Group Homomorphisms
Group Homomorphisms
Group Homomorphisms
“GROUP HOMOMORFISMS”
Disusun oleh:
DESMAIYANTI
1970925036
Pada Bab ini kita akan mempelajari satu ide yang paling fundamental dalam aljabar yaitu
mengenai homomorfisma. Homomorfisma berasal dari bahasa Inggris yaitu “homo” yang artinya
sama dan “morphe” yang artinya bentuk. Konsep grup homomorfisma, pertama kali
diperkenalkan oleh Camille Jordan pada tahun 1870 dalam bukunya Traite’ des substitution.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang homomorfisma ada baiknya kita mengingat
definisi isomorfisma, yaitu:
“Suatu isomorfisma ϕ dari G ke G merupakan pemetaan bijektif (one-to-one dan onto) dari G ke
G yang mempertahankan operasi kedua grup sehingga ϕ ( ab )=ϕ (a) ϕ (b), dengan a,b, ∈G ”
Dari definisi tersebut terlihat ada 3 syarat sebuah fungsiϕ dikatakan isomorfisma yaitu:
1. Injektif (one-to-one)
2. Surjektif (onto)
3. ϕ ( ab )=ϕ (a)ϕ ¿) (Pengawetan operasi)
Jika syarat (1) dan (2) dihilangkan maka fungsi ϕ disebut homomorfisma.
Contoh homomorfisma:
¿ ¿
a. Pemetaan ϕ :GL ( 2 , R ) → R ( R adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi
perkalian) dengan ϕ ( A )=det A adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil A, B ∈GL (2 , R ) dengan ϕ ( A )=det A dan ϕ ( B )=det B
Akan dibuktikan ϕ ( AB ) =ϕ ( A ) ϕ ( B )
ϕ ( AB ) =det (A ¿ B)¿
¿det A det B
¿ ϕ ( A ) ϕ (B )
¿ ¿ ¿
b. Pemetaan ϕ : R → R ( R adalah grup bilangan real tidak nol di bawah operasi perkalian)
dengan ϕ ( x )= |x| adalah homomorfisma
Bukti:
¿
Ambil x, y ∈ R dengan ϕ ( x ) = |x| dan ϕ ( y )= |y|
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x ) ϕ ( y )
ϕ ( xy )= |xy|
= |x|.|y|
= ϕ (x) ϕ ( y)
c. Pemetaan ϕ : R[ x ]→ R[ x ] ( R[ x ] grup polynomial dengan koefisien bilangan real di
bawah operasi penjumlahan) dengan ϕ ( f )=f ' adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil f, g ∈ R [x ]dengan ϕ ( f ) = f ' dan ϕ ( g )= g'
Akan dibuktikan ϕ ( f + g )=ϕ ( f ) + ϕ ( g )
'
ϕ ( f + g )=( f + g)
' '
¿ f +g
¿ ϕ (f )+ ϕ ( g)
d. Pemetaan ϕ :Z → Z n yang didefinisikan oleh ϕ ( m )=m mod n adalah homomorfisma
Contoh ϕ :Z → Z 8 dengan ϕ ( x )=x mod 8
Bukti:
Ambil x, y ∈ Z dengan ϕ ( x )= x mod 8 dan ϕ ( y )= y mod 8
Akan dibuktikan ϕ ( x+ y )=ϕ ( x ) + ϕ ( y )
ϕ ( x+ y )=(x + y )mod 8
¿ x mod 8+ y mod 8
¿ ϕ ( x )+ ϕ ( y )
e. Pemetaan ϕ : R → R R di bawah operasi perkalian) dengan ϕ ( x )= x2 adalah homomorfisma
Bukti:
Ambil x, y ∈ R → dengan ϕ ( x ) = x2 dan ϕ ( y )= y2
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x ) ϕ ( y )
ϕ ( xy )= (xy)2
¿ x2 y2
¿ ϕ ( x )ϕ ( y )
f. Pemetaan ϕ : R → R ( R di bawah operasi penjumlahan) dengan ϕ ( x )= x2 adalah bukan
homomorfisma
Bukti:
Ambil x, y ∈ R → dengan ϕ ( x ) = x2 dan ϕ ( y )= y2
Akan dibuktikan ϕ ( xy )= ϕ ( x )+ ϕ ( y )
ϕ ( x+ y )= (x+y)2
2 2
¿ x +2 xy + y
2 2
≠x +y
≠ ϕ (x )+ϕ ( y )
2. DEFINISI KERNEL DARI HOMOMORFISMA
“Kernel dari homorfisma ϕ dari grup G ke grup G adalah himpunan yang memenuhi
Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G }“
sebanyak n sebanyak n
c. Jika | g | berhingga maka | ϕ (g) | membagi | g |
Misalkan | g | = n maka gn=e (definisi order of elemen), maka
ϕ ( g ) =ϕ ( e )
n
n
( ϕ( g) ) =ϕ ( e ) (ingat ϕ ( e )=e sifat (a))
n
( ϕ( g) ) =e maka menurut definisi order of elemen
| ϕ ( g )∨¿ = n
Karna | g | = n dan | ϕ ( g )∨¿ = n maka | ϕ ( g) | membagi | g |
d. Ker ϕ adalah sebuah subgroup dari G
Akan dibuktikan
(1) Ker ϕ ≠ ∅
Menurut definisi Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G } maka jelas Ker ϕ ≠ ∅
(2) Ker ϕ tertutup pada operasi G
Misalkan x, y ∈ Ker ϕ akan dibuktikan xy ∈ Ker ϕ
Karna x, y ∈ Ker ϕ maka ϕ ( x )=e dan ϕ ( y )=e
ϕ ( xy )=ϕ ( x ) ϕ ( y )=e e=e
Karna ϕ ( xy )=e maka terbukti xy ∈ Ker ϕ
∴ Ker ϕ tertutup pada operasi G
(3) Setiap elemen Ker ϕ memiliki invers
Misalkan x ∈ Ker ϕ akan dibuktikan x-1 ∈ Ker ϕ
Karna x ∈ Ker ϕ maka ϕ ( x )=e
Maka ϕ ( x−1 )=( ϕ ( x ) )
−1
−1
¿ ( e ) =e
Sehingga terbukti x-1 ∈ Ker ϕ
∴ Setiap elemen Ker ϕ memiliki invers
Karena (1), (2) dan (3) maka disimpulkan bahwa Ker ϕ adalah subgroup dari G
e. ϕ ( a ) =ϕ ( b ) jika dan hanya jika a Ker ϕ=b Ker ϕ
(⟹ ¿ Ambil a, b ∈ Ker ϕ maka ϕ ( a ) =e dan ϕ ( b ) =e
ϕ ( a ) =ϕ ( b )
ϕ ( b ) ϕ ( a )=ϕ ( b ) ϕ ( b )
−1 −1
ϕ ( b−1 ) ϕ ( a )= e
ϕ ( b−1 a )=e
Maka b−1 a ∈ Ker ϕ
Ingat: Menurut lemma sifat-sifat koset aH = bH jika dan hanya jika a−1 b ∈ Ker ϕ
Karna b−1 a ∈ Ker ϕ maka b Ker ϕ =a Ker ϕatau b Ker ϕ =a Ker ϕ
(⟸ ¿ Misalkan a Ker ϕ=b Ker ϕ
Maka a−1 b ∈ Ker ϕ (lemma sifat koset)
Menurut definisi jika a−1 b ∈ Ker ϕ maka ϕ ( a−1 b )=e
ϕ ( a b )=e
−1
ϕ ( b ) ϕ ( a )= e
−1
ϕ ( b ) ϕ (b ) ϕ ( a)= e ϕ ( b )
−1
e ϕ ( a )= e ϕ ( b )
ϕ ( a ) =ϕ ( b )
f. Jika ϕ ( g )=g' maka ϕ −1 ( g' )={ x ∈G | ϕ ( x )=g ' }=g Ker ϕ
Akan dibuktikan :
(1) ϕ −1 ( g' ) ⊆g Ker ϕ
Ambil x ∈ ϕ−1 ( g ' )
Diketahui ϕ ( g )=g' dan ϕ ( x )=g ' maka ϕ ( g )=ϕ ( x )
Maka menurut sifat (e), g Ker ϕ=x Ker ϕ
(Ingat: lemma sifat-sifat koset aH=bH jika dan hanya jika a ∈ bH )
Akibatnya, x ∈ g Ker ϕ
Karna x ∈ ϕ−1 ( g ' ) dan x ∈ g Ker ϕ maka ϕ −1 ( g' ) ⊆ g Ker ϕ
(2) g Ker ϕ ⊆ ϕ −1 ( g' )
Ambil y ∈ Ker ϕ maka ϕ ( y )=e
Diketahui ϕ ( g )=g'
Maka ϕ ( gy )=ϕ ( g ) ϕ ( y )
= g ' e = g'
Akibatnya gy ∈ ϕ−1 ( g ' )
Karna y ∈ Ker ϕ maka g y ∈ g Ker ϕ
Karna g y ∈ g Ker ϕ dan gy ∈ ϕ−1 ( g' ) akibatnya g Ker ϕ⊆ ϕ −1 ( g' )
∴ Karna ϕ −1 ( g' ) ⊆g Ker ϕ dan g Ker ϕ ⊆ ϕ −1 ( g' ) maka terbukti ϕ −1 ( g' )=g Ker ϕ
2. SIFAT-SIFAT SUBGRUP PADA HOMOMORFISMA
Teorema 10.2:
Andai ϕ adalah sebuah homomorfisma dari grup G ke G dan H adalah sebuah subgrup
dari G. Maka:
a. ϕ (H )= { ϕ ( h )| h∈ H } adalah subgrup dari G
b. Jika H siklik maka ϕ ( H ) juga siklik
c. Jika H abelian maka ϕ (H ) juga abelian
d. Jika H normal di G maka ϕ ( H ) normal di ϕ ( G )
e. Jika | Ker ϕ | = n maka ϕ adalah pemetaan n-to-one dari G onto ϕ ( G )
f. Jika |H| = n maka | ϕ ( H )∨¿ membagi n
g. Jika K adalah subgroup dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈ G } adalah sebuah subgroup dari G
h. Jika K adalah subgroup normal dari G maka ϕ −1 ( K )= { k ∈G∨ϕ ( k ) ∈ K } adalah juga
subgroup normal dari G
i. Jika ϕ adalah onto (surjektif) dan Ker ϕ={e } maka ϕ adalah isomorfisma dari G ke G
Bukti Teorema 10.2
a. ϕ (H )= { ϕ ( h )| h∈ H } adalah subgrup dari G
Diketahui H ⊆ G akan dibuktikan:
(1) ϕ ( H ) ≠ ∅
Karna H adalah subgroup dari G maka terdapat e ∈ H sehingga ϕ ( e )=e , dengan
e∈ϕ (H )
∴ϕ( H ) ≠∅
(2) ϕ ( H ) tertutup pada operasi G
Ambil x , y ∈ ϕ ( H ) maka x=ϕ ( x ) dan y=ϕ ( y ) akan dibuktikan x y ∈ ϕ ( H )
Maka x y=ϕ ( x ) ϕ ( y )=ϕ ( xy )
Karna ϕ ( xy ) ∈ ϕ ( H ) maka x y ∈ ϕ ( H )
∴ ϕ ( H ) tertutup pada operasi G
(3) Setiap elemen pada ϕ ( H ) memiliki invers
Ambil x ∈ ϕ ( H ) sehingga x=ϕ ( x ) akan dibuktikanada x−1 ∈ ϕ ( H )
Maka x−1=( ϕ ( x ) ) =ϕ ( x −1 )
−1
Artinya ϕ ( k 1 k 2 ) ¿ ϕ (k1 ) ( ϕ ( k2 ))
−1 −1
memenuhi definisi ϕ −1 ( K )
Bukti:
Akan ditunjukkan:
(i) Ker ϕ ⊆G
Menurut teorema 10.1 bagian d terlihat Ker ϕ ⊆G
(ii) Ker ϕ ⊲G
Menurut definisi Ker ϕ ={ x ∈G| ϕ ( x )=e , e ∈G }
Ambil g∈G dan x ∈ Ker ϕ dengan ϕ ( x )=e akan dibuktikan gxg-1∈ Ker ϕ
ϕ ( gx g−1 ) = ϕ ( g ) ϕ ( x ) ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g ) e ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g ) ϕ ( g−1 )
¿ ϕ ( g g−1 )
¿ ϕ ( e )= e
Karnaϕ ( gx g−1 ) = e maka gxg-1∈ Ker ϕ
Maka terbukti Ker ϕ ⊲G
Karna (i) dan (ii) maka dapat disimpulkan Ker ϕ adalah subgroup normal dari G
4. CONTOH TEOREMA 10.1 DAN TEOREMA 10.2
a. Contoh 1
Pemetaan ϕ :C ¿ →C ¿ dengan ϕ ( x )=x 4
Karna (xy )4=x 4 y 4 maka ϕ homomorfisma
¿
Identitas dari C adalah 1
Maka Ker ϕ={ x|x 4=1 }={ 1 ,−1 , i ,−i }
Karena | Ker ϕ∨¿ 4 makaBerdasarkan teorema 10.2 sifat 5 maka ϕ adalah pemetaan
4-to-1
Misalkan ϕ ( x )=2 maka x 4 =2 akibatnya x = √4 2
maka berdasarkan teorema 10.1 sifat 6
ϕ ( √ 2 )=¿x Ker ϕ= {{√4 2 ,− 4√2 , √4 2 i ,−√4 2i }
−1 4
b. Contoh 2
Pemetaan ϕ : Z 12 → Z12 dengan ϕ ( x )=3 x
Karna 3(x+y) = 3x + 3y maka ϕ homomorfisma
Identitas dari Z12 adalah 0
Maka ϕ ( x )=0 sehingga 3 x=0 mod 12 maka x = 0, 4, 8
Maka Ker ϕ={ 0,4,8 }
Karena | Ker ϕ∨¿ 3 maka berdasarkan teorema 10.2 sifat 5 maka ϕ adalah pemetaan
3-to-1
ϕ ( 2 )=3 ( 2 )=6 maka menurut teorema 10.1 sifat 6
ϕ ( 6 ) =¿ x+ Ker ϕ = 2 + { 0,4,8 }={ 2,6,10 }
−1
ϕ ( x) ϕ( y ) = e
−1
ϕ ( x ) ( ϕ( y) )−1 = e
ϕ ( x )=e ϕ ( y)
ϕ ( x )=ϕ( y )
(3) Akan dibuktikan ψ surjektif
Ambil k ∈ ϕ ( G ) , dengan ϕ ( a ) =k akan ditunjukan ada a Ker ϕ ∈G/Ker ϕ sehingga
ψ ( a Ker ϕ ) =k
Karna ψ ( a Ker ϕ ) =ϕ ( a )=k
Maka ψ surjektif
(4) ψ mempertahankan operasi
Ambil x Ker ϕ , y Ker ϕ ∈G/Ker ϕ
ψ ( x Ker ϕ y Ker ϕ ) =ψ ( x y Ker ϕ )
=ϕ ( xy )
=ϕ ( x ) ϕ( y )
=ψ ( x Ker ϕ ) ψ ( y Ker ϕ )
2. TEOREMA 10.4
“Setiap subgroup normal dari grup G adalah kernel dari homomorfisme dari G. Disisi
lain, sebuah subgroup normal N adalah kernel dari pemetaan g→ gN dari G ke G/N”
a. Bukti Teorema 10.4
Definisi ϕ : G→ G/N dengan ϕ ( g )=gN . ¿Pemetaan ini disebut homomorfisma natural
dari G ke G/N). Maka ϕ ( xy )=( xy ) N =xNyN =ϕ ( x ) ϕ ( y ) . Selain itu, g∈ Ker ϕ jika dan
hanya jika gN = ϕ ( g )=¿ N. Benar jika dan hanya jika g∈ N.
b. Contoh Teorema 10.4
U(8) memiliki kernel dari homomorfisma di U(8) yaitu subgroup normal U(8) yaitu
H={1,3}, K={1,5}, dan L={1,7}.
U(8)⊕ Z memiliki kernel dari homomorfisma di U(8)⊕ Z yaitu subgroup normal U(8)
⊕ Z yaitu ϕ −1 ( H ), ϕ −1 ( K ) , ϕ−1 ( L )
Daftar Pustaka
Gallian, J.A. 2017. Contemporary Abstract Algebra Ninth Edition. Newyork: Houghton Mifflin
Company