Konsep Disinfeksi Dan Metode Disinfeksi
Konsep Disinfeksi Dan Metode Disinfeksi
Konsep Disinfeksi Dan Metode Disinfeksi
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah manajemen pasient safety
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A.Latar belakang……………………………………………………………1
B.Rumusan masalah………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….……3
A.Pengertian desinfeksi…………………………………………...…………3
B. jenis-jenis desinfeksi…………………………….……………………….3
C.Macam-macam desinfeksi…………………………………………………4
A.Kesimpulan……………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang
berisiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi
sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Selain itu
diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara
keseluruhan.
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua
rumah sakit, dimana salah satu tujuan patient safety yaitu untuk melindungi pasien dari
penularan infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan infeksi.
Beberapa tindakan pecegahan infeksi yang dapat dialakukan adalah sebagai berikut.
1. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan, istilah ini dipakai untuk
menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke
dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatakan infeksi. Tujuan akhirnya dalah
menggurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup
maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
2. Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
perubahan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan.
Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi
oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan dilakukan.
4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing
seperti debu dan kotoran.
5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri , jamur, parasit, dan
virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
6. Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar(tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau
1
menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa bakteri endospora
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai salah satu tindakan
pencegahan infeksi yaitu tindakan desinfeksi.
B.Rumusan masalah
3.macam-macam disenfaksi
C.Tujuan
1.pengertian desinfeksi
2.jenis-jenis desinfeksi
3.macam-macam desinfeksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian desinfeksi
B.Jenis-jenis desinfeksi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri.
Teknik DTT dapat digunakan pada alat-alat medis. DTT dapat dilakukan dengan merebus,
mengukus atau menggunakan bahan kimia.
Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
Desinfeksi tingkat sedang jarang dipakai di rumah sakit, namun bisa diterapkan di rumah untuk
mendesinfeksi peralatan dapur.
Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa
jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan
spora bakteri. Teknik ini tidak digunakan di rumah sakit, namun dapat diterapkan untuk
mendesinfeksi perabot rumah tangga.
3
C.Macam-macam disenfaksi
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan. Berdasarkan gugus yang
dikandungnya, desinfektan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.Golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus –COH
3.Golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau
yang mengandung gugus-X
6.Golongan pengoksidasi
7.Golongan biguanida.
4.Yodium 3%, yodium dan produk alkohol berisi yodium atau tincture (yodium tinktur).
6.Kloroksilenol 0,5-4% (para kloro metaksilenol atau PCMX) berbagai konsentrasi (Dettol).
7.Triklosan 0,2-2%
4
D.Faktor Yang Mempengaruhi Desinfeksi
1.Jenis Disinfektan
Efisiensi disinfektan tergantung pada jenis bahan kimia yang digunakan, beberapa disinfektan
seperti khlorine dioksida merupakan oksidator yang kuat dibandingkan dengan yang lainnya
seperti khlorine.
2.Jenis Mikroorganisme
Di alam terdapat banyak sekali variasi mikroba patogen yang resisten terhadap disinfektan.
Bakteri pembentuk spora umumnya lebih resistan terhadap disinfektan dibandingkan bakteri
vegetatif.
Inaktivasi mikroorganisme patogen oleh senyawa disinfektan bertambah sesuai dengan waktu
kontak, dan idealnya mengikuti kinetika reaksi orde satu.
4. Pengaruh pH
Dalam proses desinfeksi menggunakan senyawa khlor, pH akan mengontrol jumlah HOCl (asam
hypokhlorit) dan OCl- (hypokhlorit) dalam larutan. HOCl 80 kali lebih efektif dari pada
OCluntuk E.Coli. Di dalam proses disinfeksi dengan khlor, harga Ct meningkat sejalan dengan
kenaikan pH, Sebaliknya inaktivasi bakteria, virus dan kista protozoa umumnya lebih efektif
pada pH tinggi.
5. Kekeruhan
Kekeruhan dalam air disebabkan adanya senyawa anorganik (misal lumpur, tanah liat, oksida
besi) dan zat organik serta sel-sel mikroba. Kekeruhan diukur dengan adanya pantulan cahaya
(light scattering) oleh partikel dalam air. Hal ini dapat menggangu pengamatan coliform dalam
air, disamping itu kekeruhan dapat menurunkan efisiensi khlor maupun senyawa disinfektan
yang lain.
5
E.Cara kerja Desinfeksi
2. Pengendapan protein dalam protoplasma (zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan garam logam).
3. Oksidasi protein(Oksidanasia).
4. Mengganggu sistem dan proses enzim (zat-zat halogen, alkohol ,dan garam logam).
5. Modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma (desinfektasi dengan aktivitas permukaan).
6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak
hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi
menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi, desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat
rendah.Berdasarkan gugus yang dikandungnya, desinfektan dapat dikelompokkan menjadi
golongan aldehid atau golongan pereduksi, golongan alcohol, golongan halogen atau senyawa
terhalogenasi, golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner,
golongan pengoksidasi dan golongan biguanida. Sedangkan berdasarkan kemampuannya
membunuh virus HIV dan Hepatitis B, desinfektan dapat dikelompokkan menjadi golongan
pertama, yaitu desinfektan yang tidak dapat membunuh virus HIV dan Hepatitis B dan golongan
kedua yaitu desinfektan yang dapat membunuh virus HIV dan Hepatistis B. Cara kerja
desinfektan menurut prosesnya yaitu dengan denaturasi protein mikroorganisme, pengendapan
protein dalam protoplasma, oksidasi protein, mengganggu sistem dan proses enzim, dan
modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
SOAL PG
1.yang dapat membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik yaitu dengan…
a.sterilisasi
b.mikrobiologi
c.desinfeksi
d.konsentrasi
e.formaldehida
a.alkohol
b.fenol
c.klorsilenol
d.biguanid
3.Yang dapat membunuh bakteri,virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh
mikroorganisme yaitu…
c.Desinfeksi
a.merebus,menggoreng,menjemur,mencuci
b.mencuci,menjemur,mengoleskan,merendam
c.mencuci,menjemur,merebus,merendam
d.mengoleskan,merebus,memasak,menggoreng
9
e.mengukus,merebus,mengoleskan,merendam
5.Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan
gejala klinik atau tanpa gejala klinik….
a.Dekontaminasi
b. Sterilisasi
c.desinfeksi
d.infeksi
e.transmisi
10