .
ba

Bukti:
Dibentuk fungsi F ( x)  f ( x)  Ax  B pada [a, b] dengan A dan B dipilih
f (a)  f (b)
sehingga F (a)  F (b)  0 , jadi A  dan
ba
f (b)  f (a)
B   f (a )  a
ba
f (b)  f (a)
F ( x)  f ( x)  f ( a )  ( x  a ) .
ba
1.8 ANALISIS II 

Jadi F kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) dengan


F (a)  F (b) . Menurut Teorema Rolle, terdapat  (a, b) sehingga
f (b)  f (a)
F ( )  0 , jadi f ( )  .
ba
Dalam bukti Teorema Rolle tersimpul suatu langkah penting tentang
nilai minimum (maksimum) di titik interior interval [a, b] yang kita angkat
menjadi lemma berikut.

Lemma 1.1
Jika fungsi f yang kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b)
mempunyai nilai maksimum (minimum) di titik interior x0  (a, b) maka
f ( x0 )  0.

Contoh 1.6
Buktikan untuk h  0 dan 1 berlaku (1  h)  1  h .

Bukti:
Ditinjau fungsi f ( x)  x yang kontinu dan terdiferensial pada [1,1 h] .
Menurut Teorema nilai Rata-rata terdapat  (1,1  h) dengan
f (1 h)  f (1)
f ( )  , jadi (1  h) 1  hf ( )  h 1
 h
h
karena diketahui  1 dan 1 0 .
Teorema berikut adalah sebagai akibat teorema nilai rata-rata.
 MATA4320/MODUL 1 1.9

Teorema 1.5
Jika f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) maka
(i) f ( x)  0, x  (a, b)  f fungsi korespondensi 1-1 pada [a, b] .
(ii) f ( x)  0, x  (a, b)  f konstan.
(iii) f ( x)  0, x  (a, b)  f naik tegas pada [a, b] .
(iv) f ( x)  0, x  (a, b)  f turun tegas pada [a, b] .
(v) f ( x)  0, x  (a, b)  f naik pada [a, b] .
(vi) f ( x)  0, x  (a, b)  f turun pada [a, b] .

Bukti:
(i) Fungsi f :[a, b]  R adalah fungsi korespondensi 1-1 jika x  y  [a, b]
maka f ( x)  f ( y)  f ([a, b]). Untuk a  x  y  b maka   ( x, y)
dan f ( y)  f ( x)  ( y  x) f ( )  0 karena diketahui bahwa
f (t )  0, t  (a, b). Jadi f korespondensi 1-1 pada [a, b] .
(ii) Untuk a  x  y  b,   ( x, y) sehingga
f ( y)  f ( x)  ( y  x) f ( )  0. Jadi f ( x) konstan sama dengan f (a).
(iii) Karena f (t )  0, t  (a, b) maka a  x  y  b    ( x, y),
f ( y)  f ( x)  ( y  x) f ( )  0 . Jadi a  x  y  b  f ( x)  f ( y)
sehingga f naik tegas pada [a, b] .
(v) Untuk a  x  y  b,   ( x, y) sehingga
f ( y)  f ( x)  ( y  x) f ( )  0 . Jadi f naik pada [a, b] .
(iv) dan (vi) berturut-turut dibuktikan seperti (iii) dan (v).

Lemma 1.2
Jika f dan g fungsi bernilai real yang kontinu pada [a, b] dan terdiferensial
pada (a, b) , dan jika f ( x)  g ( x), x  (a, b) maka terdapat k  R
sehingga f ( x)  g ( x)  k , x  [a, b] .

Bukti: Gunakan Teorema 1.5 (ii) untuk fungsi f  g .

Contoh 1.7
1.10 ANALISIS II 

p
Jika f fungsi dari R ke dalam R dan f ( x)  f ( y )  x  y untuk suatu
p  1 , buktikan bahwa f konstan.

Bukti:
f ( x)  f ( y ) p1
 x y dengan p1  0 .
x y
f ( x)  f ( y ) p1
Jadi lim  lim x  y  0 sehingga f ( x)  0 untuk
x y x y x y

sembarang x R . Menurut Teorema 1.5(ii) maka f konstan.

Contoh 1.8
Jika f : (a, b)  R terdiferensial pada (a, b) dan terdapat M  0 sehingga
f ( x)  M , x  (a, b) buktikan bahwa:
(a) f kontinu seragam pada (a, b)
(b) lim f ( x) dan lim f ( x) ada.
xa xb

Bukti:
f ( y )  f ( x) f ( y )  f ( x)
(a) Karena lim  f ( x) maka lim  f ( x ) .
y x yx y x yx
  0, y  (a, b),
f ( y )  f ( x)
0 yx    f ( x)  1  M  1.
yx
y  (a, b), 0  y  x   f ( y)  f ( x)  ( M 1) y  x ini berlaku
x  (a, b) .
Karena f terdiferensial [jadi f kontinu, maka lim f ( y)  f ( x) ]
y x

sehingga untuk semua x, y  (a, b) dan


x  y   f ( x)  f ( y)  ( M 1) x  y .

 

Jika diberikan  min 
 0 dan  , 
 maka x, y  (a, b),


 M  1


x  y   f ( x)  f ( y )  .
Terbukti f kontinu seragam pada (a, b) .
 MATA4320/MODUL 1 1.11

(b) x, y  (a, a  )  f ( x)  f ( y)  . Jika y tetap maka


f ( y)   f ( x)  f ( y)  .
Jadi E  { f ( x) : x  (a, a  )} terbatas sehingga A  inf E dan
B  sup E ada. Tergantung kepada sifat fungsi f maka lim f ( x)
xa
adalah A atau B. Dengan cara yang serupa ditentukan lim f ( x) .
xb

Contoh 1.9
Buktikan bahwa persamaan x3  3x  b  0 paling banyak mempunyai satu
akar di dalam [1,1] .

Bukti:
Ditinjau fungsi kontinu dan terdiferensial pada [1,1]. Fungsi derivatif
f ( x)  3x 2  3  0, x  (1,1) . Menurut Teorema 1.5(i) dan (iv) f fungsi
korespondensi 1-1 dan turun tegas pada [1,1]. Karena
f (1)  2  b  f (1)  2  b dan f kontinu pada [1,1] maka persamaan
tidak mempunyai akar di dalam [1,1] apabila b 2  0 atau b 2  0 .
Jika 2  b  2 dan mengingat f turun tegas, yaitu jika b 2 dan
b  2 , atau jika b  2 dan b 2 maka persamaan mempunyai tepat satu
akar di dalam [1,1]. Jadi untuk semua nilai dari b persamaan
x3  3x2  b  0 paling banyak mempunyai satu akar di dalam [1,1].

Contoh 1.10
Jika f fungsi terdiferensial dari R ke dalam R dengan f (0)  0 dan
f ( x)  f ( x) , x  R , buktikan bahwa f ( x)  0 pada R.

Bukti:
Diandaikan bahwa f tidak konstan nol pada R. Karena f kontinu pada R
maka himpunan Z  {x : f ( x)  0} tertutup. Menurut Teorema 5.10,
Analisis I, Z C memuat (a, b) dengan a atau b atau keduanya dalam Z
dan f ( x)  0 , boleh dimisalkan f ( x)  0, a  x  b . Ambil titik c  b dan
c  a 1 dan f (d )  maks  f ( x) : x  [a, c]. Dengan menggunakan
teorema nilai rata-rata dan mengingat f(d) > 0 dan f(a) = 0, maka
1.12 ANALISIS II 

f ( d )  f ( d )  ( d  a ) f  ( )  ( d  a ) f (  ( d  a ) f ( )
 (d  a) f ( )  (d  a) f (d )
dengan nilai tertentu di antara a dan d. Jadi 0  f (d )  (d  a) f (d ) .
Terjadi kontradiksi karena (d  a)  1 .

Contoh 1.11
Fungsi f dan g mempunyai derivatif yang kontinu pada interval I .
Tunjukkan bahwa jika fg   gf   0 pada I , maka nilai-nilai nol f dan g
satu dengan yang lain saling terpisah.

Bukti:
Karena f dan g mempunyai derivatif yang kontinu pada I , maka fungsi
fg   gf  kontinu pada I . Karena itu fg   gf  tidak mungkin berubah
tanda pada I , sebab untuk perubahan tanda ini fungsi ini harus bernilai nol
di suatu titik pada I , kontradiksi dengan fg   gf   0 pada I .
Andaikan a dan b dua nilai nol yang berturutan dari f . Akan dibuktikan
terdapat tepat satu nilai nol c dari g dan a  c  b . Jadi f ( x)  0 untuk
a  x  b . Karena fg   gf   0 dan f (a)  0 maka g (a)  0 .
f
Diasumsikan f ( x)  0 untuk a  x  b dan g (a)  0 . Maka fungsi
g
 f  f ( x ) g  ( x )  g ( x ) f ( x )
terdiferensial pada (a, b) dan   ( x)  . Jika
 g   f ( x )
2

f
fg   gf   0 maka naik tegas pada (a, b) , dan ini tidak mungkin terjadi
g
f
karena lim   ( x)   . Jadi fg   gf   0 dan
f
turun tegas pada
x a  g   g
f
(a, b) mulai dari melalui 0 menuju ke . Jadi bernilai 0 di tepat
g
satu titik c  (a, b) dan tepat ada satu nilai nol dari g di antara dua nilai nol
dari f . Karena peran f dan g dalam masalah ini simetris, maka di antara
dua nilai nol yang berturutan terdapat satu nilai nol dari f .
 MATA4320/MODUL 1 1.13

Tiga kasus untuk asumsi yang lain dibahas dengan cara yang semacam.

Teorema 1.6 (Teorema Nilai Rata-rata Umum)


Jika fungsi f dan g kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) , maka
f (b)  f (a) f ( )
terdapat  (a, b) sehingga  .
g (b)  g (a) g ( )

Bukti:
Dibentuk fungsi h( x)  [ f (b)  f (a)]g ( x) [ g (b)  g (a)] f ( x) . Maka h
kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) lagi pula h(a)  h(b) .
Menurut Teorema Rolle terdapat  (a, b) dengan h( )  0 dan terbuktilah
teorema di atas.

Sebagai akibat dari teorema nilai rata-rata umum adalah Aturan


L’Hospital yang sangat bermanfaat untuk menghitung jenis-jenis tertentu
tentang limit.

B. ATURAN L’HOSPITAL

Teorema 1.7 (Aturan L’Hospital)


Diberikan fungsi f dan g : (a, b)  R dan g ( x)  0 untuk x  (a, b) ,
f ( x)
dan lim L.
xa g ( x)
Jika
lim f ( x)  lim g ( x)  0 (i)
xa xa
atau
lim f ( x)  lim g ( x)   (ii)
xa xa

f ( x)
maka lim L.
xa g ( x)

Bukti:
Diberikan 0  1 . Maka   0 sehingga untuk a  x  a  ketiga
ketaksamaan berikut ini berlaku.
1.14 ANALISIS II 

(1)   f ( x) 
(2)   g ( x) 
f ( x)
(3) L   L
g ( x)
Jika a  x  y  a  maka menurut Teorema 1.6   ( x, y) sehingga
f ( x)  f ( y ) f ( )
L    L (4)
g ( x)  g ( y ) g ( )
Karena lim f ( x)  lim g ( x)  0 dan jika dalam (4) diambil x  a maka
xa xa

f ( y)
f ( x)  0 dan g ( x)  0 sehingga diperoleh L  untuk
g ( y)
a  y a .
Jadi, jika diberikan  0,   0 sehingga x,0  x  berlaku
f ( x) f ( x)
 L  . Jadi terbukti lim L.
g ( x) xa g ( x)

Jika lim f ( x)  lim g ( x)   diambil y tetap dalam (4) dan dibetuk fungsi
xa xa
g ( y)
1
g ( x)
( x)  .
f ( y)
1
f ( x)
f ( x)  g ( x)  g ( y )  f ( x) g ( )
Maka ( x)    , sehingga
g ( x)  f ( x)  f ( y )  g ( x) f ( )
f ( x) f ( )
 ( x) (a  x  y  a  ) .
g ( x) g ( )
Oleh karena (ii) maka lim ( x)  1 sehingga  ,0   berlaku
xa

( x) 1  untuk a  x  a  . Karena 0  1 maka ( x)  2


untuk a  x  a  . Mengingat (ii) dan (4) maka ( x)  2, ( x) 1 
f ( )
dan L  untuk a  x  a  , sehingga diperoleh
g ( )
 MATA4320/MODUL 1 1.15

f ( x) f ( ) f ( )
L  ( x) L = ( x)  L ( x)  L ( x)  L
g ( x) g ( ) g ( )
f ( )
 ( ) L  L ( x ) 1   2  L  .
g ( )
Jadi terbukti bahwa jika lim f ( x)  lim g ( x)   maka jika diberikan
xa xa

f ( x)
0  1 tedapat  0 , x  (a, a  ) berlaku  L  2  L  .
g ( x)
f ( x)
Dengan demikian telah dibuktikan lim L.
g ( x)
xa

Jelas bahwa hasil di atas berlaku juga untuk limit kiri, selanjutnya hasil
yang diperoleh untuk limit satu arah mudah diperluas untuk limit dua arah.
Aturan L’Hospital juga berlaku untuk limit tak hingga dan limit di tak
hingga.

Teorema 1.8
Diberikan fungsi f dan g terdiferensial pada (a, b) dengan g ( x)  0 dan
f ( x)
g ( x)  0 untuk x  (a, b) dan lim   (atau  ).
z  a g ( x)

f ( x)
(i) jika lim f ( x)  lim g ( x)  0 maka lim   (atau  );
xa xa xa g ( x)
f ( x)
(ii) jika lim f ( x)  lim g ( x)   maka lim   (atau  ).
xa xa xa g ( x)

Bukti:
(i) Diberikan  0 dan M  0 .
Maka terdapat  0 sehingga   f ( x)  ,   g ( x)  , dan
f  ( x)
 M untuk x  y  a  . Pilih y dan a  x  y  a  maka
g ( x)
f ( y )  f ( x) f ( )
  ( x, y) dan  M
g ( y )  g ( x) g ( )
1.16 ANALISIS II 

f ( x)
Jika diambil y  a maka diperoleh  M . Jadi diberikan M  0
g ( x)
f ( x)
terdapat  0 sehingga untuk a  x  a  berlaku M .
g ( x)
f ( x)
Jadi, lim  .
x a g ( x)

(ii) Diberikan M  0 . Maka   0 sehingga berlaku tiga ketaksamaan


f ( x)
f ( x)  M , g ( x)  M ,  M , x  (a, a  ).
g ( x)
Dipilih y dan a  y  x  a  , maka  , x   y dan fungsi
f ( x)
1
f ( y) f ( y) f ( y )  f ( x) f ( )
( x)  sehingga ( x)  
1
g ( x) f ( x) g ( y )  g ( x) g ( )
g ( y)
Jadi, untuk y  a diperoleh lim ( x)  1 dan
ca

f ( y) f ( )
lim  lim  .
x  a f ( x ) x  a g ( )

Teorema 1.9
Jika f dan g terdiferensial pada (b, ) dengan g ( x)  0, g ( x)  0 untuk
f ( x )
x  (b, ) dan lim   ( atau  ).
x  g ( x)

f ( x)
(i) jika lim f ( x)  lim g ( x)  0 maka lim ;
x  x  x g ( x)
f ( x)
(ii) jika lim f ( x)  lim g ( x)   maka lim .
x  x  x g ( x)

Dengan mengadakan perubahan seperlunya teorema juga berlaku untuk


x   .

Bukti:
 MATA4320/MODUL 1 1.17

1
Dengan mengadakan pengubahan variabel x  perhatikan fungsi F dan G
t
 1  1  1 1
untuk t  0,  dengan F (t )  f   dan G (t )  g   untuk 0  t  .
 b   t   t  b
 1
Maka kita mempunyai fungsi F dan G terdiferensial pada 0,  dengan
 b 
lim f ( x)  lim F (t ) dan lim g ( x)  lim G(t )
x t 0 x t 0

F (t ) f ( x)(1/ t )
2
f ( x ) f ( x) F (t )
  , jadi lim  lim .
G (t ) g ( x)(1/ t 2 ) g ( x ) x g ( x) t 0 G (t )

Dengan pengubahan variabel ini Teorema 1.9 berubah menjadi Teorema 1.8.

Catatan : Untuk mudahnya Aturan L’Hospital ini digunakan untuk


0  f ( x)
menghitung limit berbentuk atau dari , dengan
0  g ( x)
f ( x) f ( x )
menghitung lim  lim untuk a bilangan real, atau
xa g ( x) x  a g ( x )
 .
0
Aturan L’Hospital digunakan untuk menghitung limit bentuk tak tentu
0

atau dan bentuk tak tentu yang lain yang dapat dibawa ke bentuk itu

, .0, 1 , 00 , dan 0 dengan melakukan manipulasi aljabar atau
menggunakan fungsi logaritma atau eksponensial. Sesungguhnya teknik
penghitungan limit dengan menggunakan aturan L’Hospital sudah diberikan
dalam kuliah kalkulus, sehingga tidak perlu diulang lagi di sini. Namun, ada
baiknya diberikan beberapa contoh.

Contoh 1.12
0
(a) Bentuk
0
sin x cos x
1. lim  lim  1;
x0 x x0 1
1.18 ANALISIS II 

1 cos x sin x cos x


2. lim 2
 lim  lim  1/ 2;
x0 x x 0 2x x 0 2
e x 1 ex
3. lim  lim  1 .
x0 x x 0 1


(b) Bentuk

1
ln x
4. lim  lim x  0;
x  x x 1
3
x 3x 2 6x 6
5. lim x  lim x  lim x  lim x  0
x e x e x e x e

cos x
ln sin x lim(cos x) 1
6. lim  lim sin x  x0   1.
x 0 ln x x0 1 lim(sin x) 1
x0
x x

0
(c) Bentuk  dibawa ke bentuk
0
1 1  sin x  x cos x 1
7. lim     lim  lim

x 0  x sin x  x0 x sin x x  0 sin x  x cos x
sin x 0
 lim   0.
x0 2cos x x sin x 2


(d) Bentuk 0. dibawa ke bentuk

1
ln x
8. lim x ln x  lim  lim x  lim (x)  0 .
x 0 x 0 1 x 0 1 x 0
 2
x x

(e) Bentuk 0 0
 MATA4320/MODUL 1 1.19

9. Mengingat kekontinuan fungsi f (t )  et maka


lim x ln x

lim x x  lim e x ln x  e x0  e0  1 .
x0 x0

(f) Bentuk 1
 1
 1 lim x ln 1 
x

10. lim 1    e x  x   e1  e , karena


x  
 x
 1  1 1  1 
ln 1   1    
 x  x   x 2  1
lim  lim  lim 1.
x  1  x 1 x 1
   2 1
 x  x x
(g) Bentuk 0
 1
 1 x lim x ln 1 
11. lim 1    e x0  x   e0  1 , karena

x0   x
 1  1  
ln 1   1  1   1 
 1  
 x   
x  x  2
1
lim x ln 1    lim  lim  lim  0.
x  0  x  x0 1 x0 1 x0 1
 2 1
x x x

C. PENDIFERENSIALAN FUNGSI INVERS

Diberikan fungsi f fungsi korespondensi 1-1 pada interval [a, b] .


Maka tentu saja f mempunyai fungsi invers, dan jika f juga terdiferensial,
wajar jika timbul pertanyaan tentang adanya derivatif dari fungsi invers.

Teorema 1.10
Diberikan fungsi f :[a, b]  R yang terdiferesial pada [ a , b] dengan
f ( x)  0 untuk semua x  [a, b] . Maka f 1
ada dan terdiferensial pada
1
f ([a, b]) dengan ( f 1 ) ( f ( x))  , x  [a, b] .
f ( x)

Bukti:
1.20 ANALISIS II 

Eksistensi fungsi f 1 sebagai akibat dari Teorema 1.5(a).


Jika m  inf{ f ( x) : x  [a, b]} dan M  sup{ f ( x) : x  [a, b]} maka
f ([a, b])  [m, M ] .
Dimisalkan y 0  [m, M ] dengan f 1 ( y0 )  x0 dan  yn  barisan dengan
yn  [m, M ] , yn  y0 , yn  y0 .
Dibentuk barisan  xn  dengan xn  f 1 ( yn ), n  N . Menurut teorema
fungsi f 1 kontinu pada [m, M ] sehingga barisan  xn  f 1 ( yn ) 
konvergen ke x0  f 1 ( y0 ) . Karena f fungsi 1-1 maka xn  x0 . Ini
berakibat bahwa
f 1 ( yn )  f 1 ( y0 ) xn  x0 1
  .
yn  y0 f ( xn )  f ( x0 ) f ( x0 )
Jadi, untuk x0  f 1 ( y0 ) , atau y0  f ( x0 ) terbukti bahwa
xn  x0 1
( f 1 ) ( f ( x0 )  lim  .
n f ( xn )  f ( x0 ) f ( x0 )
 
Contoh: y  f ( x)  tan x terdiferensial pada 0,  , f ( x)  sec2 x  0 .
 2 
x  f 1 ( y )  arctan y ,
1 1 1
( f 1 ) ( y)    , y  (, ) .
sec x 1  tan x 1 y 2
2 2

Teorema berikut adalah Teorema Nilai Antara untuk fungsi derivatif.

Teorema 1.11 (Teorema Darboux)


Jika f terdiferensial pada [a, b] dan suatu bilangan di antara f (a) dan
f (b) , maka paling sedikit ada satu titik c  (a, b) dan f (c)  .

Bukti:
Diandaikan f (a)   f (b) . Didefinisikan g pada [a, b] oleh
g ( x)  x  f ( x) untuk x pada [a, b] Karena g kontinu maka g mencapai
nilai maksimum pada [a, b] . Karena g (a)   f (a)  0 , maka menurut
Lemma 1.1 nilai maksimum tidak terjadi di x  a . Dengan cara sama karena
g (b)   f (b)  0 maka nilai maksimum tidak terjadi di x  b . Oleh
 MATA4320/MODUL 1 1.21

karena itu g mencapai maksimum di suatu titik c  (a, b) . Sekali lagi


menurut Lemma 1.1 karena g mencapai maksimum di titik interior interval
[a, b] di mana g terdiferensial maka 0  g (c)   f (c) . Jadi
f (c)  .

Contoh 1.13
Diberikan restriksi fungsi signum g dari [1,1] ke dalam R

 1, untuk x  0



g ( x)  
 0, untuk x  0



 1, untuk x  0

Apakah ada fungsi yang terdiferensial pada [1,1] yang derivatifnya sama
dengan g ( x) ?

Jawab:
Andaikan ada fungsi f dengan f ( x)  g ( x) pada [1,1] Jadi f (0)  0 dan
f (1)  1 . Dengan demikian tidak ada nilai f ( x) di antara f (0) dan f (1) .
Kontradiksi dengan Teorema 1.11 sebab diandaikan f terdiferensial pada
[1,1] jadi juga pada [0,1]. Jadi tidak mungkin ada fungsi yang derivatifnya
sama dengan g ( x) pada [1,1] .

LA TIH AN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1. Diberikan fungsi f dari R ke dalam R dengan


f ( x)  f ( y )  ( x  y ) 2 , x, y  R .
Buktikan bahwa f fungsi konstan.
2. Diberikan fungsi terdiferensial g dari R ke dalam R dengan derivatif
yang terbatas. Ditentukan  0 dan didefinisikan fungsi
1.22 ANALISIS II 

f ( x)  x  g ( x) . Buktikan bahwa f fungsi korespondensi 1-1 jika


cukup kecil.

3. Diberikan fungsi f :[a, b]  R yang terdiferensial di c  [a, b] .


Buktikan untuk  0 yang diberikan terdapat  0 sehingga untuk
0  x  y  dan a  x  c  y  b berlaku
f ( x)  f ( y )
 f ( y )  .
x y
4. Buktikan bahwa untuk 0  1 dan x  0 maka x  x  (1 ) .
Kemudian untuk a  0 dan b  0 buktikan a b1  a  (1 )b dan
kesamaan berlaku jika dan hanya jika a  b .
Petunjuk: Tinjaulah fungsi kontinu g ( x)  x  x pada [0, ) dan
terdiferensial pada (0, ) .

5. Jika c0 , c1 ,, cn1 , cn konstanta real dan jika


c1 c2 c
c0     n  0 .
2 3 (n 1)
Buktikan bahwa persamaan c0  c1 x  c2 x 2   cn x n  0 paling
sedikit mempunyai satu akar di antara 0 dan 1.

6. Diberikan f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada


(a, b) . Buktikan jika lim f ( x)  A maka f (a) ada dan sama dengan
xa
A.

7. Fungsi terdiferensial f :[a, b]  R dikatakan terdiferensial seragam


pada [a, b] jika untuk setiap  0 yang diberikan terdapat  0
sehingga x, y  [a, b] dan 0  x  y  berlaku
f ( x)  f ( y )
 f ( y )  .
x y
Buktikan bahwa jika f terdiferensial seragam pada [a, b] maka f 
kontinu pada [a, b] .
 MATA4320/MODUL 1 1.23

8. Diberikan fungsi f :[0, 2]  R yang kontinu pada [0, 2] dan


terdiferensial pada (0, 2) , dengan f (0)  0, f (1)  1, f (2)  1 .
Buktikan terdapat:
(a) x1  (0,1) dan f ( x1 )  1 ;
(b) x2  (1, 2) dan f ( x2 )  0 ; dan
1
(c) x3  (0, 2) dan f ( x3 )  .
3

9. Tentang fungsi f diketahui bahwa : kontinu pada [0, ); terdiferensial


pada (0, ) , f (0)  0; dan f  naik monoton.
f ( x)
Dibentuk fungsi g ( x)  untuk x  0 .
x
Buktikan bahwa g naik monoton.


1, jika x rasional
10. Apakah fungsi yang didefinisikan oleh f ( x)  

0, jika x irasional

untuk x  [0,1] dapat menjadi derivatif sesuatu fungsi?

Petunjuk Penyelesaian Latihan

1. Diberikan  0 . Pilihlah  maka untuk


f ( x)  f ( y )
0  x y    untuk y sembarang.
x y
Jadi f ( y)  0, y  R sehingga f konstan.

2. Terdapat M  0 sehingga g ( x )  M , x  R . Maka


f  ( x ) 1  g ( x )  M
1 3
Untuk  12 M maka  f ( x)  . Jadi f ( x)  0, x  R dan
2 2
menurut Teorema 1.5(i) f korespondensi 1-1.
3. Diberikan
f (t )  f (c)
 0,   0,0  t  c   f (c)    f  (c )  ... (1)
2 t c 2
1.24 ANALISIS II 

Untuk a  x  c  y  b dan 0  x  y  maka


c  x c  y c  .
f ( x)  f ( y ) f ( x)  f (c)
Jika x tetap maka lim  sebab f fungsi
y c x y x c
kontinu.
Jadi,
f ( x )  f (c ) f ( x)  f ( y ) f ( x)  f (c)
    .
x c 2 x y x c 2
Mengingat (1), maka

f ( x )  f (c ) f ( x)  f ( y ) f ( x )  f (c )
f  (c )        f  (c )  .
xc 2 x y xc 2

f ( x)  f ( y )
Terbukti  f  (c )  .
x y
4. Ditinjau g ( x)  x  x, x  0 . Karena 0  1 maka g ( x) kontinu
dan terdiferensial dengan g ( x)  x 1
 untuk x  0 . Untuk
0  x 1 nilai g ( x)  0 dan untuk 1  x  nilai g ( x)  0 . Karena

g fungsi kontinu dan g ( x) naik tegas pada (0,1) maka g ( x)  g (1)
atau x  x  (1 ) . Sekaligus terbukti bahwa dalam ketaksamaan
x  x  (1 ) kesamaan hanya terjadi untuk x 1 .
a
Jika diamb x  untuk a  0 dan b  0 maka diperoleh
b
a
a b1  a  (1 )b dan kesamaan hanya terjadi untuk  1 yaitu
b
a b .
c1 2 c c
5. Tinjaulah fungsi f ( x)  c0 x  x  ......  n1 xn  n xn1 dan
2 n n 1
gunakan Teorema Rolle.

6. Diberikan  0 maka   0 sehingga untuk a   a  berlaku


f ( )  A  .
 MATA4320/MODUL 1 1.25

Karena f kontinu pada [a, a  ] dan terdiferensial pada (a, a  ) ,


maka untuk a  x  a  terdapat  (a, x) dan
f ( x)  f ( a )
 f ( ) (Teorema Nilai Rata-rata)
x a
f ( x)  f (a )
Jadi diberikan  0 ,   0, x  (a, a  )  A  ,
xa
jadi f (a)  A .
7. Karena f terdiferensial seragam pada [a, b] jika diberikan
 0,   0, x, y  [a, b] dan 0  x  y  maka
f ( x)  f ( y ) f ( y )  f ( x)
 f ( y )  dan  f ( x)  .
x y 2 yx 2
Jadi
 f ( x)  f ( y )   f ( y)  f ( x) 
f ( x)  f ( y )    f  ( y )   f  ( x )    
 x  y   yx  2 2
   
untuk semua x, y  [a, b] dan 0  x  y  .
Karena f ( x)  f ( y) untuk x  y maka
(   0)(  0)( x, y  [a, b], x  y   f ( x)  f ( y )  ) .
Jadi f  kontinu seragam pada [a, b] sehingga kontinu pada [a, b] .

8. (a) Gunakan Teorema Nilai Rata-rata pada interval [0,1] .


(b) Gunakan Teorema Nilai Rata-rata pada interval [1, 2] .
(c) Pada [ x1 , x2 ] fungsi f terdiferensial dengan f ( x1 )  1 dan
f ( x2 )  0 . Menurut Teorema 1.11 terdapat x3  ( x1 , x2 )  (0, 2)
1 1
sehingga f ( x3 ) karena f ( x1 )   f ( x2 ).
3 3
xf ( x)  f ( x)
9. Untuk x  0 maka g ( x)  .
x2
f ( )  f ( )
Jadi untuk 0  x  y , g ( y)  g ( x)  2
( y  x) untuk

suatu dan x   y .
Menurut Teorema Nilai Rata-rata f ( )  f (0)  f ( 1 ), jadi
f ( )  f ( 1 ) dengan 0  1  sebab diketahui f (0)  0 .
1.26 ANALISIS II 

Karena f  naik monoton maka f ( )  f ( 1 )  0 .


Jadi untuk 0  x  y berlaku
f ( )  f ( 1 ) f  ( )  f ( 1 )
g ( y )  g ( x)  2
 0.

f ( x)
Terbukti g ( x)  naik monoton untuk x  0 .
x
10. Kontradiksi dengan Teorema 1.11 (Darboux), karena jika h
1
terdiferensial pada [0,1] dan h ( x)  f ( x) maka h   2   0 dan
 
 1 
h (1)  1 , tetapi tidak ada x   2 ,1 sehingga h( x)  dengan
 
1
h   2    h (1) . Jadi tidak mungkin ada fungsi f ( x) menjadi fungsi
 
 1 
derivatif dari fungsi yang manapun pada  2 ,1 jadi juga pada [0,1] .
 

RA NGK U MA N

1. Fungsi f :[a, b]  R terdiferensial di c [a, b] maka f kontinu di c .


2. Teorema Rolle:
Jika f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b)
dan f (a)  f (b) maka terdapat  (a, b) sehingga f ( )  0 .
3. Teorema Nilai Rata-rata:
Jika f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b)
f (b)  f (a)
maka terdapat  (a, b) sehingga f ( )  .
ba
4. Jika fungsi f kontinu pada [a, b] dan terdiferensiabel pada (a, b)
mempunyai nilai maksimum (minimum) di titik interior x0 (a, b)
maka f ( x0 ) 0 .
5. Jika f :[a, b]  R kotinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) maka
(i) f ( x)  0, x  (a, b)  f korespondensi 1-1 pada [a, b]
 MATA4320/MODUL 1 1.27

(ii) f ( x)  0, x  (a, b)  f konstan pada [a, b]


(iii) f ( x)  0, x  (a, b)  f naik tegas pada [a, b]
(iv) f ( x)  0, x  (a, b)  f turun tegas pada [a, b]
(v) f ( x)  0, x  (a, b)  f naik pada [a, b]
(vi) f ( x)  0, x  (a, b)  f turun pada [a, b]
6. Teorema Nilai Rata-rata Umum:
Jika f dan g kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) maka
f (b)  f (a) f ( )
terdapat  (a, b) sehingga  .
g (b)  g (a) g ( )
0
7. Aturan L’Hospital digunakan untuk menghitung limit berbentuk
0
f ( x) f ( x) f ( x)
atau dari dengan menghitung lim lim untuk a
g ( x) x a g ( x) x a g ( x)
real atau (lihat Teorema 1.7, 1.8, 1.9.)
8. Teorema Darboux: Jika f terdiferensial pada [a, b] dan di antara
f (a) dan f (b) maka terdapat c  (a, b) sehingga f (c)  .

TES FO RMA TIF 1

Coba kerjakan sendiri terlebih dahulu, sebelum melihat jawaban!

1. Diberikan fungsi f :[a, b]  R terdiferensial pada (a, b) dan terdapat


M 0 sedemikian hingga f ( x) M, x (a, b) buktikan bahwa:
(i) f kontinu seragam pada (a, b) .
(ii) lim f ( x) dan lim f ( x) ada.
x a x b

h
2. Gunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk membuktikan 1 h 1
2
untuk h 0 . Apakah ada cara yang lebih mudah untuk mengerjakan ini?

 x 2 , jika x rasional
3. Diberikan fungsi f dengan rumus f ( x)  
 .

 0, jika x irasional

Apakah f (0) ada? Apakah f ( x) ada untuk x  0?
1.28 ANALISIS II 

xp ln x
4. Tunjukkan bahwa lim 0 dan lim 0 untuk setiap bilangan
x ep x ep
bulat positif p .
5. Hitunglah lim(cot x 1/ x) dan lim x ln x .
x 0 x 0

6. Jika f :[a, b]  R terdiferensial dalam (a, b) dan x0 (a, b) hitunglah


f ( x0 h) f ( x0 h)
lim .
h 0 2h

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 MATA4320/MODUL 1 1.29

Kegiatan Belajar 2

Teorema Taylor

J ika f suatu fungsi real yang terdiferensial pada [a, b] mungkin bahwa
f  juga fungsi terdiferensial pada beberapa atau semua titik pada [a, b] .

A. DERIVATIF TINGKAT TINGGI

Jika x0 titik yang dimaksudkan itu maka derivatif dari f  di titik x0


dinyatakan dengan f ( x0 ) dan dinamakan derivatif tingkat kedua dari f di
titik x0 . Perlu diperhatikan bahwa agar f ( x0 ) ada, f ( x0 ) harus ada di
suatu kitar dari x0 . Derivatif-derivatif tingkat tinggi didefinisikan secara
induktif dengan f (0)  f dan f ( k 1)  ( f ( k ) )  untuk k  0,1, 2,... .

B. SUKU BANYAK TAYLOR

Jika P( x)  a0  a1 x   ak x k   an x n suatu sukubanyak


berderajat n  0 , maka
P ( k ) ( x)  k !ak  (k 1)k  2ak 1 x   n(n 1) (n  k )an x nk dan
P ( k ) (0)  k !ak .
Kita peroleh ak  P ( k ) (0) / k ! sehingga P( x) menjadi
P (0) P (0) 2 P( k ) (0) k P( n) (0) n
P( x)  P(0)  x x   x   x
1! 2! k! n!
n
P( k ) (0) k
 x .
k 0 k!
Dengan cara yang serupa penyajian P( x) dalam pangkat-pangkat ( x  x0 )
n
P( k ) ( x0 )
dapat diperoleh P( x)   ( x  x0 )k .
k 0 k!

Jika fungsi f :[a, b]  R mempunyai derivatif sampai tingkat n di x0  (a, b)


n
f ( k ) ( x0 )
maka bentuk yang sama untuk fungsi f , Pn ( x)   ( x  x0 )k
k 0 k!
1.30 ANALISIS II 

dinamakan sukubanyak Taylor derajat n untuk fungsi f di sekitar x0 . Jika


n
P( k ) ( x0 )
P fungsi sukubanyak derajat n dalam x maka P( x)   ( x  x0 )k ,
k 0 k!
tetapi tidak demikian halnya untuk fungsi f yang bukan sukubanyak derajat
n
f ( k ) ( x0 )
n . Untuk fungsi f ini f ( x)  Pn ( x)  Rn ( x)   ( x  x0 )k  Rn ( x)
k 0 k!
di mana Rn ( x)  f ( x)  Pn ( x) dinamakan sukusisa di x0 . Mudah dihitung
bahwa Rn ( k ) ( x0 )  f ( k ) ( x0 )  Pn ( k ) ( xo )  0 untuk k  0,1, 2,, n .

Akan kita tentukan bagaimana bentuk sukusisa Rn ( x) . Kita bentuk


fungsi Q( x)  ( x  x0 )n1 . Pehatikan bahwa Rn( k ) ( x0 )  0 dan Q ( k ) ( x0 )  0
untuk k  0,1, 2,, n . Dengan menggunakan Teorema Nilai Rata-rata
Umum (Teorema 1.6) diperoleh,

Rn ( x) Rn ( x)  Rn ( x0 ) Rn ( 1 )
  untuk suatu 1 di antara x0 dan x .
Q( x ) Q( x)  Q( x0 ) Q ( 1 )
Rn ( 1 )  Rn ( x0 ) Rn ( 1 ) Rn( 2 )
  untuk suatu 2 di antara x0 dan 1 .
Q ( 1 )  Q ( x0 ) Q ( 1 ) Q ( 2 )

Demikian seterusnya diperoleh


Rn ( x) Rn ( 1 ) R ( ) R ( ) R ( n) ( )
  n 2  n 3  ........  n( n) n
Q( x ) Q ( 1 ) Q ( 2 ) Q ( 3 ) Q ( n)
di mana k suatu titik di antara x0 dan k1 .
Akan tetapi, Rn( n) (t )  f ( n) (t )  f ( n) ( x 0 ) dan Q( n) (t )  (n 1)!(t  x0 )
sehingga
Rn ( x) 1 f ( n ) ( n )  f ( n) ( x0 )
 .
( x  x0 )n1 (n 1)! n  x0
Dengan menggunakan teorema nilai rata-rata pada bentuk terakhir ini,
diperoleh
Rn ( x) f ( n1) ( )

( x  x0 )n1 (n 1)!
di mana suatu titik di antara x0 dan x .
 MATA4320/MODUL 1 1.31

Uraian di atas disajikan sebagai Teorema Taylor dengan suku sisa


sebagai berikut.
Teorema 1.12 (Teorema Taylor dengan Suku Sisa)
Diberikan f :[a, b]  R yang mempunyai derivatif sampai tingkat n1
pada (a, b) dan x0  (a, b) . Maka
f ( x0 ) f ( n) ( x0 )
f ( x)  f ( x0 )  ( x  x0 )  ........   Rn ( x)
1! n!
f ( n1) ( )
Rn ( x)  ( x  x0 )n1
(n 1)!
dengan suatu titik tertentu di antara x0 dan x , dan Rn ( x) dinamakan
suku sisa ke-n dalam penyajian f ( x) ke dalam sukubanyak Taylor dalam
pangkat-pangkat ( x  x0 ) .

Catatan : Dalam kasus n = 0 Teorema Taylor ini menjadi Teorema Nilai


rata-rata.

Untuk x0  0 deret Taylor dinamakan deret Maclaurin. Teorema Taylor


memotivasi kita kepada suatu pertanyaan berikut. Jika f :[a, b]  R
mempunyai derivatif dari segala tingkat dalam (a, b) , fungsi semacam ini
dikatakan terdiferensial tak hingga (infinitely differentiable), apakah

f ( k ) ( x0 )
hubungan antara f ( x) dengan deret tak hingga  ( x  x0 )k ? Deret
k 0 k!
ini dinamakan deret Taylor untuk f di sekitar titik x0 . Fungsi f ( x) dan
deret ini akan sama jika dan hanya jika lim Rn ( x)  0 untuk semua
n 

x  (a, b) .

Teorema 1.13
Jika fungsi f mempunyai derivatif dari semua tingkat dalam (a, b) dan
terdapat M  0 sehingga f ( k ) ( x)  M , k  0,1, 2,, x  (a, b) untuk
x0  (a, b) maka berlaku

f ( k ) ( x0 )
f ( x)   ( x  x0 )k , x  (a, b) (1)
k 0 k!
1.32 ANALISIS II 

Bukti:
Syarat perlu dan cukup agar (1) benar adalah lim Rn ( x)  0, x  ( a, b) .
n 
n (k )
f ( x0 )
f ( x)   ( x  x0 )k  Rn ( x) ,
k 0 k!
dengan
k n 1
f ( k ) ( x0 ) M x  x0 M x  x0
( x  x0 ) k  dan Rn ( x)  .
k! k! (n  !)!
n
 M x  x0
Bandingkan dengan deret suku positif konvergen  n!
di mana
k 0

Rn ( x) adalah suku ke-(n+1), jadi


n
M x  x0
lim Rn ( x)  lim  0, x  (a, b) .
n n n!

Contoh 1.14
Berikut ini diberikan beberapa deret Maclaurin yang terkenal:

x xn xn
(a) e x  1         x  (, )
1! n! k 0 n !

x2 x4 (1)n x 2n (1)n x 2 n
(b) cos x  1       , x  (, )
2! 4! (2n)! n0 (2n)!
x3 x5 (1)n x2n1 
(1)n x2n1
(c) sin x  x        , x  (, )
s ! 5! (2n 1)! n0 (2n 1)!

x2 x2n x2n
(d) cosh x  1       , x  (, )
2! (2n)! n0 (2n)!

x3 x 2n1 
x 2n1
(e) sinh x  x       , x  (, )
3! (2n 1)! n0 (2n 1)!

1
(f)  1  x  x 2   x n    x n , x  (1,1)
1 x n0

1
(g)  1 x  x 2   (1)n x n    (1)n x n , x  (1,1)
1 x n 0
 MATA4320/MODUL 1 1.33

Bukti:

(a) f ( x)  e x terdiferensial pada ( , ) dan f ( k ) ( x)  e x , x  (, )


untuk semua k  0,1, 2, dan f ( k ) (0)  1 . Jadi untuk x tertentu dalam R
berlaku
n
xk e
e x    Rn ( x) dengan Rn ( x)  x n1
k 0 k ! ( n  1)!
dan nilai tertentu di antara 0 dan x .
Harus dibuktikan untuk nilai x tertentu ini lim Rn ( x)  0 .
n 

Jika telah ditetapkan x maka terdapat N  N sehingga x  N .


Jadi,
e
RN ( x)  N N 1  M .
( N 1)!
e x N
RN 1 ( x)  x N 2  RN ( x) M M
( N  2)! N 2 N 2
N
dengan 0   1 .
N 2
xN
RN 2 ( x)  RN 1 ( x) M M 2
.
N 3 N 3
Demikian seterusnya diperoleh RN  p ( x)  M p
dengan 0  1 .
Jadi lim Rn ( x)  lim RN  p ( x)  M lim p
 0 sehingga lim Rn ( x)  0
n p p n 

untuk setiap x yang diberikan.



xk
Dengan demikian untuk setiap x R terbukti e x   .
k 0 k!

(b) f ( x)  cos x, f (4k ) ( x)  cos x, f (4k 1) ( x)  sin x, f (4k 2) ( x)   cos x,
f (4 k 3) ( x)  sin x,
Jadi f ( k ) ( x)  1, k  0,1,..., x  R , maka menurut Teorema 1.13
lim Rn ( x)  0, x  R .
n 
1.34 ANALISIS II 

Karena f (4 k ) (0)  1, f (4 k 1) (0)  0, f (4 k 2) (0)  1, f (4 k 3) (0)  0 maka
f (2 n ) (0)  (1)n .
Jadi

f (2 n) (0) 2 n x2 x4 (1)n 2 n
f ( x)  cos x   x  1     x   , x  R
n 0 (2n)! 2! 4! (2n)!
1
(f) f ( x)   (1 x)1 , f ( x)  1.(1 x)2 , f ( x)  2!(1 x)3 ,
1 x
f ( k ) ( x)  k !(1 x)( k 1) .
n
f ( k ) (0) k n
f ( x)   x  Rn ( x)   x k  Rn ( x), (1  x  1) .
k 0 k! k 0

1 1 1 xn1 xn1
Rn ( x)  [1 x   xn ]    ,(1  x  1).
1 x 1 x 1 x 1 x
Jadi, lim Rn ( x )  0
n 

1
dan terbukti bahwa   x k  1  x   x n  (1  x  1).
1  x k 0

Rumus-rumus Maclaurin yang lainnya buktinya diserahkan kepada


pembaca.

C. NILAI EKSTREM

Fungsi f : D  R dengan D  R dikatakan mempunyai maksimum


lokal di titik x0  D , jika terdapat  0 dan untuk semua x  D  N ( x0 , )
berlaku f ( x)  f ( x0 ) . Minimum lokal didefinisikan dengan cara yang
semacam. Fungsi f dikatakan mempunyai ekstrem di x0 jika di titik itu f
mempunyai maksimum atau minimum.
Dalam Lemma 1.1 telah disajikan syarat perlu adanya ekstrem dari
fungsi f yang kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada (a, b) di titik
interior x0  (a, b) adalah f ( x0 )  0 . Bahwa syarat ini tidak cukup dapat
diambil contoh f ( x)  x 3 meskipun terdiferensial pada [1,1] dan
f (0)  0 tetapi f tidak mencapai ekstrem titik interior 0 .
Baiklah kita tulis lagi lemma tersebut.
 MATA4320/MODUL 1 1.35

Lemma 1.3
Jika f :[a, b]  R mempunyai ekstrem lokal di titik x0  (a, b) dan jika f
terdiferensial di x0 maka f (0)  0 .

Bukti:
Diandaikan f mempunyai minimum lokal di x0 . Untuk x cukup dekat
f ( x)  f ( x0 )
dengan x0 dan x  x0 akan kita jumpai bahwa  0 yang
x  x0
f ( x)  f ( x0 )
berakibat f ( x0 )  0 . Untuk x  x0 maka  0 sehingga
x  x0
f ( x0 )  0 .

Teorema 1.14
Jika f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan mempunyai derivatif sampai
tingkat (n 1) pada (a, b) dan di titik interior x0  (a, b) berlaku
f ( x0 )  f ( x0 )    f ( n) ( x0 )  0 dan f ( n1) ( x0 )  0, f ( n1) kontinu di x0
dan n gasal maka f mempunyai ekstrem lokal di x0 , dan ekstrem
minimum jika f ( n1) ( x0 )  0, dan ekstrem maksimum jika f ( n1) ( x0 )  0.
Jika n genap maka tidak terjadi ekstrem untuk f di titik x0 .

Bukti:
(a) Kasus untuk n gasal, jadi n1 genap.
f ( n1) ( )
Maka f ( x)  f ( x0 )  Rn1 ( x)  ( x  x0 ) n1 untuk a  x  b dan
(n 1)!
di antara x0 dan x . Untuk  0 yang cukup kecil tanda dari f ( n1) ( )
sama dengan tanda dari f ( n1) ( x0 ) untuk x  x0  karena f ( n1) kontinu
di x0 . O karena n1 genap maka untuk x  x0  ini nilai
f ( x)  f ( x0 )  0 jika f ( n1) ( x0 )  0 dan f ( x)  f ( x0 )  0 jika
f ( n1) ( x0 )  0 .
Jadi, f mempunyai minimum di x0 jika f ( n1) ( x0 )  0 dan maksimum jika
f ( n1) ( x0 )  0 .
1.36 ANALISIS II 

(b) Kasus untuk n genap, jadi n1 gasal.


Dalam hal ini tanda dari f ( x)  f ( x0 ) untuk x0   x  x0 tidak sama
dengan untuk x0  x  x0  , sehingga tidak terjadi ekstrem untuk f di titik
x0 .

Contoh 1.15
Dalam Teorema 1.14 untuk n 1 kita mempunyai teorema yang sangat
terkenal dalam kalkulus: Jika f :[a, b]  R di titik interior x0  (a, b)
mempunyai nilai f ( x0 )  0 dan
f ( x0 )  0 maka f mempunyai nilai
ekstrem di x0 , ekstrem itu maksimum jika f ( x0 )  0 dan minimum jika
f ( x0 )  0 .

Contoh 1.16
Jika f :[a, b]  R terdiferensial dan mempunyai maksimum (minimum)
lokal di a , apakah perlu f (a)  0? Jika tidak nyatakan dan buktikan syarat
perlu untuk maksimum (minimum) lokal di a . Bagaimanakah keadaannya di
b?

Jawab:
Tidak perlu f (a)  0. Fungsi f maksimum lokal di a jika diberikan
 0,   0, x  [a, b], a  x  a  berlaku f (a)  f ( x) , jadi
f ( x)  f ( a ) f ( x)  f ( a )
 0 . Karena f (a) ada maka f (a)  lim 0 .
xa x a xa
Dengan demikian agar f mencapai maksimum lokal di a haruslah
f (a)  0 . Syarat perlu untuk minimum lokal di a adalah f (a)  0.
Dengan cara yang serupa dapat ditunjukkan bahwa syarat perlu untuk
maksimum lokal di b adalah f (b)  0 dan untuk minimum lokal di b
adalah f (b)  0 .
1  2
Syarat itu tidak cukup, misalnya f ( x)  x 2 sin , x  0,  , f (0)  0. Maka
x  
2 4 2 4  2  4
f (0)  0 , f    2 , f     . Karena f  
     (1  4k )  2
(1  4k ) 2
 
 MATA4320/MODUL 1 1.37

dan
 2  4
f   , k  0,1,2, maka f tidak mencapai
 (4k  3)  2
(4k  3)2
 
maksimum atau minimum lokal di 0 meskipun f (0)  0 , tetapi f
2
mencapai maksimum lokal di .

Contoh 1.17
Diberikan fungsi f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan terdiferensial pada
(a, b) kecuali mungkin di titik x0  (a, b) . Jika lim f ( x)  L ada,
x x0

tunjukkan bahwa f terdiferensial di x0 dan f ( x0 )  L .

Bukti:
Diberikan  0 , maka terdapat  0 sehingga untuk x  (a, b),
0  x  x0  berlaku
f ( x )  L  (1)
Karena f kontinu di x0 , maka f kontinu pada [ x0  , x0 ] dan
[ x0 , x0  ] terdiferensial pada ( x0  , x0 ) dan ( x0 , x0  ) . Menurut
teorema nilai rata-rata untuk x0   x  x0 atau x0  x  x0  berlaku
f ( x)  f ( x0 )
 f ( ) untuk suatu di antara x0 dan x .
x  x0
Karena 0   x0  maka berlaku (1), yakni
f ( x)  f ( x0 )
f ( )  L  L  untuk x, 0  x  x0  .
x  x0
f ( x)  f ( x0 )
Jadi f ( x0 )  lim L.
x x0 x  x0

Contoh 1.18

 1
 2

 x untuk x  0
Jika diberikan f ( x)  e

 untuk x  0

 0
buktikan bahwa f (0)  0 . [Petunjuk : gunakan Contoh 1.17]
1.38 ANALISIS II 

Bukti:
1
lim f ( x)  lim 1
x0 x0
2
ex
1
Dengan mengganti variabel t  maka untuk x  0 diperoleh t  
x
1
dan untuk x  0 diperoleh t   . Jadi lim f ( x)  lim 2
0.
x0 x
et
Karena f (0)  0 maka f kontinu di x  0 . Dengan demikian f kontinu
pada [1,1] dan terdiferensial pada interval (1,1) kecuali mungkin di titik
x0  0 di dalam (1,1) .
2 2t 3
Untuk x  0 diperoleh f ( x)  1
, maka lim f ( x)  lim 2 .
x0 x
3 x2 et
xe

Dengan aturan L’Hospital untuk bentuk diperoleh lim f ( x)  0 .
 x0

Menurut Contoh 1.17 maka f (0)  lim f ( x)  0 .


x0

Contoh 1.19 (Aturan Leibnitz)


k n n!
Buktikan ( fg )( n)   k 0 C(n, k ) f ( k ) g ( nk ) , C (n, k )  .
k !(n  k ))!
Bukti :
Akan dibuktikan dengan induksi matematik.
Rumus benar untuk n 1 sebab
( fg )(1)  C (1, 0) f (1) g (0)  C (1,1) f (0) g (1)  f g  fg  .
Diasumsikan rumus benar untuk n  r , jadi
k r
( fg )(r )   k 0 C(r, k ) f (k ) g ( rk ) benar.
k r 1
Berdasarkan asumsi ini dibuktikan ( fg )( r 1)   k 0 C(r 1, k ) f ( k ) g ( r 1k )
benar.

( fg )( r 1)   k r
k 0
C (r , k ) f ( k ) g ( rk )   k r
k 0
C (r , k )[ f ( k 1) g ( rk )  f ( k ) g ( r 1k ) ]
k r k r
  k 0 C(r, k ) f ( k 1) g (rk )   k 0 C(r, k ) f (k ) g (r 1k ) ,
 MATA4320/MODUL 1 1.39

dengan mengganti indeks k 1 dengan s pada penjumlahan yang pertama


dan k dengan s pada yang kedua, diperoleh
( r 1) sr 1 sr
 fg    s1 C(r, s 1) f ( s ) g (r 1s )   s0 C(r, s) f ( s ) g (r 1s )
sr
 C(r, r ) f ( r 1) g (0)  C(r,0) f (0) g ( r 1)  s1 [C(r, s 1)  C(r, s)] f ( s) g ( r 1s) .

Tetapi C(r, r )  C(r 1, r 1) dan C (r,0)  C(r 1,0) dan

r! r!
C (r , s)  C (r , s 1)   
s !(r  s)! ( s 1)!(r  s 1)!
r! (r 1)!
[1/ s 1/(r  s 1)]   C (r 1, s).
( s 1)!(r  s)! s !(r 1 s)!
sr 1
Jadi ( fg )( r 1)   s0 C(r 1, s) f ( s ) g ( r 1s ) dan terbuktilah rumus
Leibnitz.

Contoh 1.20
3
Gunakan Teorema Taylor dengan n 2 untuk mendekati 1 x , x 1.
Diambil fungsi f ( x) 3
1 x di titik x0  0 dan n  2 . Karena
2 5
1 2 1 2
f ( x) 3
(1 x) 3
dan f ( x ) 9
(1 x ) 3
maka f (0) 3
, f (0) 9

sehingga
f ( x) P2 ( x) R2 ( x) 1 1
3
x 1
9
x2 R2 ( x)
f ( ) 3 5 8
dengan R2 x 81
(1 ) 3 untuk suatu di antara 0 dan x .
3!
Jika diambil x 0,3 maka nilai pendekatan untuk 3 1, 03 adalah
8
P2 (0,3) 1,09 . Karena 0 maka (1 ) 3
1 dan
5 3 1 2
R2 ( x) 81
(0,3) 600
0,17 10 .
Jadi kita peroleh 3
1,03 1,09 0,05 sehingga nilai pendekatan kita teliti
dua desimal di belakang koma.

Contoh 1.21
Dekati nilai bilangan e dengan ralat kurang dari 10 5 .
Diambil f ( x) e x dan x0 0 dan x 1 . Karena f ( n) ( x) e x maka
1.40 ANALISIS II 

x2 xn
ex Pn ( x) Rn ( x) 1 x  Rn ( x)
2! n!
e
dengan Rn ( x) untuk suatu di antara 0 dan 1.
(n 1)!
3
Karena e 3 kita harus mencari n sedemikian hingga 10 5 . Jika
(n 1)!
dihitung 9! 362880 3(105 ) sehingga n 8 cukup memenuhi syarat untuk
ralat yang diminta. Karena 8! 40320 maka tidak ada n yang lebih kecil
lagi dapat digunakan untuk nilai n .
Jadi, kita peroleh
e P8 (1) 1 1 2!1  8!1 2, 71828
dengan ralat kurang dari 10 5 .

LA TIH AN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1. Carilah suku banyak Taylor P3 ( x) dengan suku sisa R3 ( x) untuk fungsi


f di x0 .
(a) f ( x) ax3 bx 2 cx d dan x0 0,
(b) f ( x) sin x dan x0 0 ,
(c) f ( x) 1/(1 x) dan x0 0 .
2. Tunjukkan bahwa jika x 0 maka 1 1
2
x 1
8
x2 1 x 1 1
2
x.
1 2
3. Tunjukkan bahwa 1 2
x cos x untuk semua x R .
4. Kita ingin mendekati sinus dengan suku banyak pada [ 1,1] sehingga
ralatnya kurang dari 0,001. Tunjukkan bahwa diperoleh
x3 x5 1
sin x x untuk x 1 .
6 120 5040
5. Diandaikan bahwa I R suatu interval terbuka dan f ( x) 0 , x I .
Jika c I , tunjukkan bahwa bagian grafik fungsi f pada I tidak
pernah di bawah garis singgung pada grafik di titik (c, f (c)) .
 MATA4320/MODUL 1 1.41

Petunjuk Penyelesaian Latihan

1. (a) f ( x) d cx bx 2 ax3 , R3 ( x) 0.
3
(b) sin x x 1
6
x R3 ( x), R3 ( x) 1
24
x 4 sin dan suatu bilangan di
antara 0 dan x .
(c) cos x 1 12 x 2 R3 ( x), R3 ( x) 1
24
x 4 cos dan suatu bilangan di
antara 0 dan x .
2. Diambil f ( x) 1 x, x 0.
1 3 5
1 1 3
f (0) 1, f ( x) 2
(1 x) , f ( x) 2
4
(1 x) 2 , f ( x) 8
(1 x) 2 .
f ( x) 1 1
2
x R1 ( x), f ( x) 1 1
2
x 1
8
x2 R2 ( x) .
3 5
1 2 1 3
R1 ( x) 8
(1 ) x , R2 ( x)
2
16
(1 ) x dengan
2
bilangan tertentu
di antara 0 dan x .
Karena R1 ( x) 0, R2 ( x) 0 maka 1 1
2
x 1
8
x2 1 x 1 1
2
x.
3. f ( x) cos x untuk x R .
f ( x) f (0) f (0) x 1
2
f (0) x 2 R2 ( x) 1 1
2
x2 R2 ( x)
f ( ) 3 sin 3
dengan R2 ( x) x x .
6 6
Untuk 0 x maka 0 maka R2 ( x) 0 . Demikian juga untuk
x 0 maka 0 diperoleh R2 ( x) 0 . Jadi, 1 1
2
x2 cos x
untuk x .
Jika x maka 1 1
2
x2 3 cos x maka ketaksamaan 1 1
2
x2 cos x
dengan sendirinya benar. Jadi ketaksamaan berlaku untuk semua x R .

4. f ( x) sin x, f ( x) cos x, f ( x) sin x, f ( x) cos x,


f (4)
( x) sin x, f (5)
( x) cos x, 
f (0) 0, f (0) 1, f (0) 0, f (0) 1, f (4) (0) 0, f (5) (0) 1
f (6) (0) 0, f (7) (0) 1,  .
(7)
f ( ) 7
R6 ( x) x , suatu di antara 0 dan x , sehingga
7!
1 1 1 1
R6 ( x) 0,001, karena x [ 1,1] , sedangkan .
7! 5040 6! 720
1.42 ANALISIS II 

x3 x5
Jadi, sin x x R6 ( x) , dan untuk x [ 1,1] maka
6 120
1
sin x ( x 1
6
x3 1
120
x5
0,001 .
5040
5. Grafik fungsi f mempunyai persamaan y f ( x), x I
Garis singgung di (c, f (c)) adalah y g ( x) dengan
g ( x) f (c)( x c) f (c), x I .
f ( )
Untuk x I , f ( x) f (c ) f (c)( x c) dan suatu bilangan
2
di antara c dan x .
1
Karena f ( x) 0 untuk x I maka f ( x) g ( x) 2
f ( ) 0 , dan
grafik f tidak pernah di bawah garis singgung di titik (c, f (c)) .

RA NGK UMA N

1. Teorema Taylor
Jika f :[a, b]  R mempunyai derivatif sampai tingkat n1 dan
x0  (a, b) maka
k n f ( k ) ( x0 ) f ( n1) ( )
f ( x)   k 0 ( x  x0 )k  Rn ( x) , Rn ( x)  ( x  x0 )n1
k! ( n  1)!
dan titik tertentu di antara x0 dan x .
k  f ( k ) ( x0 )
Deret Taylor: f ( x)   k 0 ( x  x0 )k jika dan hanya jika
k!
lim Rn ( x)  0 .
n 

2. Teorema Nilai Ekstrem


Jika f :[a, b]  R kontinu pada [a, b] dan mempunyai derivatif sampai
tingkat n 1 pada (a, b) dan di titik interior x0  (a, b) berlaku
f ( x0 ) f ( x0 )  f ( n) ( x0 ) 0 dan f ( n 1) ( x0 ) 0,
( n 1)
fdan x0 dan n gasal,
maka f mempunyai ekstrem lokal di x0 , ekstrem itu minimum jika
f ( n 1) ( x0 ) 0 dan maksimum jika f ( n 1) ( x0 ) 0.
Jika n genap tidak terjadi ekstrem di x0 .
 MATA4320/MODUL 1 1.43

TES FO RMA TI F 2

Coba kerjakan sendiri terlebih dahulu, sebelum melihat jawaban!

Jika f ( x )  x hitunglah untuk x R nilai f ( x) dan f ( x ) .


3
1.
Tunjukkan bahwa f (0) tidak ada.
2. Mengapa 1 x 1 tidak memenuhi konklusi Teorema Rolle pada [0, 2] ?

 x 2 , jika x rasional
3. Didefinisikan fungsi f : R  R oleh f ( x)    .

 0, jika x irasional

Apakah f (0) ada? Apakah f ( x) ada untuk x  0?
4. Jika f :[a, b]  R terdiferensial pada (a, b) dan x0  (a, b) tentukan
f ( x0  h)  f ( x0  h)
lim .
h0 2h
1
5. Tunjukkan bahwa e x  untuk x 1 .
(1 x)
6. Jika f :RR buktikan g  ( f  )2 terdiferensial di t dengan
g (t )  2 f (t ) f (t ) jika f ( x)  maks  f ( x), 0 .
 


x2 , x  0
Petunjuk: Gunakan fungsi ( x)  
 .

 0 ,x0

7. Diketahui f :[0, )  R dan terdiferensial pada (0, ) dan diketahui
bahwa lim f ( x)  L . Buktikan bahwa:
x

f ( x  h)  f ( x)
(a) untuk sembarang h > 0 maka lim  L;
x h
(b) jika f ( x)  k untuk x maka L = 0;
f ( x)
(c) lim  L.
x x
8. Diberikan f :[0,1]  R terdiferensial sedemikian hingga tidak ada x di
mana f ( x)  f ( x)  0 . Buktikan bahwa himpunan Z  {x : f ( x)  0}
berhingga.
1.44 ANALISIS II 

9. Diberikan f :[a, b]  [a, b] terdiferensial pada (a, b) dan terdapat


, 0  1, sehingga f (t )  untuk t  (a, b) . Buktikan bahwa f
mempunyai titik tetap yang tunggal dalam [a, b] .
10. Diberikan fungsi f : (0,1)  R terdiferensial dalam [0,1] dan
f ( x)  1, x  (0,1) . Buktikan barisan  xn  konvergen jika
1
xn  f   .
 n 

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
10

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Modul berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2 ini, terutama bagian yang
belum dikuasai.
 MATA4320/MODUL 1 1.45

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1. (i) Untuk sembarang x y di dalam (a, b) maka


f ( y) f ( x) f ( )( y x) untuk suatu ( x, y) .
Jadi f ( y ) f ( x) f ( ) y x M y x . Jika diberikan 0 maka

x, y (a, b) dengan x y berlaku f ( x) f ( y) .


M
Terbukti f kontinu seragam pada (a, b) .
(ii) Fungsi f terbatas pada (a, a ) , sebab untuk x, y (a, a ) dan y
tetap berlaku f ( x) f ( y) . Tergantung pada kelakuan fungsi di
dekat a maka lim f ( x) ada yakni supremum atau infimum dari
x a

himpunan nilai f ( x) disekitar dekat a itu. Anda buktikan sendiri


bahwa lim f ( x) ada.
x b

2. Dipandang fungsi f ( x) 1 x untuk x [0, h] , maka


h
f ( h) f (0) untuk suatu (0, h) . Jadi
2 1
h h
f ( h) f (0) 1 .
2 1 2
Untuk a 0 dan b 0 berlaku a b a2 b2 . Karena 1 h 0 dan
2
h 2 h h
1 0 dan karena 1 h 1 benar maka 1 h 1
2 2 2
juga benar.
f (0 h)
3. f (0) 0 h . Diberikan
lim 0.
h h 0

f (h) f (0)
Untuk h rasional 0 h , untuk h irasional
h
f ( h) f (0)
0 0 . Jadi jika diberikan 0 terdapat 0
h
1.46 ANALISIS II 

f (0 h) f (0)
sehingga untuk 0 h berlaku 0 , yang
h
f (0 h) f (0)
berarti bahwa f (0) lim 0.
h h0

Sekarang diselidiki untuk x 0 . Dibedakan untuk x rasional dan x


irasional.
(i) Jika x rasional dan h rasional maka
f ( x h) f ( x) ( x h)2 x 2
lim lim 2 x ; jika h irasional maka
h 0 h h 0 h
0 x2
lim tidak ada. Jadi untuk x 0 dan irasional f ( x) tidak
h 0 h
ada.
(ii) Untuk x 0 irasional
f ( y ) f ( x) y2 0
Untuk y rasional maka lim lim tidak ada,
y x y x y x y x
f ( y ) f ( x) 0
untuk y irasional maka lim lim . Jadi untuk
y x
y x y x y x
x 0 dan irasional maka f ( x) tidak ada.
Dari (i) dan (ii) diperoleh bahwa untuk x 0 maka f ( x) tidak ada.
xp px p 1 p!
4. Dengan aturan L’Hospital lim x
lim x  lim x 0;
x e x e x e
ln x 1
lim p lim p 0 .
x x x px
5. Dengan aturan L’Hospital
x tan x 1 cos 2 x sin 2 x
lim(cot x 1/ x) lim lim lim
x 0 x 0 x tan x x 0 tan x x cos 2 x x 0 sin x cos x x

sin x 0
lim 0.
x 0 x 1 1
cos x
sin x
ln x x1
lim x ln x lim lim lim x 0.
x 0 x 0 x1 x 0 x2 x 0
 MATA4320/MODUL 1 1.47

f ( x0  h)  f ( x0  h) 1  f ( x0  h)  f ( x0 )  f ( x0 )  f ( x0  h) 
6. lim  lim 
h 0 2h 2 h  0 h 

f ( x0  h)  f ( x0 ) 1 f ( x0  t )  f ( x0 )
 12 lim  2 lim
h0 h t 0 t

 f ( x0 ) .

Tes Formatif 2


 x3 jika x  0,  3 x 2 jika x  0

1. f ( x)   3 maka f  ( x )  
 dan
  
 3 x jika x  0
2

 x jika x 0, 

 6 x jika x  0,
f ( x)  


6 x jika x  0.

f ( x)  f (0) 6x
lim  lim  6 , sedangkan
x0 x 0 x0 x
f ( x)  f (0) 6 x
lim  lim  6 .
x0 x 0 x0 x
f ( x)  f (0)
Karena kedua nilai limit ini tidak sama maka lim tidak
x0 x 0
ada, jadi f (0) tidak ada.
2  x , x  1
 1,1  x  2

2. Karena f ( x)   , maka f ( x)  
 dan f (1)

 x , x 1
 
 1 , 0  x 1

tidak ada. Meskipun f kontinu pada [0, 2] dan f (0)  f (2) tetapi tidak
terdiferensial pada (2, 2) (sebab f (1) tidak ada), jadi hipotesis dalam
Teorema Rolle tidak dipenuhi oleh f , sehingga konklusi bahwa terdapat
 (0, 2) dan f ( )  0 tidak dipenuhi.
3. Nilai f (0)  0 .
Untuk x  0 dan x rasional, ada barisan  yn , yn irasional, dan
yn  x dan lim f ( yn )  0 f ( x)  x 2 . Demikian juga untuk x  0
n

dan x irasional dapat dibuat barisan rasional  zn , zn  x tetapi


lim f ( zn )  x2  f ( x)  0 . Kedua pernyataan ini menunjukkan bahwa
n
1.48 ANALISIS II 

f diskontinu di x  0 (lihat Teorema 8.2 (b), buku Analisis I). Karena


f tidak kontinu di x  0 maka f ( x) tidak ada (lihat Teorema 1.1).
Agar f (0) ada perlu f ( x) ada di sekitar 0 , karena f ( x) tidak ada
untuk x  0 , jadi f (0) pasti tidak ada.
4. Untuk h  0 , dan mengingat f terdiferensial di x0 maka

f ( x0  h)  f ( x0  h) 1  f ( x0  h)  f ( x0 ) f ( x0  h)  f ( x0 ) 
lim  lim  lim 
h 0 2h 2  h0 h h 0 h 
1
 f ( x0 )  f ( x0 )  f ( x0 ) .
2
5. f ( x)  e x (1 x) , x 1 .
f ( x)  xe x
Untuk 0  x 1 , f ( x)  0 dan f ( x) turun tegas pada (0,1) .
Untuk x  0 , f ( x)  0 dan f ( x) naik tegas (, 0) .
f (0)  1 dan f (1)  0 . f ( x) mencapai maksimum di x  0
1
Jadi e x (1 x)  1 , x  (,1] dan e x  , x  (,1] .
1 x

t 2 , t  0 2t , t  0

6. Fungsi (t )  
 mempunyai derivatif (t )  

 
0 , t  0
  0 , t  0.

 f ( x) , f ( x)  0

g ( x)  [ f  ( x)]2  ( f  ( x) dan f  ( x)  
 .

 0 , f ( x)  0

Jadi

2 f ( x) f ( x) , jika f ( x)  0
g ( x)  (t )( f  )( x)  2t. f ( x)  2 f  ( x) f ( x)  
 .


 0 , jika f ( x)  0
7. Jika diberikan  0 , maka terdapat M  0 sehingga x  M maka
f ( x )  L  .
f ( x  h)  f ( x)
a. Untuk x  M dan h  0 maka  f ( ) untuk
h
suatu dan x   x  h . Karena  M maka x  M berlaku
 MATA4320/MODUL 1 1.49

f ( x  h)  f ( x )
 L  f ( )  L  . Terbukti bahwa
h
f ( x  h)  f ( x)
lim  L.
x h
f ( x  h)  f ( x) k  k
b. Jika lim f ( x)  k maka lim  0.
x  x h h
c. Untuk x  M menurut Teorema Nilai Rata-rata
f ( x)  f (M )  f ( )( x  M ) untuk suatu dan di antara M dan
f ( x) f (M ) M
x . Maka   (1 ) f ( ) .
x x x

f ( x) f (M ) M L
L   1 f ( ) 
x x x M
1
x

f (M ) 1
  1 ( f ( )  L)  L(1 .
x M
1
x

f ( x) f ( x) 1
Jadi, L   f ( )  L  L
x x M
1
x

f (M ) 1
Dapat dipilih K  M sehingga  dan 1
x M L
1
x
untuk x  K . Dengan demikian untuk x  K  M berlaku
f ( x) f ( x)
 L     3 . Jadi lim  L.
x x x
8. Diandaikan Z  {x  [0,1] : f ( x)  0} tak hingga. Oleh karena [0,1]
kompak maka mempunyai sifat Bolzano-Weierstrass, yakni setiap
infinite subset dari [0,1] mempunyai titik limit di dalam [0,1] . Jadi
p  [0,1] dan p titik limit Z . Untuk setiap  0 kitar N ( p, )
memuat takhingga titik-titik Z . Menurut teorema Rolle di antara dua
1.50 ANALISIS II 

titik Z memuat titik nol dari f  . Jadi N ( p, ) memuat tak hingga titik-
titik di mana derivatif f  bernilai nol.
Jadi p titik limit himpunan F  {x  [0,1] : f ( x)  0} .
Karena f kontinu pada [0,1] maka Z tertutup jadi p  Z dan f ( p)  0 .
Untuk setiap  0,   0, x  [0,1] dan
f ( x)  f ( p ) f ( x)
0  x p    f ( p )   f ( p )  sebab
x p x p
f terdiferensial di p dan f ( p)  0 .
Tetapi p titik limit Z sehingga y  Z , jadi f ( y)  0 dan
f ( y)
0 y p    f ( p )  f ( p )  . Jadi f ( p)  0 .
y p
Dengan demikian jika Z tak hingga terdapat titik p  [0,1] dengan
f ( p)  f ( p)  0 . Terjadi kontradiksi sehingga Z harus berhingga.
9. Untuk x dan y dalam [a, b] ,  di antara x dan y dan
f ( x)  f ( y )  x  y f ( ) . Jadi, x, y  [a, b] berlaku
f ( x)  f ( y )  x  y dengan 0  1. Menurut Definisi 9.4,
Analisis I, f fungsi kontraksi dari himpunan kompak [a, b] kepada
[a, b] sehingga f mempunyai titik tetap yang tunggal di dalam [a, b]
(Teorema 9,8, Analisis I).
 1  1 1 1 1
10. xn1  xn  f    f    f ( )   2,
 n  1  n  n( n  1 n(n  1) n
1 1
  . Jadi n  N berlaku
n(n 1) n
1 1 k n
 2
 x n1xn  2  Sn   k 1  xk 1  xk   Sn , dengan  Sn 
n n
1
barisan suku-suku positif yang konvergen, sebab Sn   k 1 2 jumlah
n

k
n 1
parsial dari deret  n1 p dan p  2  1 yang konvergen (Lihat
n
Contoh 4.4, Modul 4, Analisis I).
Jadi n  N berlaku x1  Sn  xn  x1  Sn dan terbukti bahwa barisan
 xn  konvergen.
 MATA4320/MODUL 1 1.51

Daftar Pustaka

Bartle, Robert G. & Sherbert, Donald R. (1992). Introducton to Real


Analysis. John Wiley & Sons, Inc.

DePree, John D. & Swartz, Charles W. (1988). Introduction to Real Analysis.


John Wiley & Sons, Inc.

Rudin, Walter. (1976). Principles of Mathematical Analysis. McGraw-Hill


Kogakusha, Ltd.

Anda mungkin juga menyukai