Analisis Cek, Wesel, Dan Surat Sanggup
Analisis Cek, Wesel, Dan Surat Sanggup
Analisis Cek, Wesel, Dan Surat Sanggup
Cek sendiri dapat diterbitkan apabilah sudah memenuhi syarat yang tercantum
dalam Pasal 178 KUHD, Tiap-tiap Cek memuat :
1. Nama cek, yang dimasukkan dalam teksnya sendiri dan dinyatakan dalam
bahasa yang digunakan1 dalam alas hak itu;
2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah uang tertentu;
3. Nama orang yang harus membayar;
4. Penunjukan tempat pembayaran harus dilakukan;
5. Pernyataan tanggal penandatanganan beserta tempat cek itu ditarik;
6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek itu.
Adapun macam-macam dari cek yaitu:2
1. Cek kepada yang membawa atau Cek atas unjuk.
2. Cek atas nama (Cek Lurus)
3. Cek kepada order
4. Cek Perhitungan
5. Cek kepada si penarik
6. Cek Inkaso
7. Cek Perjalanan (Travelling Cheque)
8. Cek Bersilang
1
Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan. Dalam Pasal 27 disebutkan: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara.
Dalam penjelasan Pasal 27 dikemukakan: Yang dimaksud “dokumen resmi negara” adalah antara lain surat
keputusan, surat berharga, ijazah, surat keterangan, surat identitas diri, akta jual beli, surat perjanjian, putusan
pengadilan.
2
M. Zen Abdullah,2008, Penerbitan Cek Sebagai Alat Pembayaran Dan Permasalahannya Pada Lembaga
Perbankan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.8 No.2, hlm 18.
9. Cek Mundur
10. Cek Kosong
B. Wesel Sebagai Surat Berharga
Istilah wesel berasal dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda yaitu wissel,
dalam bahasa Jerman Wechsel, dalam bahasa Perancis letter de Change. Beberapa
istilah ini mempunyai pengertian yang sama dari sistem Perancis dan Jerman yang
sudah diseragamkan dalam perjanjian internasional di jeneva tahun 1930. Dalam hal
ini, Inggris memberikan pngertian lain tentang apa yang disebut dengan wesel,
dalam bahasa Inggris wesel disebut bill of change, hal in terjadi disebabkan Inggris
pada waktu itu tidak ikut menandatangani perjanjanjian dalam konferensi jeneva.
Menurut C.S.T Kansil wesel adalah surat berharga yang mengandung suatu
perintah pembayaran yang harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam
KUHD. Lebih lanjut, ia menjelaskan wesel merupakan suatu perintah pembayaran
yang diberikan oleh penarik kepada yang kena tarik yang harus melakukan
pembayaran kepada pemegangnya.
Wesel merupakan surat yang berharga yang mengandung suatu perintah
pembayaran yang harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam KHUD. Atau
lebih jelas lagi, wesel adalah suatu perintah pembayaran yang di berikan oleh
penarik kepada yang kena tarik yang harus memlakukan pembayaran itu kepada
pemegangnya.
Bentuk fisik kedua jenis alat pembayaran ini mirip. Dan keduanya memiliki
persamaan sebagai berikut:
Cek dan bilyet giro sama-sama alat pembayaran giral.
Cek dan giro memiliki waktu kedaluwarsa yang sama, yaitu 70 hari.
Keduanya, baik cek maupun giro, dapat dijadikan bahan perhitungan pada
lembaga kliring.
Keduanya merupakan perintah kepada bank untuk melaksanakan mutasi
pembayaran pada rekening nasabah.
Selain persamaan di atas, cek dan giro memiliki beberapa perbedaan sesuai
dengan tujuan penggunaan alat bayar ini.
Cek
Cek bisa langsung diuangkan secara tunai di bank.
Pembayaran dari bank bisa dilakukan atas unjuk.
Penarikan cek akan dikenakan biaya materai.
Cek memiliki fungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank
untuk membayar dengan uang tunai kepada orang yang ditunjuk kepada
pemegang cek tersebut.
Cek tidak dapat diuangkan pada bank yang bersangkutan sebelum diberi
tanggal penerbitannya.
Hanya tercantum tanggal penerbitan karena dikenal adanya cek mundur.
Sumber hukum Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Bilyet Giro
Bilyet giro tidak bisa langsung diuangkan secara tunai.
Pemindahbukuan yang dilakukan bank hanya dapat dilakukan atas nama.
Pihak penarik akan dibebaskan dari biaya materai.
Bilyet giro memiliki fungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada
bank untuk memindahkan dananya kepada orang yang ditunjuk dan
mempunyai rekening yang jelas pada bank tertentu.
Bilyet giro dapat diserahkan bank sebelum tanggal efektif jika tanggal
efektif tersebut lebih awal dari tanggal penerbitanya
Tercantum tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
Sumber hukum Peraturan Bank Indonesia (PBI).
Cek Wesel
1. Alat Bayar Tunai 1. Alat bayar Kredit.
2. Tenggang waktu 70 hari 2. Tenggang waktu 1 tahun
3. Tidak mengenal hari gugur 3. Mengenal hari gugur.
4. Tersangkut adalah Bankir 4. Tersengkut dapat
perorangan atau Bankir
3
Zainal Asikin, Hukum Dagang, Cet. I, (Jakata: Rajawali Pers, 2013), hlm.74
c. Surat pembebasan uang. Dalam surat ini penerbit memberi perintah kepada pihak
ketiga untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang yang menunjukkan dan
menyerahkan surat ini. Termasuk dalam bentuk ini adalah kwitansi atas rujuk.
Fungsi dari surat berharga itu sendiri dapat dikelompokkan sebagai :
a. Alat pembayaran, contoh: cek, bilyet giro dan wesel bayar (sebagai alatukur).
b. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
c. Sebagai Surat Legitimasi (Surat Bukti Hak Tagih)
d. Surat bukti investasi, contoh: obligasi, surat saham.